1
Tahun 1974
25 Agustus 2020
"Mona [bilang] dia mau minta kawin setelah tamat SMP. Ibu
larang dan bilang, 'kalau sudah jadi orang baru bisa kawin'. Tapi
dia nekat berdua. "Kalau nggak diizinkan...mereka bilang
daripada nanti malu ibu diomongin orang-orang kampung.
Sudah jalan berdua, kemana berdua kayak suami istri..." ujar
Eni pada BBC News Indonesia melalui sambungan telepon.
Desakan itu membuat Eni merestui perkawinan anaknya yang
digelar secara agama dan "disaksikan banyak orang". Mona kini
tinggal bersama suaminya. Ia tak lagi sekolah, sementara
suaminya baru mendapat pekerjaan informal dengan
penghasilan di bawah upah minimum provinsi.
Apa yang terjadi pada Mona hanyalah satu kasus dari banyak
perkawinan anak yang terjadi di masa pandemi. Di NTB saja,
sekitar 500 perkawinan anak dilaporkan telah terjadi dalam
masa pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Pelaksana Harian
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Provinsi NTB
Dede Suhartini, yang mengatakan data itu diterimanya dari
organisasi nirlaba di wilayah itu.