LEMBAR WAWANCARA GURU
IDENTIFKASI MASALAH KELAS X
JURUSAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
DI SMKN 1 GUNUNG KIJANG BINTAN
Nama Guru/Responden : M. ARIF (Ketua Jurusan)
Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 09 Nopember 2022
No Instrumen Wawancara
1. Apakah Bapak/Ibu selalu
mempersiapkan RPP sebelum
mengajar?
2. Apakah Bapak/Ibu dalam mengajar di
dalam kelas selalu berpedoman pada
RPP yang Bapak/Ibu buat ?
3. Apakah Bapak/Ibu selalu menggunakan
media pembelajaran saat mengajar di
dalam kelas ?
4. Apakah Bapak/Ibu menggunakan alat
peraga dalam proses pembelajaran ?
5. Metode apa yang Bapak/Ibu gunakan
dalam proses pembelajaran apabila
Bapak/Ibu tidak mempersiapkan media
pembelajaran ?
6. Apakah Bapak/Ibu sering menggunakan
benda-benda di sekitar sekolah sebagai
media pembelajaran ?
7. Selain di dalam kelas, dimanakah
Bapak/Ibu melaksanakan proses
pembelajaran ?
Jawaban
Semua guru membuat RPP pada awal semester.
Sebagian kecil guru mengajar tidak berpedoman
pada RPP terutama bagi guru-guru yang sudah
senior.
Kadang-kadang menggunakan media
pembelajaran disebabkan ketersediaan fasilitas
seperti infokus terbatas.
Selalu menggunakan alat peraga pada saat proses
pembelajaran apabila membutuhkan alat peraga
dalam menjelaskan materi. Kalau alat peraga
tidak tersedia di sekolah, dapat memanfaatkan
sumberdaya yang tersedia di lingkungan sekolah.
Metode ceramah dan metode problem based
learning merupakan metode yang paling sering
digunakan dalam proses pembelajaran. Siswa
akan mendiskusikan permasalahan yang sudah
ada pada lembar kerja siswa di dalam buku
paket pembelajaran.
Sangat sering sekali apalagi berkaitan dengan
pembelajaran pertanian. Sumber daya yang ada
dilingkungan sekolah sangat mendukung sekali
sebagai alat peraga dalam menjelaskan materi
pembelajaran apabila alat peraga yang
dibutuhkan dalam menguatkan topik
pembelajaran tidak tersedia di laboratorium.
Selain di dalam kelas proses pembelajaran dapat
dilakukan diluar kelas dan bahkan
perbandingannya 30 % pembelajaran di dalam
kelas dan 70% proses pembelajaran diluar kelas.
Hal tersebut selain karena tuntutan kurikulum
No Instrumen Wawancara
8. Apakah Bapak/Ibu sudah menerapkan
pembelajaran terdiferensiasi ?
9. Apakah ada kendala Bapak/Ibu dalam
melakukan pembelajaran inovatif yang
mengadopsi tekhnologi dalam proses
pembelajaran ?
10. Permasalahan apa yang sering
Bapak/Ibu jumpai pada saat proses
pembelajaran ?
11. Apabila menjumpai permasalahan di
dalam kelas bagaimana Bapak/Ibu
menanganinya !
12. Bagaimanakah tingkat literasi siswa
Bapak/Ibu ?
Jawaban
SMK dan juga karena semangat siswa lebih
terdorong melakukan pembelajaran di lapangan
ketimbang di dalam kelas. Artinya gaya belajar
untuk siswa SMK sebagian besar adalah
kinestetik.
Sebagian guru sudah menerapkan pembelajaran
terdiferensiasi. Terdiferensiasi dalam proses
pembelajaran dapat tergambarkan pada saat guru
mengkaloborasikan tekhnologi, media
pembelajaran dan sumber daya alam dalam
proses pembelajaran.
Kendala dalam menerapkan pembelajaran
inovatif adalah fasilitas sekolah yang menunjang
proses pembelajaran masih sangat terbatas
sehingga guru belum maksimal dalam
menerapkan pembelajaran yang inovatif. Selain
itu juga kesiapan siswa yang masih rendah
apabila didorong untuk melakukan pembelajaran
yang inovatif. Faktor pengetahuan guru yang
belum banyak mengetahuai bagaimana
pembelajaran inovatif itu sendiri.
Permasalahan yang berkaitan dengan beberapa
siswa yang masih kurang semangat didalam
proses pembelajara. Penyebabnya adalah adanya
keterpaksaan siswa masuk pada jurusan
pertanian, kurangnya dukungan orang tua karena
latar belakang orang tua yang berpendidikan
rendah, kecapean karena membantu orang tua
atau faktor ekonomi keluarga rendah, pergaulan,
image dalam diri siswa bahwa mencari uang
sebagai nelayan lebih menyenangkan daripada
sekolah.
Melakukan komunikasi secara personal untuk
mengetahui penyebab permasalahan siswa dan
memberikan motivasi dan dorongan kepada
siswa tersebut. Selain itu juga dapat dilakukan
pemanggilan orang tua untuk mencari penyebab
persoalan yang dihadapi siswa dan kemudian
guru BK akan memberikan bimbingan.
Tingkat literasi siswa masih rendah. Hal tersebut
disebabkan oleh faktor lingkungan keluarga yang
rata-rata berpendidikan rendah sehingga tidak
ada dorongan maupun motivasi dari keluarga
untuk membaca pembelajaran di rumah,
penggunaan gadget dikalangan siswa cukup
tinggi sehingga menyebabkan minat baca siswa
rendah, sekolah tidak menjadwalkan waktu bagi
siswa untuk membaca.
No Instrumen Wawancara
13. Bagaimanakah tingkat numerasi siswa
Bapak/Ibu ?
14. Apakah ada siswa yang berkebutuhan
khusus di kelas yang bapak/Ibu ajarkan?
15. Bagaimanakah hubungan Bapak/Ibu
dengan siswa yang bapak ajarkan ?
16. Bagaimana hubungan Bapak/Ibu
dengan orang tua siswa !
17. Fasilitas apa yang sudah ada dan yang
belum ada di sekolah Bapak/Ibu ?
18. Apa yang perlu ditingkatkan oleh
sekolah dalam menunjang proses
pembelajaran yang lebih baik ?
19. Apa harapan Bapak/Ibu untuk sekolah ?
Jawaban
Tingkat numerasi siswa masih rendah karena
masih banyak siswa yang tidak berbakat di
bidang numerasi dan sekolah belum
menjadwalkan pembelajaran tambahan untuk
numerasi.
Tidak didapatkan siswa berkebutuhan khusus.
Hubungan dengan siswa cukup baik apalagi pada
saat proses pembelajaran di lapangan, mereka
tidak segan untuk bertanya apabila ada hal yang
kurang mereka mengerti.
Hubungan dengan orang tua juga cukup baik
karena apabila ada permasalahan siswa akan
diselesaikan secara bersama-sama dengan orang
tua.
Untuk fasilitas di laboratorium sudah cukup
lengkap tetapi yang belum ada laboratorium
kultur jaringan. Fasilitas internet sudah tersedia
tetapi masih dalam radius ruang majelis guru
belum bisa menjangkau ke setiap ruang kelas.
Kemudian ketersediaan proyektor juga sangat
terbatas sehingga tidak memungkinkan semua
guru dapat memanfaatkan proyektor dalam
proses pembelajaran karena jumlahnya yang
terbatas.Perpustakaan sekolah sudah tersedia
tetapi buku-buku penunjang untuk siswa maupun
guru belum begitu lengkap.
Fasilitas yang menunjang proses pembelajaran
baik di dalam kelas maupun di luar kelas perlu
ditingkatkan ketersediaanya.
Fasilitas pendukung perlu ditingkatkan dan
atura-aturan sekolah baik yang berkaitan dengan
guru mapun siswa perlu dipertegas lagi.