BAB I
PENDAHULUAN
b. Manfaat teoritis
1. Memberikan informasi kepada pembaca tentang penyakit thypus
abdominalis
2. Memberitahu tentang gejala maupun asuhan yang dapat diberikan
3. Salah satu persyaratan kenaikan kelas
4. Sebagai refensi bagi pembaca
3
BAB II
GAMBARAN TEMPAT PRAKTIK KERJA BIDANG KESEHATAN
1. SejarahSingkat
Puskesmas berseri pangkalan kerinci merupakan unit pelaksanaan
teknis dinas (UPTD).dinas kesehatan kabupaten pelalawan telah beraktivitas
nyata sejak tahun 1988 dengan nama puskesmas langgam II karena berada di
wilayah kecamatan langgam kabupaten kampar. Seiring dengan pembentukan
kabupaten pelalawan tahun 1999, aka puskesmas langgam II menjadi
puskesmas kecamatan pangkalan kerinci kabupaten pelalawan dan tahun
2008 ditambah dengan kata “berseri” pada nama puskesmas.
B. Misi
1. Meningkatkan mutu dan profesionalitas tenaga yang ada
2. Melengkapi ketenagaan puskesmas sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan
3. Nooderansi perasarana dan sarana puskesmas
4
KEPALA PUSKESMAS
TATA USAHA
MARDALENA, M.KES
1. ADE NOVRIANI
2. ENDAH SRI RAHAYU
3. NOVFRIAN
4. EDI KURNIAWAN
5. M. YUSUF
5
Alur Rujukan
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK
Prosedur Kerja
1. Mencuci tangan
2. Memberi tahu pasien akan tindakan yang dilakukan
3. Menyisingkan lengan baju pasien
4. Memasang manset 2,5 cm di lengan atas
5. Memasang manset tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar
6. Menghubungkan pipa tensi meter dengan pipa manset
7. Menutup sekrup balon karet
8. Membukan kunci reservoir
9. Letak tensi harus diatur
10. Meraba arteri branchialis dengan 3 jari tengah
11. Memompa balon sehingga diafragma stetoskop tepat diatas ( bagian
corong tertutup)
7
12. Memomp balon sehingga udara masuk kedalam manset sampai detik arteri
tidak terdengar lagi atau 30 mmHg diatas nilai sistolik
13. Membuka skrup balon perlahan-lahan dengan kecepatan 2-3 mmHg
perdetik sambil melihat skala dan mendengarkan bunyi detak pertama
(sistole) dan detak terakhir (diastole)
6
14. Bila hasil meragukan perlu diulang kembali
15. Menurunkan air raksa sampai 0 (nol) dan mengunci reservoir
16. Membuka pipa penghubung
17. Melepaskan manset dan memasukkan kedalam tensi meter
18. Merapikan pasien
19. Membereskan alat
20. Mencuci tangan
21. Mencatat hasil pada lembar pasien
22. Memberi tahu pasien hasilnya
Mengukur suhu
Adalah pengukuran panas tubuh. Suhu tersebut adalah keseimbangan antara
panas yang
Dihasilkan dan panas yang di keluarkan.
Prosedur Kerja
Adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri yang
berdasarkan Systole dan diastole dari jantung. Denyut nadi adalah jumlah denyut
jantung, atau berapa kali jantung berdetak permenit.
a. Jam
b. Buku catatan
c. Alat tulis
Prosedur Kerja
1. Mencuci tangan
2. Memberitahu tindakan yang akan dilakukan
3. Meletakkan 3 jari tengan diatas arteri tertentu
4. Menghitung jumlah nadi selama 15 detik kemudian dikali 4
5. Mengamati volume (keras / lemah denyutan)
6. Mengamati irama (teratur / tidak)
7. Mencatat hasil denyutan nadi di buku catatan
9
8. Membereskan alat
9. Mencuci tangan
10. Memberi tahu hasilnya kepada pasien.
11. Pernafasan
2.) Injeksi IM
Adalah pemberian obat dengan cara dimasukkan langsung kedalam
otot (muskulus).
Alat dan bahan
a. Spuit 3 ml
10
g. Pinset sirugis
h. Kom berisi kapas alkohol
i. Plester dan gunting
j. Waskom berisi larutan clorin
k. Perlak
l. Kapas alkohol
Prosedur kerja
1. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan
2. Menyiapkan alat
3. Pasang sampiran
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin
5. Pasang perlak dibawah daerah yang akan dilakukan perawatan luka
6. Cuci tangan
7. Memakai handscoon
8. Olesi plester dengan kapas alkohol, agar mudah dan tidak sakit saat
plester dibuka
9. Buka plester dan kassa dengan menggunakan pinset, buang dalam
nerbeken
10. Kaji luka (tekan daerah sekitar luka, lihat sudah kering atau masih
basah)
11. Bersihkan luka dengan larutan antiseptic
12. Buang kassa yang telah digunakan kedalam nerbeken
13. Keringkan luka dengan menggunakan kassa yang baru
14. Berikan salap antiseptic (gentamicin)
15. Tutup luka dengan kassa dan memasang plester
16. Rapikan pasien
17. Bereskan alat
18. Lepas handscoon (masukkan kedalam waskom yang berisi larutan
klorin 0,5% selam + 10 menit
19. Cuci tangan
20. Dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
12
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN
A. KOSEP DASAR
1. Pengertian
Thypus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya
terdapat pada saluran cerna dengan gejala demam lebih dari 1 minggu
dan terdapat gangguan kesadaran ( Suriadi, Yuliani Rita, 2001).
2. Etiologi
Faktor penyebab dari demam thypoid adalah disebabkan oleh
makanan yang tercemar oleh salmonella typhoid dan salmonella
paratyphoid A, B, dan C yang ditularkan melalui makanan jari tangan,
lalat, dan feses, serta muntah diperberat bila klien makan tidak teratur.
Faktor prendisposisinya adalah minum air mentah, makan makanan
yang tidak bersih dan pedas, tidak mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan, dari WC dan menyiapkan makanan.
3. Patofisiologi
Kuman Salmonella masuk bersama makanan atau minuman yang
terkontaminasi, setelah berada dalam usus halus mengadakan invasi ke
jaringan limfoid usus halus dan jaringan limfoid mesenterika.
13
14
4. Pathway
Makanan minuman tercemar
Tyhpus abdominalis
Infeksi salmonellatyhpi
5. Manifestasi klinik
Gejala klinis demam thypoid pada anak biasanya lebih ringan
jika dibandingkan dengan penderita dewasa. Masa tuntas rata-rata 10-
20 hari. Masa tuntas tersingkat adalah 4 hari, jika terinfeksi dari
makanan. Sedangkan masa tuntas terlama berlangsung 30 hari, jika
terinfeksi dari minuman. Gejala sebagai berikut :
a. Demam
Berlangsung selama 3 minggu, bersifat febris, dan dengan suhu
tubuh yang tidak terlalu tinggi.
b. Gangguan pada saluran pencernaan
Nafas berbau tidak sedap, bibir kering, dan pecah-pecah, perut
Kembung.
c. Gangguan kesadaran
Kesadaran menurun, walaupun tidak terlalu turun yaitu keinginan
untuk tidur dan terus tidur.
6. Penatalaksanaan
a. Perawatan posisi tubuh harus diubah setiap 2 jam untuk mencegah
dekubitus. Mobilisasi sesuai kondisi.
b. Obat
1. Anti Mikriba
16
DI PUSKESMAS BERSERI
A. Pengkajian
a. Identitas
1. Identitas pasien
Nama : NY. R
Umur : 26 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku bangsa : Melayu
Status perkawinan : Sudah menikah
Golongan darah :-
No RM :
Tanggal masuk : 08 JANUARI 2020
Tanggal pengkajian : 08 JANUARI 2020
Diagnosa medis : Thypus Abdominalis
Alamat : Jl. Sepakat
2. Identitas penanggung jawab
Nama : TN. S
Umur : 27 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
18
b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan sudah demam berhari- hari, terasa
nyeri pada perut, mual dan rasa pahit di lidah.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang ke PUSKESMAS pada tanggal 08
JANUARI 2020 dengan keluhan demam berhari- hari,
mual dan rasa pahit di lidah.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Klien tidak pernah mengalami penyakit yang
berhubungan dengan Thypus Abdominalis.
4. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang terkena
penyakit Thypus Abdominalis.
c. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Kesadaran : composmentis
Penampilan : lemah
Tanda-tanda vital :
TD : 120/ 80 mmhg
N : 88 x/menit
R : 18 x/menit
S : 39 c
1. Kepala
Bentuk : simetris
Warna : sawo matang
19
Tekstur : lembut
Penyebaran : baik
Keadaan : bersih
Nyeri tekan : tidak ada
Benjolan : tidak ada
Kebersihan : bersih
2. Mata
Kesimetrisan : simetris
Sclera : tidak ada
Konjungtiva : tidak ada
Secret : tidak ada
Bengkak : tidak ada
Benjolan : tidak ada
Lesi : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Fungsi penglihatan : normal
Reflex pupil : tidak ada
Kebersihan : bersih
3. Telinga
Kesimetrisan : simetris
Warna : kulit sawo matang
Secret : tidak ada
Bengkak : tidak ada
Benjolan : tidak ada
Lesi : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Fungsi pendengaran : normal
Kebersihan : bersih
4. Hidung
Kesimetrisan : simetris
Secret : tidak ada
20
9. Ekstremitas
Bentuk : simetris
Warna : normal
Tekstur : normal
Kelembaban : tidak ada
Turgor : tidak ada
Bengkak : tidak ada
Benjolan : tidak ada
Lesi : tidak ada
Nyeri tekanan : tidak ada
Jumlah : lengkap
Ekstremitas atas : tidak ada
Ekstremitas bawah : tidak ada
Kekuatan otot : normal
Kebersihan : bersih
10. Genetalia
kadang disuapin
Keluhan : - tidak ada keluhan - keluhan kurang
nafsu makan
b. Minum
Frekuensi : -7-8gelas/ hari
Jenis : -Air putih, teh -8-10 gelas/hari
Cara : -Sendiri -Air putih
Keluhan : -Tidak ada -sendiri/ dibantu
-Tidak ada
2. Pola eliminasi
a. BAB
Frekuensi : -1-2×/hari -1×/hari
3. Pola istirahat
1. Malam: - pasien mengatakan -pasien mengatakan
tidur selama ± 7-8 jam tidur selama ± 6-7
24
jam
2. Siang: -Pasien mengatakan -pasien mengatakan
tidur selama ± ½-1 tidur selama ± 1 jam
jam
4. Personal
hygiene
Mandi : -2× sehari yaitu pagi -2× sehari pagi dan
dan sore sore
Gosok gigi : -2× sehari yaitu pagi -2× sehari pagi dan
dan sore sore
Ganti pakaian : - 1× sehari 1× sehari
Cara : - sendiri -sendiri/dibantu
Keluhan : - Tidak ada -tidak ada
3. Data spritual
Sebelum sakit pasien mengatakan rajin melaksanakan ibadah 5
waktu dan selama sakit pasien masih tetap melaksanakan sholat
25
Data penunjang
1. Pemeriksaan laboraturium
2. Therapy
a. Paracetamol 3×1
Untuk menurunkan demam
b. B kompleks
Untuk menambah nafsu makan
c. Asam mefenamat 3×1
Untuk mengurangi rasa nyeri
26
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan demam yang berhubungan dengan infeksi
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan nutrisi
tubuh berhubungan dengan penurunan pemasukkan nutrisi.
3. Gangguan rasa nyaman yang berhubungan dengan demam dan
nyeri
BAB V
PENUTUP
27
A. KESIMPULAN
1. Setelah mengadakan dan melaksanakan praktek kerja industri
akhirnya saya mengetahui yang sebenarnya atas hasil yang
diperoleh dari sekolah, serta memperoleh pengetahuan
tentang teori, praktek dan bahan atau benda yang belum
pernah dipelajari disekolah.
2. Disamping itu juga saya dapat mengetahui bagaimana bekerja
di pelayanan kesehatan. Dengan hal tersebut, penyusun
menjadi dewasa dan lebih menghormati kerja keras orang tua.
3. Thypus abdominalis adalah penyaki infeksi menular yang
dapat terjadi pada anak atau orang dewasa. Tetapi thypus
lebih sering menyerang anak.penyakit thypus abdominalis
merupakan problem atau masalah yang serius bagi kesehatan
masyarakat dinegara berkembang sepeti hal nya indonesia
yang memeiliki iklim tropis banyak di temukan penyakit
infeksi ini.thypua abdominalis disebakan oleh salmonella
thypi.
B. SARAN
1. Saran untuk puskesmas berseri
Agar lebih meningkatkan pelayanan dan lebih
memperhatikan siswa dan siswi untuk membimbing dan
memberi ilmu kepada siswa dan siswi yang sedang magang
2. Saran untuk Sekolah
Sebaiknya siswa dan siswi yang akan diturunkan ke
puskesmas atau klinik untuk mengikuti praktek kerja industri
dibekali terlebih dahulu mengenai pekerjaan yang akan
dilakukan di klinik, segingga siswa dan siswi merasa siap dan
baik secara fisik dan mental.
3. Saran dari penulis
28
DAFTAR PUSTAKA
25
29
DOKUMENTASI
30