Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

KONSEP BANGUN RUANG

Makalah Ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Matematika SD di
Kelas Tinggi

Oleh

Kelompok 3

Haby Kurniawan
Asma’ul Hasanah
Elan Refsia Mainengsih
Mellany Anggrainy
Mentari Novelda
Muliani

SEKSI: 17 BB 04

Dosen Mata Kuliah:

Melva Zainil, S.T,. M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
Materi Bangun Datar dan Cara Membelajarkannya (Skenario)

Konsep Bangun Datar

A. Persegi

Sifat – sifat yang dimiliki oleh persegi:


1. Terdiri dari empat buah sisi dan titik sudut
2. Memiliki dua pasang sisi yang posisinya sejajar dan sama panjang
3. Tiap sisinya memiliki ukuran yang sama
4. Memiliki empat sudut yang besarnya sama yaitu 900(sudut siku siku)
5. Simetri lipatnya ada empat buah
6. Memiliki simetri putar pada tingkat empat
1) Cara Membelajarkan Rumus Luas Bangun Datar Persegi

Rumus :

Luas = sisi x sisi

Cara membelajarkan luas persegi:


a. Siswa menyediakan kertas lipat atau kertas berbentuk persegi dan penggaris
b. Siswa diingatkan kembali tentang bangun pesegi
c. Siswa dengan guru melipat kertas sehingga terbentuk persegi dalam kertas
tersebut.
d. Siswa diperintahkan membuat garis pada bekas lipatan dengan menggunakan
penggaris.

e. Hasil peragaan kemudian digambar di papan tulis oleh siswa


dan siswa kemudian diberikan serangkaian pertanyaan
untuk menganalisishasil peragaan tersebut.
f. Berapa jumlah persegi kecil yang terbentuk?
g. Bagaimana cara perhitungan jumlah persegi kecil tersebut, jika tanpa mengitung
satu-satu?
h. Guru menyajikan gambar berikut, dengan tujuan agar siswa tidak dapat
menghitung masing-masing persegi kecil.

a) Perhitungan luas pada peragaan ini tidak dapt dilakukan dengan


penjumlahan masing-masing persegi, tetapi melalui perkalian 5 x 5 = 25
persegi.
b) Siswa diingatkan kembali bahwa 5 persegi sama dengan panjang sisi
persegi.

i. Siswa diberikan serangkaian pertanyaan sebagai berikut:


a) Apakah 5 x 5 sama dengan sisi x sisi?
b) Apakah untuk mencari jumlah semua persegi kecil dilakukan dengan cara
sisi x sisi?
j. Selanjutnya, siswa ditugaskan menghitung jumlah persegi kecil dalam persegi
besar berikut dengan cara menggunakan rumus sisi x sisi (sxs).

2) Cara Membelajarkan Rumus Keliling Bangun Datar Persegi


a. Untuk memberikan pengalaman langsung dan nyata kepada siswa,
pertama-tama guru dapat menanamkan konsep keliling dengan
menggunakan alat ukur tidak baku seperti tali, benang, pita, dan kawat.
Tahap-tahap mengukur keliling bangun datar dengan tali, benang, pita,
dan kawat yaitu:
a) Tentukan salah satu titik, misalkan titik A pada bangun yang akan
diukur kelilingnya. Contohnya saja guru mengajak siswa untuk
mengukur bangun datar persegi yang terbuat dari karton jerami.
Pada karton jerami tersebut guru meminta siswa untuk menuliskan
titik A di salah satu sudutnya.
b) Tempelkan tali atau kawat atau pita mulai dari titik A sepanjang
sisi benda itu sampai ke titik A kembali.
c) Potonglah pita atau tali atau kawat tadi sepanjang keliling bangun
tadi.
Kesimpulannya:
Potongan pita, tali atau kawat sama dengan keliling bangun itu.
b. Setelah siswa faham konsep keliling, maka guru dapat melanjutkannya
dengan menggunakan kertas berkotak yang ada pada buku tulis
matematika. Guru menjelaskan satu kotak pada kertas berkotak di buku
tulis matematika itu sama dengan satu satuan.
Satu satuan

c. Selanjutnya dengan model ubin, guru meminta siswa untuk membuat


bentuk persegi di buku tulisnya seperti yang dicontohkan guru di papan
tulis.
A B

D C

d. Guru meminta siswa menunjukkan sisi-sisi persegi dengan cara


menelusuri sisi-sisi persegi dengan jari atau pensil dimulai dari titik A dan
sampai kembali lagi ke titik A dan menuliskannya di buku tulis.
 Dari titik A ke titik B ada satu sisi yaitu sisi AB
 Dari titik B ke titik C ada satu sisi yaitu sisi BC
 Dari titik C ke titik D ada satu sisi yaitu sisi CD
 Dari titik D ke titik A ada satu sisi yaitu sisi DA
e. Guru meminta siswa untuk menghitung berapa satuan panjang masing-
masing sisi.
 Sisi AB = 3 satuan
 Sisi BC = 3 satuan
 Sisi CD = 3 satuan
 Sisi DA = 3 satuan
f. Guru meminta siswa menghitung berapa satuan keliling persegi ABCD.
Keliling ABCD = AB + BC + CD + DA
= 3 satuan + 3 satuan + 3 satuan + 3 satuan
= 4 x 3 satuan
= 12 satuan
g. Dari kegiatan di atas, guru mengingatkan kembali kepada siswa bahwa
salah satu ciri bujur sangkar ABCD, panjang sisi AB= panjang sisi BC=
panjang sisi CD= panjang sisi DA atau AB=BC=CD=DA.
Jadi, keliling persegi ABCD
= 4 x AB, atau
= 4 x BC, atau
= 4 x CD, atau
= 4 x DA
Atau keliling bujur sangkar ABCD
= 4 x panjang sisinya
= 4 x sisi
h. Jadi, dari kegiatan diatas siswa dapat menemukan rumus keliling persegi
yaitu :
K = 4 x sisi
i. Setelah siswa menemukan dan mengetahui bahwa rumus keliling persegi,
maka siswa diberikan contoh soal agar siswa lebih faham tentang
pengaplikasian rumus keliling persegi.
B. Persegi Panjang

Ciri-ciri persegi panjang, yaitu:

1. Memiliki empat buah sisi dan empat buah titik sudut.


2. Terdiri dari dua pasang sisi sejajar yang saling berhadapan yang ukurannya sama
panjang.
3. Terdiri dari empat buah sudut yang sama besar yaitu 90o (sudut siku-siku).
4. Mempunyai dua buah diagonal yang sama panjangnya.
5. Simetri lipatnya ada dua buah.
1) Cara Membelajarkan Rumus Luas Bangun Datar Persegi Panjang

Rumus :

Luas
=PxL
Keterangan: p = panjang
l = lebar

Cara membelajarkan luas persegi panjang:


a. Siswa menyediakan kertas lipat atau kertas berbentuk persegi panjang dan
penggaris
b. Siswa diingatkan kembali tentang luas persegi dan keterampilan dalam perkalian
c. Siswa berdasarkan arahan guru melipat ketas sehingga terbentuk petak-petak
berbentuk persegi dalam kertas tersebut
d. Siswa diperintahkan membuat garis pada bekas lipatan dengan menggunakan
penggaris
e. Hasil peragaan digambar dipapan tulis. Siswa kemudian diberikan serangkaian
pertanyaan untuk menganalisis hasil peragaan tersebut.
a) Berapa jumlah persegi kecil yang terbentuk?
b) Bagaimana cara perhitungan jumlah perssegi kecil tersebut, jika tanpa
menghitung satu-satu?
f. Siswa kemudian diajak berdiskusi. Oleh karenapersegipanjang tersebut
mempunyai panjang yang berbeda, maka 4 diberi nama panjang (p) dan 3 diberi
nama lebar (l) Sebagai kesimpulan, perhitungan luas persegi panjang menjadi
panjang x lebar ( pxl)
g. Guru menyajikan gambar berikut,, dengan tujuan agar siswa tidak dapat
menghitung masing-masing persegi kecil. Akan tetapi, siswa diarahkan agar
menghitungnya dengan menggunakan rumus (p x l).

2) Cara Membelajarkan Rumus Keliling Bangun Datar Persegi Panjang


a. Guru meminta siswa untuk membuat bentuk persegi panjang di buku
tulisnya seperti yang dicontohkan guru di papan tulis.
E F

G H

b. Guru meminta siswa menunjukkan sisi-sisi persegi panjang dengan cara


menelusuri sisi-sisi persegi dengan jari atau pensil dimulai dari titik A dan
sampai kembali lagi ke titik A dan menuliskannya di buku tulis.
 Dari titik E ke titik F ada satu sisi yaitu sisi EF
 Dari titik F ke titik G ada satu sisi yaitu sisi FG
 Dari titik G ke titik H ada satu sisi yaitu sisi GH
 Dari titik H ke titik E ada satu sisi yaitu sisi EH
c. Guru meminta siswa untuk menghitung berapa satuan panjang masing-
masing sisi.
 Sisi EF = 4 satuan
 Sisi FG = 3 satuan
 Sisi GH = 4 satuan
 Sisi EH = 3 satuan
d. Guru meminta siswa menghitung berapa satuan keliling persegi panjang
EFGH
Keliling EFGH = EF + FG + GH + EH
=4 satuan + 3 satuan + 4 satuan + 3 satuan
= 14 satuan
e. Dari kegiatan di atas, guru mengingatkan kembali kepada siswa bahwa
salah satu ciri persegi panjang EFGH, panjang sisi EF= panjang sisi GH,
panjang sisi FG= panjang sisi HE
Jadi, keliling persegi panjang EFGH
= EF=GH
= FG=HE
Atau keliling persegi panjang EFGH
= 2p + 2l
f. Jadi, dari kegiatan diatas siswa dapat menemukan rumus keliling persegi
yaitu
:K = 2p + 2l
g. Setelah siswa menemukan dan mengetahui bahwa rumus keliling persegi
panjang, maka siswa diberikan contoh soal agar siswa lebih faham tentang
pengaplikasian rumus keliling persegi.
C. Segitiga
Ditinjau dari uraian sudutnya segitiga dapat digolongkan menjadi:
a) Segitiga Siku-siku

Ciri-ciri segitiga siku-siku, yaitu:

1. Memiliki satu sudut siku-siku (90o)

2. Memiliki satu sisi yang miring (hipotenusa)

3. Jumlah dari ketiga sudut tersebut adalah 180º

b) Segitiga Tumpul

Ciri-ciri segitiga tumpul, yaitu:

1. Salah satu sudutnya tumpul, lebih dari 90o tetapi kurang dari 180o

2. Jumlah dari ketiga sudut tersebut adalah 180º

c) Segitiga Lancip

Ciri-ciri segitiga lancip, yaitu:

1. Memiliki tiga buah sudut lancip, besar masing-masing sudutnya labih dari 0odan
kurang dari 90o.

2. Jumlah dari ketiga sudutnya adalah 180o

Ditinjau dari sisinya segitiga dapat dibagi, sebagai berikut:


a) Segitiga Sama Kaki

Ciri-ciri segitiga sama kaki, yaitu:

1. Memiliki dua sisi yang sama panjang.

2. Sudut yang diapit oleh kedua kaki yang sama panjang disebut sudut puncak.

3. Jumlah dari kegita sudutnya adalah 180o

b) Segitiga Sama Sisi

Ciri-ciri segitiga sama sisi, yaitu:

1. Memiliki tiga sisi yang sama panjang.

2. Jumlah dari ketiga sudutnya adalah 180o

c) Segitiga Sembarang

Ciri-ciri segitiga sembarang, yaitu:

1. Memiliki tiga sisi yang mesing-masing beda panjangnya

2. Jumlah dari kegita sudutnya adalah 180o

1) Cara Membelajarkan Rumus Luas Bangun Datar Segitiga


Rumus :

1
Luas = 2a x t

B C

Keterangan :
L: luas segitiga
a : alas segitiga
t : tinggi segitiga
Cara membelajarkan Luas segitiga :
a. Siswa menyediakan kertas lipat atau kertas berbentuk persegi panjang dan
penggaris.
b. Siswa diingatkan kembali tentang segitiga dan luas persegi panjang, serta
keterampilan dalam perkalian dan pembagian.
c. Siswa bersama dengan guru melipat kertas sehingga terbentuk petak-petak
berbentuk persegi dalam kertas tersebut.
d. Siswa diperintahkan membuat garis pada bekas lipatan menggunakan penggaris.

e. Siswa diberikan pertanyaan tentang jumlah persegi yang tampak.


f. Siswa diperintahakan membuat lipatan dengan lipatan diagonal pada kertas
tersebut, lalu memotongnya menjadi dua bagian yang sama.

g. Siswa diberikan serangkaian pertanyaan untuk meganalisis hasil peragaan.


1. Apakah nama bangun tersebut?
2. Berapakah luas bangun segitiga?
3. Bagaimana cara menghitung luasnya? dengan rumus
h. Guru bersama siswa membuat kesepakatan, agar panjang diganti dengan alas (a),
dan lebar diganti dengan tinggi (t). agar terbentuk rumus:
i. Guru bersama dengan siswa membuat peragaan lain dengan luas yang berbeda,
agar siswa benar-benar paham dan yakin bahwa luas segitiga adalah setengah dari
luas persegi panjang.
2) Cara Membelajarkan Rumus Keliling Bangun Datar Segitiga
a. guru meminta siswa untuk membuat bentuk segitiga di buku tulisnya seperti
yang dicontohkan guru di papan tulis.
A

B C
b. Guru meminta siswa menunjukkan sisi-sisi segitiga dengan cara menelusuri
sisi-sisi segitiga dengan jari atau pensil dimulai dari titik A dan sampai kembali
lagi ke titik A dan menuliskannya di buku tulis.
 Dari titik A ke titik B ada satu sisi yaitu sisi AB
 Dari titik B ke titik C ada satu sisi yaitu sisi BC
 Dari titik C ke titik A ada satu sisi yaitu sisi CA
c. Guru meminta siswa menghitung berapa satuan keliling segitiga ABC
Keliling segitiga ABC = AB + BC + CA
d. Setelah siswa menemukan dan mengetahui bahwa rumus keliling segitiga,
maka siswa diberikan contoh soal agar siswa lebih paham tentang
pengaplikasian rumus keliling segitiga.
D. Trapesium
Sifat – sifat yang dimiliki oleh trapesium:
1. Memiliki 4 sisi dan 4 sudut
2. Memiliki sepasang sisi yang sejajar
3. Memiliki sudut di antara sisi sejajarnya sebesar 1800

1) Cara Membelajarkan Rumus Luas Bangun Datar Trapesium

A a B
Rumus :
t

D b C
Keterangan :
a = alas
b = sisi sejajar
t = tinggi
Cara mengajarkan luas trapesium :
a. Siswa menyediakan kertas lipat atau kertas berpetak berbentuk persegi
panjang dan penggaris.
b. Guru mengingatkan siswa kembali tentang luas persegi panjang serta bangun
tranpesium dan ciri-cirinya.
c. Bersama dengan guru, siswa melipat kertas sehingga berbentuk petak-petak
berbentuk persegi dalam kertas tersebut. Selanjutnya siswa diperintahkan
membuat garis pada bekas lipatan dengan menggunakan penggaris.

d. Siswa kemudian diberi serangkaian pertanyaan berikut :


1) Berapa jumlah persegi kecil yang ada pada bangun persegi panjang?
2) Bagaimana cara menghitung jumlah persegi tersebut?
e. Persegi panjang tersebut kemufian dipotong dan ditembal pada bagian, seperti
terlihat pada gambar dibawah. Jumlah persegi kecil pada bangun trapesium
sama dengan jumlah persegi kecil pada bangun persegi panjang.
f. Siswa diberi serangkaian pertanyaan untuk menganalisis hasil peragaan diatas.
1) Berapa jumlah persegi pada trapesium tersebut?
2) Apakah hasil luas trapesium sama dengan luas persegi panjang?
3) Bagaimana cara mencari luasnya?
4) Bagaimana cara memperoleh lima persegi?
5) Bagaimana cara mencari luas trapesium tersebut?
g. Siswa dan guru berdiskusi tentang penamaan tentang sisi atas dan sisi bawah
bangun trapesium tadi, untuk diganti dengan istilah ciri-ciri bangun trapesium
yaitu dua sisi sejajar, dan penamaan lebar diganti dengan tinggi (t). sebagai
kesimpulan, rumus untuk mencari luas trapesium menjadi:
Luas trapesium =
h. Ulangi kegiatan peragaan dengan ukuran kertas yang berbeda, agar siswa
lebih memahaminya. Perhatikan contoh berikut:

Luas persegi panjang → p x →6 x 5 = 30 persegi.

Trapesium di atas mempunyai sisi sejajar 4 dan 8,

Serta tinggi 5, maka luas trapesium tersebut adalah:

persegi

2) Cara Membelajarkan Rumus Keliling Bangun Datar Trapesium


a. guru meminta siswa untuk membuat bentuk trapesium di buku tulisnya seperti
yang dicontohkan guru di papan tulis.
H I

K J
b. Guru meminta siswa menunjukkan sisi-sisi trapesium dengan cara
menelusuri sisi-sisi trapesium dengan jari atau pensil dimulai dari titik H dan
sampai kembali lagi ke titik H dan menuliskannya di buku tulis.
 Dari titik H ke titik I ada satu sisi yaitu sisi HI
 Dari titik I ke titik J ada satu sisi yaitu sisi IJ
 Dari titik J ke titik K ada satu sisi yaitu sisi JK
 Dari titik K ke titik H ada satu sisi yaitu sisi KH

c. Setelah siswa mengetahui sisi-sisi yang ada pada bangun datar


trapesium,siswa diberi serangkaian pertanyaan :

1. Bagian sisi manakah yang disebut sisi atas (HI)

2. Bagian sisi manakah yang disebut sisi bawah (JK)

3. Bagian sisi manakah yang disebut sisi kanan (IJ)

4. Bagian sisi manakah yang disebut sisi kiri (KH)

d. Guru meminta siswa menghitung berapa keliling trapesium HIJK

Keliling trapesium HIJK = HI + JK + IJ + + KH


e. Jadi, dari kegiatan diatas siswa dapat menemukan rumus keliling trapesium
yaitu :Keliling trapesium HIJK = HI + JK + IJ + + KH
f. Setelah siswa menemukan dan mengetahui bahwa rumus keliling trapesium,
maka siswa diberikan contoh soal agar siswa lebih faham tentang
pengaplikasian rumus keliling trapesium.
E. Jajargenjang
Sifat-sifat yang dimiliki oleh jajargenjang:

1. Mempunyai empat buah sisi dan titik sudut.

2. Memiliki dua pasang sisi yang posisinya sejajar dan ukurannya sama panjang.

3. Teridiri dari dua buah sudut lancip dan dua buah sudut tumpul.

4. Sudut-sudut yang saling berhadapan ukurannya sama besar.

5. Diagonalnya tidak sama panjang.

6. Tidak mempunyai simetri lipat.

7. Mempunyai simetri putar pada tingkat dua.

1) Cara Membelajarkan Rumus Luas Bangun Datar Jajaran Genjang

A B
t Rumus :

L=axt
D C

Keterangan :

a = alas

t = tinggi

Cara mengajarkan luas jajar genjang :

a. Siswa menyediakan kertas lipat atau kertas berpetak berbentuk persegi panjang
dan penggaris.
b. Guru mengingatkan kembali tentang luas persegi panjang dan luas trapesium.
c. Bersama dengan guru, siswa melipat kertas sehingga terbentuk petak-petak
berbentuk persegi dalam kertas tersebut. Selanjutnya, siswa diperintahkan
membuat garis pada bekas lipatan dengan menggunakan penggaris.

d. Siswa kemudian diberikan serangkaian pertanyaan :


1. Berapa jumlah persegi kecil yang ada pada bangun persegi panjang
tersebut?
2. Bagaimana menghitung jumlah persegi tersebut?
e. Potong persegi panjang tersebut dan tempel pada bagian lain, seperti terlihat
pada gambar berikut.

f. Jumlah persegi kecil pada bangun jajar genjang sama dengan jumlah persegi
kecil pada persegi panjang. Siswa kemudian diberi serangkaian pertanyaan untuk
menganalisis hasil peragaan tadi.
1. Berapa jumlah persegi pada bangun jajar genjang?
2. Apakah luas jajar genjang sama dengan luas persegi panjang?
3. Bagaimana cara menghitung luas persegi panjang?
4. Bagaimana cara menghitung luas jajar genjang?
g. Siswa dan guru kemudian berdiskusi tentang penamaan masing-masing sisi
bangun jajar genjang tersebut. Penamaan sisi panjang diubah menjadi sisi alas
(a), dan sisi lebarnya menjadi tinggi (t). sebagai kesimpulan, perumusan untuk
mencari luas jajar genjang menjadi:
tinggi

alas

Luas jajar genjang = alas x tinggi

2) Cara Membelajarkan Rumus Keliling Bangun Datar Jajar Genjang


a. guru meminta siswa untuk membuat bentuk jajar genjang di buku tulisnya
seperti yang dicontohkan guru di papan tulis.
A B

D C

b. Guru meminta siswa menunjukkan sisi-sisi jajar genjang dengan cara


menelusuri sisi-sisi jajar genjang dengan jari atau pensil dimulai dari titik H
dan sampai kembali lagi ke titik H dan menuliskannya di buku tulis.
 Dari titik A ke titik B ada satu sisi yaitu sisi AB
 Dari titik B ke titik C ada satu sisi yaitu sisi BC
 Dari titik C ke titik D ada satu sisi yaitu sisi CD
 Dari titik D ke titik A ada satu sisi yaitu sisi DA
 Panjang sisi AB =panjang sisi CD
 Panjang sisi BC =panjang sisi AD
c. Setelah siswa mengetahui sisi-sisi yang ada pada bangun datar jajar
genjang,siswa diberi serangkaian pertanyaan :
1. Bagian sisi manakah yang disebut sisi panjang (DC/AB)
2. Bagian sisi manakah yang disebut sisi lebar (DA/CB)
d. Guru meminta siswa menghitung berapa Keliling jajar genjang
ABCD = 2(p+l)
e. Jadi, dari kegiatan diatas siswa dapat menemukan rumus keliling jajar
genjang
yaitu : Keliling jajar genjang ABCD = 2(p+l)
f. Setelah siswa menemukan dan mengetahui bahwa rumus keliling jajar
genjang, maka siswa diberikan contoh soal agar siswa lebih faham tentang
pengaplikasian rumus keliling jajar genjang.
F. Belah Ketupat

Sifat – sifat yang dimiliki oleh belah ketupat

1. Terdiri dari empat buah sisi dan empat buah titik sudut.

2. Empat buah sisinya memiliki ukuran yang sama panjang.

3. Dua pasang sudut yang saling berhadapan memiliki ukuran yang sama besar.

4. Diagonalnya saling berpotongan secara tegak lurus.

5. Simetri lipatnya ada dua buah.

6. Memiliki simetri putar pada tingkat dua.

1) Cara Membelajarkan Rumus Luas Bangun Datar Belah Ketupat

Rumus :

diagonal x diagonal

Keterangan :
a dan b = diagonal-diagonal belah ketupat

Cara membelajarkan siswa mengenai belah ketupat :


a. Siswa menyediakan kertas lipat atau kertas berbentuk persegi panjang dan
penggaris.
b. Siswa diingatkan kembali tentang luas persegi panjang, luas trapezium dan
luas jajar genjang.
c. Siswa bersama dengan guru melipat kertas sehingga terbentuk petak-petak
berbentuk persegi dalam kertas tersebut. Selanjutnya, siswa diperintahkan
membuat garis pada kertas lipatan dengan menggunakan penggaris

d. Siswa kemudian diberikan serangkaian pertanyaan berikut :


1. Berapa jumlah persegi yang ada pada bangun persegi panjang
2. Bagaimana cara menghitung jumlah persegi tersebut
e. Potong persegi panjang tersebut dan tempel pada bagian lain, seperti terlihat
pada berikut.

f. Siswa kemudian diberikan serangkaian pertanyaan untuk menganalisis hasil


peragaan diatas :
1. Berapa jumlah persegi pada belah ketupat tersebut
2. Apakah luas persegi panjang sama dengan luas belah ketupat
3. Bagaimana cara menghitung luas persegi panjang
4. Bagaimana cara menghitung luas belah ketupat
g. Siswa dan guru berdiskusi tentang lebar. Oleh karna yang dicari adalah sisi
dengan empat persegi, sedangkan sisi yang ada adalah 8 persegi, maka 6x8
= 48 persegi. Dilain pihak, luas persegi panjang adalah 24 persegi atau ½
dari 48 persegi.
h. Selanjutnya, siswa dan guru berdiskusi tentang pergantian penamaan dari
sisi panjang menjadi diagonal datar (diagonal) dan lebarnya menjadi ½
diagonal tinggi (diagonal). Sebagai kesimpulan, perumusan perhitungan luas
belah ketuapat adalah sebagai berikut :

luas belah ketupat = diagonal x diagonal

Diagonal
G. Layang-Layang

Sifat – sifat yang dimiliki oleh layang-layang:


1. Terdiri dari empat buah sisi dan empat buah titik sudut.
2. Memiliki dua pasang sisi yang ukurannya sama panjang.
3. Terdiri dari dua buah sudut yang besarnya sama.
4. Diagonalnya berpotongan secara tegak lurus.
5. Salah satu diagonal pada layang-layang akan membagi diagonal yang lain sama
panjang.
6. Mempunyai satu buah simetri lipat.
1) Cara Membelajarkan Rumus Luas Bangun Datar Layang-layang
a. Guru meminta siswa untuk membuat bentuk layang-layang di buku
tulisnya seperti yang dicontohkan guru di papan tulis.

b. Guru meminta siswa menunjukkan sisi-sisi layang-layang dengan cara


menelusuri sisi-sisi layang-layang dengan jari atau pensil dimulai dari titik
A dan sampai kembali lagi ke titik A dan menuliskannya di buku tulis.
Dari titik A ke titik B ada satu sisi yaitu sisi AB
Dari titik B ke titik C ada satu sisi yaitu sisi BC
Dari titik C ke titik D ada satu sisi yaitu sisi CD
Dari titik D ke titik A ada satu sisi yaitu sisi DA
c. Dari kegiatan di atas, guru mengingatkan kembali kepada siswa bahwa
salah satu ciri persegi panjang ABCD, panjang sisi AB= panjang sisi BC,
panjang sisi CD= panjang sisi DA
d. Luas layang-layang ABCD = luas segitiga ABC + Luas segitiga ADC

= (1/2 x BO x AC) + (1/2 x OD x AC)

= 1/2 x [(BO x AC) + (OD x AC)]

= 1/2 x [(BO + OD) x AC]

BD = BO + OD

Sehingga diperoleh:
Luas layang-layang ABCD = 1/2 x BD x AC

Dengan BD = diagonal 1 dan AC = diagonal 2

e. Setelah siswa menemukan dan mengetahui bahwa rumus luaslaying-


layang, maka siswa diberikan contoh soal agar siswa lebih faham tentang
pengaplikasian rumus luas layang-layang.

Cara ke 2 untuk membelajarkan Luas layang-layang

Rumus :

Luas layang-layang = xa
xb

Cara membelajarkan siswa mengenai luas layang-layang :


a. Siswa diminta untuk memotong daerah I dan II hingga terlepas, kemudian
balikkan daerah I d n daerah II, lalu susunlah

Sehingga didapat bentuk daerah persegi panjang dengan panjang sama


dengan panjang salah satu diagonalnya, dan lebarnya sama dengan
setengah panjang diagonal yang lainnya.

Jadi luas daerah layang-layang adalah panjang salah satu diagonal kali
setengah panjang diagonal lainnya. Jadi d1 menyatakan panjang diagonal
dan d2 menyatakan panjang diagonal yang lain, maka luas layang-layang
dapat dituliskan dengan :
d1 x d2 = (d1 x d2)

2) Cara Membelajarkan Rumus Keliling Bangun Layang-layang


a. Guru meminta siswa untuk membuat bentuk layang-layang di buku
tulisnya seperti yang dicontohkan guru di papan tulis.

b. Guru meminta siswa menunjukkan sisi-sisi layang-layang dengan cara


menelusuri sisi-sisi layang-layang dengan jari atau pensil dimulai dari titik
A dan sampai kembali lagi ke titik A dan menuliskannya di buku tulis.
 Dari titik A ke titik B ada satu sisi yaitu sisi AB
 Dari titik B ke titik C ada satu sisi yaitu sisi BC
 Dari titik C ke titik D ada satu sisi yaitu sisi CD
 Dari titik D ke titik A ada satu sisi yaitu sisi DA
c. Guru meminta siswa menghitung berapa satuan keliling layang-layang
ABCD.
Keliling ABCD = AB + BC + CD + DA
Karena AB = BC = s1 dan CD = AD = s2
Maka dapat dituliskan
Keliling Layang-Layang ABCD = 2 x s1 + 2 x s2atau
Keliling Layang-Layang = 2 ( s1 + s2)
Di mana, s1 = sisi layang-layang 1
s2 = sisi layang-layang 2
d. Setelah siswa menemukan dan mengetahui bahwa rumus keliling layang-
layang, maka siswa diberikan contoh soal agar siswa lebih faham tentang
pengaplikasian rumus keliling persegi.
H. Lingkaran

Sifat – sifat yang dimiliki oleh lingkaran:


2. Terdiri hanya satu sisi
3. Simetri putar dan simetri lipatnya tak terhingga
4. Tidak memiliki sudut
5. Jarak dari titik pusat ke tepi lingkaran dinamakan jari-jari (r).
6. Lingkaran mempunyai jari-jari (r), yang panjangnya setengah dari diameter (d).
7. Lingkaran mempunyai sebuah titik pusat. 
1) Cara Membelajarkan Rumus Luas Bangun Datar Lingkaran
Luas lingkaran
Luas lingkaran = π x r2
Dimana : π = atau 3,14
r = jari-jari

Cara membelajarkan siswa mengenai luas lingkaran :

a. Untuk menentukan luas lingkaran dapat dilakukan dengan membagi


lingkaran tersebut menjadi beberapa bagian, semakin kecil bagian-bagian
lingkaran dibuat semakin lebih tepat hasilnya.
b. Siswa diminta untuk menggunting lingkaran tersebut menjadi dua bagian.
c. Susunlah guntingan itu dalam bidang datar, sehingga bidang yang terjadi
adalah persegi panjang yang panjangnya ½ dan lebarnya adalah jari-jari
lingkaran tersebut.
d. Dari percobaan dapat ditentukan rumus luas lingkaran yaitu:
Luas persegi panjang = p x l
=kxr
= 2πr x r
= πr2
2) Cara Membelajarkan Rumus Keliling dan Luas Bangun Datar Lingkaran
Keliling lingkaran

Rumus :

Keliling lingkaran : 2
πr
Keterangan : π = 3,14 atau
r = jari-jari
Cara membelajarkan siswa mengenai keliling lingkaran:
a. Menentukan keliling lingkaran dapat dilakukan dengan cara meminta siswa
untuk membuat gambar lingkaran dengan ukuran yang berbeda.
b. Selanjutnya siswa diminta untuk mengukur garis tengah lingkaran dan keliling
melalui pengukuran dengan benang terhadap lingkaran tersebut.
c. Hasil pengamatan dituliskan dalam tabel

d. Dari hasil
Lingkaran Panjang garis tengah Keliling/ diameter
percobaan A 3 cm 3,13 cm dapat

b 4 cm 3,125 cm
c 5,8 cm 3, 207 cm
Jumlah rata-rata keliling = 3,154 cm
disimpulkan bahwa keliling lingkaran mendekati tiga kali garis tengah lingkaran.
e. Pendekatan internasiona untuk = phi (Yunani adalah 3,142857 atau 3,14 = atau
dengan rumus =
f. Keliling (K) = x d
= x 2r
K= 2
Daftar Rujukan

Hambali ,Julius dan Siskandar. 1991. Pendidikan Matematika 1 Modul 15. Jakarta

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Pembinaan Tenaga

Kependididkan Tinggi.

Hambali, Julius dan Siskandar. 1991. Pendidikan Matematika 1 Modul 6-9. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Pembinaan Tenaga

Kependididkan Tinggi.

Herawati, Susi. 2009. Pembelajaran Matematika Kelas Lanjut di SD.Padang:Bung


HattaUniversity Press.
Rabawanto, Sufiyani, DKK. 2008. Pendidikan Matematika 2.Bandung: UPI PRESS

Sundayana, Rostina. 2013. Media dan Alat Peraga dalam PembelajaranMatematika.

Bandung:Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai