Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERILAKU KEKERASAN DAN PENANGANANNYA

DISUSUN OLEH :
ABDUL MUNTOLIB, S.Kep.Ns.
NIP. 19730122 199403 1 002

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMINO GONDOHUTOMO

PROVINSI JAWA TENGAH

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERILAKU KEKERASAN

Pokok Bahasan : Perilaku Kekerasan


Sub Pokok Bahasan : Merawat Keluarga pasien dengan Perilaku Kekerasan
Sasaran : Keluarga pasien dengan riwayat perilaku kekerasan
Tempat : Ruang Arimbi
Hari / Tanggal : Selasa, 9 Desember 2021
Waktu : 18.30 WIB

A. Tujuan :

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 1x20 menit diharapkan masyarakat

mengerti tentang perilaku kekerasan pada Keluarga pasien jiwa dan cara

penanganannya

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 1x20 menit diharapkan mampu :

a. Menyebutkan pengertian perilaku kekerasan

b. Menjelaskan faktor predisposisi

c. Menyebutkan tanda dan gejala

B. Materi

Terlampir

C. Metode

Ceramah dan tanya jawab

D. Media

Leaflet

E. Sasaran

Keluarga Keluarga pasien dengan riwayat perilaku kekerasan


No Tahap Kegiatan Respon Klien waktu Media Metode
1 Orientasi a. Mengucapkan salam a. Menjawab 5 ceramah
b. Memperkenalkan diri salam menit
c. Menjelaskan maksud b. Mendengarak
dan tujuan an
c. Memperhatik
an
2 Kerja Menjelaskan materi a. Memperhatik 10 leaflet diskusi
informasi yang meliputi: an menit
a. Pengertian perilaku b. Mendengarka
kekerasan n
b. Tujuan perilaku c. Bertanya
kekerasan
c. Menjelaskan dan
menyebutkan tanda
dan gejala perilaku
kekerasan dengan
benar menggunakan
lembar balik
3 Terminasi a. Mempersilahkan a. Mampu 5 leaflet diskusi
Keluarga pasien meredemonstr menit
untuk menjelaskan asikan
kembali tentang perilaku
perilaku kekerasan kekerasan
dan cara dengan benar
penanganannya b. Mempersilah
perilaku kekerasan kan untuk
yang benar berpamitan
b. Berpamitan
F. Proses Kegiatan :
G. Evaluasi :

1. Evaluasi Struktur
a. Keluarga pasien mengikuti kegiatan

b. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilakukan di Ruang Kresna

c. Pengorganisasian dilakukan 1 hari sebelumnya.

d. Pre planning dan media siap

2. Evaluasi Proses
a. Peserta/ Keluarga pasien bersedia di tempat sesuai dengan kontrak waktu yang
ditentukan
b. Anggota Keluarga pasien antusias/kooperatif mengikuti kegiatan pendidikan
kesehatan perilaku kekerasan diabetik
c. Anggota Keluarga pasien antusias/kooperatif untuk bertanya tentang hal-hal
yang tidak diketahuinya
3. Evaluasi hasil
a. Keluarga pasien mampu menjelaskan pengertian perilaku kekerasan
b. Keluarga pasien mampu menyebutkan tujuan penanganan perilaku kekerasan
c. Keluarga pasien mampu menjelaskan cara penanganan pada perilaku
kekerasan yang benar
LAMPIRAN MATERI

A. PENGERTIAN

Marah adalah perasaan jengkel sebagai respon terhadap kecemasan/kebutuhan yang

tidak terpenuhi yang diarsakan sebagai ancaman.

Perilaku kekerasan adalah keadaan seseorang melakukan tindakan yang dapat

membahayakan secara fisik kepada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan yang

ditujukan mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif.

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang

dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun

lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah

yang tidak konstruktif (Towsend,1998).

Perilaku kekerasan adalah keadaan dimana individu-individu beresiko menimbulkan

bahaya langsung pada dirinya sendiri ataupun orang lain (Carpenito, 2000)

B. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Masyarakat mampu mengerti tentang perilaku kekerasan

2. Masyarakat mampu menjelaskan kembali tentang perilaku kekerasan

3. Masyarakat mampu menangani perilaku kekerasan

C. FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI

1. Faktor Predisposisi

a. Psikologis

Kegagalan yang dialami, masa kanak kanak yang tidak menyenangkan

b. Perilaku

Sering melihat perilaku kekerasan di rumah atau di luar rumah

c. Budaya tertutup dan membalas secara diam dan kontrol sosial yang tidak pasti

terhadap perilaku kekerasan.

d. Bioneurologis, kerusakan sistem limbik otak.


2. Faktor Presipitasi

a. Kelemahan fisik, keputusasaan,ketidakberdayaan, percaya diri yang kurang

b. Lingkungan ribut

c. Kritikan yang mengarah pada penghinaan

d. Kehilangan orang yang dicintai

e. Interaksi sosial yang provokatif

D. TANDA DAN GEJALA

1. Muka tampak merah


2. Pandangan tajam
3. Otot tegang
4. Berdebat
5. Tampak memaksakan pendapat
6. Merampas makanan
7. Memukul jika tidak senang
8. Perasaan malu terhadap diri sendiri
9. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
10. Merendahkan martabat
11. Gangguan hubungan sosial
12. Percaya diri kurang
13. Mencederai diri

E. CARA MENGATASI

1. Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaannya saat jengkel atau marah

2. Bantu klien mengidentifikasi penyebab marah/jengkel

3. Bicarakan dengan klien akibat / kerugian dari cara yang dilakukan

4. Bantu klien untuk memilih cara yang paling tepat dan bantu klien mengidentifikasi

manfaat dan cara yang dipilih.

5. Anjurkan klien untuk tarik nafas dalam jika sedang kesal. Atau memukul

bantal/kasur atau olah raga atau melakukan pekerjaan yang memerlukan tenaga.

6. Anjurkan klien untuk mengatakan bahwa dirinya sedang kesal/

tersinggung/jengkel
7. Bantu klien melakukan cara marah yang sehat, latihan asertif dan latihan

manajemen perilaku kekerasan dalam kelompok.


DAFTAR PUSTAKA

1. Stuart G.W & Sundeen. 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa. EGC: Jakarta
2. Keliat, Budi Ana. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi I. EGC: Jakarta
3. Aziz R, dkk. 2003. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang. RSJD Dr. Amino
Gonohutomo, 2003
4. Tim Direktorat Keswa.2000. Standar Asuhan Keperawatan Jiwa Edisi 1. RSJP Bandung:
Bandung
lampiran

Anda mungkin juga menyukai