Anda di halaman 1dari 8

Nama : Sri Winanda Blongkod

Nim : 311419030

Kelas : A Semester 6

Uas : Analisis Wacana

1. Buatlah 1 Wacana singkat yang terdiri dari 5 paragraf.

PENTINGNYA PERAN ORANG TUA MENCEGAH PENYALAHGUNAAN NARKOBA


SEJAK DINI

Kata “Narkoba “ pasti sudah tidak asing di telinga kita, bagaimana bahaya dan dampak
yang akan kita rasakan ketika kita mengkonsumsi narkoba.Penyalah gunaan narkoba dapat
menimbulkan dampak yang sangat buruk, tentunya peran orang tua sangat dibutuhkan untuk
merawat dan menjaga anak dari bahaya narkotika. Upaya pencegahan narkoba pada anak perlu
dimulai dari rumah, dan orang tua harus pintar dalam mengatur beberapa strategi yang bisa
diterapkan untuk menjauhkan anak dari barang haram tersebut Kita bisa Mulai dari menciptakan
peraturan yang ketat dan tegas, hingga harus mengetahui seperti apa lingkungan pertemanan
yang sehat untuk anak kita. Sudah sepatutnya kita sebagai orang tua mengenai bahaya narkoba,
dan bagaimana cara mencegah narkoba agar anak tidak menjadi korbannya. Komunikasi yang
baik dapat memudahkan orang tua berdikusi secara terbuka dengan anak, diskusikanlah dengan
anak bagaimana narkoba itu dan bahaya narkoba untuk kehidupan mereka.

Adapun langkah awal yang harus kita lakukan sebagai orang tua. Pertama dari
menciptakan lingkungan bebas dan sehat narkoba di rumah. Ini merupakan salah satu langkah
awal untuk penanggulangan narkoba, yang dinilai efektif untuk menciptakan lingkungan bebas
narkoba di rumah. Untuk itu perlu adanya contoh yang baik dari orang tua untuk anak sejak dini,
karena anak akan mengikuti sikap pola hidup kita di rumah. Ciptakan suasana rumah yang
damai, cari tau apa kesenangan anak dan cari tau kebiasaan anak kita. Kebiasaan ini dipercaya
bisa menjadi upaya pencegahan narkoba yang ampuh, apalagi jika kita rutin menanyakan kabar
anak kita saat berada diluar rumah.
Narkoba ini merupakan sejenis obat-obatan haram yang banyak di konsumsi oleh
kebanyakan orang. Ketika kita sedang merasa stres dan merasa dunia sedang tidak baik dengan
kita, maka terkadang pemikiran kita sering tertuju pada narkoba. Karena kurangnya edukasi
tentang bahaya narkoba itu seperti apa. Untuk Mencegah itu semua agar anak-anak kita
mengenal bahaya narkoba,perlu kita memperbaiki persepsi anak terkait narkoba. Ada kalanya
anak-anak beranggapan bahwa beberapa jenis narkoba dianggap tidak berbahaya, Ditambah lagi
jika ia mengetahui ada banyak teman yang melakukannya. Jika anak beranggapan demikian,
perbaiki presepsi anak yang keliru ini.

Tegaskan pada anak-anak bahwa apapun jenis obatnya itu tidaklah patut untuk kita coba-
coba . Mengingat narkoba ini dapat memberikan kesenangan sesaat tetapi dapat merusak hidup
dan kesehatan kita. Buat anak lebih sadar dan jelaskan secara baik-baik bagaimana narkoba itu
bisa merusak masa depan kita nantinya.Terkadang kurangnya komunikasi dengan anak bisa
membuat mereka melakukan hal diluar kendali kita sebagai orang tua. Jadi rutinlah kita
memberikan edukasi dan pengajaran yang baik untuk hidup yang lebih baik. Sebab siapa lagi
yang berperan jika bukan kita sebagai orang tua.

Umumnya anak bisa menerima informasi tentang narkoba dari luar rumah, sebagian besar
dari teman sebayannya. Sangat berbahaya ketika anak mengetahui suatu hal yang baru hanya
setengah-setengah, karena biasanya anak hanya tau enaknnya saja tetapi tidak mengerti dampak
yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba.Untuk itu kita harus melarang anak melakukan
pemakaian narkoba jenis apapun, termasuk rokok dan minuman beralkohol. Jelaskan peraturan
larangan memakai narkoba, beritahu konsekuensinya jika melanggar aturan, dan apa hukumnya
bagiamana pelaksanaannya dan tujuan tersebut. Kenakalan anak hal yang perlu diwaspadai, itu
gunanya keluarga dalam menciptakan keharmonisan. Maka dari itu jika anak mendapatkan kasih
sayang dirumah sendiri mereka tidak akan mencari kesenangan diluar yang akhirnya lari ke
narkoba.

2. Analisis unsur-unsur wacana atas :

a. Unsur Internal Teks

 Kalimat
 Frasa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat
nonpredikat. Istilah frasa dalam bahasa indonesia sering disamakan dengan kumpulan kata
dengan penyamaan tersebut, bisa diuraikan bahwa frasa itu selalu terdiri atas dua kata atau lebih.

- Jenis frasa berdasarkan distribusi unsur-unsur pembentuknya : a Frasa Endrosentik, frasa


Eksosentrik.

a. Frasa Endosentrik adalah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya.

b. Frasa Eksosentrik adalah frasa yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan
unsurnya.

1. Analisis frasa Endosentrik dan Eksosentrik pada paragraf pertama

- Frasa Endosentrik pada paragraf pertama

“pencegahan narkoba pada anak perlu dimulai dari rumah”

Pada kalimat tersebut tergolong frasa endosentris karena memiliki distribusi yang sama. Pada
kalimat pencegahan narkoba. Terdapat tiga jenis frasa endosentris, jenis pertama adalah
frasa endosentris koordinatif, yakni frasa yang memiliki potensi untuk dihubungkan dengan
konjungsi seperti dan,atau. Contoh frasa seperti ini dapat kita jumpai pada bapak ibu atau tua
dan muda. Jenis kedua adalah frasa endosentris subordinatif. Meskipun memiliki unsur yang
setara, frasa ini tidak tersusun atas unsur-unsur yang setara sehingga tidak dapat dihubungkan
dengan konjungsi. Contohnya agak kaku,sangat cepat. Jenis ketiga adalah frasa edosentris
apositif. Frasa ini memiliki sofat yang berbeda dengan endosentrik koordinatif dan
subordinatif. Frasa endosentris apositif menggunakan aposisi untuk menandakan dua unsur
pusat yang saling merujuk.

- Frasa eksosentrik pada pada paragrap pertama

“ Pencegahan narkoba pada anak perlu di mulai dari rumah”

Beda halnya dengan frasa endosentris, frasa eksosentris tidak memiliki distribusi unsur yang
setara. Satu unsur tidak dapat menggantikan unsur lainnya

Pada kata dimulai memiliki dua unsur yakni di dan rumah. Sebagai frasa preposional,
keduanya tidak memiliki distribusi yang paralel dan tidak saling mengantikan.

2. Analisis frasa Endosentrik dan eksosentris pada paragraf dua


- Frasa endosentrik

“ menciptakan lingkungan bebas dan sehat narkoba di rumah”

Pada kalimat tersebut tergolong frasa endosentris karena memiliki distribusi yang sama. Pada
kalimat “menciptakan lingkungan” “Ciptakan suasana rumah” tergolong frasa endosentris
karena memiliki distribusi yang sama.

- Frasa eksosentris

“ menciptakan lingkungan bebas dan sehat narkoba di rumah”

Pada kata dirumah memiliki dua unsur yakni di dan rumah Sebagai frasa preposional,
keduanya tidak memiliki distribusi yang paralel dan tidak saling mengantikan.

3. Analisis Frasa Endosentris dan eksosentris paragraf 3

- Frasa Endosentris

“ beberapa jenis narkoba dianggap tidak berbahaya”

Pada kalimat tersebut tergolong frasa endosentris karena memiliki distribusi yang sama. Pada
kalimat “beberapa jenis narkoba” “Narkoba ini merupakan sejenis obat-obatan haram”

- Frasa eksosentris

“ beberapa jenis narkoba dianggap tidak berbahaya”

Pada kata dianggap memiliki dua unsur yakni di dan anggap Sebagai frasa preposional, keduanya
tidak memiliki distribusi yang paralel dan tidak saling mengantikan.

4. Analisis frasa endosentris dan eksosentris paragraf 4

- Frasa Endosentris

“Mengingat narkoba ini dapat memberikan kesenangan sesaat tetapi dapat merusak hidup
dan kesehatan kita”

Pada kalimat tersebut tergolong frasa endosentris karena memiliki distribusi yang sama Pada
kalimat.

- Frasa Eksosentris
“kurangnya komunikasi dengan anak bisa membuat mereka melakukan hal diluar kendali
kita sebagai orang tua”

Pada kata dianggap memiliki dua unsur yakni di dan luar Sebagai frasa preposional, keduanya
tidak memiliki distribusi yang paralel dan tidak saling mengantikan.

5. Analisis Frasa Endosentris dan eksosentris paragraf 5.

- Frasa Endosentris

“Kenakalan anak hal yang perlu diwaspadai”

Pada kalimat tersebut tergolong frasa endosentris karena memiliki distribusi yang sama Pada
kalimat.

-Frasa eksosentris

“Kenakalan anak hal yang perlu diwaspadai”

Pada kata diwaspadai memiliki dua unsur yakni di dan waspadai Sebagai frasa preposional,
keduanya tidak memiliki distribusi yang paralel dan tidak saling mengantikan.

3 MORFEM

Morfem yaitu satuan bentuk bahasa terkecil yang mempunyai makna secara relatif stabil dan
tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil

- Paragram pertama

Pada paragraf pertama terdapat satuan bahasa terkecil : Men,ber,ke,me-kan,men-kan, ter,


per,di

- Paragraf kedua

Pada paragraf kedua terdapat satuan bahasa terkecil : di-kan,kan,ter,ber,me-an,ter

- Paragraf ketiga

Pada paragraf ketiga terdapat satuan bahasa terkecil : ter,ke-an,ber-an

- Paragraf keempat
Pada paragraf keempat terdapat satuan bahasa terkecil : ke-an, ter,pe-an,ber

- Paragraf kelima

Pada paragraf kelima terdapat satuan bahasa terkecil : me-an,ke-an,di,di-kan,ter

b. Unsur eksternal

-Implikatur

Dalam pragmatik, implikatur percakapan adalah maksud yang terkandung di dalam suatu
ujaran,tetapi kurang atau tidak dinyatakan secara langsung.

Pesan yang terkandung dalam paragrap pertama yaitu: bagaimana bahaya dan dampak yang
akan kita rasakan ketika kita mengkonsumsi narkoba

Pesan yang terkandung dalam paragrap kedua yaitu: menciptakan lingkungan bebas dan
sehat narkoba di rumah

Pesan yang terkandung dalam paragrap ketiga yaitu : Untuk Mencegah itu semua agar anak-
anak kita mengenal bahaya narkoba,perlu kita memperbaiki persepsi anak terkait
narkoba

Pesan yang terkandung dalam paragrap keempat yaitu : Buat anak lebih sadar dan jelaskan
secara baik-baik bagaimana narkoba itu bisa merusak masa depan kita nantinya.

Pesan yang terkandung dalam paragrap kelima yaitu : Untuk itu kita harus melarang anak
melakukan pemakaian narkoba jenis apapun, termasuk rokok dan minuman beralkohol.

-Preposisi

Preposisi adalah kata penghubung yang biasannya digunakan untuk menerangkan


arah,waktu,tempat,dan posisi serta masih banyak lagi. Preposisi yang sering digunakan dalam
berbagai kalimat adalah : “on,in,dan it”

Pada paragraf pertama,tidak terdapat kalimat preposisi

Pada paragraf kedua,tidak terdapat kalimat preposisi

Pada paragraf ketiga, tidak terdapat kalimat preposisi

Pada paragraf keempat, tidak terdapat kalimat preposisi

Pada paragraf kelima, tidak terdapat kalimat preposisi

-Referensi
Penulis tidak melihat referensi atau rujukan dimanapun, karena wacana diatas dibuat sendiri oleh
penulis

-Inferensi

Tidak ada metode yang berhubungan dengan analisis data

c. Keutuhan Struktur Wacana

a. Kohesi gramatikal

- Referensi

Tidak ada rujukan atau sumber acuan,karena wacana diatas disusun sendiri oleh penulis.

-Substitusi

Dalam teks wacana diatas tidak memiliki subtitusi.

-Konjungsi

Konjungsi merupakan kata sambung,kata penghuung,atau kata penghubung adalah partikel yang
digunakan untuk menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat : kata dengan kata,frasa
dengan frasa, ungkapan dengan ungkapan, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat atau
bahkan paragraf dengan paragraf.

Paragraf pertama, penghubung antar kalimat : yang dan,dari

Paragraf kedua, penghubung antar kalimat : dari,dan, yang

Paragraf ketiga, penghubung antar kalimat : yang

Paragraf keempat, penghubung antar kalimat : yang,dan

Paragraf kelima, penghubung antar kalimat : yang,dan

b. kohesi leksikal

-Sinonim (persamaan)

Teks wacana diatas tidak memiliki sinonim (persamaan)

-hiponim

Teks wacana diatas tidak memiliki hiponim


-ekwivalensi

Teks wacana diatas tidak memiliki ekwivalensi.

Anda mungkin juga menyukai