Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Anatomi Fisiologi

Dosen pengampu : Nurul Hikmah Annisa,M.Pd

Disusun oleh : kelompok 4

1. Baiq Ayu Sukmawati (004SYEBID22)


2. Dewi Suliastri (010SYEBID22)
3. Putri Aulia Pratiwi (024SYEBID22)
4. Sulastri Hayatunnisa (033SYEBID22)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PRODI D3 KEBIDANAN
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Rasa syukur Alhamdulillah yang sedalam-dalamnya kami panjatkan


kehadirat Allah swt karena hanya dengan rahmat dan petunjuk-Nya lah kami
dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “Basal Metabolik Rate” dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
didalam makalah terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang kami
buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah kami susun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik
dan saran yang membangun sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini
diwaktu yang akan datang.

Mataram, 17 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................1
C. Tujuan .........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................2
A. Pengertian Basal Metabolik Rate (Bmr).....................................2
B. Faktor Yang Mempengaruhi Bmr...............................................2
C. Aspek Biokimia Terhadap Reproduksi Manusia........................4
D. Metabolisme Selama Kehamilan.................................................6
E. Pengukuran Energi Basal............................................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................8
A. Kesimpulan .................................................................................8
B. Saran ...........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Makanan dan kesehatan merupakan satu kesatuan yang penting dalam
hidup kita. Makanan sehat yaitu yang sesuai dengan kebutuhan gizi, kebutuhan
gizi pada kita diketahui dengan Basal Metabolic Rate (BMR). Setiap individu
masyarakat memiliki kebutuhan gizi yang berbeda-beda disebabkan faktor tinggi
badan, berat badan, jenis kelamin dan aktifitas. Kebutuhan zat gizi dibagi kedalam
dua bagian yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro adalah zat gizi
yang diperlukan tubuh dengan jumlah besar, sedangkan zat gizi mikro adalah zat
gizi yang diperlukan dalam jumlah kecil. Zat gizi makro terdiri dari karbohidrat,
protein dan lemak. Sedangkan zat gizi miro terdiri dari berbagai jenis vitamin dan
mineral.
Orang dengan berat badan yang besar dan proporsi lemak yang sedikit
mempunyai metabolisme basal lebih besar dibanding dengan orang yang
mempunyai berat badan yang besar tapi proporsi lemak yang besar. Demikian
pula dengan orang dengan berat badan yang besar dan proporsi lemak yang sedikit
mempunyai Metabolisme Basal yang lebih besar dibanding dengan orang yang
mempunyai berat badan kecil dan proporsi lemak sedikit.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian dari Basal Metabolic Rate ?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi BMR ?
3. Metabolisme yang terjadi selama kehamilan
4. Berapa banyak kebutuhan energy yang diperlukan
C. Tujuan
Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Basal Metabolik Rate
dan juga dapat membantu menghitung kebutuhan Basal Metabolic Rate.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Basal Metabolik Rate (BMR)


Basal Metabolik Rate (BMR) ialah energy yang dibutuhkan untuk
mempertahankan fungsi fisologis normal pada saat istirahat.
Basal Metabolic Rate merupakan kebutuhan kalori minimal yang
dibutuhkan untuk bertahan hidup pada saat kondisi tubuh sedang beristirahat
tanpa melakukan kegiatan apa-apa ( Tamsir, suryadi 2016 ).
Basal Metabolic Rate (BMR) adalah kebutuhan energi untuk menjalankan
kerja metabolisme sel dalam tubuh dan menjaga suhu tubuh (Binanto, 2010).
Laju Metabolisme Basal adalah kebutuhan energy minimal yang
dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh vital. Kebutuhan energy
metabolisme basal termasuk jumlah energy yang diperlukan untuk pernapasan,
peredaran darah, pekerjaan ginjal, pankreas, dll serta untuk proses metabolisme
didalam sel-sel dan untuk mempertahankan suhu tubuh. Kurang lebh sua pertiga
energy yang dikeluarkan seseorang sehari digunakan untuk kebutuhan aktivitas
metabolisme basal tubuh (Almatsier, 2009).
Laju Metabolisme Basal adalah energy minimal yang digunakan untuk
menjalankan proses kerja tubuh atau dapat pula dikatakan energy minimal yang
diperlukan untuk mempertahankan proses-proses hidup yang utama disebut
Energy Basal Metabolisme (Poetra,2008).

B. Faktor Yang Mempengaruhi BMR


Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi BMR sebagai berikut :
1. Makanan, makanan kaya protein akan lebih meningkatkan BMR daripada
makanan kaya lipid atau kaya karbohidrat. Hal ini mungkin terjadi karena
deaminasi asam amino terjadi relatif cepat.
2. Status hormon tiroid, meningkatkan konsumsi oksigen, sintesis protein, dan
degradasi yang merupakan aktivitas termogenesis. Peningkatan BMR
merupakan hal yang klasik pada hipertiroid, dan menurun pada penurunan
kadar tiroid.

2
3. Aktivitas saraf simpatis, pemberian agonis simpatis juga meningkatkan
BMR. Sistem saraf simpatis secara langsung melalui nervus vagus ke hati
mengaktivasi pembentukan glukosa dari glikogen sehingga aktivitas saraf
simpatis meningkatkan BMR.
4. Latihan, membutuhkan kalori ekstra dari makanan. Jika makanan lebih
banyak mengandung energi, maka berat badan akan meningkat. Jika
penggunaan energi lebih banyak dari yang tersedia dalam makanan, maka
tubuh akan memakai simpanan lemak yang ada dan mungkin akan
menurunkan berat badan.
5. Umur, BMR seorang anak umumnya lebih tinggi daripada orang dewasa,
karena anak memerlukan lebih banyak energi selama masa pertumbuhan.
Wanita hamil dan menyusui juga memiliki BMR yang lebih tunggu. Demam
meningkatkan BMR. Orang yg berotot memiliki BMR lebih tinggi daripada
orang yg gemuk.
6. Jenis kelamin, seorang perempuan umumnya mempunyai jaringan lemak
(tak aktif) lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki yang berat dan
besarnya sama, disini menimbulkan lebih rendahnya BMR. Umumnya wanita
mempunyai energi basal 10% lebih rendah daripada laki-laki.
7. Tidur, pada waktu berbaring keadaan tonus kita lebih tinggi daripada waktu
kita tidur. Dalam keadaan berbaring itu kerja-kerja inernal dalam tubuh kita
berjalan lebih cepat dibandingkan waktu tidur. Umumnya pada orang dewasa
rata-rata energi BMR waktu tidur 10% lebih rendah disbanding waktu tertidur
biasa.
8. Keadaan emosi dan mental, pengaruh factor-faktor ini terhadap BMR
berbagai jalan antara lain yang terpenting melalui sekresi hormone dan tonus
otot. Sekresi adrenalin lebih banyak disebabkan karena keaddan emosi,
perasaan takut, marah, gembra, kaget dan sebagainya menyebabkan tonus
lebih tinggi sehingga keperluan energy pun lebih banyak, kegiatan mental
dapat menaikkan energy basal sebesar 4%.
9. Pengaruh penyakit, keadaan tidak sehat dapat berpengaruh terhadap energy
basal terutama dalam hubungan dengan perubahan suhu badan. Tiap kenaikan
1°C meningkatkan energy basal 13%.

3
C. Aspek Biokimia Terhadap Reproduksi Manusia
1. Metabolisme karbohidrat
Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar
matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis.
a. Struktur kimia karbohidrat
Karbohidrat merupakan unsure senyawa organic yang disintesis dari
senyawa anorganik yang mengandung unsure-unsur Karbon (C), Hidrogen (H),
dan oksigen (O).
b. Sumber karbohidrat
Makanan yang mengandung banyak karohidrat antara lain beras, jagung,
gandum, biji-bijian, sagu, ketela pohon, ketela rambat, kentang dan ubi.
c. Fungsi karbohidrat
1. Sebagai sumber energi utama
2. Berperan penting dalam proses metabolisme, menjaga keseimbangan
asam dan basa dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel, jaringan, serta
organ tubuh.
3. Membantu proses pencernaan makanan dalam proses pencernaan
4. Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel yang amat penting
dalam pewarisan sifat.
5. Merupakan senyawa yang membantu proses berlangsungnya buang air
besar.
2. Metabolisme Lemak
Lemak (lipid) adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut
dalam air. Namun lemak dapat larut dalam pelarut organic seperti kloroform, eter,
dan benzen.
a. Struktur kimia lemak
Unsur penyusun lemak antara lai Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O),
dan kadang-kadang Fosforus (P) serta Nitrogen (N).
b. Sumber lemak
Berdasarkan asalnya, sumber lemak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

4
1. Lemak yang berasal dari tumbuhan (lemak nabati). Beberapa bahan
yang mengandung lemak nabati adalah kelapa, kemiri, zaitun, kacang
tanah, mentega, kedelai.
2. Lemak yang berasal dari hewan (lemak hewani). Beberapa bahan yang
mengandung lemak hewani adala daging, keju, susu, ikan segar, telur.
c. Fungsi lemak
Beberapa fungsi penting lemak, anatara lain :
1. Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah
2. Sebagai pelarut vitamin A,D,E, dan K
3. Sebagai pelindung alat-alat tubuh vital ( jantung dan lambung ) sebagai
bantalan lemak
4. Sebagai penghasil energy tertinggi
5. Penahan rasa lapar, karena dengan adanya lemak akan memperlambat
pencernaan
6. Sebagai salah satu bahan penyusun hormone dan vitamin
7. Sebagai salah satu bahan penyusun membrane sel
3. Metabolisme Protein
Metabolisme protein merupakan deskripsi dari peruses fisik dan kimia
yang menyebabkan baik pembentukan atau sintesis, asam amino menjadi protein
dan pemecahan atau katabolisme, protein menjadi asam amino.
Beberapa orang merasa bahwa mengkonsumsi makanan yang tinggi
protein akan membantu mereka menurunkan berat badan lebih cepat dan
mempertahankan massa otot, yang benar adalah bahwa kebanyakan orang
mengkonsumsi terlalu banyak protein akan menempatkan ketegangan yang tak
perlu pada tubuh dengan berbuat demikian. Tubuh akan merubah lemak berlebih
menjadi protein, seperti halnya dengan karbohidrat dan lemak dari makanan.
4. Enzim
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang mempunyai fungsi sebagaai
katalis yaitu senyawa untuk mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi
dalam suatu reaksi kimia organik.

5
D. Metabolisme Selama Kehamilan
1. Basal Metabolic Rate
Pada wanita hamil basal metabolic rate, ( BMR ) meninggi hingga 15-20
%, terutama pada trimester akhir. Sistem endokrin juga meninggi dan tampak
lebih jelas kelenjaer gondoknya (grandula tireoidea).
2. Asam Alkali
Keseimbangan asam alkali ( acic-base balance ) sedikit mengalami
perubahan konsentrasi alkali :
a. Wanita tidak hamil : 155 mEq/liter
b. Wanita hamil : 145 mEq/liter
c. Natrium serum : turun dari 142 menjadi 135 mEq/liter
d. Bikarbonat plasma : turun dari 25 menjadi 22 mEq/liter
3. Metabolisme Protein
Protein dibutuhkan dalam jumlah yang banyak pada kehamilan untuk
perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu, serta untuk
persiapan laktasi. Maka dari itu perlu diperhatikan agar wanita hamil memperoleh
cukup protein selama hamil. Diperkirakan 1 gram protein setiap kilo gram berat
badan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada pemeriksaan plasma protein
ditemukan adanya penurunan pada fraksi albumin dan pula sedikit penurunan
gamma globulin. Perubahan-perubahan dalam plasma protein ini dalam satu
minggu postpartum kembali kepada keadaan sebelum adanya kehamilan.
4. Metabolisme Hidrat Arang
Hidrat arang : seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat,
sering kencing dan kadang kala di jumpai glukosuria yang mengingatkan kita
pada DM. Dalam kehamilan, pengaruh kelenjar endokrim agak terasa, seperti
somatomamotropin, plasma insulin dan hormone - hormonadrenal -17-
ketosteroid. Untuk rekomendasi, harus di perhatikan sungguh - sungguh hasil
GTT oral dan GTT intravena.
5. Metabolisme Lemak
Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolestrol meningkat sampai 350
mg atau lebih per 100cc. Hormon somatomamotropin mempunyai peranan dalam

6
pembentukan lemak pada payudara. Deposid lemak lainnya terdapat dibadan,
perut, paha dan lengan.
6. Metabolisme Mineral
a. Kalsium: Dibutuhkan rata-rata 1.5 gram sehari sedangkan untuk
pembentukan tulang-tulang terutama dalam trimesrer akhir dibutuhkan 30-
40 gram.
b. Fosfor : Dibutuhkan rata-rata 2 gram/hari
E. Pengukuran Energi Basal
Pengukuran energi basal (BMR) ini dilakukan pada keadaan-keadaan tertentu :
1. Keadaan post-absorpsi: seseorang harus berpuasa selama 2 jam
2. Istirahat mental dan fisik sebelum test dimulai, biasanya setengah jam dipakai
tiduran, walaupun secara ideal seseorang yang dukur tidak boleh banun dari
tempat tidur setelah istirahat yang lebih lama
3. Tidur terlentang selama test
4. Seseorang yang diukur dalm keadaan sadar
5. Suhu lingkungan sekitar 20-25°C
Rumus Harris Benedict
Kebutuhan energi / kalori = BEE (Basal Energy Expenditure) x faktor aktivitas x
faktor stress
BEE untuk laki – laki = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
BEE untuk perempuan = 65,5 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
BEE untuk bayi = 22,10 + (31,05 x BB) + (1,16 x TB)
BB = berat badan (kg) TB = tinggi badan (cm) U = umur (tahun)

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

8
DAFTAR PUSTAKA

mappanyukki, d. (2020). Perbandingan Basal Metabolic Rate Menurut Status Berat


Badan Mahasiswa Prodii Ilmu Keolahragaan Angkatan 2017. Journal of Physical
Education, Sport and Recreation , 8.

Nurlindasari Tamsir, S. H. (2016). aplikasi Penghitung Basal Metabolic Rate (BMR)


Menggunakan prindip Harris-Benedict berbasis android. PROSIDING SEMINAR
ILMIAH SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI , 9.

widia, l. (2015). biologi dasar dan biologi perkembangan (kebidanan). yogyakarta: nuha
medika.

https://www.academia.edu/8502407/Metabolik rate dan basal metabolic rate pada


wanita hamil

https://id.scribd.com/document/342452762/Makalah-Energi-Basal-Metabolisme

https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/2730/7/11.10115151_VERNANDY%20RADITSA
%20BAGASKARA_BAB%201.pdf

Anda mungkin juga menyukai