Anda di halaman 1dari 4

3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................

ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................1 1.1 Latar
Belakang...........................................................................................1 1.2 Rumusan
Masalah .....................................................................................2 1.3 Tujuan
Penyusunan ...................................................................................2 BAB II
PEMBAHASAN .........................................................................................3 2.1 Mengembangkan Butir-
Butir Soal .................................................................3 2.2 Kisi-Kisi Tes / Tabel
Spesifikasi....................................................................4 2.2.1 Rumusan Tujuan
Pengajaran ...................................................................5 2.2.2 Garis Besar Isi
Pengajaran .......................................................................5 2.2.3 Menyusun dalam Chart Dua
Jalan...........................................................6 2.3 Indikator
Soal .................................................................................................7 2.3.1 Fungsi dari indikator soal
adalah sebagai berikut. ...................................7 2.3.2 Teknik Perumusan
Indikator....................................................................9 BAB III
PENUTUP................................................................................................10 3.1
Simpulan..................................................................................................10 DAFTAR
PUSTAKA ............................................................................................12

4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidik atau guru dalam setiap proses pembelajaran,
tentunya selalu melakukan pengukuran terhadap pencapaian peserta didik. Hal tersebut dilakukan
untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan.
Pengukuran tersebut biasanya dilakukan dengan menggunakan tes atau pun ujian-ujian lain yang
berkaitan dengan materi yang telah disampaikan oleh guru. Biasanya tes yang digunakan adalah soal
buatan guru itu sendiri. Penulisan butir soal tes tertulis merupakan suatu kegiatan yang sangat
penting dalam penyiapan bahan ulangan/ujian. Setiap butir soal yang ditulis harus berdasarkan
rumusan indikator soal yang sudah disusun dalam kisi-kisi dan berdasarkan kaidah penulisan soal
bentuk obyektif dan kaidah penulisan soal uraian. Penggunaan bentuk soal yang tepat dalam tes
tertulis, sangat tergantung pada perilaku/kompetensi yang akan diukur. Ada kompetensi yang lebih
tepat diukur/ditanyakan dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk soal uraian, ada pula
kompetensi yang lebih tepat diukur dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk soal objektif.
Bentuk tes tertulis pilihan ganda maupun uraian memiliki kelebihan dan kelemahan satu sama lain.
Soal tes yang diujikan tentunya harus sudah melalui tahap validasi dan bersifat reliable untuk dapat
diujikan kepada peserta didik. Oleh karena itu, butir soal yang telah ada seharusnya tetap
dikembangkan dengan merancang kisi-kisi yang berdasarkan indikator-indikator soal yang telah ada.
Berdasarkan uraian di atas, maka penyusun tertarik untuk mengkaji bagaimana cara pengembangan
butir-butir soal serta cara penyusunan kisi-kisi dan indikator soal dengan judul “Mengembangkan
Butir Soal (Kisi-Kisi dan Indikator Soal).”

5. 2 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penyusun merumuskan
beberapa masalah sebagai berikut. 1. Apakah yang dimaksud dengan mengembangkan butir-butir
soal? 2. Bagaimana cara menyusun kisi-kisi? 3. Bagaimana cara menyusun indikator soal? 1.3 Tujuan
Penyusunan Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui apa yang
dimaksud dengan mengembangkan butir- butir soal 2. Untuk mengetahui cara menyusun kisi-kisi 3.
Untuk mengetahui cara menyusun indikator soal.

6. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Butir-Butir Soal Mengembangkan butir-butir soal


adalah suatu proses dimana butir-butir soal yang telah ada dikembangkan untuk menjadi soal yang
nantinya akan diujikan kepada peserta didik. Langkah-langkah dalam mengembangkan butir-butir
soal adalah dimulai dengan menyusun kisi-kisi soal, selanjutnya adalah menulis/menyusun soal,
sebelum tes digunakan melakukan penelaahan butir soal, dan terakhir memeriksa hasil test
(Sutriasih & Sumeri, Titik : 2014). Sebelum menentukan teknik dan alat penilaian, penulis soal perlu
menetapkan terlebih dahulu tujuan penilaian dan kompetensi dasar yang hendak diukur. Adapun
proses penentuannya secara lengkap dapat dilihat pada bagan berikut ini. Langkah-langkah penting
yang dapat dilakukan sebagai berikut.

7. 4 1. Menentukan tujuan penilaian. Tujuan penilaian sangat penting karena setiap tujuan memiliki
penekanan yang berbeda-beda. Misalnya untuk tujuan tes prestasi belajar, diagnostik, atau seleksi.
Contoh untuk tujuan prestasi belajar, lingkup materi/kompetensi yang ditanyakan/diukur
disesuaikan seperti untuk kuis/menanyakan materi yang lalu, pertanyaan lisan di kelas, ulangan
harian, tugas individu/kelompok, ulangan semester, ulangan kenaikan kelas, laporan kerja
praktik/laporan praktikum, ujian praktik. 2. Memperhatikan standar kompetensi (SK) dan
kompetensi dasar (KD). Standar kompetensi merupakan acuan/target utama yang harus dipenuhi
atau yang harus diukur melalui setiap kompetensi dasar yang ada atau melalui gabungan kompetensi
dasar. 3. Menentukan jenis alat ukurnya, yaitu tes atau non-tes atau mempergunakan keduanya.
Untuk penggunaan tes diperlukan penentuan materi penting sebagai pendukung kompetensi dasar.
Syaratnya adalah materi yang diujikan harus mempertimbangkan urgensi (wajib dikuasai peserta
didik), kontinuitas (merupakan materi lanjutan), relevansi (bermanfaat terhadap mata pelajaran
lain), dan keterpakaian dalam kehidupan sehari-hari tinggi (UKRK). Langkah selanjutnya adalah
menentukan jenis tes dengan menanyakan apakah materi tersebut tepat diujikan secara
tertulis/lisan. Bila jawabannya tepat, maka materi yang bersangkutan tepat diujikan dengan bentuk
soal apa, pilihan ganda atau uraian. Bila jawabannya tidak tepat, maka jenis tes yang tepat adalah
tes perbuatan: kinerja (performance), penugasan (project), hasil karya (product), atau lainnya. 4.
Menyusun kisi-kisi tes dan menulis butir soal beserta pedoman penskorannya. Dalam menulis soal,
penulis soal harus memperhatikan kaidah penulisan soal. 2.2 Kisi-Kisi Tes / Tabel Spesifikasi Dalam
perencanaan suatu bangunan, diperlukan suatu perencanaan yang mana sering disebut dengan
cetak biru (blue print), demikian juga dalam

8. 5 pembuatan tes. Perencanaan yang sering digunakan dalam pembuatan soal juga disebut cetak
biru tes (test blue print). Akan tetapi, istilah ini sering disebut dengan tabel spesifikasi. Kisi-kisi (test
blue-print atau table of specification) merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan
diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk
dalam menulis soal. Tentunya, tabel spesifikasi ini dibuat setelah tujuan umum tes ditentukan.
Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam membuat spesifikasi, yaitu sebagai berikut: (1)
rumusan tujuan pengajaran, (2) garis besar (outlining) isi pengajaran, dan (3) keduanya disusun
dalam chart dua jalan (Joesmani, 1988: 79). 2.2.1 Rumusan Tujuan Pengajaran Terdapat banyak
aspek yang dapat diukur dari peserta didik dengan menggunakan tes buatan guru. Apabila pendidik
dapat merumuskan tujuan khusus yang merupakan penjabaran dari tujuan umum dibuatnya soal
sekaligus kriteria penguasaan peserta didik dapat dirumuskan dengan baik dan benar, maka dalam
penyusunan kisi-kisi soal tidak akan mengalami kesulitan. Oleh karena itu dalam perumusan tujuan
khusus pengajaran harus memenuhi syarat sebagai berikut. 1. Tiap-tiap tujuan umum pengajaran
telah dijabarkan secara represenatatif dalam tujuan khusus tersebut dan sekaligus merupakan reflex
dari kemampuan siswa yang akan diukur 2. Telah dirumuskan dalam kata kerja operasional hingga
penampilannya dapat diukur 3. Sudah dicek kembali tentang masuknya materi referensi yang akan
digunakan untuk mengukur kemampuan yang lebih kompleks, misalnya kreativitas berfikir, masalah
sikap, kritik dan sebagainya 4. Sudah mengandung sedikitnya tiga tingkatan taksonomi pengajaran
yang telah disesuaikan dengan prinsip-prinsip belajar. 2.2.2 Garis BesarIsi Pengajaran Setelah tujuan
khusus pengajaran dirumuskan dengan benar, maka langkah berikutnya ialah menyusun garis besar
isi pengajaran. Garis besar isi pengajaran umumnya terbagi menjadi beberapa topik, tiap topik dibagi
atas sub-sub topik.

9. 6 Jumlah perincian garis besar isi pengajaran tergantung dari tujun tes, bagian pengajaran yang
akan dicakup dan jenis interpretasi hasil tes yang akan digunakan. 2.2.3 Menyusun dalam Chart Dua
Jalan Setelah tujuan khusus pengajaran dan garis besar isi pengajaran tersusun, maka langkah
selanjutnya adalah menyusun dalam chart dua jalan. Pada bagian atas mendatar (kolom) berisikan
tujuan umum pengajaran, sedangkan bagian kiri menurun (baris) berisi garis besar isi pengajaran.
Selanjutnya proporsi jumlah soal diambil dari proporsi tujuan khusus pengajaran. Contohnya seperti
tabel dibawah ini. Jenjang Kemampuan C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah Soal % Keterangan Isi Macam AB
CDE AB CDE AB CDE ABC DE 1.Fisika Teknik 2.Statika Struktur 3.Mekanika Bahan 4.Elemen Mesin I
5.MKE I 6.Thermodinamika 7.Perpindahan Panas 8.K3 9.Teknologi Mekanik 3 4 2 1 0 1 3 1 1 3 3 2 1 2
1 3 1 1 3 2 1 1 1 0 2 0 2 1 1 0 1 0 0 1 0 0 10 10 5 4 3 3 9 2 4 20 20 10 8 3 6 19 4 8 Jenjang kemampuan
(taksonomi) C1, C2, C3, C4, C5, C6 Jumlah 16 17 12 5 50 100 Tabel Spesifikasi Mata Ujian SMK TM
Kisi-kisi dapat berbentuk format atau matriks seperti contoh berikut ini.

10. 7 Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini. 1. Kisi-kisi harus dapat mewakili isi
silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan secara tepat dan proporsional 2. Komponen-
komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami 3. Materi yang hendak ditanyakan dapat
dibuatkan soalnya. 2.3 Indikator Soal Indikator adalah penanda pencapaian KD yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur atau diamati mencakup: 1. Sikap peserta didik 2.
Pengetahuan, dan 3. Keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta
didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dengan kata kerja
operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. 2.3.1 Fungsi dari indikator soal adalah sebagai
berikut. 1. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran:

11. 8 a. Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang dikembangkan. b.
Indikator yang dirumuskan secara cermat dapat memberi arah dalam pengembangan materi
pembelajaran yg efektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan siswa,
sekolah, serta lingkungan. 2. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran: a. Desain
pembelajaran perlu dirancang secara efektif agar kompetensi dapat dicapai maksimal. b.
Pengembangan desain pembelajaran agar sesuai dengan indikator yang dikembangkan, karena
indikator dapat memberi gambaran kegiatan pembelajaran yang efektif untuk mencapai
kompetensi. c. Indikator yg menuntut kompetensi dominan pada aspek prosedural menunjukkan
agar kegiatan pembelajaran dilakukan tidak dengan strategi ekspositori melainkan lebih tepat
dengan strategi discovery- inquiry. 3. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar a. Bahan ajar
perlu dikembangkan guru guna menunjang pencapaian kompetensi siswa. b. Pemilihan bahan ajar
yang efektif harus sesuai tuntutan indikator sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi
secara maksimal. 4. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar: a.
Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi hasil belajar. b.
Rancangan penilaian memberi acuan dalam menentukan jenis penilaian, serta pengembangan
indikator penilaian.

12. 9 c. Pengembangan indikator penilaian agar mengacu pada indikator pencapaian yang
dikembangkan sesuai dengan tuntutan SK dan KD. 2.3.2 Teknik Perumusan Indikator Penulisan
indikator yang lengkap mencakup A = audience (peserta didik) , B = behaviour (perilaku yang harus
ditampilkan), C = condition (kondisi yang diberikan), dan D = degree (tingkatan yang diharapkan).
Ada dua model penulisan indikator. Model pertama adalah menempatkan kondisinya di awal
kalimat. Model pertama ini digunakan untuk soal yang disertai dengan dasar pernyataan (stimulus),
misalnya berupa sebuah kalimat, paragraf, gambar, denah, grafik, kasus, atau lainnya, sedangkan
model yang kedua adalah menempatkan peserta didik dan perilaku yang harus ditampilkan di awal
kalimat. Model yang kedua ini digunakan untuk soal yang tidak disertai dengan dasar pertanyaan
(stimulus). 1. BILA SOAL TERDAPAT STIMULUS Rumusan indikatornya: Disajikan …, siswa dapat
menjelaskan …. 2. BILA SOAL TIDAK TERDAPAT STIMULUS Rumusan indikatornya: Siswa dapat
membedakan ….

13. 10 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Dalam mengembangkan butir-butir soal, terdapat beberapa
aspek yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut. 1. Menentukan tujuan penilaian. 2.
Memperhatikan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD). 3. Menentukan jenis alat
ukurnya, yaitu tes atau non-tes atau mempergunakan keduanya. 4. Menyusun kisi-kisi tes dan
menulis butir soal beserta pedoman penskorannya. Sedangkan dalam menyusun kisi-kisi yang baik
harus memenuhi persyaratan berikut ini. 1. Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau
materi yang telah diajarkan secara tepat dan proporsional 2. Komponen-komponennya diuraikan
secara jelas dan mudah dipahami 3. Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya. Dalam
pembuatan kisi-kisi soal, maka tidak dapat terlepas dari indikator soal, yang mana memiliki fungsi
sebagai berikut. 1. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran 2. Pedoman dalam
mendesain kegiatan pembelajaran 3. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar 4. Pedoman
dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar. Terdapat dua cara dalam merumuskan
indikator, yaitu sebagai berikut. 1. Bila dalam soal terdapat stimulus, maka rumusan indikatornya:
Disajikan …, siswa dapat menjelaskan ….

14. 11 2. Bila dalam soal tidak terdapat stimulus, maka rumusan indikatornya: Rumusan
indikatornya: Siswa dapat membedakan ….

15. 12 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara. Cangelosi, James. J. 1995. Merancang Tes untuk Menilai Prestasi Siswa. Bandung: ITB
Bandung. Direktorat Pembinaan SMP. 2010. Materi Bimbingan Teknis KTSP dan Soal Terstandar
2010. (Online), (http://www.slideshare.net/NarliStiem/panduan -penulisanbutirsoal), diakses 20
Februari 2015. Joesmani. 1988. Pengukuran dan Evaluasi dalam Pengajaran. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Sutriasih & Sumeri, Titik. 2014. Mengembangkan dan Menggunakan
Butir-Butir Tes (Pilihan Ganda). Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Anda mungkin juga menyukai