Anda di halaman 1dari 2

NAMA :SRI WINANDA BLONGKOD

NIM :311419030

KELAS : 5/A BAHASA INDONESIA

TUGAS : SOSIOLINGUISTIK

Penggunaan Ragam Bahasa Pada Nelayan di Desa Ponelo Kepulauan

Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa terlepas dari kehidupan bermasyarakat. Setiap
anggota masyarakat melakukan interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
anggota masyarakat lainnya sehingga membutuhkan sarana atau alat yang digunakan untuk
berkomunikasi. Salah satu alat yang sangat penting dalam berkomunikasi adalah bahasa, selain
itu berhasil atau tidaknya proses komunikasi juga ditentukan oleh pemahaman antara penutur dan
mitra tutur mengenai objek yang dibicarakan.

Register nelayan dapat dipahami sebagai penggunaan bahasa oleh nelayan karena mempunyai
ciri khas tersendiri. Penggunaan bahasa oleh nelayan menggambarkan ciri khas pada bahasa
nelayan sesuai dengan ruang lingkup pekerjaannya. Penggunaan bahasa tersebut sengaja
diciptakan dan disepakati oleh komunitas nelayan untuk kelancaran berkomunikasi.

Metode yang digunakan dalam penyediaan data yaitu metode observasi dengan teknik
wawancara secara langsung. Setelah data diperoleh sesuai kebutuhan penelitian kemudian
dianalisis menggunakan teori sosiolinguistik dengan pendekatan SPEAKING untuk melihat
tuturan pemakaian bahasa nelayan. Selanjutnya pada tahap penyajian data digunakan metode
informal untuk mendiskripsikan hasil analisis data..

Tuturan Register Nelayan di ponelo kepulauan

1. Konteks Tuturan Setelah Pulang Melaut

Nelayan 1 : Engondi malode’upa uponula?

( tadi sudah berangkat mencari ikan?)

Nelayan 2 : woluo mololohe uponula diila moali dadaata

( ada mencari ikan tidak dapat banyak)


Nelayan 3 : te onal olaango ba jual hele diila laku, sababu ilangi loali lo esi boito hele odelo so
mohutodu wau laku bo 25.000 ribu, bohundo bilang malotoli’ango kasana bolo, bohulio so jual
olo.

( Te onal kemarin bajual udang tidak laku,karena kurang es jadi itu udang seperti so
busuk deng yang laku hanya 25.000 ribu, baru kita bilang sudah kase kasana saja , baru debo dia
so jual olo )

Nelayan 1 :depe hele damango mealo u kiki’o? lumayan woluo terjual 25.000 ribu.

( depe udang yang besar atau kecil ? masih lumayan laku 25.000 ribu.

Nelayan 3 : hele kiki’o wonu/londo matolodulahu to’u lolaango woluo dabo wonu lebe
mohulonu bo diila woluo, yilongola moali hihede odito ee

( udang kecil kalau dari timur kalau sore ada tapi kalau so agak siang bagitu malah so
tidak ada, kinapa bisa beda bagitu eee .

Tuturan tersebut berfungsi referensial yaitu untuk membicarakan objek atau peristiwa tertentu
yang ada disekeliling penutur atau yang ada dalam budaya secara umum dan yang menjadi
tumpuan adalah konteks. Konteks yang menjadi objek pembicaraan dari tuturan tersebut adalah
aktivitas dan hasil tangkapan berupa udang, seperti pada tuturan “te onal olaango ba jual hele
diila laku, sababu ilangi loali lo esi boito hele odelo so mohutodu wau laku bo 25.000 ribu,
bohundo bilang malotoli’ango kasana bolo, bohulio so jual olo. ( Te onal kemarin bajual udang
tidak laku,karena kurang es jadi itu udang seperti so busuk deng yang laku hanya 25.000 ribu,
baru kita bilang sudah kase kasana saja , baru debo dia so jual olo ) Tuturan tersebut bertujuan
untuk menanyakan aktivitas berangkat mencari ikan beserta hasil tangkapan berupa udang.

Anda mungkin juga menyukai