Anda di halaman 1dari 3

Definisi

Tamponade jantung Merupakan diagnosis klinis yang disebabkan oleh peningkatan volume kritis dari
Cairan dalam perikardium yang menghalangi aliran darah ke ventrikel. Tamponade jantung perlu
diamati dan Ditanggulangi dengan segera pada efusi perikardium. (Peter o,2013)

Efusi perikardium adalah penumpukan cairan abnormal dalam ruang Perikardium, cairan dapat
berupa transudat, eksudat, pioperikardium, atau Hemoperikardium. (Homenta,2015)

Tamponade merupakan kondisi klinis mengancam jiwa dimana fungsi jantung terganggu oleh
penekanan dari ruang pericardium, baik oleh cairan, massa, bekuan darah, ataupun kombinasi
antara ketiganya. (Ameliana,2013)

Etiologi

Penyebab terjadinya efusi perikardium antara lain: (yuliana,2019)

1) Infeksi dari Virus, bakterial, jamur dan parasit


2) Inflamasi dari perikardium yg idiopatik
3) Inflamasi dari pericardium akibat operasi jantung dan heart attack (Dressler’s syndrome)
4) Gangguan Autoimmune, seperti rheumatoid arthritis atau lupus
5) Produksi sampah dari darah akibat gagal ginjal (uremia)
6) Hypothyroidism
7) HIV/AIDS
8) Penyebaran kanker (metastasis), khususnya kanker paru, kanker Payudara, leukemia, non-
Hodgkin’s lymphoma atau penyakit Hodgkin’s
9) Kanker dari pericardium yang berasal dari jantung
10) Therapy radiasi untuk kanker .
11) Tindakan Chemotherapy untuk kanker
12) Trauma atau luka tusuk didekat jantung

Patofisiologi

Tamponade jantung akut dapat terjadi dalam beberapa menit karena trauma, pecahnya jantung
atau pembuluh darah besar, atau sebagai komplikasi dari prosedur invasif, menyerupai syok
kardiogenik yang membutuhkan drainase yang mendesak. Tamponade jantung regional terjadi
ketika Efusi eksentrik atau hematoma lokal menghasilkan kompromi jantung regional di mana hanya
ruang yang dipilih terpengaruh, terutama pada setelah Infark, pada dasarnya ventrikel kanan, atau
periode pemulihan setelah bedah jantung bedah. (Ahmed a,2014)

MANIFESTASI KLINIS

Fase-fase terjadinya efusi perikardium dan tamponade jantung adalah sebagai berikut:

1. Fase akumulasi awal cairan perikardium.


2. Fase pratamponade.
3. Fase tamponade jantung.

Penderita efusi perikardial tanpa tamponade sering asimtomatik, kurang dari 30% penderita
menunjukkan gejala seperti nyeri dada, ortopnea atau disfagia. Biasanya gejala berupa dada seperti
ditekan dan terasa sakit, sesak napas, mual, sulit menelan, perut terasa penuh. Jika menyebabkan
tamponade jantung timbul kebiruan pada bibir,syok, perubahan status mental, tekanan vena
jugularis meningkat, takikardia, pulsus paradoksus (penurunan tekanan sistolik >10 mmHg pada saat
inspirasi), tekanan sistolik <100 mmHg, pericardial friction rub, bunyi jantung melemah. (Eva R,2013)

Pemeriksaan penunjang

 Elektrokardiografi
Elektrokardiografi (EKG): takikardia, gelombang QRS rendah, elevasi segmen ST yang cekung,
dan electrical alternans.
 Foto thorax
Foto Thorak menunjukkan pembesaran bayangan jantung globular ( water bottle heart) jika
cairan lebih dari 250 mL, sering juga dijumpai efusi
pleura.
 Ekokardiografi
Ekokardiografi merupakan pemeriksaan noninvasif yang paling akurat. Akan tampak
akumulasi cairan di dalam kavum perikardium, kadang-kadang juga adanya metastasis pada
dinding perikardium.
 Laboratorium (Pemeriksaan cairan perikardium) (Eva R, 2013)

Penatalaksanaan

Pasien tamponade yang tidak stabil membutuhkan Intervensi mendesak, pengobatan definitif adalah
Drainase cairan perikard sehingga mengurangi Kompresi miokard. Pra-drainase resusitasi pasien
tamponade sebelum drainase cairan perikardial harus mengikuti prinsip dasar jalan nafas,
pernapasan dan sirkulasi, dengan mempertimbangkan patofisiologi spesifik tamponade jantung.
Oksigen harus diberikan kepada pasien. Intubasi dan mekanis ventilasi harus dihindari kecuali sangat
diperlukan, karena ini akan cenderung memperburuk gagal jantung pada tamponade. (Peter o, 2013)

Pengkajian

1. Keluhan utama
2. Riwayat penyakit sekarang
3. Riwayat penyakit dahulu
4. Riwayat penyakit keluarga
5. Pengkajian pola pernapasan
6. Pengkajian pola sirkulasi
7. Pemeriksaan fisik
 Kepala dan wajah : pucat, bibir sianosis
 Leher : peninggian vena jugularis
 Dada : ada jejas trauma tajam dan tumpul di daerah dada, bunyi jantung melemah / redup
dan pekak Jantung melebar
 Abdomen dan pinggang : tidak ada tanda dan gejala
 Ekstrimitas : pucat, kulit dingin, jari tangan dan kaki sianosis
 Pelvis dan Perineum : tidak ada tanda dan gejala (yuliana, 2019)

Diagnosa

1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi ditandai dengan takipnea
pernafasan bibir, penggunaanj posisi tiga titik, cuping hidung.
2. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan disfungsi neuromuskular
ditandai dengan perubahan frekuensi nafas,sianosis,gelisah, kesulitan berbicara.
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi jantung ditandai
dengan takikardia, palpitasi jantung, perubahan elektrokardiogram (EKG).
4. Nyeri kronis berhubungan dengan gangguan iskemik ditandai dengan diaphoresis, ekspresi
wajah nyeri, mengekspresikan perilaku, perilaku distraksi, perubahan pada parameter
fisiologis, perubahan posisi untuk menghindari nyeri.
5. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan pasien tampak
dibantu saat melakukan aktifitas seperti mandi,toileting, berpakaian dan berpindah.
(Yuliana, 2019)

Daftar Pustaka

Peter o, andrew B. Cardiac Tamponade Anaesthesia Tutorial of the Week 283. St. George’s Hospital,
London ,UK. 18 th March 2013. Hal: 1-10.

Starry Homenta R. Kegawatdaruratan Jantung: Temponade Jantung. Badan Penerbit Fakultas


Kedokteran universitas indonesia. Jakarta.2015. Hal: 160-163.

Amiliana M Soesanto, 2013. Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI, Pusat Jantung
Nasional Harapan Kita. https://doi.org/10.30701/ijc.v34i3.343

Eva R, Zainal S. Laporan Kasus: Perikardiosentesis Pada Efusi Perikardium Masif. Divisi Kardiologi
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RSUP H. Adam
Malik Medan. CDK-202/ vol. 40 no. 3, th. 2013. Hal: 192-193.

Ahmed Abuzaid et al.Review article: Cardiac Tamponade, a Clinical Challenge. University, Internal
Medicine department, Omaha, NE, USA. Journal of Clinical & Invasive Cardiology. Volume 1 2014.
Hal: 9-16.

Yuliana Muti, 2019. ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S.B.M DENGAN Diagnosa medis efusi
PERIKARDIUM diruangan cempaka RSUD PROF. DR.W.Z JOHANNES KUPANG

Anda mungkin juga menyukai