Anda di halaman 1dari 18

INJEKSI

Sediaan injeksi merupakan sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi, atau serbuk yang
harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan secara parenteral,
suntikan dengan cara menembus, atau merobek jaringan ke dalam atau melalui kulit atau
selaput lendir (Lukas, 2006).
Wadah untuk sediaan injeksi dibagi menjadi dua macam antara lain: dosis tunggal (single
dose) dan dosis ganda (multiple doses).
 Wadah dosis tunggal adalah suatu wadah yang kedap udara yang mempertahankan
jumlah obat steril yang dimaksudkan untuk pemberian parenteral sebagai dosis
tunggal, dan yang bila dibuka tidak dapat ditutup rapat kembali dengan jaminan tetap
steril.
 Sedangkan wadah dosis ganda adalah wadah yang memungkinkan pengambilan
isinya perbagian berturut- turut tanpa terjadi perubahan kekuatan, kualitas atau
kemurnian bagian yang tertinggal
Jenis-jenis injeksi

 Injeksi Intravena

Injeksi intravena dilakukan dengan memasukkan cairan ke dalam aliran darah.


Metode ini adalah cara tercepat untuk mendapatkan efek yang diinginkan, karena obat
segera berpindah ke sirkulasi darah dan ke seluruh tubuh. Jenis ini sering dikaitkan
dengan penggunaan narkoba.

 Injeksi Intramuskular

Injeksi intramuskular bertujuan untuk mengantarkan suatu zat ke dalam otot agar
cepat diserap oleh pembuluh darah. Sebagian besar vaksin yang tidak aktif, seperti
vaksin influenza diberikan dengan cara suntikan intramuskular ini. Metode ini
dilakukan dengan jarum yang membentuk sudut 90 derajat dalam posisi duduk.

 Injeksi Subkutan

Injeksi subkutan bertujuan untuk mengirimkan cairan ke jaringan antara kulit dan
otot. Metode ini membuat penyerapan obat berjalan lebih lambat ketimbang
intramuskular. Jarum yang digunakan pun cenderung lebih pendek, karena tidak perlu
mencapai otot. 

Pemberiannya dilakukan di jaringan lemak di belakang lengan. Injeksi insulin adalah


yang paling umum menggunakan metode ini. Selain itu, vaksin tertentu seperti MMR
(Campak, Gondok, dan Rubela), Varisela (Cacar Air), dan Zoster (herpes zoster) juga
diberikan secara subkutan.

 Injeksi Intradermal

Dalam Injeksi intradermal, obat dikirim langsung ke dalam dermis, yaitu lapisan yang
berada tepat di bawah epidermis kulit. Suntikan sering diberikan pada sudut 5 sampai
15 derajat dengan jarum pada kulit pasien. Penyerapan membutuhkan waktu paling
lama ketimbang injeksi intravena, intramuskular, dan subkutan. 
Oleh karena itu, jenis intradermal sering digunakan untuk tes sensitivitas, seperti tes
tuberkulin dan alergi, dan tes anestesi lokal. Reaksi yang disebabkan oleh tes ini
mudah dilihat karena lokasi suntikan pada kulit. Bagian tubuh yang sering dijadikan
lokasi suntikan intradermal adalah lengan bawah dan punggung bawah.

 Injeksi Depot

Injeksi depot dilakukan dengan tujuan untuk menyimpan obat dalam massa lokal,
kemudian secara bertahap diserap oleh jaringan di sekitarnya. Senyawa aktif dalam
metode ini dilepaskan secara konsisten dalam jangka waktu lama. Cairan yang
dimasukkan berbentuk agak padat atau berbahan dasar minyak.

Lokasi Tubuh untuk Melakukan Injeksi

Lokasi suntikan tergantung pada obat yang diberikan, penyakit yang menyertai, seberapa
cepat obat perlu bekerja, dan jenis suntikan yang diterima. Jenis suntikan juga dipengaruhi
oleh berat badan, usia, biaya, frekuensi pemberian, dan faktor lainnya. Berikut ini lokasi
pemberian sesuai dengan jenisnya:

 Suntikan Intravena

Suntikan intravena dilakukan dengan sebuah tabung plastik kecil yang disebut kateter,
yang dimasukkan ke dalam vena. Kateter ditempatkan di tempat yang mudah diakses
dengan aliran darah terbaik. Ini lokasi umum pemberian suntikan:

 Lengan bawah.
 Punggung tangan.
 Lekukan di bagian dalam sendi siku.
 Pergelangan kaki.

Penting untuk menghindari area kulit yang terinfeksi dan menempatkan kateter pada
sendi yang dapat menekuk. Pemberian suntikan harus dihindari pada area yang terluka
atau sakit, dan vena yang kaku atau tipis.

 Suntikan Intramuskular

Suntikan intramuskular dimasukkan ke dalam otot. Ini lokasi umum pemberian


suntikan:

 Otot vastus lateralis antara pinggul dan lutut.


 Otot ventrogluteal tepat di bawah pinggul di sisi tubuh.
 Otot deltoid antara bagian atas bahu dan lengan.

Lokasi pemberian akan tergantung pada jenis obat yang diterima. Beberapa suntikan
perlu diberikan ke otot yang lebih besar. Berikut ini beberapa poin yang perlu
diperhatikan:

 Jarak aman dari saraf, tulang, dan pembuluh darah besar di sekitarnya.
 Bukan tempat cedera, abses, atau kulit yang rusak.
 Bukan otot yang kecil atau atrofi.
 Suntikan Subkutan

Jenis suntikan ini digunakan untuk memberikan obat-obatan seperti insulin untuk
diabetes, suntikan hormon untuk perawatan kesuburan, dan obat pengencer darah
untuk mencegah pembekuan darah. Ini lokasi umum pemberian injeksi:

 Perut bagian bawah, kecuali 5 sentimeter di sekitar pusar.


 Sisi depan atau luar paha.
 Area atas bokong.
 Area luar atas lengan.

Suntikan tidak boleh diberikan pada kulit cekung atau tebal. Hindari juga bagian kulit
yang terluka atau rusak.

 Suntikan Intradermal

Suntikan internal digunakan untuk tes alergi dan tuberkulosis. Berikut lokasi umum
pemberian injeksi:

 Bagian dalam atau bagian ventral lengan bawah.


 Punggung atas, di bawah tulang belikat.

Hindari area tubuh dengan tahi lalat, bekas luka, ruam, atau banyak rambut karena
dapat mempersulit interpretasi hasil pengujian. Lesi kulit juga harus dihindari kecuali
jika suntikan diberikan untuk membantu mengobatinya.

SEDIAAN INJEKSI SERBUK KERING

Nama Infus Indikasi Komposisi Dosis


cefotaxime antibakteri Cefotaxime 0,5 gr  Dewasa dan
anak >12 th :
1 gr tiap 12
jam
 Bayi dan
anak-anak :
50-100 mg/kg
BB
ceftriaxone antibakteri Ceftriaxone 1 gr  Dewasa, anak
>12 th : 1-2
gr
 Anak : 30-50
mg/kg BB
cefepime antibiotik Cefepime HCl 1 gr, 2 2 gr melalui
gr pembuluh darah (iv),
lakukan setiap 8-12
jam
ceftazime antibakteri Ceftazidime 1 gr  Dewasa : 1-6
gr/hari, dalam
2-3 dosis
terbagi
 Bayi > 2
bulan dan
anal-anak :
30-100 mg/kg
BB/hari
 Neonatus dan
bayi <2 bulan
: 25 -60
mg/kg/BB/har
i
Fartison Meredakan Hydrocortisone 100  Dewasa awal
peradangan mg ≤ 100-500 mg
(antiinflamasi) selama 30
detik sampai
10 menit
 Anak-anak
dan bayi dosis
individual.
Dosis
minimum : 25
mg/hari
maksimal : 15
mg/kg
Infinem antibiotik Meropenem 0,5 gr ; 1  Umumnya
gr diberikan tiap
8 jam
sebanyak
500-1000 gr
 Dosis anak
dan neonatus
disesuaikan
berdasarkan
berat badan
dan
umumnya
berkisar 10-
20 mg/kg BB
CAIRAN NUTRISI PARENTERAL
NAMA INDIKASI KOMPOSISI DOSIS
Aminofluid Untuk menyuplai Per L: Glucose 75 gram, total Lansia atau pasien
1000 berbagai nutrisi ke dalam Free Amino Acids 30 gram, kritis adalah 500
tubuh pengguna yang total Nitrogen 4.7 gram, mL dimasukkan
kesulitan untuk menelan essential/non-essential Amino melalui pembuluh
ataupun mengunyah Acids 1.44 gram, branched- darah dengan
makanan. chain Amino Acids 30% w/w. kecepatan jatuh
Energy: 420 kCal. tetes infus 500 mL
per 120 menit.
Maksimal 2500 mL
per hari.
Aminofusin Sebagai nutrisi untuk Asam amino 5%, karbohidrat, Dosis
Hepar pasien gangguan hati, elektrolit umum:diberikan
seperti sirosis hati dan 0,7-1 gram asam
metastasis hati amino/kg berat
(penyebaran badan/hari. Pada
sel kanker ke hati). kasus khusus, dosis
dapat diturunkan
(sekitar 0,5 gram/kg
berat badan/hari)
atau dapat
ditingkatkan sesuai
dengan kebutuhan,
hingga 1,4 gram/kg
berat badan/hari.

Aminofusin digunakan untuk Asam Amino 5%, Elektrolit, Gunakan infus set
Paed 5% memberikan asupan Vitamin dengan sistem
protein, elektrolit, minidrop (60 tetes =
vitamin dan air untuk 1 gram ± 0,1 gram)
anak-anak (dibawah usia atau pengatur infus.
12 tahun) atau bayi Pada neonatus (bayi
ketika asupan melalui baru lahir sampai
enteral (mulut) tidak usia 28 hari), di
memungkinkan. berikan dosis
standar 2,5 gram
asam amino (setara
dengan 50 mL) per
kg berat badan per
hari. Kecepatan
infus 2-5 mL/kg
berat badan/jam
atau 2-5 tetes/kg
berat badan/menit.

Aminoleban digunakan untuk Alanine, aminoacetic acid, diberikan dosis 500-


mengobati ensefalopati arginine, Cysteine 1.000 mL / dosis
hati pada pasien dengan Hydrochlorida, histidine, isoleu diinfuskan melalui
penyakit hati kronik. cine, L tryptophan, L valine, vena perifer.
leucine, Lysine Hydrochloride, Kecepatan infus
methionine, phenylalanine, perifer yang biasa
proline, serne dan juga adalah 500 mL
Theonine. selama 180-300
menit pada orang
dewasa.
Amiparen untuk mensuplai asam Total asam amino bebas 100 Dewasa: Infus
amino pada penderita gram, Nitrogen 15.7 gram, Na melalui vena sentral
hipoproteinemia, 2 meq, Asetat 120 meq 1000 mL/hari.
malnutrisi dan kondisi Infus melalui vena
pra dan atau pasca perifer: 500 mL
operasi. sehari.

BFluid Asupan tambahan asam Asam amino, glukosa,


amino, elektrolit, elektrolit, vit B1
Vitamin B1 & air untuk
pasien dengan / atau
hipnopotensiemia atau
kurang gizi karena
asupan oral yang tidak
adekuat, sebelum &
sesudah operasi GI.
Clinimix Sebagai nutrisi parenteral Asam amino dengan nitrogen Dosis disesuaikan
N9G15E ketika pemberian total 9 gram/L, glukosa 15 dengan kebutuhan
nutrisi melalui mulut gram/100 mL, elektrolit. energi pasien,
tidak memungkinkan, umumnya 25
dikontraindikasikan atau Kkal/kgBB/hari
tidak mencukupi. dengan kecepatan
infus 2.5
mL/kgBB/jam
(direkomendasikan
1 bag dihabiskan >8
jam).
Clinimix Sebagai nutrisi parenteral Asam amino dengan nitrogen Dosis disesuaikan
N9G20E ketika pemberian total 9 gram/L, glukosa 20 dengan kebutuhan
nutrisi melalui mulut gram/100 mL, elektrolit. energi pasien,
tidak memungkinkan, umumnya 25
dikontraindikasikan atau Kkal/kgBB/hari
tidak mencukupi. dengan kecepatan
infus 3
mL/kgBB/jam
(direkomendasikan
1 bag dihabiskan >8
jam).
Comafusin Seluruh kasus-kasus Asam amino 50 g dengan 50% 1000-1500 ml/hari
Hepar berat insufisiensi hati BCAA, xylitol, vitamin, dan melalui infus
dengan koma eksogenus elektrolit. dengan kecepatan
atau prekoma hepatikum. 40-60 ml/jam atau
15-20 tetes per
menit.
Kalbamin Digunakan untuk Asam amino 10%, chloride diberikan 1-1,5 g/kg
membantu mengatasi berat badan/hari,
malnutrisi, membantu secara infus
mengatasi cedera atau intravena lambat.
trauma (sebelum dan
sesudah terapi),
membantu mengatasi
hipoproteinemia.
Kidmin untuk memenuhi (tiap 200 ml mengandung) L- 200 ml/hari.
7,2% kebutuhan asam amino leucine 80 gram, L-Isoleucine Kecepatan infus
pada pasien gangguan 1.80 gram, L-Valine 2.00 untuk orang dewasa
ginjal baik akut maupun gram, Lysine acetate 1.42 adalah 100 ml per
kronik yang mengalami gram, L-Threonine 0.70 gram, 60 menit (rata-rata
hipoproteinemia, L-Tryptophan 0.50 gram, L- 25 tetes per menit).
malnutrisi, sebelum dan Methionine 0.60 gram, L- Infus diberikan
sesudah operasi. Phenylalanine 1.00 gram, L- lebih lambat pada
Cysteine 0.20 gram, Total Free pasien anak, lansia,
amino acids 14.41 gram, dan kasus serius
Essential amino acids 10.41
Gram, Nonessential amino acid
4.00 gram, E/N ratio 2.6,
Branched-chain amino acids
45.8%, Total Nitrogen 2.00
gram,L-Tyrosine 0.10 gram, L-
Arginine 0.90 gram, L-
Histidine 0.70 gram, L-Alanine
0.50 gram, L-Proline 0.60
gram, L-Aspartic Acid 0.20
gram, L-Glutamic Acid 0.20
gram, Water for Injection ad
200 ml
Renxamin sebagai terapi tambahan L-Leucine 5.4 g, L- Dosis diberikan 0.4-
9% pada pasien gagal ginjal Phenylalanine 2.7 g, L- 0.6 g/kg berat
akut dan kronis. Methionine 1.5 g, L-Lysine badan/hari
acetate 25.6 g (free-base) Diberikan melalui
(18.15 g), L-Isoleucine 3.0 g, infus dengan
L-Valine 5.3 g, L-Histidine kecepatan infus 30-
HCl 6.0 g (free-base) (14.44 40 tetes per menit
g), L-Threonine 10.4 g, L-
Tryptophan 1.7 g, L-Arginine
10.6 g, Glycine 6.7 g, L-
Proline 3.9 g, L-Serine 4.4 g,
N-Acetyl-L-Tyrosine 6.9 g
(free-base) (5.6 g), L-
Asparagine 5.7 g, Chloride
28.62 mmol, Acetate 124.13
mmol, total asam amino bebas:
89.49 g, asam amino esensial:
48.15 g, asam amino non-
esensial: 41.34 g
Aminolyte Nutrisi parenteral utk Glukosa, emulsi lemak, asam Dosis bersifat
Peri dws & anak >2 thn amino. individual. IV Dws 
ketika nutrisi oral atau 27-40 mL/kg
intestinal tdk dpt BB/hr. Anak 2-10
diberikan, tdk adekuat, thn 14-28 mL/kg
atau merupakan kontra BB/hr. Maks: 40
indikasi. mL/kg BB/hr.
Kabiven digunakan sebagai terapi Glucose (11%), Amino Acids Dewasa dan anak
Peripheral perawatan kanker, kadar & Electrolyte (Vamin 18 usia lebih dari 10
gula darah rendah, Novum), Fat Emulsion tahun: 27-40 ml/kg
dehidrasi, (Intralipid 20%). berat badan per
skizofrenia, depresi, hari.
detoksifikasi hati, Anak usia 2-10
kelelahan, intoleransi tahun: 14-28 ml/kg
terhadap sukrosa, dan berat badan, dosis
kondisi lainnya. maksimal 40 ml/kg
berat badan per
hari.

Nutriflex untuk perawatan Gula Alanine, Arginine, Aspartic -


Lipid Peri darahrendah, Dehidrasi,  Acid, Calcium Chloride
Skizofrenia, Dihydrate, Glucose
Penyembuhan luka, Gigi Monohydrate, Glutamic
sensitif, Virus herpes Acid, Glycine
simpleks, Depresi, Soja/Glycine, Histidine
Detoksifikasi Hydrochloride, Isoleucine, Leu
hati, Kelelahan, Tetani cine, Lysine
hypocalcemic dan Hydrochloride and Magnesium
kondisi lainnya. Acetate Tetrahydrate.
Olimel N9E digunakan untuk nutrisi Glukosa, Kalsium, Emulsi -
parenteral pada pasien lemak, Asam amino, Elektrolit.
kritis dewasa ketika
nutrisi per oral atau
enteral tidak
memungkinkan, tidak
mencukupi dan
dikontraindikasikan.
Clinoleic Sebagai nutrisi parenteral  Lemak 20%: Olive oil 80%, Dewasa: 1-2
untuk praoperasi atau Soybean oil 20% g/kgBB/hari; Anak:
pascaoperasi, sepsis, 1-3 g/kgBB/hari;
neonatus, luka bakar, Bayi: 0,5-2
gagal ginjal, gagal napas g/kgBB/hari
SMOFlipid untuk memasok energi, Refined soybean oil, medium Dosis standar: 1-2 g
dan lemak esensial chain triglycerides, refined lemak/kg berat
secara parenteral (obat olive oil, purified fish oil rich badan, sesuai
dimasukkan ke dalam in omega 3 acid dengan 5-10 mL/kg
tubuh pasien berat badan/hari.
menggunakan jarum Kecepatan infus
suntik) ketika nutrisi oral yang dianjurkan:
atau enteral tidak 0.125 g lemak/kg
mungkin diberikan, tidak berat badan/jam,
cukup atau di sesuai dengan 0.63
kontraindikasikan. mL Smoflipid/kg
berat badan/jam.
Dosis tidak boleh
melebihi 0.15 g
lemak/kg berat
badan/jam.

Jenis-jenis alat suntik dan ukurannya

Alat suntik memiliki ukuran yang berbeda-beda tergantung penggunaannya. Alat suntik ada
yang memiliki ukuran 1 mL, 3 mL, 5 mL, 10 mL, 20 mL, dan 50 mL. Sementara itu, jenis-
jenis alat suntik adalah sebagai berikut:

 Tuberculine syringe
Alat suntik ini digunakan untuk menyuntikkan tuberculin secara khusus. Alat ini biasa
disebut juga dengan Mantoux test. Alat suntik ini memiliki kapasitas volume 1 mL di
mana skala terkecilnya yaitu 0,01 mL.
 Glycerine syringe
Glycerine syringe biasanya terbuat dari logam dan bersifat stainless steel. Alat ini
memiliki ujung kanule yang agak melengkung ke bawah dan ujungnya berkepala.
Kapasitas volume alat suntik ini yaitu 30 mL, 50 mL, dan juga 100 mL.
 Insulin syringe
Alat suntik ini digunakan secara khusus untuk menyuntikkan insulin. Bentuknya
seperti alat suntik pada umumnya. Alat suntik ini memiliki kapasitas volume 1 mL.

Jenis-jenis jarum suntik

Jarum suntik juga memiliki ukuran yang berbeda-beda, ada jarum suntik 1 cc, 3 cc, 5 cc, dan
10 cc, serta ukuran lainnya. Berikut ini adalah jenis-jenis jarum suntik:

 Jarum suntik umum


Jarum suntik ini memiliki ukuran besar kecil yang ditentukan oleh nomor. Jarum
suntik yang biasa digunakan yaitu nomor 18G, 19G, 20G, 21G, 22G, 23G, 24G, 25G,
26G, dan 27G. Apabila nomor pada jarum suntik semakin besar, maka diameter
jarumnya akan semakin kecil.
 Jarum suntik gigi
Sesuai namanya, jarum suntik ini digunakan untuk menyuntik gigi. Jarum ini
memiliki tiga ukuran yaitu 25G, 27G, dan 30G. Alat untuk jarum suntik gigi agak
berbeda, selain itu jarum suntik ini juga memiliki dua ujung.
 Jarum suntik spinal
Jarum suntik ini memiliki nama spinal needle karena digunakan untuk Lumbal
Punctie (LP). Jarum suntik ini didalamnya terdapat jarum lagi.
 Jarum suntik bersayap
Jarum suntik ini digunakan sebagai perpanjangan vena atau vena tambahan dari
tubuh. Biasanya jarum ini digunakan untuk pemberian cairan infus atau obat intra
vena. Ukuran jarum ini yaitu ada yang 18G hingga 25G.
BAGIAN BAGIAN SPUIT

Cara menghitung tetes per menit (TPM)


Faktor tetes (mL /menit) x Volume Infus
TPM =
Waktu ( Jam ) x 60
Faktor tetes (mL/menit ) x Volume Infus
TPM =
Waktu ( Menit )

TPM Pada Anak


60 mL/ menit x Volume Infus
TPM Anak=
Waktu ( Jam ) x 60
Volume Infus (mL)
TPM Anak=
Waktu ( Jam )
Kenapa 60 mL/menit? Karena untuk anak anak digunakan infus yang dikhususkan untuk
anak-anak dengan faktor tetesnya sebesar 60 mL/menit

Soal:
Seorang pasien membutuhkan cairan infus sebanyak 1000 mL dengan faktor tetes 15
tetes/mL. Infus ini akan diberikan kepada pasien selama 10 jam. Kira-kira berapa TPM cairan
infus yang harus diatur oleh perawat?
Jawaban:
TPM infus = (15 tetes/mL x 1000 mL) / 10 jam x 60
TPM infus = 15000/600
TPM infus = 25 tetes/menit
Cara menghitung sisa waktu pemberian infus
Sisa volume infus (mL) Faktor tetes (mL /menit )
SisaWaktu= x
Tetes Per Menit 1

Contoh Soal:
Seorang pasien sudah diberikan infus dengan faktor tetes 15 tetes/mL sejak jam 9 pagi.
Sekarang, ada sekitar 100 mL cairan infus yang tersisa. Perawat mengatur TPM infus 20
tetes/menit. Berapa lama lagi pemberian tetesan infus tersebut akan habis?
Jawaban:
Sisa waktu = (100 mL / 20) x (15 / 1)
Sisa waktu = 5 x 15
Sisa waktu = 75 menit

ELEKTROLIT PEKAT

Nama Obat Indikasi


KCl 7,46 % 25 mL Suplemen mineral untuk mengatasi hipokalemia
atau defisiensi (kekurangan) kalium
MgSO4 20% 25 mL Defisiensi magnesium, kejang, dan eklampsia.
MgSO4 40% 25 mL Mencegah tekanan darah rendah, mencegah kejang
yang mengalami eklamsia
Ca Gluconas Tata laksana kasus hipokalsemia akut yang
simptomatik
Na Bicarbonat 8,4 % 25 mL Untuk mengatasi asidosis metabolik
NaCl 3 % Mengatasi atau mencegah kehilangan sodium yang
disebabkan dehidrasi
Destrose 40 % 25 mL Mengatasi hipoglikemia atau kondisi kadar gula
darah terlalu rendah
Amiodaron injeksi Aritmia ventrikel pada pasien dewasa, misalnya
pada pulseless ventricular tachycardia atau fibrilasi
ventrikel yang tidak responsif dengan kompresi
jantung
Epinefrin Mengatasi syok anafilaktik akibat reaksi alergi berat
Norepinefrin Mengatasi tekanan darah rendah yang
membahayakan
Lovenox Antikoagulan (pengencer darah) yang termasuk
dalam kelompok obat yang disebut heparin berat
molekul rendah
Heparin Pengobatan trombosis vena-dalam dan embolisme
paru, angina tidak stabil, profilaksis pada bedah
umum, infark miokard
JENIS KANTONG PLASTIK DI RS
1. Kantong Plastik Sampah Hitam
Kantong sampah warna hitam digunakan untuk menampung sampah atau limbah non-
medis atau yang dikenal dengan sampah umum/reguler yang berasal dari aktivitas
masyarakat (non-medis). Contohnya yaitu sampah atau limbah dari kantor, rumah
tangga, tanaman, dan lain-lain. Sebagian besar sampah-sampah tersebut dapat didaur
ulang untuk mengurangi kerusakan lingkungan akibat sampah dan agar dapat
dimanfaatkan kembali
2. Kantong Plastik Sampah Kuning/Medis
Plastik sampah medis berwarna kuning digunakan untuk menampung limbah patologi
dan infeksius. Limbah infeksius adalah limbah yang berasal dari pasien yang memiliki
penyakit menular dan membutuhkan isolasi. Limbah tersebut, harus ditangani secara
benar karena berpotensi menyebabkan penyakit menular kepada perawat, pengunjung
atau pasien lainnya. Sedangkan yang dimaksud dengan limbah patologi adalah limbah
yang berasal dari jaringan tubuh pasien bedah atau operasi.
3. Kantong Plastik Sampah Merah (untuk limbah medis)
Kantong plastik sampah medis berwarna merah berfungsi untuk menampung limbah
radioaktif. Limbah radioaktif biasanya berasal dari laboratorium yang sebagian besar
berupa zat radioaktif.
4. Kantong Plastik Sampah Coklat (untuk limbah medis)
Kantong plastik sampah berwarna coklat di rumah sakit dikhususkan untuk
menampung limbah farmasi. Limbah farmasi bisa berupa obat-obatan yang sudah
tidak terpakai atau yang sudah kadaluarsa.
5. Kantong Plastik Sampah Ungu (untuk limbah medis)
Kantong plastik berwarna ungu di rumah sakit dikhususkan untuk menampung
sampah atau limbah sitotoksis. Sampah atau limbah sitotoksis adalah sisa-sisa
aktivitas kemoterapi
Obat- obat umum dan pelarutnya
Stabilitas dan penyimpanan

Anda mungkin juga menyukai