Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LEMBAGA EKSEKUTIF

Diajukan Untuk Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila


Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah mencurah
limpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini, sholawat dan salam kami curah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang ikut terlibat dan memberikan bantuan baik secara materi ataupun non materi, terutama
kepada teman-teman dan kepada Dosen Pendidikan Pancasila sehingga kami mampu
meneyelesaikan makalah ini dengan tema .Lembaga Eksekutif.

Akhirnya, penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kelompok
kami, mahasiswa Teknik Industri, dan umumnya bagi kita semua. Demikian makalah ini kami
buat, kami selaku penyusun, mohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan,
karena kami masih dalam tahap pembelajaran.

Garut, 23 Desember 2014

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3. Tujuan............................................................................................................................... 1
1.4. Manfaat............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2
2.1. Lembaga Eksekutif ........................................................................................................... 2
2.2. Fungsi-fungsi eksekutif .................................................................................................... 3
2.3. Kewajiban Eksekutif ........................................................................................................ 4
2.4. Tipe Lembaga eksekutif ................................................................................................... 6
2.5. Sistem Lembaga Eksekutif terbagi menjadi dua: ............................................................. 6
2.6. Kekuasaan eksekutif ......................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 9
3.1. Kesimpulan....................................................................................................................... 9
3.2. Saran ................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Eksekutif berasal dari kata eksekusi (execution) yang berarti pelaksana. Lembaga eksekutif
adalah lembaga yang ditetapkan untuk menjadi pelaksana dari peraturan perundang-undangan
yang telah dibuat oleh pihak legislatif. Kekuasaan eksekutif biasanya dipegang oleh badan
eksekutif. Eksekutif merupakan pemerintahan dalam arti sempit yang melaksanakan
pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan berdasarkan peraturan perundang-undangan
dan haluan negara, untuk mencapai tujuan negara yang telah ditetapkan sebelumnya.
Organisasinya adalah kabinet atau dewan menteri dimana masing-masing menteri memimpin
departemen dalam melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa yang dimaksud dengan lembaga eksekutif ?
1.2.2. Apa fungsi badan eksekutif ?
1.2.3. Apa saja kewjiban lembaga eksekutif ?
1.2.4. Apa saja tipe lembaga eksekutif ?
1.2.5. Sistem apa saja yang terdapat dalam lembaga eksekutif ?
1.2.6. Apa kekuasaan eksekutif ?

1.3. Tujuan
untuk mengetahui pengertian, fungsi nya, serta kewajiban nya, tipenya, sistem nya, dan
kekuasaan lembaga eksekutif .

1.4. Manfaat
Dapat memahami tentang pengertian, fungsi nya, serta kewajiban nya, tipenya, sistem nya,
dan kekuasaan lembaga eksekutif bagi penulis serta pembaca.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Lembaga Eksekutif


Eksekutif berasal dari kata eksekusi (execution) yang berarti pelaksana. Lembaga eksekutif
adalah lembaga yang ditetapkan untuk menjadi pelaksana dari peraturan perundang-undangan
yang telah dibuat oleh pihak legislatif. Kekuasaan eksekutif biasanya dipegang oleh badan
eksekutif. Eksekutif merupakan pemerintahan dalam arti sempit yang melaksanakan
pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan berdasarkan peraturan perundang-undangan
dan haluan negara, untuk mencapai tujuan negara yang telah ditetapkan sebelumnya.
Organisasinya adalah kabinet atau dewan menteri dimana masing-masing menteri memimpin
departemen dalam melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
Menurut tafsiran tradisional azas Trias Politica yang dicetuskan oleh Montesquieu, tugas
badan eksekutif hanya melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh badan
legislatif serta menyelenggarakan undang-undang yang dibuat oleh badan legislatif. Akan tetapi,
dalam pelaksanaannya badan eksekutif leluasa sekali ruang-geraknya. Zaman modern telah
menimbulkan paradoks, bahwa lebih banyak undang-undang yang diterima oleh badan legislatif
dan yang harus dilaksanakan oleh badan eksekutif, lebih luas pula ruang lingkup kekuasaan
badan eskekutifnya.
Secara umum arti lembaga eksekutif adalah pelaksanaan pemerintah yang dikepalai oleh
presiden yang dibantu pejabat, pegawai negeri, baik sipil maupun militer. Sedangkan wewenang
menurut Meriam Budiardjo mencakup beberapa bidang:
 Diplomatik: menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan negara-negara
lainnya.
 Administratif: melaksanakan peraturan serta perundang-undangan dalam
administrasi Negara.
 Militer: mengatur angkatan bersenjata, menjaga keamanan negara dan melakukan
perang bila di dalam keadaan yang mendukung.
 Legislatif : membuat undang-undang bersama dewan perwakilan Yudikatif
memberikan grasi dan amnesti.

2
2.2. Fungsi-fungsi eksekutif
Eksekutif di era modern negara biasanya diduduki oleh Presiden atau Perdana Menteri.
Chief of State artinya kepala negara, jadi seorang Presiden atau Perdana Menteri merupakan
kepala suatu negara, simbol suatu negara. Di Indonesia sendiri lembaga eksekutif dipegang
penuh oleh seorang presiden.
Presiden adalah lembaga negara yang memegang kekuasaan eksekutif yaitu presiden
mempunyai kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan. Presiden mempunyai kedudukan
sebagai kepala pemerintahan dan sekaligus sebagai kepala negara. Sebelum adanya amandemen
UUD 1945, presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR, tetapi setelah amandemen UUD 1945
presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum.
Presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih
kembali hanya untuk satu kali masa jabatan. Presiden dan wakil presiden sebelum menjalankan
tugasnya bersumpah atau mengucapkan janji dan dilantik oleh ketua MPR dalam sidang MPR
Setelah dilantik presiden dan wakil presiden menjalankan pemerintahan sesuai dengan
program yang telah ditetapkan sendiri. Dalam menjalankan pemerintahan presiden dan wakil
presiden tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945. Presiden dan wakil presiden menjalankan
pemerintahan sesuai dengan tujuan negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Sebagai seorang kepala negara, menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Presiden mempunyai wewenang sebagai berikut:
1. membuat perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
2. mengangkat duta dan konsul. Duta adalah perwakilan negara Indonesia di negara
sahabat. Duta bertugas di kedutaan besar yang ditempatkan di ibu kota negara sahabat
itu, Sedangkan, konsul adalah lembaga yang mewakili negara Indonesia di kota tertentu
di bawah kedutaan besar kita yaitu :
a. Menerima duta dari negara lain
b. memberi gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan lainnya kepada warga negara Indonesia
atau warga negara asing yang telah berjasa mengharumkan nama baik Indonesia.

3
Sebagai seorang kepala pemerintahan presiden mempunyai kekuasaan tertinggi untuk
menyelenggarakan pemerintahan negara Indonesia, Wewenang, hak, dan kewajiban. Presiden
sebagai kepala pemerintahan, diantaranya:
1. memegang kekuasaan pemerintah menurut Undang-Undang Dasar 1945.
2. berhak mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) kepada DPR.
3. menetapkan peraturan pemerintah.
4. memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala Undang- Undang dan
peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa.
5. memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah
Agung. Grasi adalah pengampunan yang diberikan oleh kepala negara kepada orang
yang dijatuhi hukuman. Sedangkan rehabilitasi adalah pemulihan nama baik atau
kehormatan seseorang yang telah dituduh secara tidak sah atau dilanggar
kehormatannya.
6. memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR. Amnesti
adalah pengampunan atau pengurangan hukuman yang diberikan oleh negara kepada
tahanan-tahanan, terutama tahanan politik. Sedangkan, abolisi adalah pembatalan
tuntutan pidana.
Selain sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, seorang presiden juga merupakan
panglima tertinggi angkatan perang.
Dalam kedudukannya seperti ini, presiden mempunyai wewenang sebagai berikut:
1. menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan
persetujuan DPR.
2. membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR.
3. menyatakan keadaan bahaya.

2.3. Kewajiban Eksekutif


Badan Eksekutif merupakan pihak yang amat menentukan keberlangsungan program
sesuatu negara. Di negara-negara demokratis, badan Eksekutif terdiri dari kepala negara seperti
raja atau presiden beserta menteri-menterinya. Dalam arti luas, badan Eksekutif mencakup juga
pegawai negeri sipil dan militer. Dalam sistem negara presidentil, para menteri merupakan
pembantu presiden dan langsung dipimpin oleh presiden. Sedangkan dalam sistem parlementer,

4
Perdana Menteri beserta menteri-menterinya dinamakan bagian dari badan eksekutif yang
bertanggung jawab. Sedangkan, raja dalam sistem monarkhi konstitusionil dinamakan “bagian
dari badan eksekutif yang tidak dapat diganggu gugat.

Secara singkat, badan Eksekutif berwewenang sebagai berikut:


1. Menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan negara-negara lain.
2. Melaksanakan undang-undang serta peraturan-lain dan menyelenggarakan administrasi
negara.
3. Mengatur angkatan bersenjata, menyelenggarakan perang serta keamanan serta
pertahanan negara.
4. Memberi grasi, amnesti, dan sebagainya.
5. Merencanakan rancangan undang-undang dan pembimbingnya dalam badan perwakilan
rakyat sampai menjadi undang-undang.
Karena negara Indonesia mayoritas ummat Islam maka semestinya Presiden yang
memimpin lembaga eksekutif harus menjalankan wewenangnya selaras dengan ketentuan Islam,
dan itu menjadi kewajiban baginya walaupun ia bukan seorang muslim, apalagi kalau kepala
negara itu seorang muslim seperti di Indonesia. Dalam membina hubungan diplomatik dengan
negara luar ia harus mengedepankan relasi yang bernuansa Syari’ah, jangan sampai wujud
hubungan dengan negara luar dalam bidang prostitusi, dalam bidang perniagaan narkoba, dalam
bidang perampokan dan seumpamanya.
Badan legislatif di Indonesia atau representatives bodies adalah struktur politik yang
mewakili rakyat Indonesia dalam menyusun undang-undang serta melakukan pengawasan atas
implementasi undang-undang oleh badan eksekutif di mana para anggotanya dipilih melalui
Pemilihan Umum. Struktur-struktur politik yang termasuk ke dalam kategori ini adalah Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat Tingkat I dan Tingkat II, Dewan
Perwakilan Rakyat, dan Dewan Perwakilan Daerah.
Eksekutif adalah struktur politik yang melaksanakan substansi undang-undang yang telah
disahkan oleh lembaga legislatif. Di Indonesia, lembaga eksekutif terdiri atas 2 bagian yaitu
Governing Bodies dan Support Bodies. Governing Bodies adalah struktur politik yang
menjalankan fungsi pemerintahan harian negara secara langsung. Sementara itu Support Bodies,

5
berada di bawah lembaga Presiden, dan menjalankan fungsi dukungan terhadap Governing
Bodies.
Menurut UUD 1945, untuk menjalankan mekanisme pemerintahan di negara Republik
Indonesia maka, di dirikan satu lembaga tertinggi negara dan Lima lembaga tertinggi negara
yang merupakan komponen yang melaksanakan atau meyelenggarakan kehidupan negara.
Lembaga tertinggi negara ialah majelis permusyawaratan rakyat MPR sebagai penjelmaan
seluruh rakyat Indonesia adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam negara dan pelaksana dari
kedaulatan rakyat.
Lembaga-lembaga tinggi negara adalah aparat-aparat negara utama yang kedudukannya
adalah dibawah MPR, sesuai dengan urutan-urutan yang terdapat dalam UUD 1945, lembaga-
lembaga tinggi negara adalah sebagai berikut:
a Majelis Permusyawaratan Rakyat
b Dewan Perwakilan rakyat
c Presiden dan Wakil Presiden
d Mahkamah Agung
e Mahkamah konstitusi
f Badan Pemeriksa Keuangan

2.4. Tipe Lembaga eksekutif


Tipe lembaga eksekutif terbagi menjadi dua yaitu :
1. Hareditary Monarch yakni pemerintahan yang kepala negaranya dipilih berdasarkan
keturunan. Contohnya: Inggris dengan dipilihnya kepala negara dari keluarga
kerajaan.
2. Elected Monarch yakni kepala negara biasanya presiden yang dipilih oleh badan
legislatif ataupun lembaga pemilihan.

2.5. Sistem Lembaga Eksekutif terbagi menjadi dua:


1. Sistem Pemerintahan Parlementer Kepala negara dan kepala pemerintahan terpisah.
Kepala pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri, sedangkan kepala negara
dipimpin oleh presiden. Tetapi, kepala negara disini hanya berfungsi sebagai simbol
suatu negara yang berdaulat.

6
2. Sistem Pemerintahan Presidensial Kepala pemerintahan dan kepala negara,
keduanya dipengang oleh presiden.

2.6. Kekuasaan eksekutif dipengaruhi oleh:

A. Sistem pemerintahan
1. Presidensia : Hubungan di dalam sebuah trias politika tidak dapat saling
menjatuhkan. Cth: Indonesia dari tahun 2004- sekarang.
2. Parlementer: Ada bagian di dalam sebuah trias politika yang dapat menjatuhkan
bagian lain yaitu, legislatif terhadap eksekutif riil. Cth: Indonesia pada era
parlementer.
3. Presidensial semu: eksekutif tidak dapat di
jatuhkan oleh pengembang kekuasaan legislatif. Namun, ironisnya ada lembaga
tertinggi negara yang notabene adalah bagian dari legislatif dan dapat
menjatuhkan eksekutif. Cth: Indonesia pada masa Orde Baru.
4. Parlementer semu: eksekutif riil merupakan bagian dari legislatif karena ia dipilih
oleh legislatif (parlemen) dan konsekuensinya ia dapat dijatuhkan parlemen.
Namun, parlemen ternyata dapat juga dibubarkan oleh eksekutif, tepatnya
eksekutif nominal. Cth: Perancis, dimana PM dapat dipecat parlemen, dan
parlemen dapat dibubarkan presiden sekaligus mempercepat pemilu legislatif.
B. Jenis eksekutif
1. Eksekutif riil adalah bagian dari eksekutif yang menjalankan roda pemerintahan.
Cth: kepala pemerintahan.
2. Eksekutif nominal adalah bagian dari eksekutif yang menjalankan kekuasaan
simbolik dan seremonial. Cth: kepala negara.
C. Fungsi dasar eksekutif
1. Kepala negara Tugas utama: menjadi simbol negara dan memimpin kegiatan
seremonial kenegaraan.
2. Kepala pemerintahan Tugas utama: memimpin kabinet (menjalankan
pemerintahan).

7
D. Konsekuensi dari implementasi prinsip kekuasaan yang mempengaruhi pola
hubungan dalam trias politika.
1. Pemisahan kekuasaan.
2. Pembagian kekuasaan.
E. Asas pemerintahan yang diaplikasikan eksekutif
1. Sentralisasi, desentralisasi, dekonsentrasi, medebewind.

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Jadi,kesimpulan menurut kelompok kami yaitu lembaga eksekutif merupakan
lembaga/badan yang menjalankan pemerintahan seperti presiden dan wakil presiden
membentuk Departemen/Lembaga non Departemen untuk membantu presiden dalam
melaksanakan atau menjalankan pemerintahan Negara.

Lembaga penyelenggara kekuasaan Negara berikutnya adalah lembaga eksekutif yang


berfungsi menjalankan undang-undang. Di Negara-negara demokratis ,secara sempit lembaga
eksekutif di artikan sebagai kekuasaan yang di pegang oleh raja atau (presiden) beserta
menteri-menterinya (kabinetnya). Dalam arti luas,lembaga eksekutif juga mencakup para
pegawai negeri sipil dan militer. Oleh karenanya sebutan mudah bagi lembaga eksekutif
adalah pemerintah lembaga dan eksekutif dijalankan oleh presiden dan di bantu oleh para
menteri . jumlah anggota eksekutif jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah anggota
legislatif ,hal ini bisa di maknai karena eksekutif berfungsi hanya menjalankan undang-
undang yang di buat oleh legislatif . pelaksanaan undang-undang ini tetap masih diawasi
oleh legislatif ,selain melaksanakan undang-undang, Eksekutif juga mempunyai tugas untuk
melaksanakan kewajibannya.

3.2. Saran
Untuk penyempurnaan makalah ini penulis mengharapkan suatu kritikan atau saran yang
gunanya bersifat membangun dan penyempurnaan makalah ini. Penulis menyadari dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,karena penulis masih dalam tahap belajar
dalam penulisan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://putrapemerintahan.blogspot.com/2012/05/lembaga-eksekutif-sistem-politik.html

http://pelitarezza.blogspot.com/2013/12/tugas-pokok-dan-fungsi-eksekutif.html

10

Anda mungkin juga menyukai