Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)1

Kelompok :
Anggota kelompok : 1.
2.
3.
4.

Kelas :..............
Materi :
Faktor Iklim Tanaman

untuk tumbuh dan berkembang memerlukan cahaya, suhu, kondisi udara, tanah dan air. Iklim
adalah rata-rata keadaan cuaca pada daerah yang luas dan dalam waktu yang lama, lama
terjadinya perubahan iklim biasanya sekitar 30 tahunan. Cuaca adalah keadaan udara pada suatu
tempat dan pada waktu yang singkat atau tertentu , sehingga cuaca selalu berubah-ubah dan
daerahnya juga tidak begitu luas.
Perbedaan pokok antara cuaca dari iklim adalah terletak pada daerah dan waktu.

Unsur-unsur iklim yang pokok meliputi radiasi matahari, suhu, kelembaban udara, tekanan
udara, awan, presipitasi, evaporasi, angin.

Energi matahari adalah sumber utama dari energi atmosfir, penyebarannya di seluruh muka
bumi adalah merupakan pengendalian yang besar terhadap cuaca dan iklim. Energi matahari
adalah pokok dari sebab semua perubahan-perubahan dan pergerakan di dalam atmosfir. Energi
matahari berpengaruh terhadap suhu udara, mempengaruhi sifat pada tanaman maupun
binatang. Tanaman memerlukan sinar matahari sebagai sumber energi dalam proses
fotosintesa. Hasil fotosintesa tanaman menghasilkan gula (karbohidrat). Karbohidrat inilah oleh
tanaman digunakan untuk energi pertumbuhan. Oleh karena itu sinar matahari sangat
dibutuhkan oleh tanaman. Setiap jenis tanaman kebutuhan energi berbeda-beda, ada jenis
tanaman yang perlu sinar matahari banyak (100% cahaya) ada yang sedikit (kurang dari 100%).

Secara umum, pertumbuhan tanaman dapat berlangsung kisaran suhu minimum 4,5oC hingga
suhu maksimum 36oC. Namun, untuk memungkinkan tanaman melangsungkan fotosintesis
dengan laju maksimum dan respirasi yang normal, tanaman menghendaki kisaran suhu yang
disebut suhu optimum. Besarnya kisaran suhu optimum ini bervariasi, tergantung pada spesies
dan tahap perkembangan tanaman

Kompetensi Dasar : 3.4 Menganalisis (C4) persyaratan Tumbuh tanaman


Tujuan Pembelajaran : Setelah melakukan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat:
1. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi persyaratan
tumbuh tanaman melalui diskusi tanya jawab dengan benar
2. Menentukan faktor Abiotik sebagai persyaratan tumbuh tanaman
memalui diskusi tanya jawab dengan benar.
3. Menganalisis faktor pH tanah sebagai salah satu persyaratan
tumbuh tanaman melalui diskusi tanya jawab dengan benar.

Alat dan Bahan : Kertas karton dan spidol warna

Mind Map
Cara membuat mind mapping
Ternyata untuk membuat mind mapping tidak susah lho. Adapun yang kamu perlukan adalah
menemukan ide-ide yang berhubungan dengan masalah yang ingin kamu selesaikan. Oleh
karena itu, bagi kamu yang masih bingung, berikut adalah cara membuat mind mapping.

1. Tentukan topik utama

Hal pertama yang perlu kamu lakukan dalam membuat mind mapping adalah, mencari topik
utama. Topik tersebut dapat berasal dari masalah yang ingin kamu selesaikan, dan biasanya
berbentuk kata kunci yang terdiri dari 1 sampai 3 kata

2. Tambahkan cabang berdasarkan topik utama

Selanjutnya, kamu perlu mencari ide-ide yang paling erat kaitannya dengan topik utama dan
menjadikannya sebagai cabang pertama dari topik tersebut. jika kamu masih kesulitan dalam
menentukan cabang utama, coba identifikasi berdasarkan jenis atau bagian lainnya.

3. Uraikan cabang utama menjadi beberapa sub-topik

Setelah mendapatkan ide sebagai cabang utama, kamu dapat menguraikannya menjadi beberapa
sub-topik. Kamu bisa mencoba menentukan beberapa ide dengan ruang lingkup yang lebih kecil.
Sehingga dapat menjadi ranting dari cabang utama.

4. Hubungkan setiap ide dengan garis

Setelah menentukan beberapa sub-topik, jangan lupa hubungkan masing-masing ide dengan
garis. Dengan menggunakan garis, kamu akan semakin mudah untuk memahami isi dari mind
map yang kamu buat. Mulai dari topik utama hingga sub-topik yang paling spesifik.

5. Gunakan kode warna pada garis penghubung di setiap sub-topik

Untuk mempermudah mengingat setiap ide pada sub-topik, kamu dapat menambahkan kode
warna pada garis penghubung atau gambar. Bisa kamu lihat pada contoh gambar di bawah,
setiap topik memiliki kode warnanya sendiri, misalnya 'gestur' yang memiliki warna ungu. 

6. Kembangkan sub-topik dengan ide-ide yang paling penting

Kamu nantinya pastinya akan banyak menemukan berbagai ide yang kemungkinan memiliki
hubungan dengan sub-topik. Namun, untuk membuat mind mapping yang efektif, kamu perlu
menentukan ide-ide yang memiliki kaitan paling erat dengan sub-topik. Hal ini berguna untuk
mencegah kamu memasukkan ide yang tidak dibutuhkan. 

7. Tambahkan catatan kecil jika diperlukan

Tak jarang, nantinya mind mapping yang kamu buat dapat memiliki jumlah cabang yang
banyak. Agar kamu tidak lupa makna dari setiap ide, tak ada salahnya membuat catatan kecil.
Selain itu, catatan tersebut juga dapat menjadi keterangan dari ide-ide yang dianggap sulit atau
kompleks. 
Contoh mind map
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 2

Kelompok : ..............
Anggota : 1...........
2...........
3...........
4...........
5............
Kelas :..............
Materi :..............

Kompetensi Dasar
4.4 Menerapkan (P2) persyaratan Tumbuh tanaman
Indikator
Menerapkan persyaratan tumbuh tanaman
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu menjelasakan faktor pH tanah sebagai salah satu persyaratan
tumbuh tanaman melalui diskusi dengan benar
2. Peserta didik mampu Menganalisis faktor pH tanah sebagai salah satu persyaratan
tumbuh tanaman memalui diskusi dengan benar
3. Peserta didik mampu melakukan pengukuran pH tanah sebagai salah satu persyaratan
tumbuh tanaman melalui praktik secara mandiri

MENGUKUR PH TANAH

pH adalah tingkat keasaman atau suatu benda yang diukur dengan menggunakan skala pH
antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan sifat basa mempunyai
nilai pH 7 hingga 14. Sebagai contoh, jus jeruk dan air aki mempunyai pH antara 0 hingga 7
sedangkan air laut dan cairan pemutih mempunyai sifat basa (yang juga disebut sebagai
alkaline) dengan nilai pH 7 sampai 14. Air murni adalah netral atau mempunyai nilai pH 7.
Pengukuran pH tanah bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan kertas lakmus, pH
indikator dan pH meter atau secara tradisional. Pengukuran yang paling akurat dengan
menggunakan pH meter, namun alat tersebut harganya mahal sehingga kurang terjangkau
bagi petani kecil. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini kita hanya membahas cara
menggunakan kertas lakmus atau pH indikator yang harganya terjangkau oleh petani dan
pengukuran secara tradisional.
Terdapat tiga jenis pH yang mendasari karakteristik tanah dan biasanya menjadi acuan utama
dalam bidang pertanian, antara lain:

1. pH Netral
Tanah dengan pH netral berada pada angka 6,5 hingga 7,8. Tingkat keasam-basaan ini
merupakan pH ideal dengan kandungan senyawa organik, mikroorganisme, unsur hara dan
mineral-mineral dalam kondisi yang optimal.

iasanya tanah ber-pH netral cocok digunakan untuk bercocok tanam. Beberapa tanaman seperti
ubi kayu optimal ditanam pada tanah dengan pH 4,5 hingga 8 dan cabai yang memerlukan pH
tanah antara 5,6 hingga 7,2.

2. pH Asam
Kadar pH dalam tanah asam biasanya dimiliki oleh tanah gambut yang cenderung mempunyai
kandungan hidrogen, aluminium, dan belerang tinggi. Pada kondisi asam, biasanya tanaman
tidak mampu tumbuh dengan baik karena zat hara tidak dapat diserap oleh tumbuhan secara
optimal. Untuk mengurangi kadar keasaman tanah, kita dapat melakukan pemberian dolomit
atau kapur pertanian.
3. pH Basa
Tanah dengan pH basa lebih banyak mengandung zat kapur dan umumnya terdapat di di daerah
pesisir pantai. Selain itu, tanah basa juga memiliki kandungan ion magnesium, kalsium, kalium,
dan natrium yang lebih tinggi. Kondisi kebasaan yang tinggi tidak baik bagi tanaman.
Pengolahan tanah basa agar pH menjadi netral dapat dilakukan dengan pemberian kapur
gypsum.

Praktik penentuan pH tanah.

Alat dan Bahan:

1. Kertas Lakmus atau pH Indikator


2. Air Destilasi (Air bening)
3. gelas
4. Sendok T
5. gelas
6. Mortar dan alu
7. Pipet tetes
8. Sampel Tanah. Cara mengambil sampel tanah: ambil tanah kering dari kedalaman solum
tanah kurang lebih 30 cm dari permukaan tanah di empat lokasi (disudut dan tengah
lahan pada satu hamparan) lalu campurkan secara merata, jemur angin-anginkan tidak
terpapar matahari langsung. Tujuannya agar tanah yang akan diukur pHnya merupakan
bagian yang rata dari lahan kita.

Cara pengukuran

1. Ambil sedikit sampel tanah dan air bening dengan perbandingan 1 : 1


2. Masukkan kedalam gelas
3. Aduk-aduk hingga benar-benar homogen (merata)
4. Biarkan beberapa menit hingga campuran air dan tanah tadi terpisah (tanah mengendap)
5. Setelah air terlihat agak jernih masukkan ujung kertas lakmus atau pH Indikator kedalam
campuran tadi (kurang lebih 1 menit) tetapi jangan sampai mengenai tanahnya.
6. Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau pH Indikator berubah warnanya.
7. Setelah warnanya stabil, cocokan warna yang diperoleh oleh kertas lakmus atau pH
indikator tadi dengan bagan warna petunjuknya.
8. Untuk indikator lobak ungu. Ambil sedikit lobak, haluskan dengan mortar dan diberi
sedikit air.
9. Masukkan sampel air tanah kedalam tabung, tetesi dengan lobak ungu. Amati perubahan
warna yang terjadi.
10. Untuk kunyit, potong kunyit menjadi 2 bagian. Celupkan potongan kunyit pada tanah
basah lalu amati perubahan warna yang terjadi pada potongan kunyit.
Tabel Pengamatan

No Indikator Pengamatan Asam/ Basa Nilai pH


1 Kertas lakmus
merah
2 Kertas lakmus biru
3 Indikator universal
4 Kunyit

Pertanyaan Diskusi :

1. Apa yang terjadi bila tanah bersifat asam? Bagaimana solusinya?


2. Apa yang terjadi bila tanah bersifat basa? Bagaimana solusinya?

Jawaban :

Anda mungkin juga menyukai