Anda di halaman 1dari 11

No.

Periode UUD Penyimpangan Gerakan


Terhadap UUD Tahun Separatis/Pemberontaka
Lembaga Negara
1945/UUD NRI TAHUN n
Sistem Pemerintahan 1945

(Uraikan
Pelaksanaannya)

Masa Orde -Pada masa orde Bidang Ekonomi 1.Peristiwa Malari


Baru (11 baru,Indonesia
1.Terjadinya praktik Mahasiswa berdemo
Maret 1966 menggunakan UUD
monopoli ekonomi untuk menentang
sampai Tahun 1945 secara
penanaman modal asing
dengan 21 murni dan konsekuen 2.Penyelenggaraan
di Indonesia, berbarengan
Mei 1998) yang artinya bahwa ekonomi tidak disarakan
dengan kedatangan
praktik masyarakat dan pada pasal 33 UUD
Kakuei Tanaka, PM.
sikapnya harus 1945
Jepang yang akan
didasatkan pada UUD
3.Pembangunan bertemu Presiden
Tahun 1945 baik dalam
sentralistik,sehingga Soeharto di Jakarta. Aksi
kehodupan sehari-
timbul jurang pemisah yang pada awalnya
hari,bangsa,dan
bernegara secara terus antara pusat dan daerah berjalan dengan damai
lalu berubah menjadi
menerus
4.Pembangunan kerusuhan yang
-Lembaga negara pada dilandasi kepentingan mengakibatkan sejumlah
masa orde yaitu: Individu gedung dan kendaraan
1.Majelis berbau Jepang dirusak.
Bidang Politik
Permusyawaratan
2.Kerusuhan Medan 1998
Rakyat (MPR), 1.Pembatasan hak-hak
politik rakyat Kota pertama yang
2.UUD Tahun 1945
mencetuskan api
2.Pemusatan kekuasaan
3.Dewan Perwakilan reformasi pada bulan Mei
di tangan presiden
Rakyat (DPR) 1998 sehingga mengalami
3.Adanya praktik kerusuhan yang hampir
3.Dewan Perwakilan
Kolusi,Korupsi, dan melumpuhkan pada
Daerah ( DPD)
Nepotisme (KKN) tanggal 6 Mei 1998.
4.Presidenan
3.Tragedi Gejayan
5.Mahkamah Agung
Pada tanggal 8 Mei 1998,
( MA)
ratusan mahasiswa
6.Mahkamah Konstitusi Bidang Hukum Yogyakarta turun ke jalan
( MK) untuk melakukan aksi
1.Perundang-undangan
unjuk rasa menuntut
7.Komisi Yudisial (KY) memiliki fungsi
reformasi dan menuntut
membatasi kekuasaan
8.Badan Pemeriksa agar Presiden Soeharto
presiden kirang
Keuangan ( BPK) turun dari jabatannya.
memadai,sehingga
Aksi yang berlangsung
-Sistem pemerintahan timbul KKN
sampai malam hari ini
yang digunakan pada sempat terjadi bentrokan
2.Tidak tegaknya
masa ini adalah sistem antara mahasiswa dan
supremasi hukum
presidensial dimana aparat keamanan
kepala pemerintahan 3.Hukum runcing ke sehingga mengakibatkan
dipegang oleh presiden atas tumpul ke bawah satu orang mahasiswa
dan tidak memiliki tewas dan puluhan
tanggung jawab lainnya mengalami luka –
terhadap parlemen luka.
(legislatif).Dengan
dilakukannya sistem 4.Peristiwa Trisakti
ini,berdampak positif
Pada masa akhir
dan negatif pada orde
pemerintahan orde baru
baru :
berbagai aksi dilakukan
Dampak Positif secara serentak di
sejumlah daerah seperti
1.Perkembangan Surakarta, Bandung dan
pendapatan per kapita Medan, termasuk juga di
masyarakat Indonesia Jakarta. Para mahasiswa
yang pada tahun 1968 di Jakarta juga turut
hanya 70 dolar menyerukan tuntutan
Amerika Serikat dan mereka akan reformasi
pada 1996 telah dan penurunan Soeharto
mencapai lebih dari sebagai Presiden. Aksi
1.000 dolar Amerika demonstrasi terjadi di
Serikat. depan kampus Trisakti
pada 12 Mei 1998 yang
2.Suksesnya program
mendapatkan
transmigrasi.
perlawanan dari aparat
3.Suksesnya program TNI dan Polri sehingga
Keluarga Berencana. menewaskan empat
4.Sukses memerangi mahasiswa Trisakti.
buta huruf. Mereka adalah Elang
Mulia Lesmana, Heri
5.Sukses swasembada
Hertanto, Hafidin Royan
pangan
dan Hendrawan Sie
6.Pengangguran
5.Kerusuhan 1998
minimum
Setelah terjadinya
7.Sukses REPELITA
berbagai peristiwa
(Rencana
berdarah di berbagai
Pembangunan Lima
daerah termasuk ibukota,
Tahun)
kondisi Jakarta kemudian
8.Sukses Gerakan mengalami situasi yang
Wajib Belajar mencekam pada tanggal
13 – 15 Mei 1998. Terjadi
9.Sukses Gerakan penjarahan dan
Nasional Orang-Tua pembakaran kios – kios di
Asuh beberapa wilayah di
Jakarta. Tidak hanya itu,
10.Sukses keamanan
sasaran kerusuhan juga
dalam negeri
mengincar rakyat yang
11.Investor asing mau berasal dari etnis
menanamkan modal di Tionghoa. Para wanita
Indonesia etnis Tionghoa diketahui
banyak yang mengalami
12.Sukses
pelecehan dan
menumbuhkan rasa
pemerkosaan dengan
nasionalisme dan cinta
cara yang sadis
produk dalam negeri

Dampak Negatif

1.Semaraknya korupsi,
kolusi, nepotisme

2.Pembangunan
Indonesia yang tidak
merata dan timbulnya
kesenjangan
pembangunan antara
pusat dan daerah,
sebagian disebabkan
karena kekayaan
daerah sebagian besar
disedot ke pusat

3.Munculnya rasa
ketidakpuasan di
sejumlah daerah
karena kesenjangan
pembangunan,
terutama di Aceh dan
Papua

4.Kecemburuan antara
penduduk setempat
dengan para
transmigran yang
memperoleh tunjangan
pemerintah yang cukup
besar pada tahun-
tahun pertamanya

5.Bertambahnya
kesenjangan sosial
(perbedaan
pendapatan yang tidak
merata bagi si kaya dan
si miskin)

6. HAM kepada
masyarakat non
pribumi (terutama
masyarakat Tionghoa)

7.Kritik dibungkam dan


oposisi diharamkan

8.Kebebasan pers
sangat terbatas,
diwarnai oleh banyak
koran dan majalah
yang dibredel

9.Penggunaan
kekerasan untuk
menciptakan
keamanan, antara lain
dengan program
"Penembakan
Misterius" (atau
disingkat sebagai
"petrus")

10.Tidak ada rencana


suksesi (penurunan
kekuasaan ke
pemerintah/presiden
selanjutnya)

11.Menurunnya
kualitas birokrasi
Indonesia yang
terjangkit penyakit Asal
Bapak Senang, hal ini
kesalahan paling fatal
Orde Baru karena
tanpa birokrasi yang
efektif negara pasti
hancur.[butuh rujukan]

12.Menurunnya
kualitas tentara karena
level elit terlalu sibuk
berpolitik sehingga
kurang memperhatikan
kesejahteraan anak
buah.
13.Pelaku ekonomi
yang dominan adalah
lebih dari 70% aset
kekayaaan negara
dipegang oleh swasta

Masa -Pada masa reformasi 1.Era B.J Habibie 1.Masih adanya GAM
Reformasi Indonesia bertekad yaitu gerakan aceh
-Kebijakan
( Periode 21 untuk menciptkan merdeka yang ingin
pemerintahannya yang
Mei 1988- pemerintah yang keluar dari Indonesia
masih belum
sekaranh demokratis,dengan itu
dilaksanakan,disebabka 2.Adanya KKB di Papua
bangsa melakukan
n karena proses yang ingin melepas diri
perubahan atas UUD
pembuatan dari dari Indonesia
Tahun 1945.Perubahan
perundang-undangan di
tersbeut dilakukan 3.Adanya aksi terorisme
Indonesia saat itu yang
sebanyak 4× pada yang dibuktikan dengan
menunjukkan secara
1999,2000,2001,dan adanya bom bali 1 dan 2
tergesa-gesa
2002 dan hingga
sekarang 2.Era Gus Dur
menggunakan UUD NRI
Tahun 1945 -Kasus pembubaran
Departemen Sosial dan
-Lembaga negara pada Departemen
masa Reformasi yaitu: Penerangan, dimana
1.UUD NRI Tahun 1945 kemudian menimbulkan
persoalan baru bagi
2. Komisi Pemilihan
rakyat Indonesia. Hal ini
Umum (KPU),
disebabkan karena
3.Majelis pemerintah tidak
Permusyawaratan memikirkan pengganti
Rakyat (MPR), dari departemen yang
telah dibubarkan
4.Dewan Perwakilan
tersebut.
Rakyat (DPR),

5.Dewan Perwakilan
Daerah( DPD), -Terjadinya perseteruan
6.Presiden dengan antara DPR dan juga
kementerian Presiden Abdurachman
agama,pertimbangan,T Wahid, dimana
NI/Polri serta kemudian menghasilkan
Pemerintah daerah Memorandum I dan II
provinsi pengaturan yang berkaitan dengan
Gubernur dan DPRD kasus “Brunei Gate” dan
juga kasus “Bulog Gate”.
7.Mahkamah Agung
Kondisi tersebut
( MA)
menyebabkan MPR
8.Mahkamah Konstitusi memberhentikan
( MK) dengan badan- Presiden karena
badan lain yang dianggap telah
fungsinya berkaitan melanggar haluan
dengan kekuasaan negara Indonesia.
kehakiman yang di
-Masih belum
daerah dibagi atas
terselesaikannya
peradilan umum dan
masalah atau konflik
agama
Aceh, Maluku, Papua,
9.Komisi Yudisial (KY) dan juga Kalimantan
dengan badan-badan Tengah. Terlebih lagi
lain yang fungsinya ditambah dengan
berkaitan dengan ancaman berbagai
kekuasaan kehakiman macam disintegrasi
lainnya yang terjadi di
10.Badan Pemeriksa Indonesia. Kondisi
Keuangan ( BPK) tersebut bahkan juga
dengan perwakilan BPK masih berlangsung
provinsi, hingga masa
pemerintahan Presiden
11.Bank Sentral
Megawati.
-Sistem pemerintahan
-Tidak hanya mengenai
pada masa reformasi
masalah disintegrasi
tetap sistem
saja, namun masalah
presidensial,walaupun
lain seperti
UUD mendapat 4×
pemberantasan KKN,
amandemen atau
pelanggaran Hak Asasi
perubahan namun
tidak mengubah sistem Manusia, reformasi
pemerintahannya.Deng birokrasi, pendidikan,
an begitu kepala pengangguran, dan lain
pemerintahan sebagainya juga masih
dipegang oleh presiden belum ada
dan tidak memiliki penyelesaiannya secara
tanggung jawab maksimal.
terhadap parlemen
3.Era Megawati
(legislatif).
-Kebijakan pemerintah
yang dianggap
mengabaikan aspirasi
rakyat, dan hanya
berorientasi pada
kalangan tertentu saja.
Kondisi tersebut
menyebabkan Indonesia
tidak mampu untuk
lepas dari tekanan
pihak-pihak asing.

-Gagalnya proses
diplomasi Indonesia
yang menyebabkan
lepasnya kepulauan
Sipadan-Ligitan dari
kepulauan Indonesia.

-Kegagalan partai politik


untuk terlihat dalam
pemerintahan gotong
royong yang seharusnya
dapat
mengartikulasikan
kepentingan rakyat
Indonesia.

-Tidak adanya upaya


pemberantasan KKN
yang menyebabkan
praktik korupsi semakin
banyak di Indonesia.
Bahkan kebijakan
pemerintah mengenai
pengampunan pelaku
korupsi juga secara
terang-terangan
menyimpang dari
konstitusi maupun nilai
keadilan.

4.Era SBY

-Kenaikan harga BBM


yang sangat mahal,
sehingga dianggap
sebagai harga BBM
termahal sepanjang
sejarah Indonesia
dimana mencapai Rp.
6.500,-. Kondisi tersebut
pastinya tidak sesuai
dengan UUD 1945 pasal
33 dan 34 mengenai
upaya untuk
mensejahterakan
masyarakat. kegagalan
dalam upaya
menciptakan rasa aman
dan tentram bagi
masyarakat juga tidak
terhindarkan, dimana
melalui adanya
pembagian kompensasi
BBM sebesar Rp.
300.000,- KK per bulan
bagi masyarakat miskin.

-Tidak hanya harga BBM


termahal, dalam masa
pemerintahan SBY juga
diketahui memiliki
jumlah utang negara
tertinggi sepanjang
sejarah. Dimana utang
Indonesia mencapai
1667 Triliun pada awal
tahun 2009 dan menjadi
1700 Triliun per tanggal
31 Maret 2009.

-Kegagalan pemerintah
dalam upaya
pemberantasan atau
penghapusan angka
pengangguran dan
kemiskinan di
Indonesia.

-Banyaknya investor
asing yang enggan
berinvestasi di
Indonesia karena
banyak bencana alam
yang terjadi, sehingga
menimbulkan rasa tidak
aman.

5.Era Jokowi Dodo

-Pemerintahan Jokowi
yang terlalu bergantung
kepada modal asing,
sehingga menjauhkan
Indonesia dari cita-cita
kemandirian ekonomi
dan kepribadian bangsa
Indonesia.

-Pengalihan tata-niaga
sejumlah barang publik,
seperti BBM, tarif
transportasi, dan lain
sebagainya kepada
publik.

-Masih maraknya
korupsi dan tingginya
angka pengangguran di
Indonesia, sehingga
menjauhkan dari cita-
cita Indonesia dalam
Pancasila dan UUD 1945
yaitu menciptakan
masyarakat yang adil
dan makmur

Anda mungkin juga menyukai