Anda di halaman 1dari 8

CONSTITUTIONAL LAW SOCIETY

Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta, 30 Mei 2020


Nomor : 001/PRSRLS/CLS/I/2020
Hal : Press Release Pembatalan
Kegiatan Diskusi dan
Silaturahmi bersama
Negarawan

PRESS RELEASE
Pembatalan Kegiatan Diskusi
“Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau dari Sistem
Ketatanegaraan”

Yth. Rekan-Rekan Sekalian.


Di tempat.
Assalamulaikum Wr. Wb.
Shallom
Om Swastiastu
Namo Budaya
Salam Kebajikan untuk kita semua.

Setelah melalui dinamika yang panjang dalam tahap Reformasi yang dibarengi
dengan amendemen UUD 1945, satu hal yang diatur secara vital dalam UUD NRI Tahun
1945 yaitu mengenai Hak Asasi Manusia. Hak asasi tersebut salah tiga diantaranya mengenai
kebebasan berserikat (Pasal 28E ayat (3)), kebebasan mengembangkan diri (Pasal 28C ayat
(1)), dan kebebasan berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi (Pasal 28F).
Berkaitan dengan hak asasi yang telah dijamin di dalam UUD NRI Tahun 1945
tersebut ilis ini dibuat untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai kronologi
Pembatalan Kegiatan Diskusi dan Silaturahmi bersama Negarawan dengan tema
“Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan” yang
diselenggarakan oleh Constitutional Law Society (CLS). CLS merupakan salah satu
komunitas mahasiswa di Fakultas Hukum UGM yang berfokus pada keilmuan mengenai
hukum tata negara. Kegiatan CLS berfokus pada diskusi, kajian, dan keikutsertaan dalam
kompetisi yang berkaitan dengan aspek hukum tata negara secara nasional.
Selanjutnya perlu memberikan penjelasan mengenai latar belakang diadakannya
“Diskusi dan Silaturahmi Bersama Negarawan”. Diskusi dengan judul “Meluruskan
CONSTITUTIONAL LAW SOCIETY
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan” didasarkan pada


adanya dinamika yang terjadi di masyarakat mengenai munculnya wacana pemberhentian
Presiden karena dianggap gagal menangani Covid-19. Oleh karena itu, Constitutional Law
Society (CLS) berinisiatif untuk mengadakan kegiatan diskusi ini untuk membahas dari
perspektif hukum tata negara mengenai mekanisme pemberhentian presiden dan/atau wakil
presiden, serta berusaha untuk meluruskan persepsi publik mengenai pemberhentian presiden
dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Hal-hal tersebut secara konstitusional dalam Pasal
7A, Pasal 7B, Pasal 24C UUD NRI Tahun 1945. Maka dari itu, kami menghadirkan
akademisi yang ahli di bidangnya dengan harapan dapat memberikan gambaran dan
pemahaman kepada masyarakat luas, serta meluruskan persepsi publik mengenai
pemberhentian Presiden dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
Constitutional Law Society (CLS) sangat menyayangkan adanya pihak-pihak yang
memberikan intimidasi dan teror kepada panitia, moderator, dan pembicara atas diskusi
tersebut. Constitutional Law Society (CLS) juga mengajak rekan-rekan untuk saling menjaga
satu sama lain. Selanjutnya, seiring dengan adanya berita mengenai kejadian yang dialami
kepada panitia, moderator, dan pembicara maka Constitutional Law Society (CLS) perlu
untuk menjelaskan kronologi pembatalan kegiatan “Diskusi dan Silaturahmi Bersama
Negarawan” dengan judul “Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau dari
Sistem Ketatanegaraan” sebagai berikut:
- Pada tanggal 27 Mei 2020, poster diskusi rilis di akun Instagram @clsfhugm.
Setelah poster diskusi tersebut dirilis, banyak yang tertarik dan mendaftar hingga
hampir mencapai 300 orang. Para peserta ini kemudian di invite ke dalam dua
grup whatsapp CLS. Namun yang menjadi kejanggalan yang masuk ke dalam dua
grup tersebut menjadi lebih dari 400 orang.
- Pada tanggal 28 Mei 2020, muncul narasi negatif yang dikeluarkan oleh Bagas
Pujilaksono tanpa melakukan konfirmasi secara langsung kepada Constitutional
Law Society (CLS), yang menyebutkan bahwa kami melakukan gerakan makar
(https://www.tagar.id/gerakan-makar-di-ugm-saat-jokowi-sibukatasi-covid19).
Kemudian, seiring berjalannya waktu, keadaan semakin tidak kondusif.
Constitutional Law Society (CLS) melakukan penggantian judul diskusi dari yang
sebelumnya diskusi berjudul “Persoalan Pemecatan Presiden Di Tengah Pandemi
Ditinjau Dari Sistem Ketatanegaraan” menjadi “Meluruskan Persoalan
CONSTITUTIONAL LAW SOCIETY
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

Pemberhentian Presiden Ditinjau Dari Sistem Ketatanegaraan” dan klarifikasi


(https://www.tagar.id/tuduhanmakar-di-seminar-ugm-yogyakarta-salah-tafsir).
Hal ini dilakukan agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang sejak
awal sudah membuat narasi negatif terkait judul kegiatan diskusi tersebut tanpa
melakukan konfirnasi secara langsung kepada Constitutional Law Society (CLS).
- Kemudian, pada tanggal 29 Mei 2020, terjadi hal dan permasalahan sebagai
berikut:
1. Sekitar Pukul 04.00 WIB dini hari, Akun whatsapp atas nama Fisco
Mudjito (sebagai narahubung diskusi) diretas, dan mengeluarkan semua
anggota grup serta mengirimkan pesan singkat yang menyatakan sebagai
berikut:
“PEMBERITAHUAN
Berhubung respon dari masyarakat terkait acara diskusi “Meneruskan
Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau Dari Sistem Ketatanegaraan”
maka acara tersebut DIBATALKAN.
Sekian dan terimakasih.
Panitia Acara.”

Sehingga, dapat dikatakan pesan tersebut adalah hoax dan dapat


mengandung unsur tindak pidana.
2. Terhadap kejadian yang semakin tidak kondusif, sekitar pukul 10.00 WIB
Constitutional Law Society (CLS) menghubungi narasumber dan berdiskusi
CONSTITUTIONAL LAW SOCIETY
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

mengenai penyelenggaraan diskusi, dan sepakat bahwa acara Diskusi dan


Silaturahmi Bersama Negarawan dibatalkan.
3. Sekitar pukul 10.00 WIB Akun Instagram @clsfhugm diretas. Kemudian
sekitar pukul 12.00 WIB, pemberitahuan pembatalan acara dilakukan
melalui akun Instagram Presiden Constitutional Law Society Aditya
Halimawan (@adityul). Namun beberapa saat kemudian akun @adityul
tersebut diretas dan seluruh Instagram Story yang mengenai pembatalan
maupun pemberitahuan lainnya hilang. Namun pada akhirnya akun tersebut
berhasil kembali diakses oleh pemilik akun.
CONSTITUTIONAL LAW SOCIETY
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

4. Sekitar pukul 13.00 WIB Orang Tua dari Fisco Mudjito mahasiswa FH
UGM yang juga sebagai narahubung diskusi mendapat chat whatsapp
berasal dari Nomor 0821-5535-6472 yang mengaku berasal dari organisasi
masyarakat Muhammadiyah Klaten, isi chat whatsapp terkait tindakan
makar dan ancaman pembunuhan terhadap satu keluarga Fisco Mudjito.
CONSTITUTIONAL LAW SOCIETY
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

5. Sekitar pukul 13.00 WIB Moderator M. Anugerah Perdana yang juga


sebagai moderator diskusi mendapat chat whatsapp dari nomor 0838-4930-
4820 yang mengaku berasal dari Organisasi Masyarakat Muhammadiyah
Klaten dan disampaikan melalui orangtua dari M. Anugerah Perdana.

6. Sekitar pukul 13.00 WIB Presiden Constitutional Law Society (CLS) FH


UGM, Aditya Halimawan juga mendapatkan chat dari Nomer Whatsapp
0819-1683-2015 yang mengaku dari Polres Sleman menyatakan bahwa
kena pasal tindakan makar dan dipanggil ke Polres Sleman.
CONSTITUTIONAL LAW SOCIETY
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

7. Sekitar pukul 14:00 WIB terjadi peretasan akun gojek atas nama M. Anugrah
Perdana. Pertasan ini dilakukan dengan melakukan 1 (satu) pesanan Go Car
dan 3 (tiga) pesanan Go Food.

Atas kronologi dan peristiwa yang terjadi Constitutional Law Society (CLS) berharap hal
ini dapat diselesaikan dengan baik dan sebagaimana mestinya. Selain itu Constitutional Law
Society (CLS) menyatakan siap untuk memberikan keterangan kepada siapapun yang
CONSTITUTIONAL LAW SOCIETY
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

sebenarnya untuk menegakan kebenaran dan keadilan, serta menegakan kebebasan akademik.
Demikian hal yang dapat disampaikan, Constitutional Law Society (CLS) menyampaikan
permohonan maaf kepada seluruh pihak yang terdampak atas seluruh hal yang terjadi. Namun
sekali lagi, tidak ada sedikitpun kehendak dari Constitutional Law Society (CLS) atas semua ini.
Demikian Press Release ini dibuat untuk memberikan penjelasan secara komprehensif terkait
Pembatalan Kegiatan Diskusi dan Silaturahmi bersama Negarawan.

Wassalamualaikum Wr. Wb
Shallom
Om Santi-Santi Om
Namo Budaya
Salam Kebajikan untuk Kita semua.

Hormat Kami,
Presiden Constitutional Law Society

Aditya Halimawan

Anda mungkin juga menyukai