Anda di halaman 1dari 11

Konsep Dasar Pemupukan

Tanaman ANGGUR – Standar Pakar

Kita akan terjebak atau salah memilih pupuk ketika:

“Kita tidak memahami KONSEP DASAR pemupukan tanaman anggur secara benar.“

Setiap jenis tanaman memerlukan jenis pupuk berbeda. Termasuk

tanaman anggur, pupuk yang diberikan tidak sama seperti pupuk untuk

tanaman buah lain seperti kelengkeng, jeruk dan lainnya.

Tak hanya itu.

Tanaman anggur juga membutuhkan jenis pupuk berbeda pada

waktu yang berbeda. Dalam artian, anda tidak bisa menggunakan jenis pupuk

yang sama untuk segala waktu. Ada kalanya pohon anggur perlu pupuk A dan

ada kalanya ia butuh pupuk B atau C.

Semua masalah di atas merupakan bagian dari pembahasan KONSEP DASAR

pemupukan.

Maka sangat penting bagi siapa saja yang ingin memelihara pohon anggur,

untuk mempelajari konsep dasar pemupukan berdasarkan keterangan dari para

ahli.

Meskipun artikel ini ditulis oleh saya, namun bukan berarti saya seorang ahli

dalam masalah tersebut.

Segala informasi yang saya tulis di sini merupakan hasil mengumpulkan

referensi dari berbagai sumber atau ahli yang pakar di bidangnya.

Saya hanya sekedar merangkum dan menyederhanakan informasi yang didapat

agar lebih mudah dipelajari dan dipraktekkan oleh penghobi anggur dari segala

level, pemula hingga berpengalaman.

Jadi, apakah anda sudah siap?

Mari kita mulai…


Banyak yang keliru, sebetulnya apa tujuan utama pemupukan?
Banyak orang ditanya apa tujuan pemupukan, mereka menjawab:

“Untuk menyuburkan tanaman agar cepat besar dan berbuah.”

Jawaban tersebut memang benar.

Tapi terlalu sederhana.

Diperlukan jawaban yang lebih lengkap dan luas. Karena memahami

tujuan pemupukan merupakan PONDASI AWAL untuk bisa menentukan jenis

pupuk yang akan digunakan.

Jadi, apa tujuan pemupukan?

Ada 2 tujuan utama sebagai berikut:

Tujuan 1:

Memperbaiki dan mempertahankan kualitas fisik, kimia dan

biologi tanah
1. Kualitas Fisik

Yaitu tanah memiliki sifat gembur, remah dan berporousitas

tinggi (kemampuan tanah menyerap air dengan cepat).

2. Kualitas Kimia

Yaitu tanah mengandung unsur hara makro & mikro yang lengkap dan

berlimpah, serta memiliki pH yang cenderung netral.

3. Kualitas Biologi

Yaitu tanah mengandung banyak mikroorganisme yang menguntungkan dan

sedikit mengandung mikroorganisme yang merugikan seperti; nematoda,

patogen, dsb.
Jadi, apabila ketiga parameter di atas terpenuhi pada tanah di lahan kebun

anda, maka tanaman apapun akan tumbuh sehat dan subur di sana, InsyaAllah.

Tujuan pemupukan yang pertama adalah untuk memperbaiki dan

mempertahankan kualitas fisik, kimia dan biologi tanah pada lahan pertanian.

Namun perlu dicatat.

Tidak semua jenis pupuk MAMPU melaksanakan tugas tersebut.

Satu-satunya jenis pupuk yang bisa melakukannya adalah pupuk organik

padat seperti; pupuk kandang, kompos, bokashi, kascing, dan seterusnya.

Sedangkan Pupuk organik cair (POC), MOL, Compost Tea dan semisalnya

kurang mampu memperbaiki kualitas fisik tanah. Mereka lebih ditugaskan untuk

memperbaiki dan mempertahankan kualitas kimia dan biologi tanah saja

Gambar: Contoh pupuk kandang kotoran kambing

Bagaimana dengan pupuk kimia?

Tidak ada satupun produk pupuk kimia yang bisa melakukannya.

Justru sebaliknya, pupuk kimia dapat menurunkan bahkan menghilangkan

kualitas tanah secara keseluruhan dan jangka panjang.

Tapi bukan berarti pupuk kimia harus dihindari. Yang benar, pupuk

organik dan pupuk kimia harus digunakan secara berimbang untuk saling

melengkapi.
Sebab, pupuk kimia sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pemupukan yang

kedua sebagai berikut.

Tujuan 2:

Menambah & menjaga ketersediaan unsur hara tanah


Meskipun pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, tapi

sayangnya, nilai konsentrasi (jumlahnya) sangat rendah.

Sehingga, untuk bisa memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman

sepanjang tahun diperlukan pupuk organik dalam kuantitas besar, yang mana

hal itu sangat tidak efisien.

Oleh karenanya, kita memerlukan pupuk kimia sebagai pengganti pupuk organik

dalam menyelesaikan tugas menambah & menjaga ketersediaan unsur hara

tanah.

Sebagai perbandingan:

Berdasarkan keterangan dari WorldAgroForestry.org, dalam 1 ton pupuk

kandang kotoran sapi mengandung unsur hara Nitrogen (N)= 5 kg, Phospate (P)=

2 kg, dan Kalium (K)= 5 kg.

Sedangkan jika menggunakan pupuk kimia, untuk mendapatkan unsur

hara dengan kandungan dan konsentrasi yang sama seperti di atas, kita hanya

memerlukan:

 Pupuk Urea= 11 kg

(mengandung 5 kg Nitrogen)

 Pupuk SP36= 13 kg

(mengandung 2 kg Phospate)

 Pupuk KCL= 10 kg

(mengandung 5 kg Kalium)
 TOTAL BERAT= 34 kg

Bisa anda lihat, cukup mencampurkan 3 macam pupuk kimia di atas yang

total beratnya hanya 34 kg, kandungan unsur hara NPK-nya bisa sebanding 1

ton pupuk kandang kotoran sapi.

Penggunaan pupuk kimia akan sangat menghemat waktu, upah tenaga

kerja dan biaya pengangkutan pupuk (transportasi).

Namun, meskipun sangat menguntungkan secara ekonomi, penggunaan

pupuk kimia yang tidak menerapkan aturai pakai yang benar (sesuai petunjuk

pakar), justru dapat mendatangkan kerugian yang jauh lebih besar yakni:

Rusaknya kualitas tanah secara jangka panjang, sehingga hasil panen akan

mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Untuk menghindarinya, anda harus melakukan langkah berikut:

1. Menggunakan pupuk kimia dan pupuk organik secara berimbang, karena

pupuk organik mampu menetralisir efek samping pupuk kimia terhadap

tanah.

2. Menggunakan pupuk kimia dengan dosis dan waktu aplikasi sesuai

petunjuk pakar.

Masalahnya, ada ratusan produk pupuk yang dijual di pasaran. Saya harus pilih

yang mana?

Memilih jenis pupuk yang tepat berdasarkan waktu

penggunaannya
Berdasarkan waktu pelaksanaannya, pemupukan dibagi menjadi 2 tahap yaitu:

1. Pemupukan dasar

2. Pemupukan susulan

Sementara, pada pemupukan susulan masih terbagi lagi menjadi 3 fase:

1. Fase vegetatif (pertumbuhan)

2. Fase generatif (pembuahan)


3. Fase pembesaran buah

Adanya pembagian tersebut dikarenakan pemupukan pada masing-masing

tahap dan fase memerlukan jenis pupuk berbeda.

Artinya, dalam berkebun anggur kita membutuhkan beberapa macam

pupuk, tidak hanya 1 atau 2 macam saja.

Pupuk apa sajakah yang harus anda beli?

1. Pemupukan Dasar
Pemupukan ini dilaksanakan pada saat pengolahan tanah, sekitar 1-2

bulan sebelum penanaman anggur ke lahan.

Tujuan utamanya adalah memperbaiki kualitas fisik, kimia dan biologi

tanah agar kebun kita layak ditanami pohon anggur.

Perlu dicatat:

“Pemupukan dasar sangat menentukan  masa depan  pohon anggur anda.”

Salah melakukan pemupukan di tahan ini, apalagi jika tidak melaksanakannya

sama sekali, maka resiko buruk yang akan terjadi antara lain:

 tanaman tumbuh lambat dan kerdil

 rentan diserang hama & penyakit

 sulit berbuah

 pada kondisi yang parah, tanaman akan berangsur mati

Jadi, jangan sepelekan masalah ini!

Pupuk yang digunakan untuk pemupukan dasar adalah:


1. Pupuk kandang dari kotoran kambing / sapi

2. Kapur pertanian dolomit

3. Pupuk NPK Mutiara / NPK Phonska, atau semisalnya

Hindari menggunakan pupuk kandang dari kotoran unggas (ayam, burung,

bebek, dst) di tahap ini, karena cara aplikasi pupuk dasar adalah diaduk bersama

tanah.
Sedangkan pupuk kotoran unggas apabila diaduk bersama tanah dan

bertemu dengan air, maka tekstur tanah akan berubah menjadi seperti lumpur.

Tanah yang teksturnya berlumpur akan menyebabkan akar tanaman

membusuk. Alhasil, pohon bisa mati dalam hitungan hari.

Pupuk kotoran unggas hanya cocok sebagai pupuk susulan, dimana cara

aplikasinya cukup ditabur atau dibenamkan mengelilingi batang tanaman.

2. Pemupukan Susulan
Pemupukan ini dilakukan tidak lama setelah bibit anggur ditanam ke

lahan, kemudian diberikan rutin setiap beberapa minggu/bulan sekali.

Tujuan utama pemupukan susulan adalah untuk mempertahankan

kualitas tanah agar tidak menurun, serta menambah dan menjaga ketersediaan

unsur hara tanah agar tanaman tidak kelaparan.

Pemupukan susulan dibagi menjadi 3 fase sebagai berikut:

#Fase 1: Vegetatif (Pertumbuhan)

Pengertian sederhananya yaitu pemupukan yang dilakukan selama pohon

anggur sedang tidak berbunga dan berbuah.

Fase vegetatif dimulai sejak tanaman anggur masih kecil atau baru

ditanam ke lahan, hingga ia tumbuh dewasa dan siap dibuahkan yang pertama

kalinya.
Sedangkan pada pohon dewasa yang telah produktif, fase vegetatif

berlangsung selama masa istirahat, yaitu antara waktu pasca panen hingga

menjelang pembuahan berikutnya.

Pupuk yang digunakan pada fase vegetatif adalah:

1. Pupuk kandang dari kotoran kambing / sapi / unggas

2. Kapur pertanian dolomit

3. Pupuk NPK Mutiara / NPK Phonska

Untuk memberikan hasil yang lebih maksimal, anda bisa menambahkan 2

produk berikut (tidak wajib):

1. Pupuk daun GROWMORE 20-20-20

2. HORMAX (hormon pertumbuhan organik)

Pupuk GROWMORE bermanfaat untuk menyediakan unsur hara mikro lengkap.

Sedangkan HORMAX berfungi sebagai zat pemacu tumbuh tanaman.

#Fase 2: Generatif (Pembuahan)

Yaitu pemupukan yang dilakukan untuk merangsang pohon anggur berbuah.

Jika selama ini anda sering mendengar istilah “Pupuk Pembuahan”, “Pupuk

Perangsang Buah”, “Pupuk Buah” atau semisalnya, itu mengartikan bahwa pupuk

tersebut dikhususkan untuk pemupukan fase generatif.

Pupuk yang digunakan pada fase ini adalah:

1. Pupuk kandang dari kotoran kambing


2. Kapur pertanian dolomit

3. Pupuk KNO3 Putih

4. Pupuk MKP

Untuk hasil yang lebih maksimal, gunakan juga HORMAX.

Pupuk kandang yang direkomendasikan untuk fase generatif adalah

kotoran kambing. Karena komposisi kandungan unsur haranya paling

mendukung untuk proses pembuahan, dibandingkan pupuk kandang dari

kotoran hewan lain.

Sebetulnya ada yang lebih bagus dari kotoran kambing yaitu kotoran

kalelawar atau sering disebut “Pupuk Guano”.

Tapi sayang, ketersediaannya sangat terbatas dan harga cukup mahal.

Sebab, pupuk guano umumnya langsung diekspor ke negara lain, jarang dijual di

pasar lokal.

Maklum, lah. Harga jual ekspor jauh lebih tinggi dibanding lokal.

#Fase 3: Pembesaran Buah


Adalah pemupukan yang dilakukan selama pohon anggur sedang berbuah, yaitu

sejak ukuran buah sudah sebesar ujung jari kelingking orang dewasa hingga

menjelang panen.

Fase ini sering juga disebut “Fase pengisian umbi dan buah”.

Pupuk yang digunakan adalah:


1. Pupuk NPK Mutiara Grower / NPK DGW Booster

Untuk hasil yang lebih maksimal, gunakan juga HORMAX.

Petunjuk penggunaan pupuk (waktu, dosis dan cara apalikasi)


Sampai di sini anda sudah mengetahui pupuk apa saja yang digunakan

khusus untuk tanaman anggur.

Sekarang saatnya membahas aturan pakai.

Sayangnya, saya tidak akan jabarkan di sini, karena telah saya ulas secara

lengkap pada artikel lain sebagai berikut.

Petunjuk pemupukan dasar:

 Untuk penanaman di lahan / tanah langsung – Baca Disini!

 Untuk penanaman di pot / Tabulampot anggur – Baca Disini!

Petunjuk pemupukan susulan:

 Untuk penanaman di lahan / tanah langsung – Baca Disini!

 Untuk penanaman di pot / Tabulampot anggur – Baca Disini!

Kesimpulan
Ketika anda memutuskan untuk menanam anggur, maka anda harus siap

melaksanakan tugas pemupukan.


Maka, apabila sejak awal anda sudah merasa keberatan, sebaiknya

urungkan niat anda menanam anggur. Karena anda hanya akan buang-buang

waktu, tenaga dan uang.

Sebab, pohon anggur yang tidak dipupuk dengan baik, pertumbuhannya

akan lambat, kerdil, mudah terserang hama & penyakit, sulit berbuah, dan pada

kondisi tertentu akan berangsur mati.

Anda mungkin juga menyukai