0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan28 halaman
Dokumen tersebut membahas berbagai komponen bioaktif yang terkandung dalam makanan seperti serat, asam lemak, vitamin, mineral, dan fitokimia yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit.
Dokumen tersebut membahas berbagai komponen bioaktif yang terkandung dalam makanan seperti serat, asam lemak, vitamin, mineral, dan fitokimia yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit.
Dokumen tersebut membahas berbagai komponen bioaktif yang terkandung dalam makanan seperti serat, asam lemak, vitamin, mineral, dan fitokimia yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit.
• Komponen2 bioaktif dalam makanan terbentuk secara
alami atau terbentuk selama proses pengolahan makanan. • Komponen bioaktif meliputi senyawa yang berasal dari karbohidrat, protein, lemak, dan komponen-komponen yang terdapat secara alami di dalam sayuran serta buah-buahan. • Komponen bioaktif di dalam sayur dan buah-buahan yang bukan zat gizi tetapi bersifat dapat meningkatkan kesehatan dan mencegah atau mengurangi risiko penyakit tertentu phytochemicals (Senyawa bioaktif pangan nabati). • Protein pangan sumber utama asam amino, baik sebagai protein atau sebagai asam amino bebas. • Selama proses pengolahan, protein dapat berubah menjadi asam amino bebas yang selanjutnya menjadi senyawa amin. • Senyawa amin komponen minor dalam makanan yang tersedia secara alamiah atau terbentuk selama proses pengolahan. • Umumnya, amin bioaktif terdapat di dalam bahan makanan dalam jumlah kecil dan biasanya tidak beracun. • Amin bioaktif : tiramin, feniletilamin, histamin, putresin, dan kadaverin. • Umumnya aktif secara fisiologis terhadap susunan syaraf pusat (psikoaktif) dan terhadap sistem peredaran darah (vasoaktif), baik langsung maupun tidak langsung. • Tiramin dan feniletilamin dapat menaikkan tekanan darah. • Histamin mempunyai efek menurunkan tekanan darah. • Serat pangan atau dietary fiber adalah karbohidrat (polisakarida) dan lignin yang tidak dapat dihidrolisis (dicerna) oleh enzim percernaan manusia. • Kebanyakan jenis karbohidrat yang sampai ke kolon tanpa terhidrolisis meliputi polisakarida yang bukan pati (non-starch polysaccharides = NSP), pati yang resisten (resistant starch = RS), dan karbohidrat rantai pendek (short chain carbohydrates = SC). • Serat pangan yang larut sangat mudah difermentasikan dan mempengaruhi metabolisme karbohidrat serta lipida. • Serat pangan yang tidak larut akan memperbesar volume feses dan akan mengurangi waktu transitnya. • Gula-gula yang membentuk serat pangan yakni glukosa, galaktosa, xylosa, mannosa, arabinosa, rhamnosa, dan gula asam, yakni mannuronat, galakturonat, glukoronat, serta 4-O-metil- glukoronat. • Serat terlarut telah terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol darah. • Serat tertentu dapat mengikat garam empedu dan kolesterol netral meningkatkan pengeluaran kolesterol dari tubuh. • Serat pangan akan menambah volume feses. - mengencerkan isi usus sehingga interaksi mokusa dengan karsinogenik berkurang. • Lipida senyawa organik yang terdapat di dalam mahluk hidup yang larut di dalam pelarut organik atau pelarut non-polar, tapi tidak larut di dalam air. • Senyawa lipida yg mempunyai efek fisiologis yang positif maupun negatif terhadap kesehatan: asam lemak essensial, omega-3, dan asam lemak tak jenuh isomer trans (trans fatty acids =TFA). • Asam lemak esensial LA (linoleat) dan LNA (linolenat) berperanan sebagai bahan dasar untuk pembentukan zat yang menyerupai hormon (hormon-like substances) yang terdiri dari prostaglandin dan leukotrien. • Zat-zat ini merupakan senyawa yang terbentuk dari PUFA dengan 20 atom karbon dan mempunyai peran penting sebagai pengatur fungsi normal sel. • Asam lemak esensial linoleat (omega-6) dan linolenat (omega-3) bahan dasar eikosanoida di dalam tubuh untuk mengatur fungsi normal sel. • PUFA n-3, EPA dan DHA disintesis dari asam linolenat di dalam tubuh atau berasal dari makanan. • Efek fisiologis yang menguntungkan dari EPA dan DHA ialah karena pembentukan eikosanoid yang bersifat antitrombotik, hipotensif, antiaritmia, vasodilator, dan hipokolesterolemik mampu mengurangi risiko penyakit jantung koroner dan stroke Beta Glukan • Sumber: bekatul, oat, barley • Fungsi: Mengurangi resiko PJK Serat Larut • Sumber: apel, jeruk, kacang polong • Fungsi: mengurangi resiko PJK dan bbrp jenis kanker. Serat Tak larut • Sumber: bekatul, gandum dan jagung. • Manfaat: Menjaga kesehatan sistem pencernaan; menurunkan risiko bbrp jenis kanker. MUFA (monounsaturated fatty acid) • sumber: minyak zaitun, minyak kanola, alpukat. • Manfaat: Mengurangi resiko PJK. PUFA, Omega-3-ALA • Sumber: kenari, rami • Manfaat: menjaga kesehatan jantung, mental dan fungsi penglihatan PUFA, Omega-3-DHA/EPA • Sumber: salmon, tuna, minyak ikan • Fungsi: Mengurangi resiko PJK, menjaga kesehatan mental dan fungsi penglihatan. Asam Linoleat terkonjugasi (CLA) • Sumber: daging sapi dan kambing, keju • Manfaat: menjaga komposisi yg diinginkan dan fungsi kekebalan tubuh Antosianin (sianidin, delfinidin, malvidin) • Sumber: beri, ceri, anggur merah • Fungsi: meningkatkan pertahanan antioksidan seluler, menjaga fungsi otak Flavonol (katekin, apikatekin, epigalokatekin, prosianidin) • Sumber: teh, kakao, apel, anggur • Fungsi: menjaga kesehatan jantung. Flavonon (hesperitin, naringenin) • Sumber: jeruk • Fungsi: menetralkan radikal bebas, meningkatkan pertahanan antioksidan seluler. Flavonol (quercetin, kaempherol, isorhamnetin, myrecitin) • Sumber: bawang bombay, teh, apel, brokoli • Fungsi: menetralkan radikal bebas, meningkatkan pertahanan antioksidan seluler Proantosianidin • Sumber: kakao, apel, stroberi, anggur, minuman anggur, kacang tanah, kayu manis. • Fungsi: menjaga kesehatan kandung kemih dan jantung. • Sumber: sayur, buah, serealia, kacang- kacangan dan biji-bijian, lidah buaya • Manfaat: Menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol-LDL dan LDL teroksidasi, penurunan kadar gula darah. • Sumber: Coklat (minuman kakao, bubuk coklat, dark chocolate); Kopi • Manfaat: Menurunkan tekanan darah, peningkatan kapasitas antioksidan darah, penurunan pada penanda yg berhubungan dgn kerusakan akibat radikal bebas. • Sumber: Kedelai, tahu, susu kedelai, miso; Tempe, tepung tempe • Manfaat: menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol-LDL, meningkatkan kadar HDL. • Tempe mengandung antioksidan mencegah penyakit degeneratif, provitamin A untuk penglihatan, mengandung α-tocopherol berfungsi sbg antioksidan, pemeliharaan integrasi sel dan dikenal terkait dgn kesuburan. • Sumber: Formula mengandung Bifidobacterium lactis, Bifidobacterium bifidum dan Streptococcus thermophiles • Manfaat: memberikan efek perlindungan saluran pencernaan (Ig-A dan IFN-A), menurunkan diare. • Sumber hewani (heme iron) : daging, ikan, unggas. • Sumber nabati : kacang-kacangan • Manfaat: Meningkatkan status zat besi dalam darah • Sumber: Minuman kedelai yang disuplementasi zink • Manfaat: Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh (menginduksi sel-sel imunokompeten seperti sel limfosit dan sel timus, serta menginduksi sel-sel imun non spesifik) • Sumber: Ikan dan kerang • Manfaat: Meningkatkan konsentrasi selenium dalam darah dan SeIP plasma. • Sumber: Jamur, bawang merah, susu, animal tissue • Manfaat: Meningkatkan aktivitas glutathione peroxidase (GPx) dalam berbagai jaringan tubuh. GPx merupakan enzim penting untuk detoksifikasi dan melindungi sel dari kerusakan oksidan. • Sumber: minuman, jus buah, biskuit, sereal, atau susu yang diberikan pemanis buatan atau bubuk yang mengandung fruktan (oligofruktosa, inulin) • Manfaat : penurunan trigliserida serum Beta-karoten • Sumber: wortel, labu parang, ubi jalar • Fungsi: menetralisir radikal bebas yg dpr merusak sel; meningkatkan pertahanan antioksidan seluler; dpt diubah mjd Vit. A dlm tubuh. Lutein, zeaxanthin • Sumber: bayam, jagung, telur, jeruk • Fungsi: menjaga kesehatan mata Likopen • Sumber: tomat, semangka, anggur • Menjaga kesehatan prostat.