Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENJUALAN HANDSANITIZER

DISUSUN OLEH :

1. TIARA PERMATASARI
2. UMRATUN AULIYA

SMK ANALIS KESEHATAN TUNAS HARAPAN JAKARATA

Jln. Bendera raya intisari III, Kalisari Pasar Rebo

Jakarta timur
Kata pengantar

Puji syukur penyusun haturkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik.
Tak lupa pula penyusun ucapkan shalawat atas junjungan Nabiullah Muhammad
SAW, nabi akhir jaman yang telah membimbing kita dan memberikan suri
tauladan sehingga agama Allah dapat berdiri dengan tegak sampai detik ini.
Proposal ini penyusun buat sebagai salah satu persyaratan melulusi mata
Pelajaran Produk Kreatif Kejuruan di SMK ANALIS KESEHATAN TUNAS
HARAPAN . Penyusun sadar tak ada gading yang tak retak maka demikian pula
dengan penyusunan makalah ini, penyusun mengharapkan masukan dan kritikan
dari pembaca sekalian guna peningkatan yang bersifat yang membangun.
Demikianlah kata pengantar ini penyusun buat. Akhir kata penyusun
ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Wallahul muwafieq ilaa aqwamith tharieq.
Wassalamu alaikum Wr. Wb.

JAKARTA, NOVEMBER 2018

Penyusun
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan masyarakat yang modern menuntut manusia untuk selalu


bergerak cepat dan menggunakan waktu seefisien mungkin. Tuntutan zaman yang
sedemikian mengharuskan manusia untuk menjaga kesehatannya agar terhindar
dari penyakit yang dapat menghambat gerak dan mengurangi efisiensi waktunya
(Wahyono, 2010).

Pemakaian antiseptik tangan dalam bentuk sediaan gel di kalangan


masyarakat menengah keatas sudah menjadi suatu gaya hidup. Beberapa sediaan
paten antiseptik tangan dapat dijumpai di pasaran. Cara pemakaiannya adalah
dengan diteteskan pada telapak tangan, kemudian diratakan pada permukaan
tangan. Respon yang positif terhadap penggunaan antiseptik tangan barangkali
berkaitan dengan paradigma bersih itu sehat, serta pemakaiannya yang praktis.

Bahan antiseptik yang digunakan dalam formula sediaan adalah dari


golongan alkohol (etanol, propanol, isopropanol) dengan konsentrasi ± 50%
sampai 70% dan jenis disinfektan yang lain seperti : klorheksidin, triklosan
(Block, 2001 dan Gennaro, 1995). Alkohol banyak digunakan sebagai
antiseptik/desinfektan untuk disinfeksi permukaan dan kulit yang bersih, tetapi
tidak untuk luka. Alkohol sebagai disinfektan mempunyai aktivitas bakterisidal,
bekerja terhadap berbagai jenis bakteri, tetapi tidak terhadap virus dan
jamur. Akan tetapi karena merupakan pelarut organik maka alkohol dapat
melarutkan lapisan lemak dan sebum pada kulit, dimana lapisan tersebut berfungsi
sebagai pelindung terhadap infeksi mikroorganisme (Dryer, 1998, Jones, 2000,
Snyder, 1999) Disamping itu alkohol mudah terbakar dan pada pemakaian
berulang menyebabkan kekeringan dan iritasi pada kulit. Golongan fenol yang
digunakan dalam sediaan antiseptik tangan adalah triklosan. Keuntungan triklosan
dibandingkan fenol adalah kurang korosif. Kadar triklosan yang digunakan
sebagai antiseptik adalah 0,05% sampai dengan 2% (Block, 2001).

Meningkatnya keinginan masyarakat untuk menggunakan bahan alam atau “back


to nature”, ditanggapi dengan banyaknya produk- produk topikal berbahan aktif
tanaman untuk perawatan kesehatan, kosmetik dan pencegahan penyakit. Hand
Sanitizer yang berasal dari bahan alam lebih aman digunakan, tidak mengandung
zat kimia berbahaya, tidak merusak pernafasan, aman untuk anak-anak dan
biodegrable (Zerbe, 2010).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kandungan Aloe vera (lidah buaya) dapat dijadikan sebagai

pembersih tangan?

2. Bagaimana proses pembuatan pembersih tangan Aloe vera (lidah buaya)?

3. Bagaimana penggunaan Aloe vera (lidah buaya) sebagai pembersih tangan

alami?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui Aloe vera (lidah buaya) dapat dijadikan sebagai pembersih tangan

alami.

2. Mengetahui proses pembuatan pembersih tangan Aloe vera (lidah buaya).

3. Mengetahui penggunaan Aloe vera (lidah buaya) sebagai pembersih tangan

alami.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 LIDAH BUAYA

Lidah buaya (Aloe vera) adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak
ribuan tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan
untuk perawatan kulit. Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan mudah di kawasan
kering di Afrika.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manfaat


tanaman lidah buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan
kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan.

Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di
dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan
bahan baku industri.

Berdasarkan hasil penelitian, tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat


seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain
yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Selain itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar (2002), lidah buaya


berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses
regenerasi sel. Di samping menurunkan kadar gula dalam darah bagi
penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh
terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi
pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS.

2.1.1 KANDUNGAN

Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin,
sebuah senyawa organik dari golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang
sinyal insulin seperti pencerap insulin-beta dan -substrat1, fosfatidil inositol-3
kinase dan meningkatkan laju sintesisglikogen dengan menghambat glikogen
sintase kinase 3beta, sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio gula darah.

Di negara-negara Amerika, Australia, dan Eropa, saat ini lidah buaya juga
telah dimanfaatkan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman
kesehatan.Aloe vera/lidah buaya mengandung semua jenis vitamin kecuali
vitamin D, mineral yang diperlukan untuk fungsi enzim, saponin yang berfungsi
sebagai anti mikroba dan 20 dari 22 jenis asam amino. Dalam penggunaannya
untuk perawatan kulit, Aloe vera dapat menghilangkan jerawat, melembabkan
kulit, detoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka dan tanda, mengurangi
peradangan serta perbaikan dan peremajaan kulit. Aloe vera juga mengandung
asam folik yang melindungi sistem kekebalan tubuh dan kesehatan tubuh yang
seringkali terefleksi pada kulit. Dengan beragam manfaat yang terkandung dalam
lidah buaya, pemanfaatannya kurang optimal oleh masyarakat yang hanya
memanfaatkannya sebagai penyubur rambut.

2.1.2 MANFAAT

Di India lidah buaya banyak dikonsumsi masyarakat sebagai makanan ringan


harian dan sebagai kosmetik alami. Salah satu masalah rutin yang kerap menimpa
manusia seperti komedo bisa diatasi oleh lidah buaya, caranya pun cukup
sederhana hanya dengan mengupas lidah buaya dan ambil intinya yang berupa
lendir tersebut. Caranya dengan membasuhkan lendir lidah buaya ke area komedo.
Lidah buaya berkhasiat menghaluskan dan mempercepat proses penyembuhan
kulit. Selain untuk penyembuhan, lidah buaya juga dapat memberikan kesegaran
pada wajah.
2.2 Hand Sanitizer

Hand sanitizer atau hand antiseptik adalah suplemen atau alternatif untuk
mencuci tangan selain menggunakan air dan sabun. Berbagai persiapan yang
tersedia, termasuk gel, busa, dan larutan cair. Bahan aktif dalam hand sanitizer
dapat berupa isopropanol , etanol , n-propanol , atau povidone-iodine.
Bahan aktif dalam alkohol biasanya termasuk agen penebal seperti asam
poliakrilat untuk gelalkohol, humektan seperti gliserin, propilena glikol ,
dan minyak esensial tanaman. Alkohol yang terdapat pada hand sanitizer lebih
efektif dalam membunuh kuman dibandingkan dengan sabun yang perlu dibilas
lebih dahulu.
Pada perkembangannya, hand sanitizer saat ini telah menggabungkan
alkohol dengan produk alami dan minyak essensial. Produk ini mengandung 60%
alkohol yang digunakan untuk membunuh kuman secara efektif dan aman, tetapi
menggunakan bahan-bahan tambahan untuk melembabkan kulit.
Hand sanitizer yang beredar di pasaran ada beberapa jenis, cair busa serta
paduan gel. Tingkat alcoholbervariasi antara 60% dan 85%. Tingkat yang paling
umum digunakan adalah 62%. Hand sanitizer dapat membunuh sebagian besar
bakteri, jamur dan beberapa virus. Pembersih tangan
yang mengandung setidaknya 70% alkohol, membunuh 99,9% bakteri di tangan
30 detik setelah aplikasi dan 99,99% sampai 99,999% ( makalah penelitian sering
menggunakan “n-log” berarti pengurangan n pada skala (basis 10) logaritma
grafik jumlah bakteri, sehingga “5-log” berarti pengurangan dengan factor dari
105 atau 99,999%) dalam satu menit (M. Rotter (1999). "Mencuci tangan dan
disinfeksi tangan(". Rumah Sakit epidemiologi dan pengendalian infeksi ).
BAB III

BAHAN DAN METODE

3.1 alat dan bahan

- botol berukuran 60ml - lidah buaya

- blender - isopropyl

- sendok - biang minyak wangi

- corong - pisau

- baskom

3.2 prosedur kerja

1. Dicuci lidah buaya sampai kotoran-kotoran yang menempel pada kulitnya


hilang

2. Dipotong lidah buaya dengan bentuk persegi (untuk memudahkan dalam


membersihkan kulit lidah buaya)

3. Dibuang kulit luar lidah buaya menggunakan pisau hingga bersih(hilang


kulit yang berwarna hijau)

4. Dicuci daging lidah buaya yang sudah dipisahkan dari kulitnya

5.Untuk menghilangkan kandungan lendir pada lidah buaya, rendam


menggunakan air garam ± 1 jam

6. Setelah itu, dicuci dengan air untuk menghilangkan lendir yang masih
tersisa pada saat perendaman dengan air garam
7. Direndam dendam dengan air bersih ± 1 jam

8. Dicuci sampai kandungan lendir pada lidah buaya benar benar


bersih/hilang

9. Daging lidah buaya yang sudah bersih dihaluskan menggunakan blender

10. Dipindahkan lidah buaya yang sudah dihaluskan pada wadah

11. kemudian disaring (untuk memisahkan bagian yang masih belum halus)

12. bagian yang sudah disaring kemudian ditambahkan larutan isoprofil 200
ml dengan perbandingan 1 : 2

13. kemudian tambahkan biang minyak wangi (minyak esensial) secukupnya

14. aduk hingga ratakemudian tuang/ pindahkan kedalam botol


menggunakan corong

15. kemudian di segel dan diberi label semenarik mungkin


BAB IV

BIAYA PRODUKSI

MODAL : isopropyl 2 botol => 12.000 x 2 = 24.000

Biang minyak wangi => 20.000

Botol 60 ml => 1700 x 8 = 13.600

PENJUALAN

KEUNTUNGAN

Anda mungkin juga menyukai