Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wilayah Sungai Batang Alai adalah salah satu anak sungai Negara yang
berada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan berasal dari gunung Batugaling
(+1.251 m) dan gunung Binturung (+1.145 m). Sungai Batang Alai yang melintas
di sebelah Utara Kota Barabai sangat besar manfaatnya bagi penduduk baik untuk
irigasi, perikanan dan air minum.
Kebijakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang
menerbitkan keputusan bernomor 441.K/30/DJB/2017 tentang Penyesuaian Tahap
Kegiatan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) PT
Mantimin Coal Mining (MCM), tertanggal 4 Desember 2017 memberi dampak
langsung maupun tidak langsung terhadap ekosistem lingkungan di hulu bendung
Batang Alai, Kec. Batang Alai Timur, Hulu Sungai Tengah.
Perubahan tata guna lahan ini juga mempengaruhi sistem hidup masyarakat,
karena mayoritas penduduknya adalah petani, dan dampak ini akan langsung
dirasakan oleh mereka karena area konsesi pertambangan batubara melewati Sungai
Hintuan, Sungai Tain, Sungai Miulang yang ke semuanya bermuara ke Sungai
Batang Alai yang merupakan sungai utama sebagai sumber irigasi petani, apalagi
setelah rampungnya bendung Sungai Batang Alai, akan mampu mengairi 6.223 Ha
sawah, dari sekitar 9.900 petani yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Seiring dengan keluarnya perizinan tambang di kawasan Sungai Batang Alai
tentu harus memperhatikan kondisi hidrologis kawasan tersebut. Aktivitas
pertambangan menyebabkan perubahan ekosistem, misalnya perubahan tata guna
lahan, khususnya di daerah hulu, dapat memberikan dampak pada daerah hilir
berupa perubahan fluktuasi debit air dan kandungan sedimen serta material lainnya.
Perubahan pola penggunaan lahan berdampak pada penurunan ketersediaan air
wilayah akibat meningkatnya fluktuasi musiman dengan gejala banjir dan
kekeringan yang semakin ekstrim, dan ukuran DAS serta kapasitas sistem storage
DAS, baik di permukaan (tanaman, sawah, rawa, danau/ waduk, dan sungai)
maupun bawah permukaan (lapisan tanah dan air bumi).

1
Dari paparan diatas dapat dilihat bahwa pada hulu Bendung Batang Alai
terjadi perubahan penggunaan tata guna lahan yang diakibatkan adanya aktivitas
pertambangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji adanya dampak perubahan
penggunaan tata guna lahan menjadi kawasan tambang serta menganalisis
pengaruhnya terhadap keadaan hidrologi yang terjadi.

1.2 Perumusan Masalah


Hal-hal yang dibahas di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana dampak bila terjadi perubahan tata guna lahan (menjadi kawasan
tambang) di hulu bendung Batang Alai terhadap aspek hidrologi aliran tinggi
kawasan?
2. Bagaimana dampak bila terjadi perubahan tata guna lahan (menjadi kawasan
tambang) di hulu bendung Batang Alai terhadap aspek hidrologi aliran rendah
kawasan?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui dampak bila terjadi perubahan tata guna lahan (menjadi kawasan
tambang) di hulu bendung Batang Alai terhadap aspek hidrologi aliran tinggi
kawasan (debit banjir rancangan dengan kala ulang).
2. Mengetahui dampak bila terjadi perubahan tata guna lahan (menjadi kawasan
tambang) di hulu bendung Batang Alai terhadap aspek hidrologi aliran rendah
kawasan (debit andalan).

1.4 Batasan Permasalahan


Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Titik-titik pengambilan data sungai berada di Kecamatan Batang Alai Timur,
Hulu Sungai Tengah (HST).
2. Tidak menghitung kapasitas Sungai Batang Alai.
3. Pengumpulan data dilakukan dengan menggumpulkan data hidrologi dan data
spasial.
4. Tanpa memuat pengaruh dari erosi dan sedimentasi.

2
5. Proses kalibrasi dan validasi hasil model SWAT menggunakan data debit harian
Sungai Batang Alai.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan instansi yang terkait
tentang keadaan daerah aliran Sungai Batang Alai dalam upaya pengendalian
banjir, juga sebagai pertimbangan/data dasar untuk pembangunan di daerah
tersebut.
2. Sebagai salah satu sumbangan bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
bagi para praktisi, peneliti maupun pengguna lain.

1.6 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian berada di Sungai Batang Alai, Kecamatan Batang Alai
timur, Hulu Sungai Tengah.

Gambar 1.1 Peta Lokasi Penelitian

Anda mungkin juga menyukai