Anda di halaman 1dari 4

LK. 1.1.

Identifikasi Masalah pembelajaran peserta didik SMK

Nama Mahasiswa : Tasdik Ismail

Alas Sekolah : SMK Negeri 2 Tanah Grogot

Masalah pembelajaran adalah: Kesenjangan antara tujuan yang


direncanakan dengan realisasi pencapaian oleh siswa. Tujuan pembelajaran
terbagi pada dua hal yaitu capaian kompetensi (KD/TP) dan proses
pencapaian kompetensi (proses belajar). Pada terminologi ABCD (Audience,
Behavoir, Condition and Degree), maka B dan D merupakan representasi
capaian kompetensi, sedangkan C adalah proses pencapaiannya.

Identifikasi masalah adalah: proses menemukan kesenjangan yang terjadi


pada siswa sebagaiaman definisi maslah pembelajaran.

Eksplorasi penyebab masalah adalah: Mengidentifikasi semua kemungkinan


penyebab terjadinya kesenjangan pencapaian tujuan pembelajaran oleh
siswa. Penyebab tersebut dapat bersumber dari metode yang diterapkan oleg
guru, sarana prasarana pembelajaran, lingkungan belajar, sikap dan
perilaku guru, lingkungan sosial dan keluarga, dan diri siswa yang
bersangkutan.

Penentuan penyebab masalah adalah: proses memilah dan menentukan


penyebab yang paling dominan atas timbulnya kesenjangan pencapaian
tujuan pembelajaran oleh siswa. Jika penyebab ini diatasi, maka harapannya
penyebab lain yang tereksplorasi akan selesai dengan sendirinya.

Masalah yang
No. Jenis Permasalahan Analisis Identifikasi Masalah
Diidentifikasi
1 Masalah: Minat belajar -. Guru belum Akar penyebab masalah dari
siswa rendah melakukan tindakan minat belajar siswa rendah
1. Siswa masih persuasif kepada dikarenakan karena
beranggapan bahwa, siswa tentang -. Guru tidak bersahabat
belajar tidak belajar pentingnya dengan siswa, sehingga
maka akan naik juga. pembelajaran tingkat kepeduliann siswa
2. Siswa terpaksa masuk -. Guru belum dalam semua hal
ke jurusan yang ada merancang berkurang.
disekolah karena atas pembelajaran yang -. guru belum merancang
permintaan orang tua aktif dan pembelajaran yang aktif
bukan kemauan sendiri menyenangkan dan menyenangkan.
3. Cara mengajar guru -. Cara mengajar guru yang
masih monoton, jadi tidak variatif dan masih
membosankan bagi menganut sistem lama,
siswa. yaitu lebih banyak
4. Guru belum merancang ceramah dan jarang
pembelajaran yang aktif menggunakan media
dan menyenangkan inovatif menyebabkan
kurangnya minat belajar
siswa.
5. Kurangnya perhatian -. Jika pembelajaran dibuat
orangtua terhadap dan didesign agar siswa
proses belajar anak. aktif dan pembelajaran
menjadi lebih menarik,
maka proses
pembelajaran menjadi
lebih menyenangkan,
siswa pun akan semangat
untuk belajar.
2 Masalah: Siswa belum -. Rendahnya partisipasi -. Rendahnya partisipasi
memiliki literasi guru dalam kegiatan guru dalam kegiatan
membaca yang baik literasi membaca membaca menjadi akar
1. Rendahnya partisipasi -. Guru hanya penyebab masalah dari
guru dalam kegiatan berpedoman bahwa siswa belum memiliki
literasi membaca semua siswa mampu literasi membaca yang
2. Tidak ditanamkan dalam proses belajar baik.
kebiasaan membaca -. Jika dalam setiap
sejak dini pertemuan, guru
3. Kurang menariknya membiasakan siswa
fasilitas perpustakaan untuk memulai
4. Pojok membaca belum pembelajaran dengan
ada membaca, teks secara
5. Masih ditemukan bergantian, maka siswa
siswa yang tidak akan terbiasa untuk
lancar membaca membaca, dan
6. Siswa sudah pemahaman siswa
menganggap teks tentang bacaan akan
bacaan yang panjang meningkat,
membosankan, jadi menumbuhkan minat
tidak mau membaca siswa, selain
melanjutkan membaca itu juga dapat
7. Pengaruh media sosial meningkatkan hasil
dan game online belajar siswa

3 Masalah: Terbatasnya Kurangnya partisipasi -. Kurangnya partisipasi dan


akses untuk dan dukungan orang dukungan orang tua
menghubungi orang tua tua dalam kegiatan dalam kegiatan sekolah
siswa sekolah. menjadi akar penyebab
1. Kurangnya partisipasi masalah dari terbatasnya
dan dukungan orang askes untuk
tua dalam kegiatan menghubungi orangtua
sekolah. siswa.
2. Kondisi tempat tinggal -. Hubungan komunikasi
siswa/orang tua siswa dan kerjasama antara
yang susah terjangkau guru dan orang tua adalah
3. Orang tua tidak hubungan yang saling
pernah hadir jika terikat satu sama lain,
diundang ke sekolah orang tua mengambil
4. Orang tua sibuk peranan penting dalam
bekerja proses pembelajaran,
5. Orang tua tidak sama pentingnya dengan
memiliki HP guru di sekolah. Jika
6. Tempat tinggal orang orang tua dapat
tua yang jauh dan memberikan dukungan
susah dijangkau, dan partisipasi dalam
susah sinyal, dll kegiatan sekolah, maka
proses mendidik dan
mengajar siswa dapat
berjalan secara seimbang
dan seia-sekata
4 Masalah: Guru belum Kurangnya -. Kurangnya keterampilan
maksimal keterampilan guru guru dalam
mengimplementasikan dalam mengimplementasikan
model-model mengimplementasikan pembelajaran inovatif
pembelajaran inovatif pembelajaran inovatif. menjadi akar penyebab
1. Waktu yang masalah dari guru belum
diperlukan untuk maksimal
menyiapkan mengimplementasikan
pembelajaran inovatif model-model
lebih banyak dan lama pembelajaran inovatif.
2. Tuntutan materi yang Jika pembelajaran inovatif
banyak yang dilakukan guru
3. Kurangnya secara efektif maka akan
keterampilan guru menumbuhkan dan
dalam mengembangkan
mengimplementasikan kreatifitas siswa, semakin
pembelajaran inovatif. kreatif siswa, semakin
4. Keengganan guru tinggi juga stimulasi siswa
untuk mengubah sehingga berdampak
mindsetnya, bahwa positif dalam proses
mengajar terbaik belajar mengajar.
adalah dengan -. Untuk dapat
ceramah meningkatkan
keterampilan guru dalam
mengimplementasikan
pembelajaran inovatif,
guru dapat mengikuti
pelatihan-pelatihan atau
mencari sumber-sumber
bacaan sebagai tambahan
wawasan dan
pengetahuan tentang
pembelajaran inovatif
5 Masalah: Guru belum Kurangnya -. Kurangnya keterampilan
dapat memaksimalkan keterampilan atau atau pengetahuan guru
penggunaan teknologi / pengetahuan guru tentang teknologi menjadi
inovasi dalam tentang teknologi akar penyebab masalah
pembelajaran. guru belum dapat
1. Kurangnya memaksimalkan
keterampilan atau penggunaan
pengetahuan guru teknologi/inovasi dalam
tentang teknologi pembelajaran. Proses
2. Waktu guru yang tidak pembelajaran dapat
cukup untuk dipermudah dengan
menyiapkan adanya teknologi dalam
3. Keengganan / mindset pendidikan. Peran
guru untuk berinovasi teknologi dalam
dengan teknologi pembelajaran adalah
4. Terbatasnya sarana dan memfasilitasi
prasarana dari sekolah, terbentuknya hubungan
karena setiap kelas secara kolaboratif dan
tidak dilengkapi LCD membangun makna
dalam konteks yang lebih
mudah dipahami. Jika
guru menggunakan
teknologi dalam
pembelajaran, siswa
menjadi tertarik dan
membuat mereka
semangat untuk belajar
karena menemukan atau
mendapatkan hal yang
baru bagi mereka.
-. Untuk dapat
meningkatkan
keterampilan dan
pengetahuan guru tentang
teknologi yang dipakai
dalam pembelajaran, guru
dapat mengikuti
pelatihan-pelatihan atau
mencari sumber-sumber
bacaan sebagai tambahan
wawasan dan
pengetahuan tentang
pembelajaran teknologi
yang dapat menunjang
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai