Disusun Oleh
Qothrunnadaa
P27220020267
Topik : Peran Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga Dengan Harga Diri Rendah
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
B. Metode
Metode yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa ceramah, tanya
jawab, dan diskusi.
C. Media dan alat
Media dan alat yang dibutuhkan dalam penyuluhan ini berupa leaflet, dan lembar balik.
D. Kegiatan Penyuluhan
1. 5 menit Pembukaan
2. 40 Pelaksanaan
menit
a. SP I a. Mengemukakan
pendapat
1) Mengidentifikasi
masalah pada pasien b. Mendengarkan dan
dan keluarga memperhatikan
2) Menjelaskan pengertian
HDR, penyebab HDR,
tanda dan gejala, akibat
lanjut.
3) Menjelaskan cara
merawat pasien dengan
HDR dengan menggali
aspek positif pada diri
pasien
b. SP II
1) Mendemonstrasikan
cara merawat pasien
HDR dengan menggali
aspek positif pada diri
pasien
c. SP III
1) Mendiskusikan
Rencana Tindak Lanjut
2) Mendiskusikan jadwal
harian pasien
3) Mendiskusikan jadwal
minum obat
4) Mendiskusikan cara
menangani
kekambuhan dengan
keluarga
5) Mendiskusikan jadwal
kontrol pasien dengan
keluarga
6) Menganjurkan keluarga
untuk memfollow up
pasienMenggali
pengetahuan audience
tentang pengertian
HDR
3. 10 Tanya jawab
menit
a. Mempersilahkan keluarga a. Mengajukan
untuk bertanya/menanggapi pertanyaan
pertanyaan
b. Mendengarkan dan
b. Menjawab pertanyaan memperhatikan
4. 5 menit Penutup
F. Materi (terlampir)
G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
A. Pengertian HDR
Harga diri rendah adalah perasaan tidah berharga, tidak berarti, dan rendah diri
berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.Harga
diri kronik merupakan evaluasi diri negatif yang berkepanjanga/perasaan tentang diri atau
kemampuan diri (Ana, 2005).
Harga diri rendah muncul akibat dari penilaian internal individu maupun penilaian
eksternal yang negatif. Penilaian internal adalah penilaian yang berasal dari diri individu
itu sendiri, sedangkan penilaian eksternal merupakan penilaian dari luar dir individu
(misal: lingkungan) yang mempengaruhi penilaian individu tersebut.
B. Penyebab HDR
Harga diri dan konsep diri tidak bisa dipisahkan dari memandang diri sendiri.
Harga diri merupakan penilaian seseorang terhadap diri sendiri, baik bersidat positif
maupun negatif. Sementara konsep diri merupakan penilaian yang berasal dari dalam diri
sendiri.
Seseorang yang memilki harga diri rendah maka akan membatasi pergaulannya,
kurang percaya diri, kurang aktif, dan tidak bisa bertanggung jawab terhadap dirinya
sendiri.
2. Tekanan/Trauma
Harga diri seseorang juga dipengaruhi oleh kondisi fisik. Kondisi fisik yang
mempunyai kekurangan atau cacat akan membuat seseorang merasa minder.
Akibatnya mereka cenderung menarik diri untuk menyembunyikan
kekurangannya.
Tanda dan gejala HDR dapat di lihat dari ungkapan pasien yang menunjukan
penilaian negatif tentang dirinya dan di dukung dengan data hasil wawancara dan
observasi.
1. Data subjektif
2. Data objektif
a. Penurunan produktifitas
Klien yang mengalami harga diri rendah bisa mengakibatkan gangguan interaksi
sosial: menarik diri, memicu munculnya perilaku kekerasan yang berisiko mencederai
diri, orang lain dan lingkungan. Isolasi social merupakan keadaan dimana individu dan
kelompok mengalami kebutuhan meningkat keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak
mampu untuk melakukan kontak.
Tindakan keperawatan harga diri rendah dilakukan terhadap pasien dan keluarga
(pelaku rawat) saat melakukan pelayanan di puskesmas atau kunjungan rumah, perawat
menemui keluarga (pelaku rawat) terlebih dahulu sebelum menemui pasien. Bersama
keluarga perawat mengidentifikasi masalah yang di alami pasien dan keluarga. Tindakan
keperawatan untuk pasien dan keluarga dilakukan pada setiap pertemuan, minimal 4x
pertemuan dan dilanjutkan hingga pasien mampu mengatasi harga diri rendah dan
keluarga mampu merawat harga diri rendah.
2. Tindakan keperawatan:
1) Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih
dari daftar kegiatan):buat daftar kegiatan yang dapat dilakukan
saat ini.
Keliat Budi, Ana. 2005. Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa.
Jakarta : EGC.
Nurjanah, Inisari. 2001. Pedoman Penanganan pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta : Memodia.