Anda di halaman 1dari 12

BENGKEL KERJA KOMUNIKASI :

Upaya Pemberdayaan Mahasiswa Perspektif Manajemen Sumber


Daya Manusia

Farida Nurul R
Surokim
Netty Dyah K
Nikmah Surayandari

Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Trunojoyo Madura


Email : wawafarida @gmail.com

ABSTRAK
Sumber daya manusia adalah salah satu komponen terpenting yang ada di dalam suatu perusahaan.
Peranan sumber daya manusia di era perkembangan teknologi tampak berperan sekali. Walaupun
teknologi secanggih apapun tidak dapat berjalan jika tidak diproses oleh manusia. Tulisan ini mencoba
membahas mengenai model Bengkel Kerja Komunikasi dari sisi manajemen sumber daya manusia.
Mahasiswa merupakan sumber daya manusia potensial dalam Bengkel Kerja Komunikasi ini. Istilah
SDM mengandung konotasi yang bersangkutan dengan kondisi manusia pada umumnya, baik di
dalam maupun di luar organisasi. Sasaran yang ingin dicapai oleh manajemen SDM adalah untuk
meningkatkan konstribusi dari orang yang ada dalam organisasi.

Key Word : manajemen sumber daya manusia, laboratorium, Transferable Skill, Bengkel Kerja
Komunikasi

PENDAHULUAN takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, ber-


Menurut Undang-Undang Republik akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem mandiri, dan menjadi warga negara yang
pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana mewujudkan tujuan mulia tersebut, sekolah
belajar dan proses pembelajaran agar peserta sebagai lembaga penyelenggara pendidikan
didik secara aktif mengembangkan potensi pun memiliki peranan yang sangat besar untuk
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keberhasilan suatu pendidikan. Mulai dari
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, peran guru, lingkungan belajar sampai pada
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan ketersediaan fasilitas belajar mengajar.  Salah
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa satu fasilitas dalam proses belajar mengajar
dan negara.   yang tidak boleh dikesampingkan adalah
Tujuan Pendidikan Nasional adalah Laboratorium. Diharapkan laboratorium
untuk mengembangkan potensi peserta didik yang tersedia merupakan tempat latihan yang
agar menjadi manusia yang beriman dan ber- memiliki kesamaan operasional dan peralatan

193
194 Komunikasi, Vol. X No. 02, September 2016: 193-204

dengan yang akan digunakan didalam tempat Keberadaan laboratorium komunikasi


kerjanya kelak. Laboratorium merupakan sebagai wahana bengkel kerja komunikasi
perangkat kelengkapan akademik dalam me- untuk mempersiapakan mahasiswa siap terjun
nunjang kegiatan proses belajar mengajar. di dunia kerja yang kompetitif, inovatif dan
Selain itu, laboratorium juga merupakan kreatif bukan sesuatu yang tidak mungkin
tempat melakukan aktifitas praktikum untuk terjadi. Prodi Ilmu Komunikasi UPN Surabaya
mengaplikasikan teori ke dalam praktek. dan Stikom Surabaya merupakan salah satu
Menurut Konsorsium Ilmu Pendidikan contoh prodi yang memiliki laboratorium
(Moh. Amien, 1988:1), laboratorium diartikan komunikaksi yang sangat mapan. Di labora-
sebagai sarana, prasarana dan mekanisme kerja torium inilah prodi komunkasi UPN dan
yang menunjang secara unik satu atau lebih Stikom mencetak lulusannya yang mempunyai
dharma perguruan tinggi melalui pengalaman skill kompetitif, inovatif dan kreatif sehingga
langsung dalam membentuk keterampilan, siap menjadi lulusan yang tidak hanya siap
pemahaman, dan wawasan dalam pendidikan mencari kerja, namun siap menciptakan
dan pengajaran serta dalam pengembangan peluang kerja bagi masyarakat sekitar.
ilmu dan teknologi dan pengabdian pada Demi kelancaran dan kenyamanan dalam
masyarakat. Sedangkan menurut PP No.25/ penggunaan dan pemanfaatan laboratorium,
1980, pasal 27, laboratorium/studio adalah maka perlu adanya pengelolaan dan penataan
sarana penunjang jurusan dalam satu atau seni yang baik secara berkala yang dilakukan
tertentu sesuai dengan keperluan bidang studi oleh penanggung jawab laboratorium. Hal
yang bersangkutan. inilah yang akan diuraikan dalam makalah ini
Sebagai universitas baru, UTM masih dengan menggunakan perspektif manajemen
banyak mempunyai kekurangan baik dari sumber daya manusia. Mahasiswa sebagai
SDM praktek maupun infrastruktur penunjang sumber daya manusia yang secara kultural
pendidikan. Sebagai prodi yang sebagian besar mengelola laboratorium ini dipandang sebagai
keilmuannya membutuhkan skill langsung, sosok potensial dalam pengembangan dan
maka keberadaan laboratorium komunikasi fungsi laboratorium ini di masa depan.
menjadi sangat penting sebagai sarana praktek
langsung dalam mempersiapkan skill yang TINJAUAN PUSTAKA
kompetitif namun transferable skill belum
dapat secara optimal bisa diterapkan di 1 Transferable Skill
prodi ini. Dengan berbagai kekurangan baik Transferable skills adalah ketrampilan
infrastruktur maupun metode pembelajarannya, yang dapat ditransfer di tempat kerja untuk
laboratorium prodi komunikasi UTM saat ini menyelesaikan pekerjaan. Dari semua ketram-
masih sebatas tempat pasif pembantu prasarana pilan yang dimiliki oleh seseorang transferable
mata kuliah. Padahal sebenarnya keberadaan skills merupakan ketrampilan utama yang
laboratorium dalam prodi komunikasi menjadi dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja sebab
sangat penting bukan hanya sebagai prasarana transferable skills ini merupakan portable
pendamping mata kuliah praktek, namun dapat skills yang dimiliki seseorang dan siap
menjadi sarana bengkel kerja komunikasi dimanfaatkan untuk menyelesaikan pekerjaan
sebagi upaya meminimalisasi pengangguran di tempat kerja (Copland 2006; Smith, 2003;
intelektual. QAA, 2000).
BENGKEL KERJA KOMUNIKASI: Upaya Pemberdayaan... (Farida Nurul R., dkk.) 195

Sejak beberapa tahun yang lalu trans- kekuatan dan petunjuk jika seseorang berniat
ferable skills dikembangkan University melakukan kebaikan); (2) Pemurah (tidak
of Westminster (2004) dan University pelit) secara material dan non-material misal-
of Cambridge (2004). Prinsip dasar dari nya dalam hal membagi pengetahuan dan
pengembangan transferable skills mahasiswa keterampilan atau menunjukkan nilai-nilai
ini adalah dapat dikembangkan melalui yang menurut pengukuran tertentu dipandang
peningkatan kualitas pembelajaran selama baik; (3) Pekerja keras; (4) Peduli terhadap
masa studi berlangsung. Konsep ini sampai lingkungan kerja dan social
saat ini terus dikembangkan di kedua Demikian pula nilai-nilai unggul yang
universitas tersebut terutama pada University sebaiknya dikembangkan antara lain: (1)
of Westminster namun belum diukur. Memiliki etos kerja yang unggul dimana
Pondasi kompetensi yang baik diba- dosen memiliki pandangan bahwa kerja
ngun dari bahan soft skills yang baik.Soft harus dilakukan atas dasar pengetahuan,
skills yang dikembangkan seyogyanya dipilih ketrampilan dan sikap yang benar, malu
dari aspek-aspek yang transferable sehingga jika hasil pekerjaanya kurang baik, dan
transferable skills yang dimiliki mahasiswa selalu meningkatkan kualitas hasil kerja dari
benar-benar dapat dimanfaatkan untuk me- waktu ke waktu; (2) Selalu berusaha untuk
nyelesaikan pekerjaan di tempat mereka do the best; sehingga tidak pernah terlintas
kelak (Siswandari, 2006; Siswandari dan sedikitpun dalam benaknya bahwa pekerjaan
Susilaningsih, 2006; 2007; 2008), misalnya: akan dilakukan sekadarnya tanpa perencanaan
(1) Kemampuan berkomunikasi secara efektif dan hasil yang dapat diukur atau diamati; (3)
didalam tim kerja (ingat bahwa kemampuan Selalu berorientasi pada action dan ;product;,
berkomunikasi termasuk kedalam soft skill); tidak cenderung menghabiskan waktu untuk
(2) Kemampuan bernegosiasi dengan win- bicara yang tidak karuan dan tanpa hasil;
win solution (harap diingat pula bahwa (4) Meyakini bahwa pekerjaan apapun
kemam-puan bernegosiasi saja termasuk harus dipertanggungjawabkan tidak hanya
kedalam soft skill); (3) Kemampuan menilai kepada atasan di dunia namun terutama harus
manfaat penggunaan IT secara benar; (4) dipertanggungjawabkan kepada Allah, Tuhan
Kemampuan bekerjasama didalam kelompok Yang Maha Esa setelah yang bersangukutan
dengan mematuhi pembagian kerja dan meninggal dunia; (5) Tidak mengambil hak
tanggungjawab; (5) Kemampuan menghargai orang lain; Selalu berupaya untuk bersikap adil
orang lain berdasarkan kompetensi yang bahkan terhadap musuh; den gan semangat
dimiliki; (6) Kemampuan memimpin tim untuk kebaikan penyelenggaraan institusi
secara adil dan demokratis. Teori pengembangan skills dan trans-
Selanjutnya, ciri kepribadian yang ferable skills yang dikemukakan oleh Copland
dianggap sangat penting untuk dikembangkan (2006, 2004) maupun Curzon (1985), dimana
(Loogma, 2004; Parry, 1998)) antara lain: (1) transferable skills ini dapat dikembangkan
Bertanggung jawab; (2) Jujur; (3) Inisiatif; (4) melalui peningkatan kualitas pembelajaran.
Setia; dan (5) Mandiri Peningkatan kualitas pembelajaran ini
Disamping itu, ciri kepribadian lain yang antara lain dapat diterjemahkan oleh peneliti
sebaiknya juga dikembangkan adalah: (1) kedalam peningkatan tiga tahap proses
Percaya diri (karena Allah akan memberikan pembelajaran yaitu (1) tahap perencanaan
196 Komunikasi, Vol. X No. 02, September 2016: 193-204

atau perancangan pembelajaran, (2) tahap manusia didefinisikan: Human resource


pelaksanaan pembe-lajaran dan (3) tahap management is the activities undertaken
pengukuran.Dengan demikian berdasarkan to attact, develop, motivate, and maintain
hasil penelitian ini dapat dikemukakan bahwa a high performing workforce within the
pengembangan transferabkle skills mahasiswa organization (Manajemen sumber daya
dapat dilakukan melalui peningkatan kua- manusia adalah aktivitas yang dilakukan
litas pembelajaran secara terpadu (terutama merangsang, mengembangkan, memotivasi,
yang berkaitan dengan perumusan tujuan dan memelihara kinerja yang tinggi dalam
pembelajaran yang didasarkan pada kuri- organisasi). Berdasarkan definisi di atas pula,
kulum dan hasil kajian atau prediksi terhadap Marihot Tua mengatakan bahwa sumber daya
permintaan pasar kerja; perancangan strategi manusia dengan keseluruhan penentuan dan
pembelajaran yang diharapkan dapat mening- pelaksanaan berbagai akivitas, policy, dan
katkan pengetahuan, ketrampilan; terutama program yang bertujuan untuk mendapatkan
transferable skills dan sikap positif mahasiswa tenaga kerja, pengembangan, dan pemeliharaan
untuk terus mengembangkannya dalam dalam usaha meningkatkan dukungannya
rangka menunjang pencapaian kehidupan terhadap peningkatan efektivitas organisasi
yang lebih baik, dan implementasi dari dengan cara yang secara etis dan sosial dapat
langkah strategis yang telah dirancang ter- dipertanggungjawabkan.
sebut). Hal ini antara lain dimaksudkan Menurut Hasibuan (2007:10), mana-
untuk mewujudkan tanggung jawab lembaga jemen sumber daya manusia adalah ilmu dan
pendidikan tinggi terhadap stakeholders seni mengatur hubungan dan peranan tenaga
terutama kepada mahasiswa sebagai calon kerja agar efektif dan efisien membantu
lulusan yang akan segera memasuki dunia terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan
kerja agar memiliki transferable skills yang masyarakat. Fungsi-fungsi MSDM terdiri dari
memadai dan memenuhi tuntutan pengguna perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
kerja yang membutuhkan berbagai spesifikasi pengendalian, pengadaan, pengembangan,
ketrampilan dari Sumber Daya Manusia yang kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,
akan dipekerjakan kedisiplinan, dan pemberhentian.
Menurut Kiggundu dalam Cardoso
2. Manajemen Sumber Daya Manusia Gomes (2003:4) Manajemen sumber daya
manusia dalam perspektif internasional, atau
Sumber daya manusia merupakan makro adalah: “Human resource management
salah satu faktor yang penting dalam suatu ... is the development and utilization of
organisasi atau perusahaan, disamping faktor personnel for the effective achievement
lain seperti modal. Oleh karena itu, sumber of individual, organizational, community,
daya manusia harus dikelola dengan baik national, and international goals and
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi objectives, (manajemen sumber daya manusia
organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam adalah pengembangan dan pemanfaatan
perusahaan yang dikenal dengan manajemen personil (pegawai) bagi pencapaian yang
sumber daya manusia. efektif mengenai sasaran-sasaran dan tujuan-
Menurut Marihot Tua E.H. dalam tujuan individu, organisasi, masyarakat,
Sunyoto (2012:1), manajemen sumber daya nasional, dan internasional). Sedangkan
BENGKEL KERJA KOMUNIKASI: Upaya Pemberdayaan... (Farida Nurul R., dkk.) 197

pengertian MSDM dalam perspektif mikro, pemutusan hubungan kerja, yang ditujukan
biasanya sama dengan pengertian yang bagi peningkatan kontribusi produktif dari
diberikan terhadap manajemen personalia, SDM organisasi terhadap pencapaian tujuan
seperti dijelaskan oleh Flippo dalam Handoko organisasi secara lebih efektif dan efisien.”
(2011:3), manajemen personalia adalah peren- Menurut Cahayani (2009:1) definisi
canaan, pengorganisasian, pengarahan, dan MSDM ada beragam. Hanya sedikit ahli
pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, tentang Sumber Daya Manusia (SDM) yang
pengembangan, pemberian kompensasi, peng- mengutarakan definisi MSDM. Berikut ini
integrasian, pemeliharaan dan pelepasan dipaparkan sejumlah definisi tersebut: Definisi
sumber daya manusia agar tercapai berbagai dari Garry Dessler: ... The policies and
tujuan individu, organisasi dan masyarakat. practices one needs to carry out the ‘people’
Definisi yang senada juga dikemukakan or human resource aspects of a management
oleh French dalam Handoko (2011:3), men- position, including recruiting, screening,
definisikan manajemen personalia sebagai training, rewarding, and appraising. Definisi
penarikan, seleksi, pengembangan, penggu- dari Beer et al.: Human Resource management
naan dan pemeliharaan sumber daya manusia involves all management decisions and
oleh organisasi. Menurut Tulus dalam Cardoso action that affect the relationship between
Gomes (2003:6), MSDM adalah perencanaan, the organization and employee−its human
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan resources.
atas pengadaan, pengembangan, pemberian Definisi dari Pettigrew dan Whipp:
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan Human resource management relates to the
dan pemutusan hubungan tenaga kerja dengan total set of knowledge, skills, and attitudes
maksud untuk membantu mencapai tujuan that firms need to complete. It involves
organisasi, individu, dan masyarakat. concern for and action in the management
Sedangkan menurut Bangun (2012:6), of people, including: and compensation.
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah Such action may be bound together by the
suatu proses, perencanaan, pengorganisasian, creation of an HRM philosophy. Definisi
penyusunan staf, penggerakan, dan penga- dari Michael Amstrong: MSDM dapat
wasan, terhadap pengadaan, pengembangan, didefinisikan sebagai pendekatan stratejik dan
pemberian kompensasi, pengintegrasian, pe- koheren untuk mengelola aset paling berharga
meliharaan dan pemisahan tenaga kerjauntuk milik organisasi−orang-orang yang bekerja
mencapai mencapai tujuan organisasi. di dalam organisasi, baik secara individu
Menurut Sofyandi (2008:6), Manajemen maupun kolektif, guna memberi sumbangan
Sumber Daya Manusia adalah: “Suatu strategi untuk pencapaian sasaran organisasi. Dari
dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen keempat definisi diatas, dapat disimpulkan
yaitu planning, organizing, leading, dan bahwa MSDM berkaitan dengan pengelolaan
controlling, dalam setiap aktivitas/fungsi manusia yang berada di dalam suatu organisasi
operasional SDM mulai dari proses penarikan, yang ingin mencapai tujuan bersama, yaitu
seleksi, pelatihan dan pengembangan, pe- tujuan organisasi. Dalam sejumlah definisi
nempatan yang meliputi promosi, demosi, di atas juga dapat dilihat bahwa pengelolaan
dan transfer, penilaian kinerja, pemberian manusia dimulai sejak tahap perekrutan dan
kompensasi, hubungan industrial, hingga seleksi hingga tahap penilaian kinerja dan
198 Komunikasi, Vol. X No. 02, September 2016: 193-204

pemberian imbalan. merasa diwawancarai. Wawancara mendalam


Menurut Budiyanto (2013:47), Mana- juga dilakukan kepada jajaran pejabat prodi
jemen Sumber Daya Manusia adalah: “Kom- ikom (Kajur, sekjur, kepala Laboratorium)
binasi kegiatan yang berdampak biaya atas untuk memperoleh data tentang program
adanya pengelolaan sumber daya manusia, pembelajaran praktis yang slam ini telah
tetapi dampak biaya tersebut tidak seharus dilakukan, beserta kendala-kendala yang
dilihat sebagai biaya, Manajemen sumber daya dihadapinya.
manusia memandang manusia dalam organisasi Selain itu wawancara terstruktur, dan
sebagai aset yang perlu dirawat, ditingkatkan observasi juga dilakukan pada mahasiswa ilmu
kemampuan keterampilan dan menjaga komit- komunikasi mengenai pengetahuan, sikap,
mennya dalam bekerja, hal-hal tersebut akan prilaku mahasiswa ikom terhadap materi mata
berdampak pada peningkatan daya saing yang kuliah praktis di prodi ikom UTM beserta
unggul (competitive advantage).” Manajemen hambatan hambatan yang terjadi dalam proses
Sumber Daya Manusia menurut Ikhsan pembelajaran.
(2008:3), dapat diartikan sebagai kegiatan Teknik pengambilan data juga dilakukan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan melalui metode FGD. Teknik ini untk meng-
dan pengendalian atas pengadaan tenaga hasilkan rumusan desain tranferable skill
kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, yang diterapkan dalam mata kuliah praktis
16 pemeliharaan dan pemutusan hubungan ilmu komunikasi melalui media bengkel kerja
kerja dengan sumber daya manusia untuk komunikasi. Teknik ini dilakukan oleh peneliti
mencapai sasaran perorangan, organisasi dan bersama-sama dengan dosen dan jajaran
masyarakat. Menurut Stoner dalam Ikhsan pejabat prodi ilmu komunikasi.
(2008:3), Manajemen Sumber Daya Manusia
adalah suatu prosedur berkelanjutan yang PEMBAHASAN
bertujuan untuk memasok suatu organisasi
atau perusahaan atau orang-orang yang tepat Pengelolaan Sumber Daya Manusia
untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan Untuk Menciptakan Kompetensi
yang tepat pada saat organisasi memerlukan. Pengembangan SDM berbasis kom-
petensi dilakukan agar dapat memberikan
METODE PENELITIAN hasil yang sesuai dengan tujuan dan sasaran
organisasi dengan standar kinerja yang
Untuk memperoleh data tentang program telah ditetapkan. Kompentensi menyangkut
pembelajaran mata kuliah praktis diprodi kewenangan setiap individu untuk melakukan
Ikom UTM digunakan teknik pengambilan tugas atau mengambil keputusan sesuai
data melalui observasi dan wawancara dalam dengan perannnya dalam organisasi yang
yang dilakukan kepada dosen pengampu mata relevan dengan keahlian, pengetahuan dan
kuliah praktis ilmu komunikasi Wawancara kemampuan yang dimiliki. Kompetensi yang
ini dilakukan dengan cara tak terstruktur dimiliki karyawan secara individual harus
tapi mendalam dan dalam suasana terbuka. mampu mendukung pelaksanaan strategi
Pedoman wawancara dilakukan sespesifik organisasi dan mampu mendukung setiap
mungkin agar informasi dapat digali sebanyak- perubahan yang dilakukan manajemen. Dengan
banyaknya tetapi dalam suasana subyek tidak kata lain kompentensi yang dimiliki individu
BENGKEL KERJA KOMUNIKASI: Upaya Pemberdayaan... (Farida Nurul R., dkk.) 199

dapat mendukung system kerja berdasarkan dengan sumber daya manusia. Dalam penge-
tim. Pengelolaan sumber daya manusia, dalam lolaan Bengkel Kerja Komunikasi sebagai
hal ini mahasiswa komunikasi diharapkan laboratorium diharapkan mampu melatih
mampu meningkatkankan kompetensi mereka maasiswa menjadi mahasiswa yang mampu
dan mampu bersaing dengan mahasiswa dari mengelola konflik secara sehat, yang pada
berbagai perguruan tinggi komunikasi. akhirnya membantu menciptakan iklim orga-
nisasi yang sehat dan efektif.
Pengelolaan Keragaman Sumber Daya
Manusia Untuk Meraih Keunggulan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Untuk
Meningkatkan Daya Saing
Mengelola diversitas angkatan kerja
berarti menarik, mempertahankan, memotivasi Organisasi-organisasi saat ini mengakui
individu-individu dengan latar belakang bahwa kesuksesan dan daya saing sangat
yang beragam dan bervariasi berkaitan yang tergantung pada tingkat efisiensi dan keefek-
dengan ras, jenis kelamin, asal-usul, bahasa, tifan operasional dan strategik. Tingkat
status perkawinan, dan pendidikan (Cox efisiensi dan keefektifan operasional meliputi
dan Blake, 1991). Selama era 1990-an dan (Flaherty, 1996):
memasuki abad 21 diversitas sumber daya ● Restrukturisasi operasi.
manusia menjadi komponen utama fenomena ● Penurunan biaya operasi.
tenaga kerja dalam organisasi. Keragaman ● Peningkatan kualitas barang dan jasa.
merupakan isu strategis saat ini dan pada ● Inovasi secara terus menerus.
masa yang akan datang. Perubahan-perubahan ● Pengembangan produk baru.

demografi dalam menciptakan tantangan baru
Seiring dengan perubahan kondisi lokal,
bagi manajer dalam organisasi.
nasional maupun global, disertai persaingan
Perbedaan-perbedaan diantara individu
seru, maka dunia kerja dan organisasinya
sering menciptakan konflik dalam organisasi.
mengalami perubahan juga. Masalah-maslah
Jika konflik tidak ditangani secara cepat maka
yang berkaitan dengan sumber daya manusia
akan menghasilkan kinerja yang buruk. Isu-isu
terus berkembang dan menyebar pada seluruh
diversitas dapat mempengaruhi perilaku SDM
organisasi yang ada saat ini. Segala upaya
di seluruh organisasi, departemen-departemen
yang diperlukan untuk menciptakan suatu
yang ada, kelompok-kelompok kerja,
organisasi yang berhasil tergantung pada
hubungan-hubungan atau interaksi dua arah
perubahan yang signifikan dalam MSDM.
(dyadic) dalam organisasi. Organisasi yang
Berbagai upaya yang dilakukan organisasi
sukses adalah organisasi yang menanggapi
adalah:
masalah diversitas secara proaktif. Fenomena
● Perampingan organisasi (downsizing)
diversitas perlu diperhatikan dalam proses
yang meliputi pensiun, pemberian uang
perencanaan strategis SDM (Foster, 1988).
pesangon, suksesi manajemen dan prog-
Para praktisi SDM, ahli pengembangan
ram-program perencanaan SDM yang
organisasional, konsultan, dan spesialis SDM
lebih baik untuk mengurangi terjadinya
diharapkan membantu mengelola pelatihan
downsizing lebih lanjut.
dan melakukan dinamika pelatihan SDM serta
● Desentralisasi melibatkan upaya melatih
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan
pekerja dalam pembuatan keputusan,
200 Komunikasi, Vol. X No. 02, September 2016: 193-204

penilaian kerja, perubahan-perubahan pemikiran yang sistematis, analitis, logis


kompensasi, dan ketrampilan ketrampilan tentang kegiatan yang harus dilakukan,
kepemimpinan (leadership) yang baru. langkah-langkah, metode, SDM, tenaga
dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai
Berdasarkan pengalaman-pengalaman
tujuan yang telah ditentukan secara efektif
eksekutif tidak ada organisasi yang fleksible,
dan efisien.
yang ada hanya orang-orang yang fleksible.
Perencanaan ini dimaksudkan untuk
merencakan konsep dari suatu labora-
BKK sebagai bentuk pemberdayaan ma- torium itu sendiri. Bagaimanakah bentuk
hasiswa sebagai sumber daya manusia
laboratorum yang ideal? Berapa besarkah
(SDM)
ukurannya? Pertanyaan-pertanyaan ini
Bengkel Kerja Komunikasi (BKK) tidak serta merta dapat kita dijawab,
sebagai laboratorium adalah bagian integral karena sebuah laboratium dibangun
dari bidang akademik, sehingga dalam untuk tujuan tertentu. Artinya sebelum
manajemen laboratorium perlu direncanakan laboratorium itu dibangun harus tahu
secara tepat. Peranan laboratorium sangat besar dulu untuk keperluan apa dan untuk
dalam menentukan mutu pendidikan karena dipakai siapa laboratorium tersebut. Pada
laboratoriumlah yang menghasilkan karya- umumnya bentuk, ukuran dan tata ruang
karya yang membanggakan, yang tak dapat suatu laboratorium didesain sedemikian
dihasilkan oleh institusi lainnya. Sehingga bagi rupa sehingga pemakai laboratorium
perguruan tinngi yang bermutu, laboratorium mudah melakukan aktivitasnya.
menjadi bagian yang dikedepankan.
Manual Prosedur Pengelolaan Labo- 2. Penataan
ratorium adalah serangkaian tindakan yang Tata letak peralatan adalah suatu
harus dilakukan oleh pengelola laboratorium bentuk usaha pengaturan penempatan
agar penjaminan mutu laboratorium bisa peralatan di laboratorium, sehingga
dilaksanakan dengan baik. Tindakan-tindakan laboratorium tersebut berwujud dan me-
tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, menuhi persyaratan untuk beroperasi.
pengendalian, dan penyempurnaan labora- Kata pengaturan dalam kalimat di atas
torium. mengandung makna yang sangat luas,
Prosedur pengelolaan BKK sebagai labo- yaitu bahwa dalam mewujudkan suatu
ratorium adalah langkah-langkah yang harus laboratorium yang layak operasi diperlukan
dilakukan oleh pengelola agar laboratorium penempatan perlatan yang tersusun yang
yang dikelolanya bermutu. rapi berdasar kepada proses dan langkah-
Dalam pengelolaan laboratorium, langkah penggunaan/aktivitas dalam labo-
pengelolaannya meliputi beberapa aspek ratorium yang diharapkan, begitu pula
yaitu: 1) perencanaan, 2) penataan, 3) peng- dengan daerah kerja harus memiliki luas
administrasian, 4) pengamanan, perawatan, yang memungkinkan pengguna/pekerja/
pengawasan operator dapat bergerak bebas, aman dan
nyaman, di samping lalu lintas bahan yang
1. Perencanaan akan digunakan dapat sampai ke tempat
Perencanaan merupakan sebuah proses kerja dengan mudah dan lancar.
BENGKEL KERJA KOMUNIKASI: Upaya Pemberdayaan... (Farida Nurul R., dkk.) 201

ditempatkan. Dengan demikian akan


Tujuan Tata Letak Laboratorium mempermudahkan pengontrolan, seperti
1. Mengurangi hambatan dalam upaya terhadap kehilangan yang disebabkan
melaksanakan suatu pekerjaan yang oleh kecerobohan atau tindak pencurian.
menjadi tanggung jawabnya. Dalam pengeloaan laboratorium, ada
2. Memberikan keamanan dan kenya- beberapa daftar alat inventarisasi yang
manan bagi pengguna/pekerja/operato. harus digunakan atau diisi, diantaranya:
3. Memaksimalkan penggunaan pera- 1. Buku Induk Barang Inventaris
latan. 2. Buku Catatan Barang Inventaris
4. Memberikan hasil yang maksimal 3. Buku Golongan Barang Inventaris
dengan pendanaan yang minimal 4. Laporan Triwulan Mutasi barang
5. Mempermudah pengawasan. 5. Daftar Isian Barang
6. Daftar Rekapitulasi barang Inventaris
Prinsip-prinsip yang perlu diperhati- Contoh format dokumen/ alat inven-
kan dalam menyusun tata letak peralatan taris yang telah banyak dikembangkan
dan perabotan laboratorium adalah: dan digunakan:
a. Mudah dilihat Daftar Isian barang Inventaris yang
b. Mudah dijangkau Nama Dipakai
No barang Nama
c. Aman untuk alat Kode Jumlah
Inventaris Kelompok
d. Aman untuk pemakai Barang
Barang barang

1.
3. Pengadministrasian 2.
Pengadministrasian sering juga dise-
but sebagai kegiatan menginventaris. 4. Pengamanan, perawatan, dan
Inventaris adalah sutu kegiatan dan pengawasan
usaha untuk mnyediakan catatan tentang Pada dasarnya pengamanan,
keadaan semua fasilitas, barang-barang perawatan dan pengawasan laboratorium
yang dimiliki sekolah. Bagi laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik
ilmu komunikasi yang memiliki beberapa pengelola maupun pengguna. Mengatur dan
jenis laboratorium, sangat penting untuk memelihara laboratorium merupakan upaya
mendata fasilitas/menginventaris alat agar laboratorium selalu tetap berfungsi
dan bahan laboratorium untuk kegiatan sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya 
pembelajaran mahasiswa. Dengan kegiatan menjaga keselamatan kerja mencakup
invetarisasi yang memadai akan dapat usaha untuk selalu mencegah kemungkinan
diperoleh pedoman untuk mempersiapan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di
anggaran atau mempersiapkan kegiatan laboratorium dan penangannya bila terjadi
pada tahun yang akan datang. kecelakaan
Catatan inventaris yang baik akan Dalam manajemen laboratorium, harus
mempermudah pergantian tanggung jawab didesain untuk memperbaiki efektifitas serta
dari pengelola yang satu ke yang lainnya. efisiensi kerjanya, disamping harus mem-
Inventaris juga akan mempermudah untuk pertimbangkan kebutuhan semua pihak
mengetahui dimana suatu peralatan akan yang berkepentingan dalam laboratorium.
202 Komunikasi, Vol. X No. 02, September 2016: 193-204

Beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam sebagai tempat pameran atau display dari
manajemennya adalah sumber daya manusia, hasil-hasil karya mahasiswa atau produksi
saran dan prasarana dan juga penggunaan yang telah kita lakukan. Sehingga dapat
labolatorium. memotivasi untuk menghasilkan karya
Dalam pengunaan laboratorium baik yang lebih baik lagi.
digunakan untuk praktikum ataupun penelitian
4. Tempat koleksi karya dosen maupun
harus menyerahkan jadwal pennggunaanya
mahasiswa.
terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan
Hasil dari praktikum sejumlah mata-
agar tidak terjadi tumpang tindih dalam
kuliah dapat kita kumpulkan serta diklasi-
penggunaan laboratorium. Selain itu kita juga
fikasikan, sehingga laboratorium dapat
harus menggunakan peralatan laboratorium
kita gunakan sebagai museum atau galeri
saat menggunakan laboratorium, dan juga
mini.
mengikuti semua prosedur peminjaman alat
Dalam pembelajaran di laboratorium
serta permintaan bahan yang berlaku.
mempunyai tujuan tertentu bagi maha-
Secara umum laboratorium mempunyai
siswa komunikasi, diantaranya:
fungsi diantaranya :
a. Teliti dalam melakukan produksi
1. Tempat dilakukannya produksi suatu program acara maupun kegiatan
Alat-alat laboratorium serta bahan-bahan tertentu
praktikum tidaklah mungkin diletakkan b. Dapat menafsirkan dan menganalisa
dalam kelas maka dari itu percobaan hasil produksi serta memecahkan
dilakukan di dalam laboratoriu. masalah yang muncul dari proses
2. Tempat penunjang kegiatan kelas.  tersebut
Dengan adanya kegiatan pembelajaran c. Mampu untuk membuat rencana
di laboratorium ini, mahasiswa dapat dan melaksanakan kegiatan suatu
mengamati dan mempraktekkan secara produksi
langsung, bukan hanya belajar menurut d. Terampil dalam menggunakan alat-
teori saja alat laboratorium.
e. Tumbuh sikap positif terhadap
3. Sebagai tempat display atau pameran.  kegiatan praktikum.
Laboratorium juga bisa dipergunakan

 DAFTAR PUSTAKA
Atik, Purmiyati.2004.Studi tentang Faktor-Fakyor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa untuk
Berwirausaha.Laporan Penelitian,Universitas Airlangga : Surabaya.

Bangun, Wilson, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Bandung

Budiyanto, Eko, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Jakarta.

Cahayani, Ati. 2010. Strategi dan Kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT
Indeks
BENGKEL KERJA KOMUNIKASI: Upaya Pemberdayaan... (Farida Nurul R., dkk.) 203

Cendrasari,Nur Kartika,2000.Analisis Pengangguran di Indonesia Berdasarkan Data Sakerti


1993.Tesis, Universitas Indonesia : Jakarta.

Cox, T.H., dan S. Blake. 1991. “Managing Cultural Diversity: Implications for Organizational
Competitiveness”. Academy of Management Executive. 5: 45-56.

Foster, R.P. 1988. “Work Force Diversity and Business”. Training and Development Journal. April: 39.

Gomes, Faustino Cardoso, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Gumgum Gemelar Fajar,Rakhman.2005.Sumbangan Harga Diri dan Locus dengan Coping Stress
pada Pengangguran Laki-Laki dan Perempuan Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan.
Tesis, Universitas Indonesia: Jakarta

Handoko, T Hani, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta

Hasibuan, Malayu SP, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Ikhsan, Arfan, 2008. Akuntansi sumber Daya Manusia:Suatu Tinjauan Penilaian Modal Manusia,
Graha Ilmu, Yogyakarta

Iskandar, Triyana.Pengaruh Upah Minimum terhadap Tingkat Pengangguran di Indonesia Periode


1988-1993.Tesis, Universitas Indonesia : Jakarta

Koentjaraningrat, 1986.Metode-Metode Penelitian Masyarakat.Jakarta : Gramedia

Patton, M.Q .1980.Qualitative Evaluation Methods.Beverly Hills, CA: Sage Publication.

Setyadi,dody.1997. Analisis Pengangguran Tenaga Kerja Terdidik dengan Pendekatan Search


Theory pada Pasar Kerja di Jawa Tengah. Tesis, Universitas Indonesia: Jakarta

Siagian, Sondang P, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Cetakan
Keempatbelas, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Siswandari, 2009. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Statistika dalam rangka Mengembangkan


Transferable Skills Mahasiswa. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Tinggi
Akademika Volume 1 No. 1 Januari 2009 .

  Sofyandi, Herman 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama,. Penerbit Graha
Ilmu, Yogyakarta.

Sunyoto, D. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : CAPS

Sutopo, H. B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press,
2002.
204 Komunikasi, Vol. X No. 02, September 2016: 193-204

Wirasasmita,Yuyun.2010.Peran Alumni dan Perguruan Tinggi dalam Mengembangkan Jiwa


Kewirausahaan di Semua Sektor Menuju ‘Entrepreneurial Economy’.Akses 10 April
2011.http://www.universitasborobudur.ac.id

Wiyono,Sutarto dkk.2009.Model Pelatihan Memasuki Dunia Kerja Berbasis Link and Match.
Laporan Penelitian.Universitas Kristen Satya Wacana : Salatiga.

Sumber lain :

Butuh Kewirausahaan, akses tanggal 14 April 2011, http://dikti.kemdiknas.go.id

The Entrepreneurial Campus Initiative:Understanding the Entrepreneurial Orientation of


Srudents.2005.Research Report.Nortland Foundation and Northeast Entrepreneur Fund :
Center for Rural Policy and Development.

Wirus entrepreneurship, akses tanggal 14 April 2011, http://dikti.kemdiknas.go.id  

Moh Amin. 1988. Konsorsium Ilmu Pendidikan, diakses 28 Maret 2011 dari http://sulistyok.
blogspot.com/2010/12/pengeloaandan penataan laboratorium.html

Anda mungkin juga menyukai