Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TERBENTUKNYA PEMERINTAHAN NKRI DAN PROKLAMATOR


SERTA PERAN SEKITAR TOKOH PROKLAMASI

Di Susun Oleh :
KELOMPOK 5 :
- BETA
- PENI
- AFRIDA
- RIKI
- YODE
Kelas : XI IPS II
Tugas : Sejarah Indonesia

SMA NEGERI 5 LEBONG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LEBONG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan
kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah
Terbentuknya Pemerintahan dan
NKRI ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya. Makalah ini
kami buat untuk melengkapi
tugas mata pelajaran Sejarah
Indonesia. Kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam
penyusunan makalah
Terbentuknya
Pemerintahan dan NKRI ini.
Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan
dan
referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi
bahan makalah.
Kami mohon maaf jika di dalam
makalah ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya
milik Yang Maha Kuasa yaitu
Allah SWT, dan kekurangan
pasti
milik kita sebagai manusia.
Semoga makalah Terbentuknya
Pemerintahan dan NKRI ini
dapat bermanfaat bagi kita
semuanya.
Bengkalis, 11 Maret 2022
Penyusun
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Terbentuknya Pemerintahan NKRI
Dan Proklamator Serta Peran Sekitar Tokoh Proklamasi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah Sejarah Indonesia yang berjudul Makalah Terbentuknya
Pemerintahan dan NKRI Dan Proklamator Serta Peran Sekitar Tokoh Proklamasi.
Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet
yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan Makalah Terbentuknya Pemerintahan dan NKRI Dan
Proklamator Serta Peran Sekitar Tokoh Proklamasi ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah
Terbentuknya Pemerintahan dan NKRI Dan Proklamator Serta Peran Sekitar
Tokoh Proklamasi ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Lebong, 24 Januari 2023

Penyusun

DAFTAR ISI
Cover................................................................................
Daftar Isi...........................................................................
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang..............................................................
B. Tujuan..........................................................................
C. Rumusan Masalah........................................................
BAB II LANDASAN TEORI
a. TERBENTUKNYA PEMERINTAHAN NKRI.......................
b. PERAN TOKOH PROKLAMASI.......................................
1. Soekarno..............................................................
2. Moh Hatta............................................................
3. ACHMAD SOEBARDJO..........................................
4. SUTAN SJAHRIR....................................................
5. Fatmawati............................................................
6. Sayuti Melik..........................................................
7. Sukarni.................................................................
8. Latief Hendranigrat..............................................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan Dan Saran..........................................................

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah suatu wilayah negara kepulauan besar yang terdiri
dari ribuan pulau dan diapit oleh dua samudra dan dua benua, serta didiami oleh ratusan juta penduduk.
Disamping itu Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang berlainan satu sama
lain, dan tercemin dalam satu ikatan kesatuan yang terkenal dengan sebutan Bhinneka Tunggal Ika.
Karena letak wilayah Indonesia di sekitar khatulistiwa, maka Indonesia memiliki iklim tropis dan
rnemiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Seiring dengan perkembangan jaman, banyak anak muda Indonesia yang kurang mengetahui
apakah itu NKRI, apa saja fungsi dan tujuan NKRI, serta bagaimana proses pergantian bentuk negara
Indonesia sampai memantapkan diri untuk kembali ke NKRI. Bangsa Indonesia pernah mengalami masa-
masa sulit untuk menentukan jati dirinya. Untuk itulah kita sebagai generasi penerus bangsa ini harus
pandai betul menjaga apa yang telah diperjuangkan oleh nenek moyang kita pada masa penjajahan dulu.
Proklamasi 17 Agustus 1945 dilaksanakan dalam situasi kacau, dapat dikatakan bahwa proklamasi
tersebut dilakukan dengan tergesa-gesa, tanpa melalui pembicaraan panjang. Walaupun kamu sudah tahu
bahwa sebelumnya telah dibentuk BPUPKI dan PPKI yang secara resmi merancang kemerdekaan
Indonesia. Pada saat proklamasi dibacakan, negara Indonesia belum sepenuhnya terbentuk. Karena syarat
kelengkapan negara pada saat itu belum semua terpenuhi. Selain memiliki wilayah, negara harus memiliki
struktur pemerintahan, diakui negara lain, dan memiliki kelengkapan lain seperti undang-undang atau
peraturan hukum.
Di antara persyaratan tersebut, syarat utama yang belum terpenuhi adalah struktur pemerintahan dan
pengakuan dari negara lain. Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak mengundang secara resmi berbagai
duta besar negara lain, karena memang sebelum proklamasi pemerintahan yang ada adalah pemerintahan
Jepang. Karena itu, tugas pertama bangsa Indonesia adalah membentuk pemerintahan dan mencari
pengakuan negara-negara lain.
B. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Terbentuknya Pemerintahan dan NKRI ini
adalah sebagai berikut:
- Mengetehui Sejarah Terbentuknya NKRI
- Mengetahui Peran Tokoh Proklamasi
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah
tentang Terbentuknya Pemerintahan dan NKRI ini adalah sebagai berikut:
- Bagaimana Terbentuknya NKRI?
- Apa Saja Peran Tokoh Proklamasi?

BAB II
LANDASAN TEORI
a. Terbentuknya Pemerintahan NKRI
Indonesia adalah bangsa yang baru merdeka pada 17 Agustus 1945. Saat proklamasi
dibacakan, negara Indonesia belum terbentuk karena syarat kelengkapan negara belum semua
terpenuhi.

Apa saja syarat berdirinya negara? Beberapa syarat berdirinya suatu negara adalah:

Memiliki wilayah
Memiliki struktur pemerintahan
Diakui negara lain
Memiliki kelengkapan lain seperti undang-undang atau peraturan hukum

Di antara persyaratan tersebut, syarat utama yang belum terpenuhi adalah struktur
pemerintahan dan pengakuan dari negara lain. Pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak
mengundang secara resmi berbagai duta besar negara lain. Karena memang sebelum proklamasi
pemerintahan yang ada adalah pemerintahan Jepang yang menjajah Indonesia. Maka tugas
pertama bangsa Indonesia adalah membentuk pemerintahan dan mendapatkan pengakuan dari
negara-negara lain.

Proses Pemerintahan NKRI

Proses terbentuknya struktur pemerintahan NKRI adalah:

- Pengesahan UUD 1945 serta pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

Pada 18 Agustus 1945 PPKI melakukan sidang untuk membahas, mengambil keputusan
dan mengesahkan Undang-undang Dasar (UUD). Rapat pertama diadakan di Pejambon (sekarang
Gedung Pancasila). Sidang pleno dibuka dipimpin Soekarno. Saat sidang ada revisi draf
Pembukaan UUD di dalam Piagam Jakarta. Terjadi kelahiran rumusan teks Pancasila yang
disahkan di sidang PPKI 18 Agustus 1945. Saat itu juga dilakukan pemilihan presiden dan wakil
presiden. Secara aklamasi terpilih Soekarno sebagai Presiden RI dan Moh Hatta sebagai Wakil
Presiden RI.
- Pembentukan Departemen dan Pemerintahan Daerah

Pada sidang PPKI 19 Agustus 1945 dibahas hasil kerja Panitia Kecil pimpinan Otto
Iskandardinata. Hasil keputusan Panitia Kecil adalah pembagian wilayah NKRI menjadi delapan
provinsi. Panitia Kecil bertugas merumuskan bentuk departemen bagi pemerintahan RI, tetapi bukan
pejabatnya. Disepakati pembagian departemen atau kementerian menjadi 12.
- Pembentukan badan-badan negara

Pada sidang PPKI 22 Agustus 1945, diputuskan pembentukan Komite Nasional Seluruh
Indonesia dengan pusat di Jakarta. Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) diresmikan dan
anggota-anggotanya dilantik pada 29 Agustus 1945 di Gedung Kesenian Pasar Baru Jakarta.
Melalui Maklumat Wakil Presiden No. X, KNIP yang semula pembantu presiden menjadi badan
negara yaitu MPR dan DPR meski sementara.

- Pembentukan Kabinet
Presiden membentuk kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno sendiri pada 2 September
1945. Dalam kabinet ini para menteri bertanggung jawab kepada Presiden atau kabinet
Presidensial.

- Pembentukan berbagai partai politik

Sidang PPKI 22 Agustus 1945 memutuskan pembentukan partai politik nasional yang
kemudian terbentuk Partai Nasional Indonesia (PNI). Setelah Wakil Presiden mengeluarkan
maklumat pada 3 November 1945, berdirilah partai-partai politik di NKRI.

- Pembentukan Tentara Nasional Indonesia

Terbentuknya Tentara Nasional Indonesia (TNI) berpangkal dari maklumat pembentukan


Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Pada sidang PPKI 22 Agustus 1945, diputuskan pembentukan
Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang merupakan bagian dar Badan Penolong Keluarga Korban
Perang (BPKKP). Sampai akhir September 1945, Indonesia belum memiliki organisasi ketentaraan
secara resmi dan profesional. Padahal Indonesia terdesak Jepang, Belanda dan Sekutu. Maka
pemerintah Indonesia mengeluarkan Maklumat Pemerintah pada 5 Oktober 1945 tentang
pembentukan TKR. Sebagai Kepala Staf TKR adalah Urip Sumoharjo dan Supriyadi sebagai
Menteri Keamanan Rakyat.

b. Peran Proklamator

Tokoh Proklamasi dan Perannya

1. Ir Soekarno

Soekarno berperan sebagai pembaca teks proklamasi. Ia lahir pada 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa
Timur. Ia diketahui aktif berjuang sebelum kemerdekaan dengan menjadi anggota Pusat
Tenaga Rakyat (Putera), hingga ketua PPKI.

2. Drs Mohammad Hatta

Mohammad Hatta ikut dalam perumusan teks proklamasi. Ia juga mengajukan usul untuk
menandatangani teks proklamasi oleh seluruh tokoh yang hadir di rumah Laksamana Maeda
saat itu.

Pria yang lahir di Sumatera Barat, 12 Agustus 1902 ini ikut mendampingi Soekarno saat
pembacaan teks proklamasi. Ia pun diangkat menjadi wakil Presiden mendampingi Soekarno
sebagai Presidennya.

3. Ahmad Subardjo

Pria yang lahir di Karawang pada 23 Maret 1897 ini merupakan pejuang senior dan anggota
PPKI. Ahmad Subarjo juga terlibat sebagai penulis proklamasi di rumah Laksamana Maeda.

Bahkan, pria bernama lengkap Raden Achmad Subardjo ini yang menjemput Soekarno dan
Hatta di Rengasdengklok. Ia juga memutuskan bahwa proklamasi kemerdekaan harus
dilaksanakan di Jakarta.

4. Fatmawati

Istri proklamator ini terlibat sebagai tokoh proklamasi dalam kemerdekaan Indonesia. Fatma
wati diketahui yang menjahitkan bendera pusaka Merah-Putih untuk dikibarkan saat
upacara 17 Agustus 1945.

5. Soekarni

Soekarni lahir pada 14 Juli 1916 di Blitar. Selama hidupnya, ia aktif dalam perjuangan
kemerdekaan dan pernah bekerja di kantor berita Domei, Sendenbu, dan kantor pusat
Seinendan.

Diketahui, ia juga yang mengusulkan agar naskah proklamasi kemerdekaan hanya


ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta, sebagai perwakilan bangsa Indonesia.

6. Sayuti Melik

Sayuti Melik menjadi salah satu tokoh proklamasi dan berperan sebagai pengetik naskah.
Sebelumnya, naskah proklamasi ditulis tangan dengan beberapa perubahan, setelah disetujui
diserahkan kepada Sayuti.

7. Latif Hendraningrat

Latif Hendraningrat merupakan pejuang yang tergabung dalam Pembela Tanah Air (Peta). Ia
ikut berperan dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menaikkan bendera
pusaka saat upacara 17 Agustus 1945.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan Dan Saran

Anda mungkin juga menyukai