Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Dinora Refiasari…………………………………………………………..

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 051068894.……………………………………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4130 / Pengantar Ilmu Hukum/ PTHI …………………

Kode/Nama UPBJJ : 20 - Bandar Lampung…………………………………………………..

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2).……………………………………………..

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA

1 dari 3
NASKAH TUGAS MATA KULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2023/2024 Ganjil
(2023.2)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : ISIP4130/Pengantar Ilmu Hukum/ PTHI
Tugas 1

No. Soal
1. Seorang ahli Hukum Belanda, L.J. van Apeldoorn dalam bukunya yang berjudul Inleiding tot de studie
van het Nederlandse Recht, berpendapat bahwa tidak mungkin mendefinisikan suatu hukum karena sangat
sulit dalam pelaksanaannya hukum yang didefinisikan tersebut sama dengan kenyataannya. Immanuel
Kant juga pernah menulis “Masih juga para sarjana hukum mencari-cari suatu definisi tentang hukum.

Jelaskan definisi hukum menurut Mochtar Kusumaatmadja dan Sudikno Mertokusumo, bandingkan kedua
definisi tersebut dan berikan pendapat saudara manakah yang relevan dengan sistem hukum yang
berlaku di Indonesia saat ini.

Jawaban:

Mochtar Kusumaatmadja, menyebutkan bahwa hukum, didefinisikan sebagai keseluruhan asas dan
prinsip keadilan yang mengatur hubungan manusia satu sama lain. Bertujuan untuk menjaga ketertiban,
yang mencakup lembaga dan prosedur-prosedur didalamnya.

Dalam kaitannya dengan relevansi terhadap hukum di Indonesia tentu saja keduanya saling berkaitan,
kaidah dan asas berdasarkan keadilan yang mengatur hubungan manusia dalam masyarakat masih
berlaku sekarang di Indonesia. Sedangkan, menurut Sudikno Mertokusumo hukum adalah ketentuan
dan kaidah hukum sebagai perumusan pendapat atau pandangan yang masing-masing bagian tidak
berdiri sendiri tanpa hubungan dengan yang lain, sebaliknya mereka terhubung satu sama lain. Dalam
kaitannya dengan hukum di Indonesia pada masa sekarang atau disebut juga hukum positif, hukum
merupakan suatu sistem dengan pola kesatuan.

2. "DPR Sahkan "Omnibus Law" Undang-Undang Cipta Kerja"


DPR mengesahkan omnibus law RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang melalui rapat paripurna, Senin
(5/10/2020). Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mengetuk palu tanda pengesahan setelah mendapatkan
persetujuan dari semua peserta rapat. Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Supratman Andi Agtas dalam
pemaparannya di rapat paripurna menjelaskan, RUU Cipta Kerja dibahas melalui 64 kali rapat sejak 20
April hingga 3 Oktober 2020.
RUU Cipta Kerja terdiri atas 15 bab dan 174 pasal. "Baleg bersama pemerintah dan DPD telah
melaksanakan rapat sebanyak 64 kali: dua kali rapat kerja, 56 kali rapat panja, dan enam kali rapat
timus/timsin yang dilakukan mulai Senin sampai Minggu, dimulai pagi hingga malam dini hari," ujar
Supratman. "Bahkan masa reses tetap melakukan rapat baik di dalam maupun luar gedung atas
persetujuan pimpinan DPR," tutur dia.
Sembilan fraksi di DPR kembali menyampaikan pandangan mereka terhadap RUU Cipta Kerja dalam
rapat paripurna. Fraksi PKS dan Fraksi Partai Demokrat tetap menolak seluruh hasil pembahasan RUU
Cipta Kerja. Hasilnya, RUU Cipta Kerja tetap disahkan menjadi undang-undang. Mayoritas fraksi DPR dan
pemerintah setuju.
Pemerintah yang diwakili Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, RUU Cipta
Kerja diperlukan untuk meningkatkan efektivitas birokrasi dan memperbanyak lapangan kerja. Menurut
dia, RUU Cipta Kerja akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah. "Kita memerlukan
penyederhanaan, sinkronisasi, dan pemangkasan regulasi. Untuk itu, diperlukan UU Cipta Kerja yang
merevisi beberapa undang-undang yang menghambat pencapaian tujuan dan penciptaan lapangan kerja.
UU tersebut sekaligus sebagai instrumen dan penyederhanaan serta peningkatan efektivitas birokrasi,"
ujar Airlangga. Setelah pemaparan Airlangga, Azis Syamsuddin mengambil persetujuan pengesahan RUU
Cipta Kerja. Ia menanyakan kesepakatan para peserta rapat paripurna. "Apakah RUU Cipta Kerja dapat
disetujui untuk disahkan menjadi undang-undang?" tanya Azis. "Setuju," jawab anggota yang hadir dalam
rapat paripurna. Artikel ini telah tayang di Kompas.com
2 dari 3
“Salah satu fungsi hukum yaitu sebagai sarana untuk menjaga status quo”. Analisis oleh saudara
pernyataan tersebut dan kaitkan dengan artikel diatas.
Jawaban:

Hukum membantu menjaga tata tertib sosial dan keadilan dengan mengatur perilaku manusia,
menetapkan hak dan kewajiban, serta menyelesaikan konflik. Dengan cara ini, hukum berperan dalam
memelihara ketertiban sosial dan menjaga agar kehidupan masyarakat berjalan dengan baik. Status quo
dalam Undang-Undang Cipta Kerja adalah situasi hukum yang ada setelah Undang-Undang tersebut
disahkan. Undang-Undang Cipta Kerja, juga dikenal sebagai Omnibus Law, yaitu undang-undang yang
merubah sejumlah peraturan mengenai ketenagakerjaan, investasi, dan lingkungan di Indonesia.
Undang-Undang Cipta Kerja selanjutnya disebut Omnibus Law meliputi perubahan-perubahan hukum
yang diatur dalam undang-undang tersebut, seperti perubahan dalam peraturan ketenagakerjaan dan
izin usaha. RUU Cipta Kerja diperlukan untuk meningkatkan efektivitas birokrasi dan memperbanyak
lapangan kerja, RUU Cipta Kerja akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah dengan
adanya perubahan dan perbaikan.

3. Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial. Dalam kehidupan bermasyarakat, untuk berinteraksi
tentu dibutuhkan suatu kaidah atau norma yang bertugas mengatur setiap sendi kehidupan. Kaidah atau
norma merupakan patokan-patokan mengenai perilaku yang dianggap pantas. Ahli filsafat, Cicero
mengatakan “Ubi Societas Ibi Ius” maksudnya dimana ada masyarakat disitu ada hukum. Pernyataan ini
sangat tepat sekali karena adanya hukum itu berfungsi sebagai kaidah atau norma dalam masyarakat.
Selain norma hukum, terdapat pula bermacam-macam norma sosial lainnya seperti norma agama, norma
kesusilaan dan norma kesopanan.
Analisis oleh saudara hubungan antara norma sosial dengan norma hukum, dapatkah norma sosial
ditransformasikan ke dalam norma hukum serta bagaimana peran dari norma sosial dalam menjaga
ketertiban dan keteraturan dalam masyarakat hukum.

Jawaban:

Hubungan antara norma sosial dan norma hukum pada sadarnya bersifat dinamis. Norma hukum sering
menggambarkan norma sosial, dan perubahan dalam norma sosial dapat mempengaruhi hukum.
Namun, ada juga kasus di mana hukum dan norma sosial bisa bertentangan satu sama lain. Dalam
keadaan seperti itu, penegakan hukum dapat menyebabkan perselisihan tentang apa yang lebih
penting: aturan hukum atau aturan sosial. Untuk melindungi kepentingan dalam masyarakat, norma
hukum digunakan sebagai pelengkap norma lain dengan sanksi nyata, tegas, memaksa, dan mengikat,
seperti penjara dan denda.

Transformasi norma sosial menjadi norma hukum dapat dilakukan karena dibutuhkannya sebuah
pedoman untuk mengatur tingkah laku manusia dapat berperilaku pantas dan semestinya di dalam
masyarakat. Proses perubahan tersebut juga dapat dikaitkan dengan manusia sebagai makhluk budaya.
Peran dari norma sosial dalam menjaga ketertiban dan keteraturan dalam masyarakat hukum dapat
memberikan standar perilaku yang diterima masyarakat, mengatur tindakan dan respons sosial terhadap
pelanggaran norma, norma sosial membantu mencegah pelanggaran hukum dengan memberikan
sanksi sosial terhadap mereka yang melanggarnya

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai