Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai selesai. Tidak lupa mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan bantuan baik pikiran maupun materi. Taklupa pula
shalawat beriring salam kita panjatkan kepada Baginda Rasulullah SAW. yang telah mmebawa
kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita
rasakan sekarang ini.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan dapat
menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca. Tentunya penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritis dan saran dari pembaca untuk
memperbaiki kekurangan dalam makalah ini.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti manusia yang memerlukan asupan makanan dan nutrisi, tumbuhan juga
memerlukan makanan dan asupan nutrisi baik yang berasal dari dalam tanah maupun dari
luar tanah. Nutrisi yang didapatkan tanaman dapat menunjang kelangsungan hidup
reproduksi tanaman tersebut. Nutrisi yang terkandung dalam unsur hara dari tanah saja
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman
pertanian. Oleh karena itu, dengan kemajuan teknologi yang berkembang di dunia, salah
Pupuk kimia merupakan pupuk yang dihasilkan dari bahan-bahan anorganik yang
dibuat oleh pabrik yang mana nantinya pupuk tersebut dapat menyuburkan tanah. Pupuk
mudah terurai sehingga mineral didalamnya dapat dengan cepat terserap oleh tanaman,
itulah yang membuat tanaman dapat tumbuh lebih cepat dan sehat karena terhindar dari
hama penyakit.
Pupuk kimia lebih efisien jika dibandingkan dengan pupuk organik. Hal ini
dalamnya jelas, dan juga terdapat banyak pilihan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
menyebabkan kerusakan pada tanah pertanian dan mengakibatkan tanaman sukar untuk
diolah. Dampak negatif yang timbul apabila berlebihan dalam penggunaan pupuk kimia
yaitu dapat merusak pH tanah, pencemaran air, memicu gangguan kesehatan bagi orang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan yang
2. Bagaimana cara menentukan dosis saat memakai pupuk kimia dolomite pada tanaman
pertanian ?
4. Bagaimana reaksi tanaman saat menggunakan pupuk kimia dolomite sebagai nutrisi
tambahan ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirangkum diatas, yang menjadi tujuan dari
1. Untuk mengetahui cara penggunaan pupuk kimia dolomite pada tanaman pertanian
2. Untuk mengetahui cara menentukan dosis saat memakai pupuk kimia dolomite pada
tanaman pertanian
4. Untuk mengetahui reaksi tanaman saat menggunakan pupuk kimia dolomite sebagai
nutrisi tambahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pupuk Dolomite
Pupuk Dolomit adalah pupuk dengan kandungan hara Kalsium (CaO) dan
(CaO3), Magnesium (MgO) dan (MgOC3). Jenis pupuk kimia ini termasuk
Dengan pupuk dolomit, tanah yang kekurangan hara kalsium dan magnesium,
Yang imaksu engan pH tanah atau tingkat keasaman tanah disebut juga
bagaimana tingkat keasaman pada tanah. Pada umunya pH tanah idealnya itu
berada diangka 6,5 hingga 7 karena pada pH ini maka hampir semua unsur hara
bisa terserap pada tanaman kita. Oleh karena itu, apabila tanaman kita berada di
pH ini dapat membuat tanaman kita dapat tumbuh menjadi lebih baik.
Pada umumnya semu tanaman membutuhkan pH ini, namun ada beberapa
pH 4,0 – 6,0 pH 5,0 – 6,0 pH 6,0 – 7,5 pH 5,0 – 7,5 pH 6,0 – 8,0
1. Disebar / ditabur merata, cara ini dilakukan apabila pupuk dolomite digunakan
ditabur merata pada permukaan tanah yang akan diolah sebelum benih
ditanam atau tebar benih. Kapur ini harus benar-benar disebarkan ke seluruh
bagian lahan secara merata. Proses ini biasanya dikerjakan pada saat tahap
pengolahan lahan dan sebelum proses penanaman bibi tumbuhan. Lahan yang
sudah diberi kapur ini selanjutnya didiamkan selama 2-3 minggu agar
dimulai yaitu pada awal musim penghujan sehingga reaksinya dapat berjalan
dengan baik. Dalam sekali pemberian kapur dolomit cukup untuk jangka
waktu selama 5 tahun mendatang. Jadi sebaiknya gunakanlah 2-3 kali takaran
yang dibutuhkan. Sehingga pada pemberian kapur berikutnya yakni tahun ke-
dasar lubang tanaman, kemudian dicampur merata dengan pupuk dan tanah
pada dasar lubang, setelah itu ditimbun dengan sedikit tanah dan biarkan -/+
pupuk ZA dan cara pemberiannya dengan cara sebar merata dalam larikan
Pupuk kimia dolomite adalah kapur yang dihasilkan menggunakan bahan baku
batuan batu gunung atau limestone dan kulit kerang yang dihaluskan tanpa proses
pemanasan. Kapur dolomite berbentuk halus dan berwarna putih kecoklatan.
Ketika diencerkan, pupuk ini tidak mudah larut didalam air dan butuh waktu
Tambahan
tanaman seperti aluminium (Al), zat besi (Fe), dan Tembaga (Cu).
tanah.
lainnya.
11. Membantu mikrobologi dan kimiai tanah bekerja dengan baik, sehingga tanah
menjadi gembur.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu Pupuk
cara disebar secara merata, dimasukkan kedalam lubang tanah, dan dicampur
B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan yaitu, apabila menggunakan pupuk kimia