Anda di halaman 1dari 3

Segmenting Targeting

a. Berdasarkan metode Demografi: a. Berdasarkan metode Demografi:


 Status ekonomi: Status ekonomi bawah,  Masyarakat dengan status ekonomi
menengah ke bawah, menengah, menengah ke bawah, menengah
menengah ke atas, dan atas. dan menengah ke atas dengan
 Penghasilan perbulan: < penghasilan Rp2.500.000,00-
Rp2,5.000.000,00; Rp2,5.000.000,00- Rp10.000.000,00 per bulan.
Rp10.000.000,00; > Rp10.000.000,00  Masyarakat dengan usia 18-60
 Usia: 10-17, 18-45, 45-60, >60 tahun (remaja, orang dewasa,
 Pekerjaan: Pelajar, mahasiswa, pekerja lansia)
kasar (buruh) , swasta (karyawan),  Masyarakat dengan karir sebagai
wiraswasta. pelajar,mahasiswa, swasta,
 Jenis kelamin: Pria dan wanita wiraswasta dan juga orang dengan
hobi penikmat kuliner.
b. Berdasarkan metode geografi
 Kabupaten/kota : Malang b. Berdasarkan metode geografi:
 Daerah : pesisir, pedesaan sekitar Malang,  Masyarakat yang tinggal di
perkotaan Malang dan sekitarnya perkotaan Malang dan sekitarnya
 Kepadatan penduduk : tinggi, sedang, serta dengan kepadatan yang tinggi.
rendah.
 Iklim : Iklim di Indonesia (iklim tropis). c. Berdasarkan metode psikografi:
 Masyarakat dengan gaya hidup yang
c. Berdasarkan metode psikografi hemat, sederhana, aktif dan sehat.
 Style dan gaya hidup : hidup hemat, hidup
sederhana, hidup aktif, hidup sehat, hidup d. Berdasarkan metode behavioral:
bermalasa malasan, hidup tidak sehat,  Masyarakat yang memiliki kebiasaan
hidup foya-foya. mencoba makanan di tempat baru.
 Masyarakat yang memiliki loyalitas
d. Berdasar metode behavioral terhadap suatu produk.
 Kebiasaan tingkah laku: Masyarakat
dengan kebiasaan mencoba makanan di
tempat yang baru, masyarakat yang selalu
makan di tempat yang sama.
 Manfaat yang dicari: produk yang
memberikan kepuasan dengan harga
terjangkau
 Loyalitas: tidak loyal, agak loyal, loyal
Alasan memilih:

 Masyarakat dengan penghasilan Rp2.500.000,00-Rp10.000.000,00 per bulan.


Produk kami memiliki harga yang cukup terjangkau dengan harga Rp15.000,00
per porsi. Harga ini cocok untuk masyarakat dengan status ekonomi menengah
ke bawah, menengah, dan menengah ke atas karena harga per porsinya cukup
terjangkau dan 1 porsi saja cukup untuk sekali makan. Tetapi tidak cocok untuk
masyarakat dengan status ekonomi bawah karena penghasilan mereka tidak
mencukupi untuk memberi makanan dengan harga seperti itu. Juga kurang
cocok dengan masyarakat kelas atas karena mereka lebih memilih makanan yang
“luxurious” atau mewah daripada makanan yang sederhana seperti produk kami
kecuali jika mereka memang menyukai makanan tradisional yang sederhana.
 Masyarakat dengan usia 18-60 tahun. Karena masyarakat dengan usia yang disebutkan
itu sudah dewasa secara mental dan memiliki kemampuan untuk memakan gado-gado.
Kami tidak memasukkan masyarakat dengan usia <18 tahun karena pemikiran mereka
belum dewasa secara sepenuhnya dan biasanya lebih tertarik kepada junkfood dan tidak
akan tertarik memakan gado-gado. Kami juga tidak memasukkan masyarakat dengan
usia >60 tahun karena mereka sudah kehilangan kemampuan untuk memakan gado-
gado yaitu gigi yang kurang kuat, rahang yang kurang kuat dan biasanya mereka kolot
atau tidak mau mencoba makanan yang baru.
 Masyarakat dengan karir Masyarakat dengan karir sebagai pelajar,mahasiswa,
swasta, wiraswasta dan juga orang dengan hobi penikmat kuliner. Karena pelajar
dan mahasiswa biasanya kebutuhannya masih dipenuhi oleh orang tuanya
sehingga mereka masih bebas mau mengkonsumsi apapun karena sebagian
besar dari mereka masih belum terikat oleh masalah financial. Kami juga memilih
orang dengan pekerjaan swasta dan wiraswasta karena penghasilan mereka
sesuai dengan target seperti yang sudah kami cantumkan di atas. Orang yang
penikmat hobi kuliner juga termasuk karena mereka selalu antusias dengan
mencoba makanan baru dan menganggap itu sebagai salah satu keseharian
mereka. Kami tidak memasukkan kaum buruh atau pekerja kasar karena mereka
biasanya berpenghasilan rendah (<Rp2.500.000,00) dan harga produk kami tidak
sesuai dengan penghasilan mereka seperti yang sudah kami cantumkan di atas.
 Masyarakat yang tinggal di Perkotaan Malang dan sekitarnya serta dengan
kepadatan yang tinggi. Kami mengutamakan daerah Perkotaan Malang karena
kami berpusat di Malang. Kami juga mengutamakan daerah dengan kepadatan
tinggi dan bukannya dengan kepadatan rendah karena penduduk di daerah
dengan kepadatan rendah seperti di pesisir atau perdesaan biasanya lebih suka
membuat makanan sendiri atau membeli bahan mentah dan memprosesnya
sendiri bukannya membeli produk jadi seperti produk kami. Orang di daerah
dengan kepadatan tinggi juga biasanya lebih konsumtif dan tidak suka membuat
makanan sendiri dan suka membeli makanan agar waktu mereka efektif. Hal ini
sangat bagus bagi makanan kami yang murah dan sehat.
 Masyarakat dengan gaya hidup yang hemat, sederhana, aktif, dan sehat. Karena
produk kami adalah produk yang sehat dan sederhana bukannya junkfood
ataupun makanan yang aesthetic maupun yang mewah sehingga tidak cocok
dengan orang yang hidup bermalas malasan dan berfoya foya. Tetapi produk
kami yang sehat, murah dan sederhana sangat cocok dengan orang memiliki pola
hidup sehat, hemat, sederhana dan aktif.
 Masyarakat yang memiliki kebiasaan mencoba makanan di tempat baru. Hal ini
disebabkan karena brand kami bukanlah brand yang sudah punya nama tetapi
brand yang baru saja didirikan. Hal ini menyebabkan kami membutuhkan
sebanyak mungkin pelanggan yang memiliki kebiasaan mencoba makanan di
tempat baru untuk meramaikan dan juga mempromosikan bisnis kami dari mulut
ke mulut.
 Masyarakat yang memiliki loyalitas terhadap suatu produk. Karena kami membutuhkan
banyak pelanggan tetap dalam pelaksanaan jangka panjang. Pelanggan yang hanya
mencoba sekali dan kemudian tidak mau membeli produk kami hanya akan memberi
solusi sementara dan kurang efektif untuk pelaksanaan jangka panjang. Pembeli yang
memiliki loyalitas juga akan memudahkan kami dalam menghadapi pesaing jika suatu
waktu ada beberapa pesaing yang muncul.

Anda mungkin juga menyukai