Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : JOSE PERDIKA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042428866

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4449/Filsafat Bisnis

Kode/Nama UPBJJ : 17/UPBJJJAMBI

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
ADBI4449-1
1 dari 1
NASKAH TUGAS MATA KULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)
Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Kode/Nama MK : ADBI4449/Filsafat Bisnis
Tugas : 2
No. Soal
1. Di dalam bisnis, pasar memiliki fungsi penting sebagai tempat bertemunya pemilik
barang dan mereka yang membutuhkan barang. Semakin ideal suatu pasar akan
semakin mendukung kelancaran kegiatan dalam berbisnis. Rumuskan usaha-usaha
serta strategi yang dapat dilakukan untuk menciptakan pasar yang ideal bagi
keberlangsungan bisnis.
 Menentukan Kebutuhan dan Keinginan Konsumen
Caranya adalah dengan riset, cari tahu produk apa yang jadi kebutuhan serta
keinginan calon pelanggan dan belum terpenuhi. Dengan mengetahui kebutuhan
konsumen, kalian dapat menemukan segmen pasar dan karakteristik yang kalian
tuju. Tak hanya itu, riset membawa kalian menemukan ada atau tidaknya
kompetitor yang berpotensi jadi pesaing berat.
 Memilih Sasaran Pasar
Sejalan dengan hasil riset dan analisis yang kalian lakukan dalam tahap
menentukan pelanggan, kalian sampai pada tahap memilih sasaran pasar (target
market). Sasaran pasar yang kalian tuju yaitu sekelompok konsumen yang jadi
sasaran khusus usaha pemasaran kalian.
Adapun cara memilih target market, kalian bisa memakai pisau bedah analisis
berdasar geografis, demografis, dan psikografis. Kebijakan yang kalian lakukan
ini nantinya dapat membantu kalian memilih sasaran pasar.
 Menempatkan Strategi Pemasaran dalam Persaingan
Langkah selanjutnya dalam tahapan perencanaan strategi pemasaran adalah kalian
harus mengetahui dulu ada atau tidaknya persaingan di lingkungan yang hendak
kalian sasar dan bagaimana menyikapinya.
Keberadaan kompetitor bukan tak mungkin menghambat produk kalian laku di
pasaran. Maka dalam strategi pemasaran kalian harus mengamati pesaing dan
mempelajarinya. Apa saja keunggulan dan kelemahannya, dan bandingkan
dengan produk kalian.
 Memilih Strategi Pemasaran
Sebagai acuan dari kinerja untuk mengenalkan produk kalian pada konsumen,
maka pengujian dan penelitian menjadi tolok ukur sukses tidaknya kalian memilih
strategi pemasaran. Dalam tahapan perencanaan strategi pemasaran, kalian bisa
buat prakiraan ke dalam bauran pemasaran.
Bauran pemasaran (marketing mix) yaitu seluruh kegiatan terbaik sebagai strategi
pemasaran kalian supaya memenuhi kebutuhan target pasar yang terdiri dari
empat elemen dasar yaitu Product (Customer Solution), Price (Customer Cost),
Promotion (Communication), Place (Convenience).
2. Kepemimpinan adalah unsur yang sangat penting dalam kegiatan bisnis, terlebih
untuk menghadapi era New Normal yang penuh persaingan dan ketidakpastian.
Buatlah rangkuman analisis Anda mengenai peran kepemimpinan terhadap
perkembangan bisnis di era New Normal. Maksimal terdiri dari 500 kata.
 Pemimpin yang visioner adalah sosok pemimpin yang mampu menggambarkan
strategi dan visi organisasi dengan bersemangat di tengah masa krisis. Serta
menciptakan gambaran yang jelas tentang masa depan organisasi dengan
membantu orang lain memahami dan merasakan bagaimana hal-hal akan berubah
saat visi tercapai.
Menuju tahap new normal saat ini, di berbagai tempat kita sudah menyaksikan
baik secara langsung maupun melalui pemberitaan media massa kembali
ramainya pusat perbelanjaan, hotel dan juga tempat wisata. Meskipun belum
beroperasi secara penuh namun kita sudah dapat menyaksikan bahwa segala
sesuatunya telah berubah. Masker, sabun cuci tangan, hand sanitizer, thermo gun,
pembatasan pengunjung, pembatasan kontak fisik dengan produk atau jasa adalah
kenormalan baru yang kita lihat kala memasuki berbagai lokasi layanan bisnis
tersebut. Memang, berbagai kondisi baru itu wajib dilakukan demi memutus
rantai penyebaran Covid-19 dengan lebih cepat. Di sisi lain, meskipun sebagian
bisnis kembali dapat menarik nafas lega dengan diberikannya kembali izin
membuka usaha, namun tak bisa dipungkiri semua pihak masih meraba-raba.
Bagaimana cara melakukan bisnis di era new normal? Apakah langkah yang
ditempuh sudah tepat? Bagaimana mengukur ‘ketepatan’ itu? Apakah cara baru
ini akan mengembalikan bisnis kembali ke jalur semula, atau bahkan
melejitkannya? Ataukah justru menjerumuskannya ke dalam jurang kehancuran?
Itulah pertanyaan-pertanyaan yang terus berkecamuk di benak para
pemimpin bisnis saat ini. walaupun demikian, apapun dilema yang dirasakan oleh
para pemimpin, pantang baginya untuk menunjukkannya di hadapan timnya.
Karena menunjukkan keraguan di tengah ketidakpastian dapat berujung bencana.
Seorang pemimpin harus menunjukkan keyakinan akan setiap gerak langkah yang
akan ditempuh perusahaan. Karena keyakinan adalah separuh keberhasilan.
Karena itu tidak ada waktu yang lebih krusial dibandingkan saat ini untuk
memimpin tim dengan penuh percaya diri dalam menempuh cara baru dalam
berbisnis.  Pada skenario New Normal yang telah disusun oleh Daya Qarsa, dunia
usaha layaknya memutar kembali roda bisnisnya dari ground zero, titik nol.
Penting di saat seperti ini bagi pemimpin untuk menuntun timnya agar sigap
berinovasi, aktif memimpin perubahan, meluaskan jejaring dan kemitraan dengan
cara yang berbeda serta mendorong pencapaian hasil yang optimum. Terdapat
sejumlah langkah yang bisa ditempuh bagi para pemimpin. Pertama mendorong
inovasi dengan menciptakan lingkungan yang menginspirasi untuk menghasilkan
solusi baru. Lalu mendorong eksperimen dengan cara-cara baru untuk
memecahkan masalah yang muncul dan meraih peluang yang menghasilkan solusi
unik dan berbeda. Kedua memimpin perubahan dengan mendorong perubahan
organisasi untuk mencapai tujuan strategis dalam masa krisis. Lalu mengkatalisasi
pendekatan baru untuk meningkatkan hasil dengan mentransformasi budaya
organisasi, sistem atau produk/layanan. Kemudian membantu anggota organisasi
untuk mengatasi penolakan terhadap perubahan. Selanjutnya, dalam meluaskan
jejaring dan kemitraan, pemimpin dapat mendorong dengan memulai dan
memelihara hubungan strategis dengan stakeholders dan mitra potensial.
Terutama pelanggan, rekan kerja, mitra lintas divisi, vendor dan sebagainya yang
bersedia dan mampu memberikan informasi ide keahlian dan atau pengaruh yang
diperlukan untuk membantu keberlangsungan bisnis dalam masa krisis. Terakhir,
dalam mendorong pencapaian hasil, pemimpin dapat menetapkan target ambisius
bagi pribadi dan organisasi di tengah masa krisis. Selanjutnya rutin memantau
kemajuan pencapaian target dan terakhir bekerja dengan gigih untuk mencapai
melampaui target sambil mendapatkan kepuasan dari pencapaian dan
pengembangan berkelanjutan tersebut. Kemampuan pemimpin dalam menavigasi
bisnis dan timnya melalui masa krisis ini dengan berbagai langkah di atas akan
memberikan sinyal apakah dirinya seorang yang memiliki visionary leadership.
Hanya dengan demikian, seorang pemimpin akan mampu menggerakkan
organisasinya.

3. Bisnis adalah profesi yang baik, halal, luhur dan memberi kesempatan meraih
hidup yang lebih baik. Namun seringkali fakta yang terjadi mencoreng citra bisnis,
dimana cukup marak terjadinya banyak kecurangan dalam berbisnis seperti
investasi bodong, penipuan, penggelapan, pelanggaran izin dan aturan serta
beragam praktik negatif lainnya. Menurut Anda, mengapa hal ini terjadi? Analisis
permasalahan ini berdasarkan konsep etika dan profesionalitas dalam bisnis
 Kurangnya perhatian terhadap etika dan profesionalisme dalam bisnis secara
langsung mendorong berkembangnya pelanggaran-pelanggaran terhadap etika dan
profesionalisme dalam bisnis. Dengan demikian sangatlah penting untuk
mengkaji sasaran, kondisi dan hambatan-hambatan dalam penerapan etika dan
profesionalisme dalam bisnis dengan harapan dapat mengetahui perkembangan
bisnis memperoleh pemahaman tentang bentuk-bentuk penyimpangan perilaku.
Sehingga dapat menambah ilmu tentang pentingnya beretika dalam bekerja untuk
mencapai profesionalisme dalam bisnis. Setiap perusahaan haruslah memenuhi
semua aspek yang mendukung kinerja perusahan itu sendiri, seperti harus
memiliki sumber daya yang dapat berkopeten dalam dunia kerja, baik itu dari segi
ilmu pengetahuan, pengalaman, dan legalitasnya karena legalisasi dari suatu
perusaahan juga salah satu penentu dari predikat profesionalisme.

Anda mungkin juga menyukai