Anda di halaman 1dari 2

Nama : Keyra Jessyvira

Kelas : 12 Mipa 1

Tugas Bahasa Indonesia

Membuat artikel

Pernikahan Dini

Kepala badan kependudukan dan keluarga berencana nasional Hasto Wardoyo menyebut angka
pernikahan dini diindonesia adalah 20 : 1000. Artinya dalam 1000 orang terdapat 20 kasus pernikahan
dini. Akhir akhir ini kasus pernikahan dini menjadi perbincangan khalayak ramai sebab melonjaknya
angka pernikahan dini yang dimana pelaku usia dini tersebut berusia kurang dari usia minimal menikah
yaitu 19 tahun. padahal usia minimal menikah tersebut ada pada uu nomor 16 tahun 19. UU tersebut
menyebutkan bahwa usia minimal untuk menikah yakni 19 tahun baik perempuan maupun lakilaki.

Banyak kalangan yang tidak menganjurkan pernikahan dini sebab sangat beresiko. Apalagi kalau
sudah ada paksaan dari pihak lain. Paksaan tersebut bisa saja ada yang dipaksa menikah karena untuk
membayar hutang orangtuanya atau menikahkan anak mereka dengan seseorang kaya karena tidak mau
hidup dengan kekurangan. Pernikahan dini bukan solusi melainkan pernikahan dini bisa menyebabkan
timbulnya masalah lain. Seperti rentan perceraian, rentan keguguran bagi ibu hamil dan rentan putus
sekolah. Bahkan BKKBN menjelaskan bahwa ada 2 hal lagi yang harus diperhatikan sebelum menikah
yaitu ada faktor biologis dan psikologis.

Perkawinan anak masih terjadi hingga sekarang. tercatat sepanjang tahun 2021 ada 59.709 kasus
yang diberikan dispensasi oleh pengadilan. Dispensasi adalah keringanan yang diberikan pengadilan
agama kepada calon mempelai yang belum berusia 19 tahun .Untuk melangsungkan perkawinan
dispensasi ini diatur dalam UU no 16 tahun 19 tentang perubahan UU no 1 tahun 1974 tentang
perkawinan. Menurut UU ini orangtua pihak wanita atau pria dapat meminta dispensasi kepada
pengadilan dengan alasan yang sangat mendesak disertai bukti pendukung yang cukup misalnya anak
perempuan yang telah hamil.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Direktorat Jendral Badan Pengadilan Agama, terdapat kirakira
34.000 pemohon dispensasi kawin yang terhitung dari bulan Januari sampai Juni 2020 dari total tersebut
97% dikabulkan dan 60% yang mengajukan adalah anak dibawah 18 tahun. Ma'ruf Amin mengatakan "
walaupun tidak dilarang oleh agama, tapi agama melarang sesuatu yang membahayakan, menyuruh kita
melakukan hal yang maslahat. nah, pernikahan dibawah umur itu tidak maslahat, tidak baik. " hal ini
disampaikan Ma'ruf untuk merespon data badan pengadilan agama yang mencatat ada sekitar 50000
pendaftaran dispensasi nikah dari warga berusia 15 sampai 19 tahun.

Oleh karena itu, menurut Ma'ruf pekerjaan rumah yang harus dikerjakan saat ini adalah
mengedukasi masyarakat akan bahayanya pernikahan dini dengan pendekatan keagamaan. Dalam hal
ini orang tua sangat berperan penting untuk mengedukasi putra putrinya. Orangtua perlu memberikan
atau menyediakan pendidikan formal, memberikan seks edukasi memberitahu agar lebih paham bahaya
pernikahan dini dan masih banyak lagi.

Usia kurang dari 20 tahun merupakan usia yang tepat untuk mencari jati diri, memperluas relasi
mencoba hal hal baru, melakukan hal hal menyenangkan bersama orang orang terdekat. jangan sampai
masa masa remaja itu tidak bisa dirasakan kembali karena 97% dispensasi pernikahan dini atas dasar
kecerobohan maupun paksaan pihak lain telah dikabulkan oleh badan pengadilan agama.

sumber : indonesia baik.id - kompas.com

Anda mungkin juga menyukai