NOMOR : KEP/25/M.PAN/2/2004
BAB I
PENDAHULUAN
harapan/ keinginan pasien dan apakah kepuasan pasien sudah terpenuhi? Sehingga
dalam hal ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Puskesmas Kecamatan
Kepulauan Seribu Selatan, Jakarta guna mengetahui kepuasan pasien/konsumen
melalui kualitas pelayanan yang diberikan. Langkah pertama yang dilakukan oleh
peneliti adalah mengetahui dimensi kualitas apa saja yang mempengaruhi kepuasan
pasien/konsumen di Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Jakarta.
BAB II
LANDASAN TEORI
service triangle dan 2) total quality service diterjemahkan sebagai layanan mutu
terpadu Budi W.Soetjipto ( dalam Zulian Yamit,2005 : 23 ).
1. Service Triangle
Sevice triangle adalah suatu model interaktif manajemen pelayanan yang
menghubungkan antara perusahaan dengan pelanggannya. Model tersebut terdiri
dari tiga elemen dengan pelanggan sebagai titik fokus Albrecht and Zemke ,
dalam Budi W.Soetjipto ( yang dikutip dari Zulian Yamit, 2005 : 23 ) yaitu :
a. Strategi pelayanan ( service strategy )
Strategi pelayanan adalah strategi untuk memberikan pelayana kepada
pelanggan dengan kualitas sebaik mungkin sesuai standar yang telah
ditetapkan perusahaan. Standar pelayanan ditetapkan sesuai keinginan dan
harapan pelanggan sehingga tidak terjadi kesenjangan antara pelayanan yang
diberikan dengan harapan pelanggan. Strategi pelayanan harus pula
dirumuskan dan diimplementasikan seefektif mungkin sehingga mampu
membuat pelayanan yang diberikan kepada pelanggan tampil beda dengan
pesaingnya. Untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi pelayanan
yang efektif, perusahaan harus fokus pada kepuasan pelanggan sehingga
perusahaan mampu membuat pelanggan melakukan pembelian ulang bahkan
mampu meraih pelanggan baru.
b. Sumberdaya manusia yang memberikan pelayanan (service people)
Orang yang berinteraksi secara langsung maupun tidak berinteraksi langsung
dengan pelangan harus memberikan pelayanan kepada pelanggan secara tulus
(empathy), responsif, ramah, fokus, dan menyadari bahwa kepuasan
pelanggan adalah segalanya. Untuk itu perusahaan harus pula memperhatikan
kebutuhan pelanggan internalnya (karyawan) dengan cara menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif, rasa aman dalam bekerja, penghasilan yang
wajar, manusiawi, sistem penilaian kinerja yang mampu menumbuhkan
motivasi. Tidak ada gunanya perusahaan membuat strategi pelayanan dan
menerapkannya secara baik untuk memuaskan pelanggan eksternalnya,
sementara pada saat yang sama perusahaan gagal memberikan kepuasan
kepada pelanggan internalnya, demikian pula sebaliknya.
pelayanan yang baik atau memuaskan ( Assauri, 2003:28). Kepuasan pelanggan dapat
membentuk persepsi dan selanjutnya dapat memposisikan produk perusahaan di mata
pelanggannya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Batas Wilayah:
Sebelah Utara : Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.
Sebelah Selatan : Tangerang Banten.
Sebelah Timur : Laut Jawa.
Sebelah Barat : Laut Jawa.
Visi :
Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan sebagai psat pelayanan kesehatan
prima menuju Pulau Seribu sehat.
Misi :
1. Meningkatkan kopetensi SDM
2. Meningkatkan kenyamanan pelayanan
3. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan
4. Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sector
5. Meningkatkan program prioritas kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat
Sasaran Organisasi
Masyarakat / pelanggan internal
Analisa Situasi
Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan adalah sebuah kecamatan di
Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, dengan luas wilayah 107 km²,
dengan jumlah penduduk 4311 jiwa.
Keterangan
Kepala Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan dibantu oleh 1 orang
tenaga medis, 7 orang tenaga perawat dan bidan, 8 orang Tenaga kesehatan, 2 oarng
tenaga dokter umum.
12. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan;
13. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang
bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada
penerima pelayanan;
14. Keamanan Pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit
penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat
merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko-resiko yang
diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan.
3.4 Persiapan
Dilaksanakan oleh unit independen yang sudah berpengalaman, perlu dilakukan
melalui “Perjanjian kerja sama” dengan unit independen. Unit independen tersebut
dilaksanakan oleh Badan Konsultasi, PT Sentana Global Solusi.
1. Kuesioner
Dalam penyusunan IKM digunakan kuesioner sebagai alat bantu pengumpulan
data kepuasan masyarakat penerima pelayanan. Kuesioner disusun berdasarkan
tujuan survei terhadap tingkat kepuasan masyarakat. Bentuk kuesioner
sebagaimana terlampir.
2. Bagian dari kuesioner
Kuesioner dibagi atas 3 (tiga) bagian yaitu:
Bagian I : Identitas responden meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan dan
pekerjaan, yang berguna untuk menganalisis profil responden dalam penilaiannya
terhadap unit pelayanan Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan,
Jakarta.
Bagian II : Identitas pencacah, berisi data pencacah. (apabila kuesioner diisi oleh
masyarakat, bagian ini tidak diisi).
Bagian III : Mutu pelayanan publik adalah pendapat penerima pelayanan yang
memuat kesimpulan atau pendapat responden terhadap unsur-unsur
Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata
tertimbang dengan rumus sebagai berikut:
Tabel: Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja
Unit Pelayanan
b. Perangkat pengolahan
Pengolahan dengan computer Data entry dan penghitungan indeks dapat
dilakukan dengan program komputer/ sistem data base.
Pengolahan secara manual
1) Data Isian kuesioner dari setiap responden dimasukkan ke dalam
formulir mulai dari unsur 1 ( U1) sampai dengan unsur 14 (U14);
2) Langkah selanjutnya untuk mendapatkan nilai rata-rata per unsur
pelayanan dan nilai indeks unit pelayanan adalah sebagai berikut:
Nilai rata-rata per unsur pelayanan.
Nilai masing-masing unsur pelayanan dijumlahkan (kebawah) sesuai
dengan jumlah kuesioner yang diisi oleh responden, kemudian untuk
mendapatkan nilai rata-rata per unsur pelayanan, jumlah nilai masing-
masing unsur pelayanan dibagi dengan jumlah responden yang mengisi.
- Survey Kepuasan Pelanggan PSB/2011 - Page
23 of 37
Mengacu kepada MENPAN Survey Kepuasan Pelanggan/ Indeks Kepuasan 24
NOMOR :
maka untuk mengetahui nilai indeks unit pelayanan dihitung dengan cara sebagai
berikut:
(3,45 x 0,071) + (2,65 x 0,071) + (3,53 x 0,071) + (2,31 x 0,071)
(1,55 x 0,071) + (3,12 x 0,071) + (2,13 x 0,071) + (2,43 x 0,071)
(3,21 x 0,071) + (1,45 x 0,071) + (1,93 x 0,071) + (2,31 x 0,071)
(3,03 x 0,071) + (1,56 x 0,071) = Nilai indeks adalah 2,462
Dengan demikian nilai indeks unit pelayanan hasilnya dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks x Nilai Dasar
= 2,462 x 25 = 61,55
Mutu pelayanan C.
Kinerja unit pelayanan Kurang Baik.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
No
Surveyor Nomor Responden
Urut Area Pelayanan
Jenis Responden
Umur Pendidikan Terakhir Pekerjaan Utama
1 Kelamin
Poli Umum 30 2 001-030 30
<20 2 20 L
Poli KIA/KB 57 1. SD Kebawah 15 27 1. PNS/TNI/Polri
031-045 19
45
21 –330 Apotek
42 P 93 2. SLTP 30 38 2. Pegawai Swasta
046-075 6
75
31 –440 Poli
37 Imunisasi 3. SLTA 15 53 3. Wiraswasta/Usahawan
076-090 12
90
41 - 550 Loket
26 4. D1-D3-D4 35 16 4. Pelajar/Mahasiswa 9
125
091-125
>51 6 25 5. S-1
Karyawan PKM Kep. Seribu 25 16 5. Lainnya 126-150 104
150
Total 6. S-2 Ke Atas 150 0
Total 150 150 150 150
Dalam peningkatan kualitas pelayanan, diprioritaskan pada unsur yang mempunyai nilai
paling rendah, sedangkan unsur yang mempunyai nilai cukup tinggi harus tetap
dipertahankan. Unsur nilai terendah adalah jika nilai rata-rata per unsur( NRR per unsur)
lebih kecil dari nilai 3, sedangkan jika nilai rata-rata unsurnya lebih tinggi atau sama
dengan 3 pelayanan dianggap sudah sesuai dengan persyaratan pelanggan.
Pada pelayanan Poli Umum, tidak ada nilai per unsur yang dibawah 3. Jadi pelayanan di
Poli Umum sudah memenuhi persyaratan pelanggan.
Sedangkan unsur yang paling memuaskan dalam pelayanan Poli Umum adalah U11
mengenai kesesuaian biaya dengan biaya yang telah ditetapkan, sudah sesuai dengan
peraturan pemerintah.
Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks x Nilai Dasar
= 3,05 x 25 = 76,15
Mutu pelayanan B.
Kinerja unit pelayanan Baik.
2. Poli KIA/KB
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U14
Jml Nilai per
47 44 45 45 45 47 45 45 46 46 53 54 46 46
Unsur
NRR Per Unsur = Jml
nilai per unsur : Jml
kuesioner yang terisi
3.13 2.93 3 3 3 3.13 3 3 3.07 3.07 3.53 3.6 3.07 3.07
NRR tertimbang
per unsur = NRR 0.22 0.21 0.21 0.21 0.21 0.22 0.21 0.21 0.22 0.22 0.25 0.26 0.22 0.22 3.10
per unsur x 0,071
IKM Unit pelayanan 77.39
Dalam peningkatan kualitas pelayanan, diprioritaskan pada unsur yang mempunyai nilai
paling rendah, sedangkan unsur yang mempunyai nilai cukup tinggi harus tetap
dipertahankan. Unsur nilai terendah adalah jika nilai rata-rata per unsur( NRR per unsur)
lebih kecil dari nilai 3, sedangkan jika nilai rata-rata unsurnya lebih tinggi atau sama
dengan 3 pelayanan dianggap sudah sesuai dengan persyaratan pelanggan.
Pada area pelayanan poli KIA/KB yang mendapat unsur nilai terendah adalah :
a. U2(2,93) adalah mengenai kesesuaian persyaratan pelayanan dengan jenis
pelayanan, keluhannya di anggap terlalu ribet. Saran kami , dilakukan timbal balik
terhadap pelanggan : persyaratan yang mana yang dianggap terlalu ribet lalu bias
dikaji ulang.
Sedangkan unsur yang paling memuaskan dalam pelayanan Poli KIA/KB adalah U12
ketepatan pelaksanaan pelayanan sesuai dengan jadwal pelayanan, sesuai dengan
persyaratan pelanggan.
Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks x Nilai Dasar
= 3,10 x 25 = 77,39
Mutu pelayanan B.
Kinerja unit pelayanan Baik.
3. Apotek
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U14
Jml Nilai per
91 90 90 91 91 90 91 90 90 92 95 93 91 91
Unsur
NRR Per Unsur = Jml
nilai per unsur : Jml
kuesioner yang terisi
3.03 3 3 3.03 3.03 3 3.03 3 3 3.07 3.17 3.1 3.03 3.03
NRR tertimbang
per unsur = NRR 0.22 0.21 0.21 0.22 0.22 0.21 0.22 0.21 0.21 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 3.02
per unsur x 0,071
IKM Unit pelayanan 75.50
Dalam peningkatan kualitas pelayanan, diprioritaskan pada unsur yang mempunyai nilai
paling rendah, sedangkan unsur yang mempunyai nilai cukup tinggi harus tetap
dipertahankan. Unsur nilai terendah adalah jika nilai rata-rata per unsur( NRR per unsur)
lebih kecil dari nilai 3, sedangkan jika nilai rata-rata unsurnya lebih tinggi atau sama
dengan 3 pelayanan dianggap sudah sesuai dengan persyaratan pelanggan.
Pada pelayanan Apotek, tidak ada nilai per unsur yang dibawah 3. Jadi pelayanan di
Apotek sudah memenuhi persyaratan pelanggan.
Sedangkan unsur yang paling memuaskan dalam pelayanan Apotek adalah U11
mengenai kesesuaian biaya dengan biaya yang telah ditetapkan, sudah sesuai dengan
peraturan pemerintah.
Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks x Nilai Dasar
= 3,02 x 25 = 75,50
Mutu pelayanan B.
Kinerja unit pelayanan Baik.
4. Poli Imunisasi
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U14
Jml Nilai per
47 46 47 45 45 46 47 47 48 49 48 50 48 49
Unsur
NRR Per Unsur = Jml
nilai per unsur : Jml
kuesioner yang terisi
3.13 3.07 3.13 3 3 3.07 3.13 3.13 3.2 3.27 3.2 3.33 3.2 3.27
NRR tertimbang
per unsur = NRR 0.22 0.22 0.22 0.21 0.21 0.22 0.22 0.22 0.23 0.23 0.23 0.24 0.23 0.23 3.13
per unsur x 0,071
IKM Unit pelayanan 78.34
Dalam peningkatan kualitas pelayanan, diprioritaskan pada unsur yang mempunyai nilai
paling rendah, sedangkan unsur yang mempunyai nilai cukup tinggi harus tetap
dipertahankan. Unsur nilai terendah adalah jika nilai rata-rata per unsur( NRR per unsur)
lebih kecil dari nilai 3, sedangkan jika nilai rata-rata unsurnya lebih tinggi atau sama
dengan 3 pelayanan dianggap sudah sesuai dengan persyaratan pelanggan.
Pada pelayanan Poli Imunisasi, tidak ada nilai per unsur yang dibawah 3. Jadi pelayanan
di Poli Imunisasi sudah memenuhi persyaratan pelanggan.
Sedangkan unsur yang paling memuaskan dalam pelayanan Poli Imunisasi adalah U12
ketepatan pelaksanaan pelayanan sesuai dengan jadwal pelayanan, sudah sesuai dengan
persyaratan pelanggan.
Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks x Nilai Dasar
= 3,13 x 25 = 78,34
Mutu pelayanan B.
Kinerja unit pelayanan Baik.
5. Loket
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U14
Jml Nilai per
115 113 118 111 109 112 113 110 111 116 121 124 121 120
Unsur
NRR Per Unsur = Jml
nilai per unsur : Jml
kuesioner yang terisi
3.29 3.23 3.37 3.17 3.11 3.2 3.23 3.14 3.17 3.31 3.46 3.54 3.46 3.43
NRR tertimbang
per unsur = NRR 0.23 0.23 0.24 0.23 0.22 0.23 0.23 0.22 0.23 0.24 0.25 0.25 0.25 0.24 3.27
per unsur x 0,071
IKM Unit pelayanan 81.85
Dalam peningkatan kualitas pelayanan, diprioritaskan pada unsur yang mempunyai nilai
paling rendah, sedangkan unsur yang mempunyai nilai cukup tinggi harus tetap
dipertahankan. Unsur nilai terendah adalah jika nilai rata-rata per unsur( NRR per unsur)
lebih kecil dari nilai 3, sedangkan jika nilai rata-rata unsurnya lebih tinggi atau sama
dengan 3 pelayanan dianggap sudah sesuai dengan persyaratan pelanggan.
Pada pelayanan loket, tidak ada nilai per unsur yang dibawah 3. Jadi pelayanan di loket
sudah memenuhi persyaratan pelanggan.
Sedangkan unsur yang paling memuaskan dalam pelayanan loket adalah U12 ketepatan
pelaksanaan pelayanan sesuai dengan jadwal pelayanan, sudah sesuai dengan persyaratan
pelanggan.
Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks x Nilai Dasar
= 3,27 x 25 = 81,85
Mutu pelayanan B.
Kinerja unit pelayanan Baik.
Dalam peningkatan kualitas pelayanan, diprioritaskan pada unsur yang mempunyai nilai
paling rendah, sedangkan unsur yang mempunyai nilai cukup tinggi harus tetap
dipertahankan. Unsur nilai terendah adalah jika nilai rata-rata per unsur( NRR per unsur)
lebih kecil dari nilai 3, sedangkan jika nilai rata-rata unsurnya lebih tinggi atau sama
dengan 3 pelayanan dianggap sudah sesuai dengan persyaratan pelanggan.
Menurut karyawan Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, tidak ada nilai per
unsur yang dibawah 3. Jadi pelayanan di Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu
Selatan sudah memenuhi persyaratan pelanggan.
Sedangkan unsur yang paling memuaskan pada Puskesmas Kecamatan Kepulauan
Seribu Selatan adalah U11 dan U14 mengenai kesesuaian biaya dengan biaya yang telah
ditetapkan dan keaman di sekitar Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, sudah
sesuai dengan persyaratan pelanggan.
Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks x Nilai Dasar
= 3,08 x 25 = 76,92
Mutu pelayanan B.
Kinerja unit pelayanan Baik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan kualitas pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas
Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Jakarta dapat disimpulkan sebagai berikut :
Untuk hasil kesimpulan hasil penilaian kepuasan pelanggan secara menyeluruh, sebagai
berikut :
Dalam peningkatan kualitas pelayanan, diprioritaskan pada unsur yang mempunyai nilai
paling rendah, sedangkan unsur yang mempunyai nilai cukup tinggi harus tetap
dipertahankan. Unsur nilai terendah adalah jika nilai rata-rata per unsur( NRR per unsur)
lebih kecil dari nilai 3, sedangkan jika nilai rata-rata unsurnya lebih tinggi atau sama
dengan 3 pelayanan dianggap sudah sesuai dengan persyaratan pelanggan.
Pelayanan Puskesmas Kecamatan kepulauan Seribu Selatan, tidak ada nilai per unsur
yang dibawah 3. Jadi pelayanan di Puskesmas Kecamatan kepulauan Seribu Selatan
sudah memenuhi persyaratan pelanggan.
Sedangkan unsur yang paling memuaskan dalam pelayanan Puskesmas Kecamatan
kepulauan Seribu Selatan adalah U11 mengenai kesesuaian biaya dengan biaya yang
telah ditetapkan, sudah sesuai dengan peraturan pemerintah.
Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks x Nilai Dasar
= 3,016x 25 = 78,88
Mutu pelayanan B.
Kinerja unit pelayanan Baik.
Poli KIA/KB Bagaimana pendapat Saudara tentang Meninjau kembali standar pelayanan
kesesuaian persyaratan pelayanan dengan minimal di Poli KIA/KB
2,933 U2 jenis pelayanannya.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. (2003). Customer Service yang Baik Landasan Pencapaian Customer
Satisfaction dalam Usahawan, No. 01, Tahun XXXII, Januari, hal.25-30: Jakarta.
Azis Slamet Wiyono dan M. Wahyuddin. (2005). Studi Tentang Kualitas Pelayanan dan
Kepuasan Konsumen di Rumah Sakit Islam Manisrenggo Klaten, Surakarta: Program
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Gaspersz, Vincent. (2002). Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa. Gramedia :Jakarta.
Hadi, Sutrisno. (1991). Analisis Butir Untuk Instrumen Angket,Tes, dan Skala Nilai
dengan BASICA. Edisi Pertama,cetakan pertama. Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.
Kotler, Philip. (2000). Marketing Management. (Edisi Indonesia oleh Hendra Teguh,
Ronny dan Benjamin Molan). PT Indeks: Jakarta.
Muhammad Guntur dan Bambang Setiaji. (2005). Analisis Service Quality Terhadap
Kepuasan Pelanggan Pada PDAM Kota Surakarta. Surakarta: Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mulyono, Sri. (1991). Statistika untuk Ekonomi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Jakarta.
Sekaran, Uma. (2000). Research, Methods for Business, A Skill – Building Approac.
(Third Edition), John Wiley & Sons, Inc: Singapore.
Simamora, B. (2004). Riset Pemasaran: Falsafah, Teori, dan Aplikasi. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Singarimbun, M.; dan Effendi, S.(eds.). (1989). Metode Penelitian Survei. LP3ES:
Jakarta.
Tjiptono, Fandi dan Gregorius Candra .(2005). Service, Quality, and Satisfaction. Andi
Offset: Yogyakarta.
www. deptan.go.id/infomutu/
Yamit, Zulian. (1996) .Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Pertama, Penerbit
Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta.