Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PEMBAHASAN

A. PERSEGI
Penanaman konsep
1. Media yang digunakan
a. Lembaran kerta untuk dibentuk persegi
b. Benda-benda disekitar berbentuk persegi
2. Kegiatan pembelajaran
a. Sebelumnya, guru menugaskan siswa untuk membawa 2 lembar
kertas .
b. Apabila kertas yang dibawa tidak berbentuk persegi maka siswa
bersama-sama guru melipat kertas secara diagonal. Himpitkan sisi-
sisi dan potonglah. Contohnya seperti gambar dibawah ini:

c. Setelah kertas yang ada pada siswa tersebut berbentuk persegi, guru
kemudian bertanya tentang nama bangunan tersebut. (jika siswa
tidak mengetahuinya, beritahulah bahwa bentuk tersebut bernama
persegi)
d. Secara berkelompok atau perorangan, siswa selanjutnya
menganalisis ciri-ciri bangun persegi yang dipegangnya.untuk
membimbing siswa dalam menganalisis bentuk persegi tersebut,
guru memberikan pertanyaan pengiring sebagai berikut:
1. Berapa jumlah sisi persegi tersebut? (siswa kemudian menghitung
sisi persegi. Jawabannya yang diharapkan adalah 4)

1
2. Bagaimana panjang sisi-sisinya? (siswa kemudian
membandingkan panjang sisi persegi dengan dua cara, yaitu
mengukur dengan menggunakan satuan baku, serta dengan
membandingkan masing-masing sisi melalui lipatan).

3. Bagaimana bentuk sudut-sudutnya?


Untuk menunjukan bahwa besar sudut persegi adalah siki-
siku, kita dapat menggunakan sobekan ujung kertas, ujung
mistar,ujung baku, atau lipatan kertas sebagai berikut:

e. Bersama guru, siswa kemudian menyimpulkan ciri-ciri persegi


sebagai berikut:
1. Banyak sisi persegi: 4 sisi
2. Panjang ke empat sisinya :sama panjang
3. Bentuk keempat sudut persegi adalah siku-siku

2
f. Lakukan kegiatan diatas pada kertas dengan ukuran panjang yang
berbeda, agar siswa yakin bahwa bangun persegi memiliki ciri yang
sama1

B. PERSEGI PANJANG
Penanaman konsep
1. Media yang diperlukan
a. Lembaran kertas untuk persegi panjang
b. Benda-benda disekitar yang berbentuk persegi panjang
2. Kegiatan pembelajaran
a. Sebelumnya, guru menugaskan siswa untuk membawa 2 lembar
kertas.(agar lebih menarik, apat digunakan kertas bewarna).
b. Sebelum mengajarkan persegi panjang, siswa diingatkan kembali
tentang bengun persegi dan ciri-cirinya. Setelah mereka
mengingatnya kembali, guru kemudian menugaskan siswa untuk
mengeluarkan kertas berbentuk persegi panjang yang sudah
disiapkan.
c. Secara berkelompok siswa dalam menganalisis ciri-ciri angun
persegi panjang yang dipegangnya.
d. Untuk membimbing siswa dalam menganalisis bangunan persegi
panjang ini, guru memberikan serangkaian pertanyaan penggiring
sebagai berikut
1. Berapa jumlah sisi persegi panjang tersebut? (siswa kemudian
menghitung sisi persegi panjang. Jawabannya yang diharapkan
adalah 4 sisi)
2. Bagaimana panjang sisi-sisinya? (siswa kemudian
membandingkan panjang sisi persegi dengan dua cara, yaitu
mengukur dengan menggunakan satuan baku, serta dengan
membandingkan masing-masing sisi melalui lipatan).

1
Heruman.Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar.Remaja Rosdakarya.2007. hal 88-
90
3
3. Bagaimana bentuk sudut-sudutnya?
e. Bersama guru, siswa menyimpukan ciri-ciri persegi panjang sebagai
berikut:
1. Jumlah sisinya adalah 4
2. Terdapat dua pasang sisi yang sama panjang yaitu sisi yang
berhadapan
3. Bentuk keempat sudut persegi adalah siki-siku2

C. SEGITIGA
Penanaman konsep
1. Media yang diperlukan
a. Kertas berbentuk persegi atau persegi panjang
b. Gunting atau alat potong
2. Kegiatan pembelajaran
a. Dengan bimbingan guru, siswa membuat garis pada kertas secara
diagonal. (dapat dilakukan dengan bantuan pengaris)

2
Ibid. Hal.91-94
4
b. Siswa kemudian memotong kertas sesuai dengan garis diagonal
tersebut, sehingga terbentuklah dua buah segitiga.

5
c. Selanjutnya siswa menganalisis salah satu segitiga yang terbentuk,
denga diberikan pertanyaan: berapa jumlah sisi segitiga tersebut?
(jawaban yang diharapkan :3 sisi)
d. Setelah siswa memahami ciri bangun segitiga yang mempunyai tiga
sisi tersebut, siswa diperintahkan membuat guntingan kertas yang
berbentuk segitiga secara sembarangan. Hal ini bertujuan agar siswa
mengetahui berbagai bentuk segitiga.3

D. TRAPESIUM
Trapezium adalah bangun segiempat yang mempunyai dua sisi
yang sejajar. Pada umumnya, trapezium terbagi atas tiga jenis yaitu

trapesium sembarang trapesium siku-siku trapesium sama kaki

Penanaman konsep
1. Media yang diperlukan
a. Lembaran kertas untuk dibentuk trepesium
b. Benda-benda sekitar yang berbentuk trapesium
2. Kegiatan pembelajaran
a. Sebelum mempelajari topic trapesium ini, siswa di ingatkan kembali
tentang berbagai bangun datar yang telah di ajarkan, khususnya
bangun persegi dan persegi panjang beserta ciri-cirinya
b. Setelah siswa benar-benar mengingatkan kembali bangun persegi
dan persegi panjang, guru menunjukkan selembar kertas yang
berbentuk persegi panjang, lalu melipat salah satu sisinya secara
tidak sejajar dengan sisinya secara tidak sejajar dengan sisi lainya.
Potong bagian lipatan tersebut:

3
Ibid. Hal.95-97
6
c. Guru dan siswa menganalisis ciri-ciri bangun trapesium, dengan
disertai pemberian pertanyaan penggiring sebagai berikut:
d. Lakukan kegiatan diatas dengan bentuk trapesium yang berbeda,
agar siswa yakin bahwa bangun trapesium tersebut memiliki ciri
yang sama .
1. Berapa jumlah sisi yang dimiliki bangun trapesium tersebut?
(siswa kemudian mengamati dan menjawab nya. Jawabanya
diharapkan 4 sisi
2. Bagaimana masing-masing sisinya? (jawaban yang diharapkan:
panjang sisinya berbeda-beda)
3. Bagaimana bentuk masing-masing sudutnya ? (jawabanya bentuk
sudutnya berbeda-beda)
4. Apakah bentuk bangunya sama dengan bangun persegi panjang?
(jawaban yang diharapkan berbeda).
5. Apa ciri bangun trapesium? (diharapkan jawabannya : trapesium
memiliki sepasang sisi yang sejajar)

7
Dari hasil analisis dan tanya jawab dengan siswa,
didapatkan kesimpulan tentang bangun trapesium sebagai berikut:
a. Jumlah sisinya 4 buah
b. Panjang sisinya tidak sama
c. Tidak semua bentuk sudutnya siku-siku
d. Memiliki sepasang sisi sejajar
e. Bersama guru, sisswa menyimpulkan hasil kegiatan yang telah
dilakukan berkaitan dengan bangun trapesium4

E. JAJAR GENJANG
Jajar genjang adalah bangun bersegi empat yang sisi-sisinya
berhadapan dan sama panjang5
Penanaman konsep
1. Media yang diperlukan
a. Kawat atau lidi (dalam kegiatan ini akan digunakan kawat sepanjang
1 meter)
b. Kertas yang dibentuk menjadi jajar genjang)
2. Keguatan pembelajaran
a. Sebagai pengantar, siswa diingatkan kembali tentang bangun persegi
panjang dan trapesium, beserta ciri-cirinya
b. Siswa ditugaskan membentuk persegi panjang dengan menggunakan
kawat.
c. Guru kemudian memerintahkan siswa mendorong salah satu satu
sudut persegi panjang tersebut ke dalam, sehingga terbentuklah
bangun jajar genjang.

4
Ibid. Hal.98-101
5
Turmudi.Matematika Landasan Filosofi dan Pendagois Pembelajaran Matematika untuk Sekolah
Dasar.2009. Hal.151
8
.

d. Siswa menggambarkan bangun persegi panjang dan jajar genjang


yang telah dibentuk pada buku

e. Siswa diminta menganalisis ciri-ciri bangun jajar genjang dan


membandingkannya dengan bangun persegi panjang
f. Bersama siswa, guru kemudian menganalisis ciri-ciri bangun jajar
genjang dengan memberikan pernyataan penggiring sebagai berikut:
1. Berapa banyak sisi yang dimiliki bangun jajar genjang tersebut?
(jawaban diharapkan 4 sisi)
2. Bagaimana panjang masing-masing sisi-sisinya?(jawaban yang
diharapkan panjang sisinya berbeda)
3. Bagaimana bentuk sudut-sudutnya? (jawaban yang diharapkan :
sudut nya tidak siku-siku)

9
4. Apa ciri bangun jajar genjang tersebut? (jawaban yang diharapkan
jajar genjang memiliki dua pasang sisi yang sejajar)

Dari hasil analisis dan Tanya jawab dengan siswa,


didapatkan kesimpulan tentang bangun jajar genjang sebagai
berikut:
a. Jumlah sisinya 4 buah
b. Sisi yang sejajar sama panjang
c. Semua sudutnya tidak siku-siku
d. Memiliki dua pasang sisi sejajar
g. Lakukan kegiatan yang sama terhadap kawat dengan ukuran yang
berbeda, agar siswa yakin tentang ciri-ciri bangun jajar genjang.
h. Bersama guru, siswa menyimpulkan hasil kegiatan yang telah
dilakukan berkaitan dengan bangun jajar genjang.6

F. BELAH KETUPAT
Belah ketupat disebut juga sebagai jajar genjang yang memiliki
semua sisi sama panjang .belah ketupat juga dibentuk dari dua buah
segitiga sama kaki yang kongruen dan alasannya berhimpit.
Penanaman konsep
1. Media yang diperlukan
a. Kawat atau lidi (dalam kegiatan ini akan digunakan kawat sepanjang
1 meter)
b. Kertas yang dibentuk menjadi belah ketupat.
2. Kegiatan pembelajaran
a. Sebagai pengantar, siswa diingatkan kembali tentang bangun yang
telah dipelajari, yaitu: persegi, persegi panjang dan jajar genjang
beserta ciri-cirinya.

6
Ibid .Hal.102-104
10
b. Siswa ditugaskan membentuk persegi dengan mengunakan kawat
c. Guru kemudian memerintahkan siswa mendorong salah satu sudut
persegi tersebut kedalam, sehingga terbentuklah bangun belah
ketupat.

d. Siswa menggambarkan bangun persegi dan belah ketupat yang telah


dibentuk pada buku

e. Siswa diminta menganalisis ciri-ciri bangun belah ketupat dan


membandingkannya dengan bangun persegi dan jajar genjang.
f. Bersama siswa, guru kemudiaan menganalisis ciri-ciri bangun belah
ketupat dengan memberikan pertanyaan penggiring sebagai berikut:
1. Berapa jumlah sisi yang dimiliki bangun belah ketupat tersebut?
(jawaban yang diharapkan 4 sisi)
2. Bagaimana panjang masing-masing sisinya? (jawaban yang
diharapkan : panjang sisinya sama, karena dibentuk dari bangun
persegi)

11
3. Bagaimana bentuk sudut-sudutnya? (jawaban yang
diharapkan :bentuk sudutnya tidak siku-siku)
4. Bagaimana ciri bangun belah ketupat tersebut? (jawaban yang
diharapkan : belah ketupat memiliki dua pasang sisi sejajar).

Dari hasil analisi dan Tanya jawab dengan siswa,


didapatkan kesimpulan tentang bangun belah ketupat sebagai
berikut:
a. Banyak sisinya 4 buah
b. Sisi yang sejajar sama panjang
c. Semua sudutnya tidak siku-siku
d. Memiliki dua pasang sisi yang sejajar
g. Lakukan kegiatan yang sama terhadap kawat dengan ukuran yang
berbeda, agar siswa yakin tentang ciri-ciri bangun belah ketupat
h. Bersama guru siswa menyimpulkan hasil kegiatan yang telah
dilakukan berkaitan dengan bangun belah ketupat.7

7
Ibid .Hal.105-107
12
BAB II
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Seorang guru sekolah dasar yang sebagian besar merupakan guru
kelas harus mengajarkan hampir semua bidang studi. Betapa beratnya
harus mengerti dan memahami tentang makna dan konsep dari semua
bidang studi yang di ajarkan.
Setelah guru memahami konsep maka akan mudah membimbing
siswa dalam menelusuri, mengamati dan membuat generalisasi tentang
bangun bangun maupun ciri-ciri bangun datar sehingga siswa memahami
konsepnya dan mudah mengingatnya.
B. SARAN
Kami menyadrai bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya,
oleh sebab itu kami menyarankan kepada para pembaca untuk mencari
sumber lain sebagai referensi tambahan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Heruman.2007.Model Pembelajaran Matematika di Sekolah dasar:Bandung.


Remaja Rosdakarya.
Turmudi.2009.Pembelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar.jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai