DASAR-DASAR PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN 1. Konsep pendidikan di era modern saat ini seharusnya memang tidak terpaku pada buku saja. Pendidik dan peserta didik alangkah baiknya dikenalkan dengan internet, sumber- sumber materi dari internet, dan teknologi guna menunjang pembelajaran. Pembelajaran juga tidak melulu dilakukan dengan metode ceramah, saat ini dapat dilakukan seperti peserta didik mencari materi di internet kemudian membuat ppt sebagai bahan presentasi dan dilakukan tanya jawab, dengan itu dapat terjadi reaksi timbal balik antar guru dan murid. Guru juga dapat menayangkan video penunjang pembelajaran yang didapatkan dari youtobe dengan begitu pengetahuan siswa akan materi yang disampaikan akan lebih luas. 2. Pendidikan Islam jaman dulu menekankan dan mengajarkan akan budi pekerti, etika, saling mengalah, sopan santun, mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi. Pendidikan jaman dulu terpaku pada ajaran guru tanpa pengaruh dari luar, sehingga memang murid yang diajarkan menuruti akan apa yang diajarkan. Sedangkan pada pendidikan Islam jaman sekarang, sopan santun, etika memang diajarkan tetapi pengaruh lingkungan dan media sosial jauh berpengaruh akan perkembangan peserta didik. Budaya yang kurang baik dari luar negeri misal menjadi contoh buruk bagi peserta didik menurut Islam seperti memakai semir di sekolah, melawan terhadap guru dan lain sebagainya. 3. Esensi pendidikan adalah pembentukan karakter manusia dan hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia-manusia di Indonesia. Pembangunan disini diartikan sebagai pemenuhan hajat hidup, jasmani dan rohani dan lain sebagainya. Esensi pendidikan dengan pembangunan nasional yaitu : Pembangunan merupakan usaha ke dalam diri manusia itu sendiri sedangkan pembangunan usaha ke luar diri manusia (lingkungannya) Dengan pendidikan dapat menghasilkan sumber daya yang berkualitas yang dapat menunjang pembangunan dan hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan Sebagai objek, manusia dipandang sebagai sasaran yang dibangun yaitu dengan pembangunan ke dalam diri manusia melalui pendidikan. Dalam hal ini pembangunan meliputi ikhtisar ke dalam diri manusia, berupa pembinaan pertumbuhan jasmani, dan perkembangan rohani yang meliputi kemampuan penalaran, sikap diri, sikap sosial, dan sikap terhadap lingkungannya, tekad hidup yang positif serta keterampilan kerja. Pendidikan juga berperan mengembangkan yaitu menghidup suburkan potensi-potensi “kebaikan” dan sebaliknya mengerdilkan potensi “kejahatan”. Manusia dipandang sebagai “subjek” pembangunan karena ia dengan segenap kemampuannya menggarap lingkungannya secara dinamis dan kreatif, baik terhadap sarana lingkungan alam maupun lingkungan sosial/ spiritual. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pendidikan mengarah ke dalam diri manusia dan pembangunan lebih mengarah ke lingkungan sekitarnya. 4. Islam telah menggariskan pendidikan seumur hidup. Rasulullah SAW bersabda: “tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat”. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa pendidikan berlangsung tanpa batas mulai dari sejak kita lahir hingga meninggal dunia. Pendidikan seumur hidup (Life Long Education) dalam ruang lingkupnya, belajar tidak melulu selalu terkait dalam ruang. Proses belajar dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Proses dari pembelajaran ini berlansung secara kontinu dan tidak terbatas oleh waktu dan tempat sepanjang perjalanan hidup manusi sejak lahir hingga meninggal dunia.