Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KIMIA TENTANG

MANFAAT DOLOMIT DALAM MENETRALKAN pH

TANAH AGAR DAPAT DI TANAMI

Kelompok 9

Disusun oleh:

1. Muhammad Rizal Ananta (25)

2. Wulan Sri Rahayu (36)

3. Bayu Riski A.M (8)

4. Angelica Nugraheni P. (6)

SMA NEGERI 1 PACE

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan karya ilmiah tentang "Manfaat Dolomit Dalam
Menetralkan pH Tanah agar Bisa Ditanami".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan
karya ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak
mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat


kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam karya ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki karya ini.

Kami berharap semoga karya yang kami susun ini memberikan


manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
DAFTAR ISI :

BAB 1 : PENDAHULUAN......................................................................
.........................

A. Latar belakang masalah........................................................................................


..........

B. Tujuan.............................................................................................................................
....................

C. Manfaat........................................................................................................................
....................

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................


.............

BAB 3 : PEMBAHASAN.......................................................................................................
.................

A. Ide dasar.........................................................................................................................
...................

B. Langkah pemecahan masalah................................................................................


.......

C. Hasil yang di harapkan................................................................................................


.........

BAB 4 : KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................


..........

A. Kesimpulan......................................................................................................................
..................

B. Saran..................................................................................................................................
.....................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
................
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kapur dolomit adalah mineral yang mengandung unsur hara


kalsium oksida (CaO) dan juga magnesium oksida (MgO) dengan
kadar yang cukup tinggi sehingga dapat menetralkan pH tanah.
Jika tanah kekurangan hara kalsium dan magnesium, maka
otomatis tanaman menjadi kurang maksimal dalam berproduksi

Pemberian kapur dolomit untuk tanaman sangat membantu


produktivitas tanaman tersebut, dan inilah yang diharapkan
oleh semua petani. Tetapi terkadang banyak diantara mereka
yang tidak tahu apa fungsi dari kapur dolomit ini. Banyak
diantara mereka yang mengetahui kalau kapur dolomit ini hanya
untuk menetralkan pH tanah saja, padahal masih banyak lagi
kegunaan dari kapur dolomit ini.

Sebelum memberikan kapur dolomit, lakukan terlebih dahulu


pengukuran terhadap keasaman tanah. Pengukuran ini bisa
dilakukan dengan kertas lakmus, soil tester atau pH tester,
namun pH tester adalah alat yang sering digunakan karena alat
ini termasuk alat yang sederhana dan cukup murah harganya.
Kenaikan derajat keasaman yang dipaksakan secara mendadak
dari sangat asam atau asam kuat menjadi netral membuat
tanaman tersiksa, untuk mengatasinya sebaiknya pemberian
dolomit secara bertahap, dengan selang waktu 3 minggu dan
juga setelah hujan.

Setiap tanaman memiliki kesenangan atau kesesuaian derajat


keasaman yang berbeda-beda, jadi pemberian kapur dolomit
dapat diatur dengan menyesuaikan jenis tanaman yang akan
ditanam.

Perlu diketahui jika pemupukan dan pengapuran dilakukan


secara bersamaan maka terjadi reaksi antara kapur dan pupuk.

Pupuk seperti NPK, ZA, TSP yang bersifat asam karena


mengandung belerang akan dinetralkan oleh kapur yang bersifat
basa dampaknya pH tanah tidak naik dan nutrisi tidak tersedia
lagi, oleh karena itu pemupukan dan pengapuran harus dilakukan
secara terpisah, paling tidak selang 3 minggu atau idealnya 40
hari setelah pengapuran baru dilakukan pemupukan, tujuannya
agar kondisi unsur hara tanah kembali pulih. Pada prinsipnya
semua tanaman membutuhkan unsur hara berupa kalsium dan
juga magnesium, jika tanaman kekurangan dua unsur hara
tersebut akan ada dampak buruk yang terjadi, manfaat kapur
dolomit yang cukup terkenal untuk tanaman adalah sebagai
pupuk.
B. TUJUAN

Dari latar belakang diatas maka penulis dapat


memberitahukan tujuan penelitian sebagai berikut:

1.menjelaskan pengertian pemanfaatan dolomit dalam


menentukan pH tanah agar bisa ditanami.

2.untuk mengetahui dan memahami manfaat dolomit dalam


menetralkan pH tanah agar bisa ditanami.

C. MANFAAT

1.memberi informasi mengenai manfaat dolomit dalam


menetralkan pH tanah agar bisa ditanami.

2.meningkatkan nilai ekonomi.

3.mengetahui proses ekstraksi dengan bantuan dolomit


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Dolomite MgCa(CO3)2, sebuah mineral yang biasa terjadi di


alam,

menemukan aplikasidi banyak bidang industri. Sebagai contoh,


itu adalah zat fluks

dalam metalurgi, kaca dan industri keramik, bahan pengisi dalam


produksi kertas,

karet dan plastik, sorben dalam desulfurisasi gas buang serta


filter untuk

pengolahan air. Besar jumlah dolomit juga digunakan dalam


membangun industri

dan pertanian (dolomit pupuk). Dalam industri kimia, dolomit


merupakan sumber

magnesium senyawa - oksida, hidroksida, kalsium basa, dan


magnesium karbonat,

yaitu digunakan sebagai agen es anti-oksida ekologis.


(Staszczuk, 2003)

Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya


alam yang
sangat melimpah. Tetapi beberapa bahan dari sumber daya
alam tersebut yang

belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu sumber


daya alam yang

belum dimanfaatkan secara maksimal di Indonesia adalah


dolomit. Hal ini di

karenakan pemanfaatan dari dolomit yang terdapat di


Indonesia ini hanya sebatas

untuk keperluan pembuatan pupuk dolomit dan bata dolomit


untuk keperluan bahan

bangunan sedangkan sumber dari dolomit di Indonesia cukup


memadai dan

terbesar, mulai dari propinsi di Aceh hingga ke Papua dengan


spesifikasi yang

berbeda-beda. Batuan dolomit banyak terdapat di Propinsi


Sumatera Utara,

Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura dan


Papua.(Royani,2019)

Mineral dolomit adalah salah satu batuan alam yang berbasis


pada mineral

karbonat seperti halnya batu kapur, kalsit (CaCO3) dan


magnesite (MgCO3). Nama
mineral dolomit berasal dari nama ahli mineral dari Perancis yang
bernama Deodat

De Dolomieu. Dolomit mempunyai rumus kimia CaMg(CO3)2,


pada umumnya

menunjukkan kenampakan warna putih namun demikian ada


juga yang berwarna

keabu-abuan, kebiruan dan warna kuning muda. Memiliki berat


jenis antara 2,8 ‒

2,9 g/ ml dan bersifat lunak (derajat kekerasan hanya 3,5 ‒ 4


skala mohr) dan mudah menyerap air (royani-2017)
BAB 3
PEMBAHASAN

A. IDE DASAR
Kegunaan dari derajat keasaman atau ph tanah. Cara
mengetahui skala pH pada tanah. Bagaimana cara
menetralkan pH tanah basa dan asam?.

B. LANGKAH PEMECAH MASALAH


Derajat keasaman atau pH tanah merupakan salah satu
persyaratan yang perlu Anda penuhi agar tanaman dapat
tumbuh subur. Pasalnya, hampir semua jenis tanaman
membutuhkan tanah dengan kondisi pH yang netral. Oleh
karena itu, pengukuran pH menjadi langkah pertama saat
pengolahan tanah. Setelah dilakukan pengukuran, Anda baru
dapat menetralkan pH tanah dengan cara yang tepat.

Pengukuran pH dapat dilakukan melalui beberapa cara. Mulai


dari cara yang paling sederhana dengan menggunakan kunyit,
kertas lakmus, hingga menggunakan alat pengukur pH yang lebih
canggih.
Kondisi tanah dikatakan basa jika skala pH-nya mencapai lebih
dari 7 dan asam jika skala pH kurang dari 7. Sementara itu,
tanah yang netral memiliki pH sebesar 7. Sebenarnya, ada
beberapa jenis tanaman yang masih toleran terhadap kondisi pH
tanah yang sedikit masam dengan pH maksimal 5. Tanah yang
basa dan asam membutuhkan perlakuan yang berbeda-beda
untuk dinetralkan.

Tanah Basa
Menetralkan tanah basa terbilang lebih sulit dibanding tanah
asam. Salah satu cara penetralan yang dapat dilakukan ialah
pemberian sulfur atau belerang. Belerang yang digunakan dapat
berupa bubuk belerang atau bubuk sulfur yang mengandung 100
persen. Jika penetralan dilakukan dengan pupuk yang
mengandung pH, proses penetralan tanah akan berjalan kurang
efektif

Anda juga dapat memberikan pupuk organik atau bahan organik


untuk menormalkan pH tanah yang basa menjadi netral, atau
setidaknya pH mendekati normal.

Proses penetralan pH tanah tidak dapat dilakukan secara instan


sehingga Anda membutuhkan waku yang cukup lama untuk
mencapai kadar keasaman yang disukai. Apabila proses yang
dilakukan instan, kemungkinan besar kondisi tersebut tidak
bertahan lama.

Tanah Asam
Tanah asam dapat dinetralkan dengan kapur pertanian untuk
menambah unsur Ca dan Mg. Namun, pemberian kapur pertanian
tidak boleh dilakukan berlebihan karena bisa menyebabkan
dampak buruk pada tanaman. Dampak buruk yang kemungkinan
dapat terjadi adalah tanaman kekurangan besi, mangan, seng,
dan tembaga. Seluruh senyawa tersebut dibutuhkan oleh tanah
untuk proses fisiologis.

Pengapuran yang berlebihan juga dapat menyebabkan tanaman


tidak bisa menyerap kandungan tersebut. Tentu saja kondisi
tersebut dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman
terhambat.

C. HASIL YANG DI HARAPKAN


Hasil yang diharapkan adalah kita mengetahui cara menetralkan
pH tanah. Mengerti cara mengukur skala pH pada tanah. Dan
faham dengan salah satu cara agar tanaman tumbuh subur.
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, dapat kami ambil kesimpulan bahwa
Kapur dolomit mampu menaikkan PH tanah, sehingga bisa
menjadi solusi untuk menetralkan PH tanah. Selain menetralkan
tanah yang masam, kapur dolomit memiliki beberapa manfaat
lainnya seperti mengandung unsur hara makro sekunder kalsium
(Ca) dan magnesium (Mg), sehingga sekaligus bisa menjadi pupuk
bagi tanaman.

Manfaat kapur dolomit yang utama adalah meningkatkan pH


tanah dan membuat kadar asam dalam tanah menjadi lebih
netral. Tingkat keasaman tanah sangat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman.

B. SARAN
dengan adanya prmbahasan tentang"Manfaat dolomit dalam
menetralkan pH tanah agar dapat di tanami"diharapkan
pembaca dapat memahami dan memanfaatkannya dalam
kehidupan sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/79381/Cara-Penggunaan-
Kapur-Dolomit/

https://repository.unipasby.ac.id/163/3/3.%20Bab%20I.pdf

https://sariagri.id/article/amp/57047/cara-tepat-penggunaan-pupuk-
dolomit-untuk-menetralisir-keasaman-tanah

https://pupuklahan.blogspot.com/2018/07/manfaat-pupuk-dolomit-d
osis-dan-cara-aplikasi-agar-tanah-dan-tanaman-produktif.html?m=1

https://pertanian.lumajangkab.go.id/berita/cara-jitu-menyuburkan-da
n-menetralkan-tanah

https://kambingjoynim.com/cara-menggunakan-pupuk-dolomit/

Anda mungkin juga menyukai