Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktikum

KI-1101 Kimia Dasar IA


Modul 1
Reaksi-Reaksi Kimia

Nama : Gabriel Febrianto Siregar


NIM : 16422024
Tanggal Praktikum : Senin, 12 September 2022
Shift Praktikum : P-1.1
Kelompok :C
Nama Asisten : Marselina

LABORATORIUM KIMIA DASAR


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2022
1. Tujuan Percobaan
Secara umum, percobaan ini dilakukan agar mahasiswa mampu :
a. Mengenal dan memahami jenis-jenis bahan kimia.
b. Menulis secara baik dan benar rumus kimia dari bahan kimia.
c. Menulis dengan benar persamaan reaksi kimia.
d. Mengenal dan memahami berbagai jenis reaksi kimia.

Adapun, tujuan khusus yang ingin dicapai dari percobaan ini adalah :
a. Mampu mentukan keberlangsungan (spontan/tidak) reaksi oksidasi antara
CuSO4 + Mg, HCl + Zn, AgNO3 + Cu.
b. Mampu mendeskripsikan keberadaan endapan (ada/tidak) dari reaksi
Pb(NO3)2 + NaC2H3O2 dan Pb(NO3)2 + KI.
c. Mampu mendeskripsikan perbedaan reaksi kimia dalam fasa padat dengan
larutan.
d. Mampu mendeskripsikan perubahan indikator warna dalam reaksi Asam-Basa
berdasarkan kekuatan Asam-Basa.
e. Mampu mendeskripsikan pH larutan (asam/basa) dari reaksi K2CrO4 + HCl,
K2CrO4 + NaOH, K2Cr2O7 + HCl, dan K2Cr2O7 + NaOH.
f. Mampu mendeskripsikan ada atau tidaknya reaksi reduksi hidrogen peroksida.
g. Mampu menentukan dan membandingkan reaksi yang lebih cepat atau lambat
dalam perubahan warna antara rekasi H2C2O4 + H2SO4 + KMnO4 atau
Fe(II) + H2SO4 + KMnO4.

2. Teori Dasar
Reaksi kimia adalah suatu proses ketika reaktan (terdiri dari dua atau lebih
zat) diubah menjadi zat baru yakni produk, dengan perbedaan sifat fisik/kimia.
Dengan kata lain, reaksi kimia adalah serangkaian proses yang melambangkan
adanya perubahan dari pereaksi menjadi hasil reaksi. (Syukri,1999).
Suatu larutan memiliki sifat asam dan basa yang dapat dijelaskan dengan
menggunakan teori para ahli. Menurut Arrhenius, ahli kimia dari Swedia, zat
asam merupakan zat yang terionisasi dalam air dan menghasilkan ion H+.
Sementara, zat basa merupakan zat yang terionisasi dalam air dan menghasilkan
ion OH-. Teori ini memiliki keterbatasan berupa zat yang didefinisikan hanya
berlaku untuk larutan. Menurut Bronsted, seorang ahli kimia dari Denmark, asam
adalah spesi yang berperan sebagai donor proton, dan basa adalah spesi yang
berperan menjadi akseptor proton. Kemudian, Lewis menyempurnakan kedua
teori sebelumnya dan memperluas asam basa ke reaksi dalam gas dan padatan.
Menurut Lewis, asam merupakan spesi yang berperan sebagai akseptor pasangan
elektron, sedangkan basa merupakan spesi yang berperan sebagai donor pasangan
elektron.
Reaksi reduksi-oksidasi (redoks) merupakan salah satu jenis reaksi kimia
yang ditandai dengan keterlibatan transfer elektron. Kondisi ketika hilangnya
elektron disebut dengan oksidasi, sedangkan perolehan elektron disebut reduksi.
Untuk melacak jumlah elektron dalam reaksi redoks, akan berguna untuk
menetapkan bilangan oksidasi pada reaktan dan produk. Bilangan oksidasi atom
menunjukkan jumlah muatan yang akan dimiliki atom dalam sebuah molekul atau
senyawa ionik jika elektron ditransfer sepenuhnya. Oksidasi dapat didefinisikan
sebagai peningkatan bilangan oksidasi, sedangkan reduksi dapat didefinisikan
sebagai penurunan bilangan oksidasi. (Chang,2010).
Dalam reaksi sintesis, senyawa baru terbentuk dari reaksi dua atau lebih zat
yang lebih sederhana, biasanya disebut reaktan atau bahan awal. Bentuk umum
dari reaksi sintesis adalah sebagai berikut.

A  B  AB

Reaksi dekomposisi merupakan kebalikan dari reaksi sintesis. Pada reaksi


dekomposisi, suatu zat dipecah menjadi zat yang lebih sederhana. Berikut bentuk
umum dari reaksi dekomposisi.

AB  A  B

3. Alat dan Bahan


4. Cara Kerja
5. Data dan Pengolahan
6. Pembahasan
7. Kesimpulan
8. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai