Anda di halaman 1dari 20

BAB 3.

KEGIATAN UMUM DI LOKASI PKL

3.1 Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang


Pelaksanaan praktek kerja lapang yang dilakukan pada bulan oktober ini
terletak di pabrik CV. Hasil Laut, Kabupaten Banyuwangi desa Muncar
kecamatan kedungrejo. Tahapan pelaksanaan yang dilakukan mulai dari
pembekalan sampai dengan praktek kerja lapang indutri ini selesai. Beberapa
tahapan yang dilakukan pada pabrik CV. Hasil Laut ini yaitu sebagai berikut :
3.1.1 Orientasi (Pembekalan)
Kegiatan pertama yang dilakukan pada saat praktek kerja lapang yaitu
dengan melakukan kegiatan pembekalan yang diberikan oleh bapak feby
ferliansyah selaku Manajer di dalam perusahaan. Pembekalan materi yang
diberikan yaitu terkait gambaran umum pabrik CV. Hasil Laut, alur proses
produksi pembekuan ikan. Pembekalan ini dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober
2020.
3.1.2 Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang
Pelaksanaan praktek kerja lapang (PKL) di pabrik CV. Hasil Laut,
Kabupaten Banyuwangi desa Muncar kecamatan kedungrejo. Kegiatan PKL
dilaksanakan mulai tanggal 15 Oktober 2020 – 25 Desember 2020. Kegiatan yang
dilakukan di lokasi magang yaitu dengan mengikuti aturan di suatu pabrik
pembekuan ikan. Usaha kegiatan ini dimulai dari proses produksi pembekuan
ikan, proses penjualan, proses pengiriman, dan proses administrasi didalam suatu
pabrik CV. Hasil Laut.
3.2 Hasil Kegiatan Proses Pembekuan Ikan
3.2.1 Proses Produksi Pembekuan Ikan
Proses produksi pembekuan ikan dilakukan di pabrik CV. Hasil Laut yaitu
dimulai dari tahapan pengadaan bahan baku ikan, proses pemilihan ikan dari size
ikan dan kualitas ikan yang baik dan sudah mulai rusak dengan penentuan
penomeran ikan menggunakan abjad (A,B,C,D), proses penataan ikan yang sesuai
jenis ikan yang ada, proses pembekuan ikan di dalam blast, penyimpanan ikan di
dalam cold storage.Untuk suhu pada saat produksi ikan yaitu menggunakan suhu
35c dengan tingkat kematangan ikan minimal selama 16 jam.
3.2.2 Proses Penjualan Ikan
Proses penjualan ikan dilakukan di pabrik CV. Hasil Laut. Ketentuan untuk
proses penjualan yaitu sesuai permintaan pasar atau konsumen. Jenis ikan yang
dijual yaitu berbagai macam ikan yang ada, salah satu ikan utama yang menjadi
prioritas pabrik yaitu pada ikan lemuru yang memiliki nilai penjualan yang cukup
tinggi dan peminat yang cukup banyak. Alur proses penjualan ikan dimulai dari
pengambilan bahan baku di gudang cold storage yang sesuai dari permintaan
konsumen dengan size yang diinginkan atau permintaan ikan yang ada, setelah itu
ikan siap di kirim ke pabrik atau dijual melalui saudagar.
3.2.3 Proses Pengiriman
Proses pengiriman ikan yaitu melalui permintaan pabrik ada. Proses ini
melalui tahapan pengambilan ikan di dalam gudang cold storage yang diangkut
satu persatu oleh jumlah karyawan borong yang nantinya akan di letakkan
didalam truck Thermoking (truck pendingin). Proses pengiriman ini sesuai dengan
pesanan yang ada atau permintaan konsumen.
3.2.4 Proses Administrasi
Proses administrasi yaitu proses pencatatan produk bahan baku serta
penjualan ikan. Proses administrasi ini perlu dilakukan agar suatu produksi dapat
berjalan dengan lancar dan pembukuan penjualan dapat terlihat secara rinci dari
hasil pembelian bahan baku sampai dengan penjualan ikan, yang nantinya pabrik
dapat melihat keuntungan usaha dari laporan administrasi yang ada.
BAB 4. KEGIATAN KHUSUS PKL

Kegiatan khusus yang dilakukan pada selama PKL industri ini yaitu untuk
menambah wawasan mahasiswa tentang dunia kerja yang sebernanya. Kegiatan
khusus yang dilakukan adalah bagaimana cara kita mengetahui dan melakukan
proses pembekuan ikan dan pengenalan jenis ikan dengan tepat dan benar.
Kegiatan yang dilakukan pada pabrik CV. Hasil Laut ini dimulai dari proses
produksi ikan dimulai dari pengadaan bahan baku hingga ke proses pengemasan,
dari hal ini saya dapat mengetahui cara kerja dilapang proses pembekuan ikan
serta proses penempatan produksi yang benar dan sanitasi akan kebersihan
lingkungan pabrik yang harus bersih sesuai standart operasional prosedur.

4.1 Pengenalan Ikan Tongkol


Menurut Oktaviani (2008), ikan tongkol mempunyai ciri-ciri yakni tubuh
berukuran sedang, memanjang seperti torpedo, mempunyai dua sirip punggung
yang dipisahkan oleh celah sempit. Sirip punggung pertama diikuti oleh celah
sempit, sirip punggung kedua diikuti oleh 8-10 sirip tambahan. Ikan tongkol tidak
memiliki gelembung renang. Warna tubuh pada bagian punggung ikan ini adalah
gelap kebiruan dan pada sisi badan dan perut berwarna putih keperakan.
Ikan tongkol memiliki sirip punggung pertama berjari-jari keras sebanyak
10 ruas, sedangkan yang kedua berjari-jari lemah sebanyak 12 ruas, dan terdapat
enam sampai sembilan jari-jari sirip tambahan. Terdapat dua tonjolan antara
kedua sirip perut. Sirip dada pendek dengan ujung yang tidak mencapai celah
diantara kedua sirip punggung. Sirip dubur berjari-jari lemah sebanyak 14 dan
memiliki 6-9 jari-jari sirip tambahan. Sirip-sirip kecil berjumlah 8-10 buah
terletak di belakang sirip punggung kedua (Agustini, 2000). Pada umumnya ikan
tongkol memiliki panjang tubuh 50-60 cm.
Klasifikasi Ikan Tongkol

 Kingdom : Animalia

 Phylum : Chordata

 Class : Teleostei

 Ordo : Perciformes

 Family : Scrombidae

 Genus : Euthynnus

 Spesies : Euthynnus affinis

4.2 Pemilihan Proses


Pemilihan proses merupakan salah satu langkah yang penting bagi
kelangsungan proses produksi, jika pemilihan proses didalam suatu perusahaan
tidak dilakukan maka proses produksi dapat terhambat serta pekerjaan tidak bisa
efektif dan efisien.
Pemilihan proses pada produksi ikan ini sangat dianjurkan, agar pemilihan
ikan ini dapat terarah dan bahan baku ikan yang didapat masih segar dan sesuai
dengan operasional prosedur. Tujuan dari pemilihan proses ini adalah untuk
jangka panjang disuatu pabrik dalam hal efisiensi, biaya yang dikeluarkan serta
kualitas dari sebuah produk ikan.
Pemilihan proses dari segi bahan baku ikan tongkol sangat penting untuk
dianjurkan, pemilihan proses bahan baku ikan (Sortasi) dilihat dari segi ukuran
ikan seperti ukuran ikan 23, 45, 5/6, 6/8, 8/10, 10/12, 12/14, 14/16. Ukuran ikan
menjadi pemilihan dalam sortasi jenis dan ukuran ikan yang ada.
4.3 Tata Letak (Layout) Proses Produksi
Tata letak (Layout) adalah cara pengaturan fasilitas-fasilitas fisik pabrik
guna menunjang kelancaran proses produksi. Manfaat dari tata letak proses
produksi ini adalah untuk mempermudah efektivitas ruangan, peralatan dan
manusia, mempermudah arus bahan baku pada saat produksi, mempermudah
kondisi lingkungan kerja agar terarah dan bisa dijangkau oleh karyawan pada saat
melakukan proses produksi.
Tata letak (Layout) pabrik sangat perlu direncanakan dan diatur sesuai
dengan susunan proses produksi, agar dalam melakukan proses produksi
karyawan bisa melakukan proses produksinya dengan tepat. Aliran proses
produksi di pabrik CV. Hasil Laut yaitu dimulai dari pengadaan bahan baku
sampai produksi akhir yaitu proses pengiriman, sedangkan untuk bangunan pabrik
merupakan faktor utama dalam menentukkan tempat proses produksi. Bangunan
yang ada di pabrik CV. Hasil Laut ini memiliki luas 830 m 2. Dan untuk rincian
bangunan CV. Hasil Laut ini terdiri dari 1 kantor produksi, 1 kantor pimpinan, 2
ruang cold storage dan 1 ruang khusus operator dibagian mesin. Berikut
merupakan gambaran tata letak pada saat proses produksi berlangsung.
Gambar 4.1 Tata Letak Proses Produksi

8. Ruang Cold Storage AR I

2. Ruang Cold Storage AR II


2.Bak Penampungan

3.. Meja Sortasi


Ikan

4. Timbangan 25 kg
5. Meja Penataan ikan
Tempat penimbangan

3. Meja Sortasi

6. Trak
ikan

Kantor
11.

p
9. Kantor i
Produksi n
t
u
Keterangan ilustrasi gambar :

1. Tempat Penimbangan
Tempat penimbangan di CV. Hasil Laut ini berada di bagian depan dekat
dengan keluar masuk bahan baku ikan, tempat penimbangan di buat didaerah
dekat pintu masuk dan keluar adalah untuk mempermudah jalan masuknya bahan
baku yang akan di timbang.

2. Ruang Cold Storage


Ruang Cold Storage yang ada di CV. Hasil Laut ini terdiri dari 2 tempat
pembekuan ikan, ruang Cold Storage ini dibuat berada di dekat proses produksi,
agar pada saat melakukan penyusunan karyawan dapat dengan mudah untuk
melakukan penataan ikan yang siap untuk dibekukan.

3. Bak Penampungan Ikan


Bak penampungan ikan dibuat di sebelah kiri dari tempat penimbangan,
karena hal ini dapat mempermudah untuk proses keluar masuknya manul dalam
pengangkutan dan peletakan ikan didalam bak.

4. Meja Sortasi
Meja Sortasi yang ada di CV. Hasil Laut ini terletak di sebelah kanan
setelah tempat penimbangan. Meja sortasi di buat berdekatan dengan jarak
penimbangan, yaitu agar proses pengangkutan ikan didalam bak tidak terlalu jauh
untuk diletakkan pada meja sortasi oleh karyawan.

5. Tempat Timbangan 25 kg
Tempat timbangan 25 kg diletakan sebelah kanan setelah meja sortasi, hal
ini sangat berpengaruh pada proses sortasi, dikarenakan lebih mempermudah
karyawan dalam proses penimbangan ikan yang sudah disortasi dan ditimbang
sebesar 10,5 kg per keranjang.
6. Trak
Peletakan trak berada di sebelah kiri dan kanan meja sortasi dan meja
penataan ikan, dikarenakan letak ini sangat efisien dilakukan pada saat melakukan
proses produksi berlangsung.

7. Meja Penataan ikan


Meja penantaan ikan ini berada di sebelah kanan meja sortasi, hal ini
dilakukan agar karyawan dapat mudah untuk proses pengambilan ikan dan lokasi
yang digunakan ini cukup dekat dengan meja sortasi.

8. Ruang Mesin
Ruang mesin yang ada di CV. Hasil Laut ini berada di sebelah kanan bak
penampungan ikan, ruang mesin ini menjadi suatu ruangan khusus bagi operator
pada saat proses proses produksi berlangsung.

9. Kantor Produksi
Kantor produksi yang ada di CV. Hasil Laut dibuat adalah untuk tempat
karyawan istirahat ataupun menunggu datangnya proses produksi, kantor produksi
ini berada di sebelah kanan pintu masuk dan pintu keluar

10. Kantor
Kantor di CV. Hasil Laut ini sejajar lurus dari pintu masuk dan pintu keluar,
kantor ini dibuat adalah untuk proses adminitrasi proses penjualan dan pengiriman
pembekuan ikan.
4.4 Proses Penjualan dan Pengiriman
Proses penjualan dan pengiriman adalah proses penawaran akan suatu
produk pembekuan ikan yang ada di CV. Hasil Laut. Proses penjualan ini
melibatkan karyawan dan saudagar, yang nantinya karyawan menawarkan akan
suatu produk ikan kepada saudagar dan saudagar memilih ikan sesuai dengan
minatnya.
Untuk proses pengiriman ini karyawan melakukan pengangkutan ikan dari
cold room sesuai dengan permintaan pabrik lain, dan nantinya hasil pengangkutan
di bawah diatas truck thermoking sesuai dari kapasitas truck thermoking. Dan
proses pengangkutan ke dalam truck thermoking ini memerlukan waktu kurang
lebih 2 jam.
BAB 5. PEMBAHASAN

CV. Hasil Laut merupakan pabrik pembekuan ikan yang ada di daerah
Muncar-Banyuwangi. Pabrik ini melakukan proses pembekuan ikan untuk
pengawetan ikan dengan cara menjaga tingkat keamanan dari kualitas kandungan
yang ada di dalam ikan.

Pratik kerja lapang saya mengambil judul sebuah permasalahan yang ada di
dalam CV. Hasil Laut yaitu bagaimana mengenal dan melakukan cara kerja alur
produksi pembekuaan ikan tongkol dan bagaimana cara mempertahankan ikan
tongkol yang cepat mengalami penurunan terhadap mutu dan bagaimana cara
menjaga ikan tetap dalam keadaan segar, maka dari sinilah saya mengambil
permasalahan ini untuk dijadikan wawasan dan pengetahuan saya tentang
bagaimana cara kerja pembekuan ikan tongkol dan menjaga kualitas kesegaran
ikan tongkol serta bagaimana cara menjaga kebersihan dari ikan sesuai dengan
ketentuan.

5.1 Proses Produksi


Proses yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan alur kegiatan didalam
unit usaha yang saling berurutan, sedangkan produksi yaitu suatu sistem yang
berhubungan dengan suatu kegiatan pengolahan produk di suatu kegiatan usaha.
Proses produksi yaitu alur kegiatan didalam suatu unit usaha yang berhubungan
dengan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk jadi.

Menurut Sofjan Assauri (2016:123), "proses produksi adalah suatu kegiatan


yang melibatkan tenaga manusia, bahan serta peralatan untuk menghasilkan
produk yang berguna". Menurut Reksohadiprodjo (2010:153 ), " proses produksi
adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah suatu barang atau jasa dengan
menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan
dana agar lebih bermanfaat.
Proses produksi pada pembekuan ikan yang terjadi di pabrik CV. Hasil Laut
yaitu dimulai dari tahapan bahan baku ikan segar yang diperoleh dari TPI (tempat
pelelangan ikan) yang nantinya akan di proses oleh karyawan borong yang ada di
CV. Hasil Laut dan hasil akhir dari tahapan proses produksi yaitu ikan beku yang
siap untuk di jual ataupun dipasarkan.

Didalam proses produksi pembekuan ikan ini memakan waktu 16- 18 jam
proses pembekuan ikan, dengan tingkat kematangan ikan, suhu yang digunakan
berbeda pada jenis-jenis ikan.

5.2 Pembekuan Ikan


Menurut Afrianto dan Liviawaty (1989) proses pembekuan merupakan
proses terjadinya pemindahan panas dari tubuh ikan yang bersuhu lebih tinggi ke
refrigerant yang bersuhu rendah. Dengan demikian, kandungan air dalam tubuh
ikan akan berubah menjadi kristal es. Kandungan air ini terdapat di dalam sel
jaringan dan antar sel. Sebagian besar air di dalam tubuh ikan tersebut
mengandung air bebas (free water) sebanyak 67% dan selebihnya merupakan air
tak bebas (bound water) yaitu cairan tubuh yang secara kimiawi terikat kuat
dengan substansi lain di dalam tubuh ikan, seperti molekul protein, lemak dan
karbohidrat. Cairan tubuh yang pertama kali membeku adalah air bebas, kemudian
disusul dengan air tak bebas. Air tak bebas sukar sekali membeku karena titik
bekunya sangat rendah.
Pembekuan ikan yaitu proses mempertahankan kandungan kualitas ikan
agar ikan tetap segar dan tidak membusuk. Pembekuan ikan yang terjadi di CV.
Hasil Laut yaitu membutuhkan suhu ruang 35 oc sesuai dengan jenis ikan yang
ada. Pembekuan ikan ini harus sesuai dengan tahapan yang ada, agar ikan yang
akan dibekukan memiliki tingkat kematangan yang sesuai dan tetap segar.
Proses pembekuan ikan Tongkol adalah proses untuk mempertahankan
kualitas ikan tongkol yang mudah busuk, cara pembekuan ikan terhadap ikan
tongkol ini sangat efektif dilakukan, dikarenakan jika masuk dalam proses
pembekuan ikan tongkol akan mengalami ketahanan kualitas kesegaran ikan dan
pembekuan pada ikan tongkol ini memerlukan suhu 400c, jika suhu yang
digunakan tidak mencapai batas tersebut, maka ikan tongkol akan mengalami
penurunan kualitas dari mutunya dan ikan akan mengalami pembusukan.

5.3 Tahapan Proses Produksi Pembekuan Ikan Tongkol


Tahapan proses produksi ikan tongkol ini harus sesuai dengan standart
produksi yang ada. berikut ini merupakan tahapan proses produksi pembekuan
ikan tongkol :
5.3.1 Bahan dan Peralatan
a. Bahan
Bahan baku yang digunakan yaitu ikan tongkol yang segar dari nelayan dan
es balok untuk mempertahankan kualitas ikan yang ada. Ciri-ciri dari ikan tongkol
yang segar dan layak untuk dikonsumsi yaitu: memilih ikan yang matanya masih
jernih, tekan badan ikan, jika bentuk badannya cepat kembali ke bentuk semula,
maka ikan tersebut masih segar, artinya aman untuk dipilih, perhatikan juga
bagian insang, pilih ikan tongkol yang insangnya masih berwarna merah darah,
tentukan dari aromanya, aroma ikan tongkol segar tentu berbeda dengan ikan
tongkol yang sudah layu atau busuk.
b. Peralatan
Peralatan yang digunakan pada saat produksi ikan tongkol yaitu harus sesuai
dengan standart proses pembekuan ikan. Peralatan yang digunakan terdiri dari:
1. Bak penampungan ikan
Bak penampungan ikan ini berfungsi sebagai tempat penampungan ikan
dengan kapasitas 1 ton ikan. Bak penampungan ikan yang terdapat dipabrik CV.
Hasil Laut ada 12 bak penampungan khusus untuk ikan. Bak ini berukuran 147 x
115 x 81.
2. Meja untuk proses produksi
Meja untuk proses produksi ini terbuat dari bahan stainless. Meja yang
digunakan untuk proses produksi terdiri dari 6 meja, 2 meja untuk bagian
pemilihan ikan (Sortasi), dan 4 meja untuk bagian penataan ikan. Meja ini
berukuran kurang lebih 200 x 100 x 100 cm. Fungsi dari meja ini yaitu untuk
proses produksi pemilihan ikan (Sortasi), Pencucian ikan didalam loyang, dan
untuk penataan ikan. Kapasitas yang ada di meja bisa menampung 150 – 200 kg
ikan.

3. Timbangan
Timbangan adalah alat untuk pengukuran jenis ikan yang fungsinya untuk
mengetahui berat bersih dari suatu ikan. Timbangan di CV. Hasil laut ini ada 3
macam, yaitu 1. Timbangan untuk pengadaan bahan baku ikan, 2. Timbangan
yang berukuran 500 kg dan timbangan yang berukuran 25 kg. Timbangan
pengadaan bahan baku ikan ini digunakan pada saat ada pasokan ikan datang dari
nelayan. Dan untuk timbangan 500 kg ini digunakan untuk penimbangan jenis
ikan pada saat melakukan proses penjualan, dan timbangan 25 kg ini digunakan
pada saat melakukan proses pemilihan ikan (Sortasi) sebesar 10,5.
4. Basket
Basket adalah alat yang berbentuk seperti keranjang dan terbuat dari bahan
plastik, basket ini digunakan pada saat melakukan proses produksi. Basket ini bisa
menaruh ikan sebesar 10 kg lebih. Basket ini berukuran 45 x 31 x 15 cm, bak ini
berfungsi untuk penampungan ikan pada saat pemisahan ikan (Sortasi)
5. Loyang
Loyang adalah alat yang terbuat dari bahan stainless. Loyang ini digunakan
untuk penampungan ikan, pencucian ikan, penataan ikan. Kapasitas dari loyang
ini yaitu 10,5 kg. Loyang ini berukuran 53 x 22 x 11 cm.
6. Slang air
Slang air ini berfungsi untuk proses produksi dan pencucian terhadap ikan
yang ada, slang air menjadi faktor yang sangat penting untuk proses produksi,
karena ikan tanpa air maka ikan tidak akan bisa menjaga kualitas dari kandungan
ikan.
7. Drum
Drum yaitu tempat untuk penampungan air yang digunakan pada saat
produksi dan pada saat akan melakukan pengemasan pembekuan terhadap ikan.
8. Clemek
Clemek adalah alat pelindung diri yang digunakan oleh karyawan pada saat
melakukan produksi, dan clemek yang digunakan berukuran 1 m agar pada saat
produksi tidak mengalami kebasahan akibat dari produksi ikan.

9. Sepatu boots
Sepatu boots adalah alat pelindung diri yang harus digunakan oleh
karyawan untuk menjaga keselamatan pada saat melakukan suatu pekerjaan di
bidang produksi ikan.
10. Sarung tangan
Sarung tangan adalah alat pelindung diri yang digunakan oleh karyawan
untuk menjaga keselamatan pada saat melakukan suatu pekerjaan dibidang sortasi
ikan dan bidang produksi didalam suatu pembekuan ikan. Sarung tangan yang
digunakan lebih baik terbuat dari bahan karet agar bisa menjaga dari keselamatan
karyawan.
11. Karton
Karton adalah alat yang digunakan pada saat melakukan suatu pengemasan
produk ikan dan karton ini berfungsi sebagai keamanan terhadap ikan agar ikan
tidak rusak dan juga menjaga kualitas dari ikan.
12. Plastik atau pembungkus ikan
Plastik atau pembungkus ikan berfungsi untuk proses pengemasan ikan. Dan
plastik yang digunakan harus memiliki ketebalan yang kuat supaya bisa menjaga
dari ikan yang ada.
13. Tali rafia
Tali rafia digunakan untuk proses pengemasan ikan, agar ikan bersifat rapi
dan sebagai tanda dari induk pabrik. Tali rafia berguna untuk mempermudah
konsumen dalam proses pegangan terhadap ikan yang sudah di beli.
14. Ruangan pembekuan ikan
Ruangan pembekuan ikan ini digunakan untuk proses pembekuan ikan.
Pada CV. Hasil Laut ini ada 3 ruang blast, di AR I berjumlah 2 blast dan 1 ruang
Cold Storage dengan kapasitas ruang 350 ton, di AR II berjumlah 1 blast dan 1
ruang Cold Storage dengan kapasitas ruang 150 ton. Ruangan ini mampu untuk
menyimpan ikan sebanyak 5 ton per blastnya.
15. Mesin Pembekuan ikan
Mesin pembekuan ikan adalah mesin yang digunakan dalam proses
pembekuan ikan yang terdiri dari 1. mesin ABF (Air Blast Freezer) yang
digunakan untuk proses pembekuan produk perikanan, bahan yang digunakan
untuk pendingin yaitu freon. Ukuran mesin ini yaitu 5 x 4 x 5 cm. 2. Kompresor,
digunakan untuk meningkatkan tekanan atau memapatkan fluida gas dan udara
dengan menggunakan mesin seperti diesel dan di CV. Hasil Laut ada 6 unit
kompresor untuk ABF dengan kecepatan 1455 rpm dan 3 kompresor untuk Cold
Storage dengan kecepatan 155 rpm. 3. Kondensor adalah alat yang terdiri dari
jaringan pipa dan digunakan untuk mengubah uap menjadi air. Dalam penggunaan
kondensor diletakkan diluar ruangan yang sedang didinginkan supaya panas yang
keluar saat pengoprasian dapat dibuang sehingga tidak menganggu proses
pendinginan.

5.3.2 Bahan Baku Ikan Tongkol


Bahan baku ikan tongkol ini menjadi bahan pokok utama untuk proses
produksi ikan, tanpa adanya bahan baku utama ini maka proses produksi tidak
akan bisa berjalan dengan lancar. Bahan baku ikan tongkol yang ada di pabrik
CV. Hasil laut ini berasal dari TPI (Tempat Pelelengan Ikan) ataupun nelayan
lokal yang berasal dari muncar.
Ikan tongkol merupakan jenis ikan dari hasil laut yang memiliki kandungan
gizi tinggi serta nilai jual yang baik . Ikan tongkol (Euthynnus affinis) memiliki
kelebihan yaitu kandungan protein yang tinggi serta kaya akan asam lemak omega
3 (Nuraini, 2013). Setiap 100 gram mempunyai komposisi kimia yang tediri dari
air 69,40%, lemak 1,50%, protein 25,00% dan karbohidrat 0,03% (Sanger, 2010).
Kriteria ikan tongkol yang masuk dalam proses produksi yaitu ikan harus
memiliki daya kualitas ikan segar dan layak untuk diproduksi, size ikan juga
menjadi faktor penentu dalam proses produksi agar penjualan ikan tongkol ini
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Ikan tongkol di daerah Muncar Banyuwangi
ini memiliki karakteristik ikan yang berbeda dengan daerah lainnya, seperti
contohnya ikan di Puger, ikan di Puger ini memiliki karakteristik kadar garam di
laut tinggi, sehingga untuk proses pembekuan ikan harus lebih ektra, karena
pembekuan ikan yang memiliki kadar garam yang tinggi dapat mengakibatkan
proses pembekuan ikan yang lama, sedangkan karakteristik ikan tongkol di daerah
Muncar ini memiliki kadar garam yang jauh lebih rendah, sehingga untuk proses
pembekuan ikan sangat baik untuk digunakan, serta kualitas kandungan yang ada
didalam ikan ini jauh lebih baik, dan juga ikan akan lebih bertahan lama.
5.3.3 Pengadaan Bahan Baku
Pengadaan bahan baku ikan didapat dari tempat pelelangan ikan ataupun
nelayan lokal Muncar. Untuk pengadaan bahan baku ikan tongkol ini harus
memilih ikan dalam kondisi yang baik serta kualitas ikan masih segar. Pengadaan
ikan untuk proses produksi ini harus memiliki batas minimum proses produksi
agar proses penjualan nantinya tidak akan mengalami penurunan ataupun
kerugian, biasanya untuk pengadaan bahan baku sekitar 3 ton lebih agar
memenuhi dalam target produksi yang ada, tetapi untuk proses produksi ikan
seharinya mencapai 8 – 15 ton per hari dalam satu kali produksi.
5.3.4 Penerimaan Bahan Baku
Penerimaan bahan baku didapat dari nelayan lokal muncar yang nantinya
ikan terlebih dahulu ditimbang sesuai dengan berat ikan yang ada, setelah itu ikan
dimasukan didalam bak (jedengan khusus ikan) sesuai dengan kapasitas 1 ton ikan
dan aturan pemasukan ikan yaitu terlebih dahulu memasukan es balok - ikan – es
balok – ikan dan air. Kegiatan ini berfungsi untuk menjaga kualitas ikan. Setelah
itu pengambilan ikan yang nantinya akan di taruh didalam meja produksi.

5.3.5 Pemilihan ikan (Sortasi)


Pemilihan ikan (Sortasi) adalah proses pemisahan ikan dari jenis ikan dan
ukuran ikan. Pemilihan ikan (Sortasi) ini dilakukan secara manual oleh karyawan
borongan di devisi perempuan.
Ikan tongkol memiliki kategori ukuran (size) , dan kategori ukuran ikan di
bagi menjadi empat kategori, yaitu dari kategori A : kualitas ikan grade A ini
sangat bagus dan ikan jenis grade A ini dijual dengan harga yang tinggi. Kategori
B : kualitas ikan grade B ini memiliki kualitas ikan baik dan size ikan tongkol
kategori B ini memiliki size ikan yang lebih kecil dibandingkan dengan kategori
ikan A. Kategori C : kualitas ikan grade C ini memiliki kualitas ikan sedang.
Untuk kategori D : kualitas ikan grade D ini memiliki kualitas ikan yang kecil,
biasanya ikan ini tidak masuk dalam proses produksi, dikarenakan ikan ini terlalu
kecil dan tidak dapat diproses, sehingga kategori jenis ini biasanya masuk didalam
pabrik proses penepungan ikan. Proses pemilihan ikan ini harus sesuai standart
ketentuan yang ada.
5.3.6 Penimbangan Ikan
Proses penimbangan ikan adalah proses pengukuran ikan yang disesuaikan
dengan batas ketentuan pabrik yang ada, biasanya untuk pabrik CV. Hasil Laut ini
menerapkan batas ketentuan ukuran ikan dengan berat ikan 10,5 kg per katon
pengemasan, hal demikian dilakukan karena ikan akan mengalami penyusutan
saat melalui proses pembekuan.
Proses penimbangan ikan tongkol yaitu menggunakan peralatan ikan seperti
basket dan timbangan duduk yang dilakukan secara manual yang fungsinya untuk
memperoleh berat bersih dari ikan tongkol. Dimana ikan yang sudah melalui
proses pemilihan baru di salurkan ke proses penimbangan ikan, agar satuan berat
didalam ikan bisa sesuai.
5.3.7 Penataan Ikan
Proses penataan ikan tongkol ini menggunakan loyang yang tidak mudah
berkarat dan jenis size ikan tongkol dari grade ikan A, B, C, D. Proses penataan
ikan ini harus dikerjakan oleh karyawan yang memang khusus dibagian penataan
ikan, hal ini akan bisa mempercepat pekerjaan yang ada. Proses penataan ikan
Tongkol ini memiliki cara tertentu yaitu dimulai dari penyediaan loyang, setelah
itu ikan ditempatkan pada loyang dan dibasuh dengan air hingga air penuh diatas
loyang, setelah itu baru menentukan teknik penataan.
Teknik penataan ikan tongkol ini harus diperhitungkan sesuai dengan aturan
pabrik yang ada dan untuk perhitungan ikan tongkol grade A dengan
menggunakan hitungan 9 baris per sub nya dan jumlah ikan yang ada di atas
berjumlah 36 tongkol dengan bentuk perut ikan berada di atas dan untuk bagian
bawah ikan yang berwarna hitam berada dibagian atas, untuk penghadapan ikan
yang akan di taruh di atas loyang ini harus di sesuaikan dengan penghadapan 2
arah yaitu (kepala-ekor-kepala-ekor-kepala-ekor) yang ini berfungsi agar ikan
terlihat tertata rapi, yaitu bagian kepala ikan harus berada dibagian lurus di depan,
sedangkan untuk ikan tongkol yang kecil penataan bagian sub barisnya berjumlah
12 ikan. Untuk penataan ikan ini harus memiliki tingkat estimasi waktu.
5.3.8 Ruang Pembekuan Ikan (Blast)
Ruang pembekuan ikan (Blast) adalah ruangan yang digunakan untuk proses
pembekuan berbagai macam ikan yang ada. untuk ruangan Blast ini memiliki
kapasitas tempat penataan ikan sebanyak 5 ton ikan dengan suhu ruang pendingin
di mulai dari 30oc – 40oc, Jika suhu ruang tidak mencapai batas minimal, maka
ikan akan rusak dan kualitas ikan menurun.
Suhu ruang pembekuan ikan tongkol harus mencapai 40oc, Jika suhu ruang
tidak mencapai batas minimal itu apa ikan tongkol akan mengalami penurunan
kualitas, beda dengan suhu ruang ikan lain seperti lemuru, layang dll mereka bisa
bertahan dengan menggunakan suhu ruang 30oc. Untuk tingkat kematangan
pembekuan ikan dilakukan selama 16 jam- 18 jam.

5.3.9 Proses Penataan Ikan di Blast


Proses penataan ikan di blast yaitu melakukan penataan ikan secara cepat
agar kualitas ikan dapat terjaga. Proses penataan ini dilakukan secara manual oleh
karyawan borongan. Kapasitas penataan ikan di blast ini maksimal 5 ton ikan.
Penataan ikan ini di muat dari penerimaan hasil penataan ikan tongkol di
atas loyang, yang setelah itu ikan di bawa dengan menggunakan alat
pengangkutan (trak), setelah itu ikan siap di masukan didalam blast, untuk
pemasukan ikan didalam blast ini harus satu persatu didalam blast.
5.3.10 Proses Pengemasan
Proses pengemasan yaitu proses pemasukan ikan dengan menggunakan
karton. Proses pengemasan ini dilakukan setelah proses pembekuan ikan selesai.
Langkah melakukan pengemasan ikan tongkol ini yaitu dimulai dari penataan
meja khusus, melakukan persediaan seperti slang air, drum, dan tali untuk
pengemasan, setelah itu mengambil ikan yang ada di blast secara bergantian untuk
proses pengemasan (packaging) ikan tongkol dengan teknik ikan di lepaskan dari
loyang dengan menggunakan air yang ada didalam drum, setelah itu ikan di
salurkan ke tempat pengemasan dengan karton, setelah proses pengemasan
dengan karton selesai baru masuk ke tahap pengikatan dengan tali rafia yang
dililitkan didalam karton.
Karyawan yang melakukan proses pengemasan di wajibkan untuk
memakai jaket, sepatu boots, clemek, ataupun sarung tangan, mengapa hal
demikian harus dilakukan, dikarenakan untuk menjaga keselamatan kerja dan juga
suhu ruang pembekuan ini sangat dingin sehingga diwajibkan untuk mematuhi
peraturan yang ada.

5.3.11 Pemasukan Ikan di Cold Storage


Pemasukan ikan di Cold Storage ini berfungsi agar kualitas dari ikan ini
dapat terjaga dan suhu ruang yang digunakan yaitu 21oc. Didalam Cold Storage
jenis ikan dibagi sesuai tata letak ikan, misal ikan tongkol diletakkan sesuai jenis
size yang ada.
Ruang Cold Storage ini memiliki kapasitas penampungan ikan hingga 350
ton. Dan untuk penataan ikan didalam Cold Storage ini harus bisa di etimasikan
dengan rapi sesuai jenis ikan yang ada, agar pencarian ikan nantinya akan
diketahui secara jelas.
5.3.12 Proses Pengiriman
Proses pengiriman ikan dilakukan pada saat adanya pemesanan ikan pada
suatu permintaan dari mitra pabrik seperti proses pengiriman di prigi trenggalek,
Surabaya, Panarukan, Situbondo, Wongsorejo, Pati, Pekalongan, Bandung,
Tasikmalaya, Jakarta. Untuk proses pengiriman di pabrik CV. Hasil Laut ini
menggunakan alat transportasi truck Thermoking, agar kualitas suhu dari ikan
tetap terjaga sempurna.
5.3.13 Proses Penjualan
Proses penjualan ikan yaitu konsumen bisa datang langsung ke pabrik CV.
Hasil laut. Proses penjualan ikan ini sesuai dengan minat pembeli yang bahan
bakunya akan di olah menjadi produk lain, biasanya pembeli yang ada di pabrik
CV. Hasil Laut ini membeli ikan tongkol yang sudah dibekukan yang nantinya
akan diproses sebagai ikan pindangan, pelasan, atau produk lainnya.
Untuk proses penjualan yang utama yaitu pemilihan ikan apa yang akan di
beli oleh konsumen, setelah itu karyawan melakukan penimbangan ikan, dan
proses pencatatan penimbangan dilakukan oleh sekertaris.
5.3.14 Proses Administrasi
Proses administrasi pembelian jumlah ikan dapat dilakukan pada sekertaris
pabrik CV. Hasil, dan bukti pembayaran dapat dilihat sesuai perhitungan hasil
pembelian ikan.

Anda mungkin juga menyukai