Nim : 311419030
Kelas : A Semester 6
Kata “Narkoba “ pasti sudah tidak asing di telinga kita, bagaimana bahaya dan dampak
yang akan kita rasakan ketika kita mengkonsumsi narkoba.Penyalah gunaan narkoba dapat
menimbulkan dampak yang sangat buruk, tentunya peran orang tua sangat dibutuhkan untuk
merawat dan menjaga anak dari bahaya narkotika. Upaya pencegahan narkoba pada anak perlu
dimulai dari rumah, dan orang tua harus pintar dalam mengatur beberapa strategi yang bisa
diterapkan untuk menjauhkan anak dari barang haram tersebut Kita bisa Mulai dari menciptakan
peraturan yang ketat dan tegas, hingga harus mengetahui seperti apa lingkungan pertemanan
yang sehat untuk anak kita. Sudah sepatutnya kita sebagai orang tua mengenai bahaya narkoba,
dan bagaimana cara mencegah narkoba agar anak tidak menjadi korbannya. Komunikasi yang
baik dapat memudahkan orang tua berdikusi secara terbuka dengan anak, diskusikanlah dengan
anak bagaimana narkoba itu dan bahaya narkoba untuk kehidupan mereka.
Adapun langkah awal yang harus kita lakukan sebagai orang tua. Pertama dari
menciptakan lingkungan bebas dan sehat narkoba di rumah. Ini merupakan salah satu langkah
awal untuk penanggulangan narkoba, yang dinilai efektif untuk menciptakan lingkungan bebas
narkoba di rumah. Untuk itu perlu adanya contoh yang baik dari orang tua untuk anak sejak dini,
karena anak akan mengikuti sikap pola hidup kita di rumah. Ciptakan suasana rumah yang
damai, cari tau apa kesenangan anak dan cari tau kebiasaan anak kita. Kebiasaan ini dipercaya
bisa menjadi upaya pencegahan narkoba yang ampuh, apalagi jika kita rutin menanyakan kabar
anak kita saat berada diluar rumah.
Narkoba ini merupakan sejenis obat-obatan haram yang banyak di konsumsi oleh
kebanyakan orang. Ketika kita sedang merasa stres dan merasa dunia sedang tidak baik dengan
kita, maka terkadang pemikiran kita sering tertuju pada narkoba. Karena kurangnya edukasi
tentang bahaya narkoba itu seperti apa. Untuk Mencegah itu semua agar anak-anak kita
mengenal bahaya narkoba,perlu kita memperbaiki persepsi anak terkait narkoba. Ada kalanya
anak-anak beranggapan bahwa beberapa jenis narkoba dianggap tidak berbahaya, Ditambah lagi
jika ia mengetahui ada banyak teman yang melakukannya. Jika anak beranggapan demikian,
perbaiki presepsi anak yang keliru ini.
Tegaskan pada anak-anak bahwa apapun jenis obatnya itu tidaklah patut untuk kita coba-
coba . Mengingat narkoba ini dapat memberikan kesenangan sesaat tetapi dapat merusak hidup
dan kesehatan kita. Buat anak lebih sadar dan jelaskan secara baik-baik bagaimana narkoba itu
bisa merusak masa depan kita nantinya.Terkadang kurangnya komunikasi dengan anak bisa
membuat mereka melakukan hal diluar kendali kita sebagai orang tua. Jadi rutinlah kita
memberikan edukasi dan pengajaran yang baik untuk hidup yang lebih baik. Sebab siapa lagi
yang berperan jika bukan kita sebagai orang tua.
Umumnya anak bisa menerima informasi tentang narkoba dari luar rumah, sebagian besar
dari teman sebayannya. Sangat berbahaya ketika anak mengetahui suatu hal yang baru hanya
setengah-setengah, karena biasanya anak hanya tau enaknnya saja tetapi tidak mengerti dampak
yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba.Untuk itu kita harus melarang anak melakukan
pemakaian narkoba jenis apapun, termasuk rokok dan minuman beralkohol. Jelaskan peraturan
larangan memakai narkoba, beritahu konsekuensinya jika melanggar aturan, dan apa hukumnya
bagiamana pelaksanaannya dan tujuan tersebut. Kenakalan anak hal yang perlu diwaspadai, itu
gunanya keluarga dalam menciptakan keharmonisan. Maka dari itu jika anak mendapatkan kasih
sayang dirumah sendiri mereka tidak akan mencari kesenangan diluar yang akhirnya lari ke
narkoba.
Kalimat
Frasa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat
nonpredikat. Istilah frasa dalam bahasa indonesia sering disamakan dengan kumpulan kata
dengan penyamaan tersebut, bisa diuraikan bahwa frasa itu selalu terdiri atas dua kata atau lebih.
a. Frasa Endosentrik adalah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya.
b. Frasa Eksosentrik adalah frasa yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan
unsurnya.
Pada kalimat tersebut tergolong frasa endosentris karena memiliki distribusi yang sama. Pada
kalimat pencegahan narkoba. Terdapat tiga jenis frasa endosentris, jenis pertama adalah
frasa endosentris koordinatif, yakni frasa yang memiliki potensi untuk dihubungkan dengan
konjungsi seperti dan,atau. Contoh frasa seperti ini dapat kita jumpai pada bapak ibu atau tua
dan muda. Jenis kedua adalah frasa endosentris subordinatif. Meskipun memiliki unsur yang
setara, frasa ini tidak tersusun atas unsur-unsur yang setara sehingga tidak dapat dihubungkan
dengan konjungsi. Contohnya agak kaku,sangat cepat. Jenis ketiga adalah frasa edosentris
apositif. Frasa ini memiliki sofat yang berbeda dengan endosentrik koordinatif dan
subordinatif. Frasa endosentris apositif menggunakan aposisi untuk menandakan dua unsur
pusat yang saling merujuk.
Beda halnya dengan frasa endosentris, frasa eksosentris tidak memiliki distribusi unsur yang
setara. Satu unsur tidak dapat menggantikan unsur lainnya
Pada kata dimulai memiliki dua unsur yakni di dan rumah. Sebagai frasa preposional,
keduanya tidak memiliki distribusi yang paralel dan tidak saling mengantikan.
Pada kalimat tersebut tergolong frasa endosentris karena memiliki distribusi yang sama. Pada
kalimat “menciptakan lingkungan” “Ciptakan suasana rumah” tergolong frasa endosentris
karena memiliki distribusi yang sama.
- Frasa eksosentris
Pada kata dirumah memiliki dua unsur yakni di dan rumah Sebagai frasa preposional,
keduanya tidak memiliki distribusi yang paralel dan tidak saling mengantikan.
- Frasa Endosentris
Pada kalimat tersebut tergolong frasa endosentris karena memiliki distribusi yang sama. Pada
kalimat “beberapa jenis narkoba” “Narkoba ini merupakan sejenis obat-obatan haram”
- Frasa eksosentris
Pada kata dianggap memiliki dua unsur yakni di dan anggap Sebagai frasa preposional, keduanya
tidak memiliki distribusi yang paralel dan tidak saling mengantikan.
- Frasa Endosentris
“Mengingat narkoba ini dapat memberikan kesenangan sesaat tetapi dapat merusak hidup
dan kesehatan kita”
Pada kalimat tersebut tergolong frasa endosentris karena memiliki distribusi yang sama Pada
kalimat.
- Frasa Eksosentris
“kurangnya komunikasi dengan anak bisa membuat mereka melakukan hal diluar kendali
kita sebagai orang tua”
Pada kata dianggap memiliki dua unsur yakni di dan luar Sebagai frasa preposional, keduanya
tidak memiliki distribusi yang paralel dan tidak saling mengantikan.
- Frasa Endosentris
Pada kalimat tersebut tergolong frasa endosentris karena memiliki distribusi yang sama Pada
kalimat.
-Frasa eksosentris
Pada kata diwaspadai memiliki dua unsur yakni di dan waspadai Sebagai frasa preposional,
keduanya tidak memiliki distribusi yang paralel dan tidak saling mengantikan.
3 MORFEM
Morfem yaitu satuan bentuk bahasa terkecil yang mempunyai makna secara relatif stabil dan
tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil
- Paragram pertama
- Paragraf kedua
- Paragraf ketiga
- Paragraf keempat
Pada paragraf keempat terdapat satuan bahasa terkecil : ke-an, ter,pe-an,ber
- Paragraf kelima
b. Unsur eksternal
-Implikatur
Dalam pragmatik, implikatur percakapan adalah maksud yang terkandung di dalam suatu
ujaran,tetapi kurang atau tidak dinyatakan secara langsung.
Pesan yang terkandung dalam paragrap pertama yaitu: bagaimana bahaya dan dampak yang
akan kita rasakan ketika kita mengkonsumsi narkoba
Pesan yang terkandung dalam paragrap kedua yaitu: menciptakan lingkungan bebas dan
sehat narkoba di rumah
Pesan yang terkandung dalam paragrap ketiga yaitu : Untuk Mencegah itu semua agar anak-
anak kita mengenal bahaya narkoba,perlu kita memperbaiki persepsi anak terkait
narkoba
Pesan yang terkandung dalam paragrap keempat yaitu : Buat anak lebih sadar dan jelaskan
secara baik-baik bagaimana narkoba itu bisa merusak masa depan kita nantinya.
Pesan yang terkandung dalam paragrap kelima yaitu : Untuk itu kita harus melarang anak
melakukan pemakaian narkoba jenis apapun, termasuk rokok dan minuman beralkohol.
-Preposisi
-Referensi
Penulis tidak melihat referensi atau rujukan dimanapun, karena wacana diatas dibuat sendiri oleh
penulis
-Inferensi
a. Kohesi gramatikal
- Referensi
Tidak ada rujukan atau sumber acuan,karena wacana diatas disusun sendiri oleh penulis.
-Substitusi
-Konjungsi
Konjungsi merupakan kata sambung,kata penghuung,atau kata penghubung adalah partikel yang
digunakan untuk menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat : kata dengan kata,frasa
dengan frasa, ungkapan dengan ungkapan, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat atau
bahkan paragraf dengan paragraf.
b. kohesi leksikal
-Sinonim (persamaan)
-hiponim