Anda di halaman 1dari 4

Nama : Adli Adliyansyah

Nim. :2020.01.003
Kelas. :Pai V A
Semester: 5 (lima)

UAS PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. Kemiripan praksis pendidikan perenialisme dan esensialisme dalam dunia pendidikan


menyebabkan keduanya sulit dibedakan, akan tetapi perbandingan antara keduanya dapat
dikemukakan seperti:
a. Perenialisme lebih menekankan kemampuan intelektual dibandingkan dengan
esensialisme.
b. Perenialisme meruapak reaksi dari progresif dan esensialisme masih dapat menerima
progresivitas.
c. Perenialisme menggunakan data dan fakta pengetahuan seperti The Great Book
sebagai materi pengajaran, sedangkan esensialisme menggunakannya hanya untuk
melengkapi keseharian hidup modern. Esensialis mengajarkan hal-hal dasar, tetapi
tidak fundamental, esensial untuk ketrampilan hidup.
d. Perenialisme berpusat pada isi pengetahuan (subject centered), sedangkan aliran
esensialisme berpusat pada pengetahuan dasar untuk ketrampilan yang dibutuhkan.
e. Progresif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti ke arah kemajuan. Artinya
dalam pengelolaan pengaduan di Ombudsman dituntut untuk terus menerus melakukan
perbaikan dan evaluasi terhadap penanganan pengaduan agar tercipta pelayanan publik
yang prima secara efektif dan efisien. Singkatnya, pola penyelesaian pengaduan di
Ombudsman beralih mengedepankan pendekatan informal sebagai bentuk alternatif
yang menekankan pada pencarian solusi dan dapat meminimalisir proses hukum.

2. - landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum ialah asumsi-asumsi atau rumusan


yang didapatkan dari hasil berpikir secara mendalam, analitis, logis dan sistematis
(filosofis) dalam merencanakan, melaksanakan, membina dan mengembangkan
kurikulum.

- Landasan psikologis dalam pengembangan kurikulum ialah suatu landasan dalam proses
pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia pada
umumnya serta gejala yang berkaitan dengan aspek kurikulum pribadi manusia serta
tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi anak didik.
3. Berikut adalah beberapa cara untuk menyusun kurikulum.
1) Menentukan Landasan Kurikulum. ...
2) Membuat Tujuan dari Penyusunan Kurikulum. ...
3) Menentukan Isi Kurikulum. ...
4) Menentukan Metode/Strategi Pembelajaran. ...
5) Menentukan Sumber Belajar. ...
6) Menentukan Evaluasi Kurikulum.

4. a. Isi kurikulum harus valid (sahih) dan signifikan (terpercaya)

Hal ini berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang fundamental (dasar). Mengapa
dikatakan fundamental? Karena hal ini mencakup ide-ide pokok atau teori-teori
kontemporer dari suatu cabang ilmu pengetahuan tertentu. Ali (2008) dalam
https//www.blogspot/kriteria-kurikulum.html mengistilahkannya denga mempelajari
struktur ilmu pengetahuan, akan dicapai tingkat kemampuan yang lebih baik, karena
hal ini mempunyai nilai transfer yang sangat luas.

Lalu bagaimana menentukan bahwa suatu bahan pelajaran sebagai isi kurikulum itu
merupakan struktur ilmu pengetahuan? Maka dalam hal ini orang ahli atau para pakar
dari cabang ilmu pengetahuanlah yang sudah dijamin paham. Oleh karena itu, peran
para pakar sangat diperlukan dalam menentukan kurikulum dan juga kenyataan yang
terjadi di lingkungan haruslah dilibatkan.

b. Isi kurikulum harus berpegang kepada kenyataan-kenyataan sosial.

Hal ini bermaksud bahwa isi dari kurikulum haruslah melihat kenyataan yang terjadi di
masyarakat. Mengingat ini adalah era globalisasi, kurikulum pun harus mengikuti
perkembangan era globalisasi. Selain itu faktor keterbatasan sarana dan prasarana
satuan pendidikan juag menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini.

c. Keseimbangan antara kedalaman dengan keluasan.

Hal ini mengandung maksud bahwa isi kurikulum haruslah mempunyai ruang lingkup
(scope) yang keluasannya seimbang dengan kedalamannya. Keluasan ruang lingkup
berkaitan dengan banyaknya pengalaman belajar yang dapat dicapai serta banyaknya
bahan pelajaran yang dapat dipelajari. Sedangkan dalamnya isi berkaitan dengan
kemampuan atau penguasaan bahan pelajaran.

d. Isi kurikulum menjangkau tujuan yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Dalam hal ini isi kurikulum haruslah mencakup hal-hal yang dapat menjangkau aspek-
aspek perilaku baik pengetahuan, keterampilan atau pun sikap peserta didik.

e. Isi kurikulum harus dapat dipelajari dan disesuaikan dengan pengalaman siswa.

f. Isi kurikulum harus dapat dipelajari dan disesuaikan dengan pengalaman siswa.

5. Model-model pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut: Model Administratif,


Model Pendekatan Grass Roots, Model Demonstrasi, Model Beauchamp, Model Roger’s,
Model Pemecahan Masalah dan Taba’s Inverted Model. Adapun prosedur dalam
pengembangan kurikulum meliputi perencanaan kurikulum, pengorganisasian kurikulum.
1) Model Administratif
Semuanya memiliki arti yang sama yaitu suatu pendekatan atau prosedur
pengembangan kurikulum yang dilakukan oleh suatu tim atau para pejabat tingkat atas
sebagai pemilik kebijakan.

2) Pendekatan grass roots yang disebut juga dengan istilah pendekatan bottom-up, yaitu
suatu proses pengembangan kurikulum yang diawali dari keinginan yang muncul dari
tingkat bawah, yaitu sekolah sebagai satuan pendidikan atau para guru.

3) Pengertian metode demonstrasi menurut Syah (2000:208) adalah metode mengajar


dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan,
baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan
dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.

4) Model Beauchamp
Menetapkan wilayah atau arena yang akan melakukan perubahan suatu kurikulum.
Wilayah itu bisa terjadi pada hanya satu sekolah, satu kecamatan, kabupaten, atau
mungkin tingkat provinsi dan tingkat nasional

5) Model adalah pola yang dapat membantu berfikir,konseptualisasi, suatu proses yang
menunjukkan prinsip-prinsip, dan proseduryang dapat menjadi pedoman bertindak

6) Model pemecahan masalah merupakan model dalam pembelajaran dengan cara


melatih siswa menghadapi berbagai masalah, baik masalah pribadi maupun masalah
kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran

7) Model kurikulum yang digunakan oleh Taba adalah model yang menggunakan
induktif. Model ini dimulai dengan melaksanakan eksperimen, diteorikan, kemudian
diimplementasikan.

6. Kurikulum
1) Menggunakan kurikulum 2013 secara penih
2) Menggunakan kurikulum darurat
3) menggunakan kurikulum merdeka
4) kerangka dasar
5) kopetensi yang dituju
6) struktur kulikulum
7) pembelajran
8) penilaian
9) perangkat kurikulum
10) perangkat ajaran dari pemerintah

Anda mungkin juga menyukai