Anda di halaman 1dari 1

Nama : Citra Parasayu Khairunnisa

NIM : 148820300016
PBI

Bab VIII : Pembelajaran Dan Pengembangan Kurikulum

1. Kurikulum dan landasan pengembangan kurikulum.


Kurikulum menurut para ahli (Zais, Tanner dan Tanner) yaitu, kurikulum sebagai jalan
meraih ijazah, kurikulum sebagai mata dan isi pelajaran, kurikulum sebagai rencana kegiatan
pembelajaran, kurikulum sebagai hasil belajar, kurikulum sebagai pengalaman belajar. Dari
kelima konsep kurikulum guru dapatmemilih satu atau lebih konsep kurikulum. Landasan
pengembangan kurikulum meliputi, landasan folosofis. Untuk landasan filosofis
pengembangan kurikulum di Indonesia secara cepat dan tepat yakni nilai dasar yang
merupakan falsafah dalam pendidikan manusia seutuhnya yaitu Pancasila. Landasan social-
budaya-agama, Landasan ilmu pengetahuan teknologi dan seni, landasan kebutuhan
masyarakat, dan landasan perkembangan masyarakat.

2. Komponen dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.


Komponen kurikulum terdiri dari, tujuan, materi/pengalaman belajar, organisasi, dan
evaluasi.  Empat komponen kurikulum tersebut akan dapat dihasilkan melalui
pengembangan kurikulum yang memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
Prinsip itu meliputi, (i) prinsip relevansi, relevansi berarti sesuai antara komponen-komponen
kurikulum dan juga sesuai dengan kebutuhan masyarakat, (ii) prinsip kontinuitas, komponen
kurikulum dikembangkan secara berkesinambungan, (iii) prinsip fleksibilitas, kurikulum harus
mampu disesuaikan dengan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang.

3. Model-model pengembangan kurikulum.


Pertama model administrative, atau garis komando (a) menyiapkan seperangkat
dokumen kurikulum baru, (b) menyiapkan instalansi atau implementasi dokumen. Model ini
membutuhkan kegiatan penyiapan para pelaksana kurikulum melalui pelatihan agar dapat
melaksanakan kurikulum dengan baik. Kedua model grass-roots, atau rakyat biasa semua
inisiatif dan upaya pengembangan kurikulum dari bawah. Ketiga model Beauchamp,
mengumpulkan data melalui kegiatan evaluasi yang digunakan untuk proses pengembangan
kurikulum. Keempat model Arah Terbalik Taba, model pengembangan kurikulum ini terbalik
dari yang lazim dilaksanakan, yakni dari biasanya dilakukan secara deduktif dubalik menjadi
induktif. Kelima model Rogers, model ini lebih mementingkan kegiatan pengembangan
kurikulum daripada rancangan pengembangan kurikulum tertulis, yakni melalui aktivitas dan
interaksi dalam pengalaman kelompok intensif yang terpilih.

Anda mungkin juga menyukai