Anda di halaman 1dari 26

MODUL AJAR DASAR-DASAR OTOMOTIF

KELAS X SMKN 2 WONOSARI


ALAT UKUR MEKANIK

INFORMASI UMUM

A. Identitas Modul
Nama : Wahyu Surya Saputra
Satuan Pendidikan : SMK N 2 Wonosari
Tahun 2022
Bidang Keahlian : Otomotif
Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Judul Elemen : Alat Ukur Mekanik
Kelas :X
Fase Capaian :E
Alokasi Waktu : 6 JP
Jumlah Pertemuan : 4 Pertemuan

B. Kompetensi Awal
1. Peserta Didik memahami fungsi dari alat ukur mekanik
2. Peserta Didik memiliki pengetahuan tentang komponen beserta dengan fungsi dan cara
kerja dari komponen alat ukur mekanik
3. Peserta Didik dapat memahami cara kerja dari alat ukur mekanik
4. Peserta Didik mampu memiliki pengetahuan serta keterampilan melakukan pengukuran
dengan menggunakan alat ukur mekanik

C. Profil Pelajar Pancasila


1. Peserta Didik mengikuti pembelajaran sebagai insan yang Beriman dan Bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia.
2. Peserta Didik menerapkan Berkebhinekaan Global dalam proses pembelajaran baik
dalam kelas, lingkungan sekolah maupun luar sekolah terhadap guru dan sesama
peserta didik.
3. Peserta Didik menerapkan budaya Bergotong royong dalam kegiatan bersama di kelas
maupun di lingkungan sekolah.
4. Peserta Didik mengembangkan kemampuan potensi diri dalam Bernalar Kritis, Mandiri,
Percaya Diri, dan Kreatif.

D. Sarana dan Prasarana


1. Sarana : LCD Proyektor, Papan Tulis, Alat Ukur Mekanik
2. Prasarana : Modul, bahan ajar yang sesuai dengan topik atau tema pembelajaran

E. Target Peserta Didik


1. Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu
gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan Bahasa dan pemahaman materi
ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan
memimpin.

F. Model Pembelajaran
Discovery learning secara tatap muka

KOMPETENSI INTI
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu mengetahui jenis-jenis alat ukur mekanik ( fungsi, cara kerja
komponen) dan mampu mengukur berbagai dimensi dengan menggunakan alat ukur
mekanik sesuai dengan Prosedur Operasional Standar (POS) dengan memperhatikan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
B. Pemahaman Bermakna
Setelah proses pembelajaran Peserta didik dengan keterampilannya dalam melakukan
pengukuran dengan alat ukur mekanik diharapkan dapat bermanfaat serta menjadi
bekal keterampilan yang riil untuk bekerja pada dunia Industri.
C. Pertanyaan Pematik
1. Apa saja yang kalian ketahui tentang alat ukur mekanik?
2. Apa saja permasalahan yang kalian temui saat menggunakan alat ukur mekanik?
D. Pelaksanaan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Pendahuluan  Salah satu peserta didik memimpin doa menurut agama
dan keyakinan untuk mengawali kegiatan
pembelajaran.
 Melakukan presensi oleh guru.
 Melakukan ice breaking oleh peserta didik.
 Merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Inti  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
 Guru memberikan pertanyaan secara acak mengenai
pengetahuan siswa tentang alat ukur
 Guru menyampaikan materi secara singkat tentang alat
ukur jangka sorong dan mikrometer (fungsi, komponen,
cara kerja).
 Peserta didik mencatat materi yang disampaikan.
 Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok,
kemudian peserta didik diajak melakukan observasi
pada komponen alat ukur jangka sorong dan
mikrometer dan cara kerja alat ukur jangka sorong dan
mikrometer.
 Siswa mengidentifikasi komponen dan cara kerja alat
ukur jangka sorong dan mikrometer
 Guru menunjuk peserta didik dan diminta menjelaskan
komponen dan cara kerja alat ukur otomotif yang
diminta.
 Peserta didik menjelaskan komponen dan cara kerja
alat ukur otomotif.
3. Penutup  Guru mengajak peserta didik untuk menyimpulkan
kegiatan pembelajaran yang dipelajari.
 Peserta didik menerapkan 5R pada bengkel.
 Mengkondisikan kelas kembali untuk briefing akhir,dan
menjelaskan persiapan pada pembelajaran berikutnya.
 Peserta memimpin do’a menutup pembelajaran
Pertemuan Kedua
1. Pendahuluan  Salah satu peserta didik memimpin doa menurut agama
dan keyakinan untuk mengawali kegiatan
pembelajaran.
 Melakukan presensi oleh guru.
 Melakukan ice breaking oleh peserta didik.
 Merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Inti  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
 Guru memberikan pertanyaan secara acak mengenai
pengetahuan siswa tentang alat ukur
 Guru menyampaikan materi secara singkat tentang alat
ukur dial indicator dan cylinder gauge (fungsi,
komponen, cara kerja)
 Peserta didik mencatat materi yang disampaikan.
 Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok,
kemudian peserta didik diajak melakukan observasi
pada komponen alat ukur dial indicator dan cylinder
gauge dan cara kerja alat ukur dial indicator dan
cylinder gauge.
 Siswa mengidentifikasi komponen dan cara kerja alat
ukur dial indicator dan cylinder gauge.
 Guru menunjuk peserta didik dan diminta menjelaskan
komponen dan cara kerja alat ukur otomotif yang
diminta.
 Peserta didik menjelaskan komponen dan cara kerja
alat ukur otomotif.
3. Penutup  Guru mengajak peserta didik untuk menyimpulkan
kegiatan pembelajaran yang dipelajari
 Peserta didik menerapkan 5R pada bengkel.
 Mengkondisikan kelas kembali untuk briefing akhir,dan
menjelaskan persiapan pada pembelajaran berikutnya.
 Peserta memimpin do’a menutup pembelajaran
Pertemuan Ketiga
1. Pendahuluan • Salah satu peserta didik memimpin doa menurut
agama dan keyakinan untuk mengawali kegiatan
pembelajaran.
• Melakukan presensi oleh guru.
• Melakukan ice breaking oleh peserta didik.
• Merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Inti • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
• Guru memberikan pertanyaan secara acak mengenai
pengetahuan siswa tentang alat ukur
• Guru menyampaikan materi secara singkat tentang alat
ukur multimeter (fungsi, komponen, cara kerja)
• Peserta didik mencatat materi yang disampaikan.
• Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok,
kemudian peserta didik diajak melakukan observasi
pada
komponen alat ukur multimeter dan cara kerja alat ukur
multimeter.
• Siswa mengidentifikasi komponen dan cara kerja alat
ukur multimeter.
• Guru menunjuk peserta didik dan diminta menjelaskan
komponen dan cara kerja alat ukur otomotif yang
diminta.
• Peserta didik menjelaskan komponen dan cara kerja alat
ukur otomotif.
3. Penutup • Guru mengajak peserta didik untuk menyimpulkan
kegiatan pembelajaran yang dipelajari
• Peserta didik menerapkan 5R pada bengkel.
• Mengkondisikan kelas kembali untuk briefing akhir,dan
menjelaskan persiapan pada pembelajaran berikutnya.
• Peserta memimpin do’a menutup pembelajaran
Pertemuan Keempat
1. Pendahuluan  Salah satu peserta didik memimpin doa menurut
agama dan keyakinan untuk mengawali kegiatan
pembelajaran.
• Melakukan presensi oleh guru.
• Melakukan ice breaking oleh peserta didik.
 Merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Inti  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mempelajari kembali materi yang telah
disampaikan untuk persiapan ulangan harian.
 Guru mengkondisikan kelas untuk tetap tenang
 Guru mengarahkan peserta didik untuk menyiapkan
alat tulis di meja
 Guru membagikan kertas lembar jawaban kepada
peserta didik
 Guru mempresentasikan soal ulangan harian kepada
peserta didik
 Peserta didik mengerjakan soal ulangan harian
 Guru mengkondisikan kelas selama ulangan harian
berlangsung
 Peserta didik mengumpulkan lembar jawaban masing-
masing ke meja Guru ketika waktu yang ditentukan
untuk ulangan harian telah habis
 Guru merekap lembar jawab peserta didik
3. Penutup • Guru mengajak peserta didik untuk menyimpulkan
kegiatan pembelajaran yang dipelajari
• Peserta didik menerapkan 5R pada bengkel.
• Mengkondisikan kelas kembali untuk briefing akhir,dan
menjelaskan persiapan pada pembelajaran berikutnya.
• Peserta memimpin do’a menutup pembelajaran
E. Asesmen
Jenis Asesmen Formatif dan Sumatif
Bentuk  Lembar kerja siswa
 Nilai Presentasi
 Hasil tertulis observasi
F. Pengayaan dan Remidial
1. Pengayaan
 Siswa diberi alat ukur dan dapat menunjukan cara kerja serta hasil pembacaan
dari alat ukur mekanik.
2. Remidial
 Diberi kesempatan untuk melakukan pengukuran lagi dengan alat ukur
mekanik dan ditunjukkan kesalahan dalam pembacaan alat ukur mekanik.
G. Refleksi Peserta Didik dan Guru
1. Apakah terdapat kendala dalam pelaksanaan pembelajaran?
2. Apakah peserta didik aktif mengikuti pembelajaran?
3. Bagaimana ketercapaian rata-rata peserta didik?
4. Apakah seluruh peserta didik dapat menuntaskan kompetensi?

LAMPIRAN

A. Materi Alat Ukur Mekanik


Alat Ukur adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur secara presisi, yang
diperlukan di dalam kita melakukan pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan otomotif
khususnya dan peralatan teknik atau pekerjaan logam lainnya. Alat ukur yang banyak
dipergunakan di otomotif dapat diklasifikasikan menjadi 2 kategori, yaitu:
1. Alat Ukur Jarak (Alat Ukur Mekanik)
2. Alat Ukur Elektris dan Elektronis
3. Alat Ukur Pneumatik
4. Alat Ukur Volume

a. Jenis-jenis Alat Ukur


1. Vernier Caliper / Mistar Geser / Jangka Sorong
Alat ukur ini berfungsi untuk mengukur diameter luar, diameter dalam,
kedalaman lubang dan jarak antara dua buah titik, yang membutuhkan ketelitian
hingga 0,02 mm untuk satuan metrik, dan 0,001 inch atau satuan inch.

Konstruksi jangka sorong tipe standar dijelaskan seperti di atas. Rahang


pengukurdalam (a) akan sesuai pada lubang dan digunakan untuk mengukur dimensi
dalam.Rahang pengunci luar (g) akan mencekam pada bagian luar dari suatu benda,
digunakan untuk mengukur dimensi luar. Batang pengukur kedalaman (c) digunakan
untuk menentukan ukuran kedalaman dari bagian benda yang dilakukan dengan
menempelkan ujung batang pengukur utama pada permukaan lubang, sedangkan
ujung batang pengukurkedalaman menempel pada dasar lubang. Batang pengukur
kedalaman hanya dilengkapi pada jangka sorong dengan daerah pengukuran sampai
dengan 300 mm. Jangka sorong dengan daerah pengukuran 600 mm dan 1000 mm
tidak dilengkapi dengan batang pengukur kedalaman. Bagian alat pengukuran dalam
letaknya terpisah dengan bagian alatpengukur luar.
Ketika baut pengunci kendur, rahang bagian bawah akan bergerak bebas.
Baut ini baru dikencangkan setelah dilakukan pengukuran pada benda. Baut
pengunci final digunakan untuk mengunci rahang bagian bawah yang setelah
dilakukan pengukuran, sehingga jangka sorong dapat dilepas dari benda yang diukur
dan dapat dilihat hasilnya tanpa ukurannya berubah akibat pelepasan tersebut. Ulir
penyetelan halus digunakan untuk mengunci rahang secara presisi sehingga
didapatkan hasil pengukuran dengan akurasi yang lebih tinggi.
Tingkat ketelitian dari jangka sorong tergantung pada banyaknya pembagian
padaskala vernier-nya. Pembagian ini umumnya sebanyak 10,50 atau 100 skala.
Pembagian10 skala akan menghasilkan 0,1 cm dibagi 10 = 0,01 cm. Sehingga
jangka sorong ituakan memiliki tingkat ketelitian 0,01 cm.

2. Mikrometer
Mikrometer merupakan alat ukur linier langsung dengan tingkat ketelitian
yang lebih tinggi hingga mencapai 0,001 mm. Ada 3 macam mikrometer yaitu :
mikrometer dalam, mikrometer luar, dan mikrometer kedalaman.

1) Macam-macam Mikrometer

a. Micrometer luar (Outside Micrometer)


b. Mikrometer dalam (Inside Micrometer)

Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur dimensi dalam

c. Mikrometer kedalaman ( Dept Micrometer )

Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kedalaman

2) Cara Membaca Skala Pengukuran Mikrometer


a. Mikrometer luar dengan tingkat ketelitian 0,01 mm
Jarak tiap strip diatas garis horisontal pada outer sleeve adalah
1 mm, dan jarak tiap strip diwah garis adalah 0,5 mm. Pada skala
timble tiap strip nilainya 0,01 mm. Hasil pengukuran pada mikrometer
adalah jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.
b. Mikrometer luar dengan tingkat ketelitian 0,001 mm
Jarak tiap strip diatas garis horisontal pada outer sleeve adalah
1 mm, dan jarak tiap strip diwah garis adalah 0,25 mm. Pada skala
thimble tiap strip nilainya 0,01 mm dan pada skala vernier 0,001 mm.
Hasil pengukuran pada mikrometer adalah jumlah pembacaan ketiga
skala tersebut.
3) Cara Menyetel titik “ 0 “

a. Apabila kesalahannya kurang dari 0,02 mm

 Kuncilahlah spindle dengan lock clamp

 Putar outer sleeve dengan kunci penyetel sampai tanda “ 0 “ pada


thimble lurus dengan garis horisontal pada outer sleeve

 Periksa kembali tanda “ 0 “ setelah penyetelan

b. Apabila kesalahannya lebih dari 0,02 mm

 Kuncilah spindle dengan lock clamp

 Kendorkan ratchet stoper sampai thimble bebas

 Luruskan tanda “ 0 “ thimble dengan garis pada outer sleeve dan


kencangkan kembali dengan ratchet stoper

 Periksa kembali tanda “ 0 “ setelah penyetelan

4) Cara membaca skala pada mikrometer


Pertama-tama perhatikan bilangan bulat pada skala utama barrel,
lalu perhatikan apakah terbaca skala setengah milimeter pada bagian atas
skala utama (ada kalanya dibawah), dan akhirnya bacalah skala perseratusan
pada lingkaran.
Nilai ukuran dari gambar dibaca sbb :
 Skala utama = 10 x 1,00 mm = 10,00 mm
 Skala minor = 1 x 0,50 mm = 0,50 mm
 Skala pemutar = 16 x 0,01 mm = 0,16 mm Nilai = 10,66 mm
5) Melakukan teknik pengukuran
a. ngukur diamter dalam dengan mikrometer dalam

b. Mengukur diameter luar dengan micrometer dan jangka sorong


3. Dial Indicator

Dial indikator digunakan untuk mengukur kebengkokan, run out, kekocakan,


end play, back lash, kerataan, dengan tingkat ketelitian anatara 0,01 mm hingga 0,001
mm (tergantung tipe dial indikator).

Komponen Dial Indicator


a = gigi pinion
b = gigi besar
c = gigi penggerakkedua
d = gigi besar ke dua
e = pegas
h = pegas coil
s = poros penekan

Prinsip kerja jam ukur secara mekanis, dimana gerak linier sensor diubah
menjadi gerak rotasi oleh jarum penunjuk pada piringan dengan perantaraan batang
bergigi dan susunan roda gigi.
Pegas koil berfungsi sebagai penekan batang bergigi hingga sensor selalu
menekan ke bawah. Sedangkan pegas spiral berfungsi sebagai penekan sistem
transmisi roda gigi sehingga permukaan gigi yang berpasangan selalu menekan pada
sisi yang sama untuk kedua arah putaran (untuk menghindari backlash) yang mungkin
terjadi karena profil gigiyang tidak sempurna atau sudah aus. Jam ukur juga dilengkapi
dengan jewel untuk mengurangi gesekan pada dudukan poros roda gigi.
Ketelitian dan kecermatan jam ukur berbeda – beda ada yang kecermatannya
0,01 ; 0,02 ; 0,005 dan kapasitas ukurnya juga berbeda – beda , misalnya : 20, 10, 5, 2,
1 mm . Untuk jam ukur dengan kapasitas besar, terdapat jam kecil dalam piringan
yang besar dimana satu putaran jarum besar sama dengan tanda satu angka jam kecil.
Pada piringan terdapat skala yang dilengkapi dengan tanda batas atas dan tanda batas
bawah. Piringan skala dapat diputar untuk kalibrasi posisi nol. Dalam penggunaannya,
dial indikator tidak dapat berdiri sendiri, sehingga memerlukan batang penyangga dan
blok magnet.

Prosedur Penggunaan Dial Indikator adalah:


1. Posisi spindle dial indikator harus tegak lurus dengan permukaan yang
diukur
2. Garis imajinasi dari mata si pengukur ke jarum penunjuk harus tegak
lurus pada permukaan dial indikator pada saat sedang membaca hasil
pengukuran.
3. Dial indikator harus dipasang dengan teliti pada batang penyangganya,
artinya dial indikator tidak boleh goyang.
4. Putarlah outer ring dan stel pada posisi nol. Gerakkan spindle ke atas
dan ke bawah, kemudian periksalah bahwa jarum penunjuk selalu
kembali ke posisi nol setelah spindle dibebaskan.
5. Usahakan dial indikator tidak sampai terjatuh, karena
terdapat mekanisme pengubah yang presisi.
6. Jangan memberi oli atau grease diantara spindle dan tangkainya, karena
akan menghambat gerakan spindle.
4. Cylinder Gauge
Silinder gauge ialah alat ukur yang juga menggunakan dial gauge. Dalam
pengukuran komponene-komponen otomotif, Silinder gauge sering digunakan untuk
mengukur diameter silinder dan komponen lainnya secara teliti. Diameter daerah
pengukuran yang dapat dijangkau oleh silinder gauge berkisar antara 50mm sampai
dengan 300mm.

konstruksi alat ini terdiri dari sebuah dial indicator dan pada ujung lain
terdapat measuring point. Adapun komponen lain yaitu cicin penganti (replacement
washer) dan batang pengganti ( replacement rood). kedua Komponen ini, telah
memiliki spesifikasi ukuran tertentu. Sebab itu kejelian dalam memilih spesifikasi
ukuran kedua komponen tersebut sangat membantu atau mempermudah kita dalam
pekerjaan pengukuran itu tersendiri.

Adapun fungsi dari Komponen-komponen dari silinder gauge yaitu diantaranya;


a. Dial gauge
Berfungsi sebagai penunjuk skala terkecil dan tingkat pengukuran yang
menunjuk pada pembacaan maksimum.
b. Grip
Adalah sebagai pemegang untuk memposisilkan ketetapan pengukuran
c. Replacement rood
Berfungsi sebagai untuk menambah panjang bidang sentuh pada silinder yang
akan diukur
d. Measuring point
Measuring point ini dapat bergerak bebas dan jumlah geraknya ditunjukkan oleh
dial gauge

Prosedur penggunaan alat ukur silinder gauge


1. Masukan pengukur ke batangnya sedemikian rupa, hingga dapat berputar 2x,
dan kencangkanlah posisi tersebut.
2. Ukurlah diameter silinder benda kerja dengan mempergunakan jangka sorong.
3. Atur ukuran pada micrometer dan kedudukan silinder gauge tegak lurus
dengan permukaan micrometer. dengan pengukuran pada posisi 0.

Mengatur Silinder Gauge

4. Masukan silinder gauge pada posisi diagonal ke dalam silinder, gerakan silinder
gauge sampai diperoleh angka pembacaan yang terkecil.

Cara Kerja Silinder Gauge

5. Multimeter
Multimeter adalah suatu alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur tiga
jenis besaran listrik yaitu arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan listrik. Sebutan lain
untuk multimeter adalah AVO-meter yang dapat dipakai untuk mengukur Ampere, Volt,
dan OhmUmumnya sebuah multimeter elektronik mengandung elemen-elemen berikut:
 Penguat dc jembatan setimbang (balanced bridge dc amplifier) dan alat pencatat.
 Pelemah masukan atau saklar rangkuman (RANGE), guna membatasi tegangan
masukkan pada nilai yang diinginkan.
 Rangkaian penyearah, untuk mengubah tegangan masukkan ac ke dc yang
sebanding.
 Batere internal dan rangkaian tambahan, guna melengkapi kemampuan
pengukuran tahanan.
 Saklar fungsi (FUNGSI), untuk memilih berbagai fungsi pengukuran dari
nstrument tersebut.

Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)
(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog.

Contoh Multimeter Analog

Contoh Multimeter Digital


MULTIMETER ANALOG
Multimeter analog terdiri dari bagian-bagian penting, diantaranya adalah sebagai
berikut

1. Papan skala
2. Jarum penunjuk skala
3. Pengatur jarum skala
4. Knop pengatur nol ohm
5. Batas ukur ohm meter
6. Batas ukur DC volt (dcv)
7. Batas ukur AC volt (acv)
8. Batas ukur ampere meter DC
9. Saklar pemilih (dcv, acv, ohm,
ampere dc)
10. Test pin positif (+)
11. Test pin negatif (-)

Adapun cara menggunakan multitester ini ialah sebagai berikut:


a. Jika saklar menunjuk pada ohm meter dapat digunakan mengukur: Transistor,
Tahanan, Potensiometer, VR (Variabel Resistor), Kondensator, LS, Kumparan,
MF dan trafo, mengukur Kabel, dsb.
b. Jika saklar menunjuk pada DC Volt (dcv) dapat digunakan mengukur:
 Arus dalam suatu rangkaian (arus dc)
 Mengukur (menguji) accu atau batere
c. Jika saklar menunjuk pada AC Volt (acv) dapat dipakai untuk mengukur kuat
tegangan AC, ada dan tidaknya arus listrik.
d. Jika saklar menunjuk pada DC ampere dapat dipakai untuk mengukur berapa
banyak ampere pada accu maupun batere atau catu daya (adaptor).
B. ASESSMEN FORMATIF
1. Lembar kerja identifikasi komponen utama mesin
Asesmen Formatif

SMK NEGERI 2 WONOSARI


NAMA : SEMESTER :
LEMBAR KERJA PRAKTIK ALAT
KELAS :
UKUR MEKANIK TANGGAL PARKTIK :
NISN :
Hasil
No. Alat Ukur Item Pengukuran Gambar Pengukuran Keterangan
Pengukuran
1 Jangka Sorong A. Diameter
0,05 mm Outside Piston

B. Diameter
Silinder

C. Diameter Big
End

D. Panjang Piston

2 Jangka Sorong A. Diameter


0,02 mm External Pen
Piston
B. Ketebalan
Batang Piston

C. Ketebalan
Bantalan Piston

D. Ketebalan Ring
Piston

3 Inside A. Diameter
Micrometer Lubang Baut
0,01 mm Flywheel

B. Diameter Inside
Pen Piston

C. Diameter Inside
Big end
4 Outside A. Diameter
Micrometer outside Pen Piston
0,01 mm

B. Ketebalan
Batang Piston

5 Multitester A. Voltase Baterai


Kering

B. Voltase Arus AC

C. Hambatan
Kabel Busi
D. Konektivitas
Kabel

Paraf Guru Nilai Paraf Siswa

2. Disajikan gambar ngukuran pada poros nok dan siswa dapat membuat cara pengukuran
poros nok yang baik dan benar

3. FORMAT PENILAIAN SIKAP (CEKLIS AKTIVITAS, ANTAR TEMAN )

C. Asesmen Sumatif (soal essay)


1. Sebutkan 3 macam jangka sorong! (10 point)
Kunci jawaban :
Alat ukur vernier caliper berfungsi untuk mengikur diameter luar, diameter dalam,
kedalaman lubang dan jarak antara dua buah titik.
Rubik Penilaian :
Sesuai dengan bobot (skor maksimum) soal nomor 1 yaitu 5, maka rubriknya ialah
sebagai berikut:
 Nilai 1 : menulis jawaban
 Nilai 5 : jika peserta didik hanya menjawab untuk mengukur diameter luar
dan diameter dalam
 Nilai 10 : jika peserta didik menjawab untuk mengukur diameter luar, daiameter
dalam, kedalaman lubang dan jarak antara dua buah titik.
2. Sebutkan 3 macam micrometer! (10 point)
Kunci jawaban :
a. Micrometer luar (Outside Micrometer)
b. Micrometer dalam (Inside Micrometer)
c. Micrometer kedalaman ( Dept Micrometer)
Rubik Penilaian :
Sesuai dengan bobot (skor maksimum) soal nomor 1 yaitu 5, maka rubriknya ialah
sebagai berikut:
• Nilai 1 : menulis jawaban
• Nilai 5 : jika peserta didik hanya menjawab micrometer luar (Outside Micrometer)
dan micrometer dalam (Inside Micrometer)
• Nilai 10 : jika peserta didik menjawab Micrometer luar (Outside Micrometer),
Micrometer dalam (Inside Micrometer), dan Micrometer kedalaman ( Dept
Micrometer)

3. Jelaskan cara menyetel titik “ 0 “ pada micrometer! (10 point)


Kunci Jawaban :
a. Apabila kesalahannya kurang dari 0,02 mm
• Kuncilahlah spindle dengan lock clamp
• Putar outer sleeve dengan kunci penyetel sampai tanda “ 0 “ pada thimble lurus
dengan garis horisontal pada outer sleeve
• Periksa kembali tanda “ 0 “ setelah penyetelan
b. Apabila kesalahannya lebih dari 0,02 mm
• Kuncilah spindle dengan lock clamp
• Kendorkan ratchet stoper sampai thimble bebas
• Luruskan tanda “ 0 “ thimble dengan garis pada outer sleeve dan kencangkan
kembali dengan ratchet stoper
• Periksa kembali tanda “ 0 “ setelah penyetelan
Rubik Penilaian :
Sesuai dengan bobot (skor maksimum) soal nomor 1 yaitu 5, maka rubriknya ialah
sebagai berikut:
• Nilai 1 : menulis jawaban
• Nilai 5 : jika peserta didik hanya menjawab apabila kesalahan kurang dari 0,02 mm
 Kuncilahlah spindle dengan lock clamp
 Putar outer sleeve dengan kunci penyetel sampai tanda “ 0 “ pada thimble lurus
dengan garis horisontal pada outer sleeve
• Periksa kembali tanda “ 0 “ setelah penyetelan
• Nilai 10 : jika peserta didik menjawab
a. Apabila kesalahannya kurang dari 0,02 mm
• Kuncilahlah spindle dengan lock clamp
• Putar outer sleeve dengan kunci penyetel sampai tanda “ 0 “ pada thimble
lurus dengan garis horisontal pada outer sleeve
• Periksa kembali tanda “ 0 “ setelah penyetelan
b. Apabila kesalahannya lebih dari 0,02 mm
• Kuncilah spindle dengan lock clamp
• Kendorkan ratchet stoper sampai thimble bebas
• Luruskan tanda “ 0 “ thimble dengan garis pada outer sleeve dan kencangkan
kembali dengan ratchet stoper
• Periksa kembali tanda “ 0 “ setelah penyetelan

4. Jelaskan prosedur penggunaan Dial Indicator! (20 point)


Kunci jawaban :
1. Posisi spindle dial indikator harus tegak lurus dengan permukaan yang diukur
2. Garis imajinasi dari mata si pengukur ke jarum penunjuk harus tegak
lurus pada permukaan dial indikator pada saat sedang membaca hasil pengukuran.
3. Dial indikator harus dipasang dengan teliti pada batang penyangganya, artinya dial
indikator tidak boleh goyang.
4. Putarlah outer ring dan stel pada posisi nol. Gerakkan spindle ke atas dan ke bawah,
kemudian periksalah bahwa jarum penunjuk selalu kembali ke posisi nol setelah
spindle dibebaskan.
5. Usahakan dial indikator tidak sampai terjatuh, karena
terdapat mekanisme pengubah yang presisi.
6. Jangan memberi oli atau grease diantara spindle dan tangkainya, karena akan
menghambat gerakan spindle.
Rubik Penilaian :
Sesuai dengan bobot (skor maksimum) soal nomor 1 yaitu 5, maka rubriknya ialah
sebagai berikut:
• Nilai 1 : menulis jawaban
• Nilai 10 : jika peserta didik hanya menjawab harus tegak lurus dengan permukaan
yang diukur, pembacaan hasil pengukuran harus tegak lurus dengan permukaan dial
indicator, tidak boleh goyang
• Nilai 20 : jika peserta didik menjawab
1) Posisi spindle dial indikator harus tegak lurus dengan permukaan yang
diukur
2) Garis imajinasi dari mata si pengukur ke jarum penunjuk harus tegak
3) lurus pada permukaan dial indikator pada saat sedang membaca hasil
pengukuran.
4) Dial indikator harus dipasang dengan teliti pada batang penyangganya,
artinya dial indikator tidak boleh goyang.
5) Putarlah outer ring dan stel pada posisi nol. Gerakkan spindle ke atas dan ke
bawah, kemudian periksalah bahwa jarum penunjuk selalu kembali ke
posisi nol setelah spindle dibebaskan.
6) Usahakan dial indikator tidak sampai terjatuh, karena
terdapat mekanisme pengubah yang presisi.
7) Jangan memberi oli atau grease diantara spindle dan tangkainya, karena
akan menghambat gerakan spindle.

5. Jelaskan prosedur penggunaan Cylinder Gauge! (20 point)


Kunci jawaban :
Prosedur penggunaan alat ukur silinder gauge
1. Masukan pengukur ke batangnya sedemikian rupa, hingga dapat berputar 2x,
dan kencangkanlah posisi tersebut.
2. Ukurlah diameter silinder benda kerja dengan mempergunakan jangka sorong.
3. Atur ukuran pada micrometer dan kedudukan silinder gauge tegak lurus
dengan permukaan micrometer. dengan pengukuran pada posisi 0.

Mengatur Silinder Gauge

4. Masukan silinder gauge pada posisi diagonal ke dalam silinder, gerakan silinder
gauge sampai diperoleh angka pembacaan yang terkecil.

Cara Kerja Silinder Gauge


Rubik Penilaian :
Sesuai dengan bobot (skor maksimum) soal nomor 1 yaitu 5, maka rubriknya ialah
sebagai berikut:
• Nilai 1 : menulis jawaban
• Nilai 10 : jika peserta didik hanya menjawab 1. Masukan silinder gauge pada posisi
diagonal ke dalam silinder, gerakan silinder gauge sampai diperoleh angka
pembacaan yang terkecil. Tanpa mengeset dengan micrometer.
• Nilai 10 : jika peserta didik menjawab
a. Masukan pengukur ke batangnya sedemikian rupa, hingga dapat berputar 2x, dan
kencangkanlah posisi tersebut.
b. Ukurlah diameter silinder benda kerja dengan mempergunakan jangka sorong.
c. Atur ukuran pada micrometer dan kedudukan silinder gauge tegak lurus dengan
permukaan micrometer. dengan pengukuran pada posisi 0.
d. Masukan silinder gauge pada posisi diagonal ke dalam silinder, gerakan silinder
gauge sampai diperoleh angka pembacaan yang terkecil.

6. Jelaskan fungsi dari alat ukur Multimeter dan sebutkan jenisnya (15 point)
Kunci jawaban :
Multimeter adalah suatu alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur tiga jenis
besaran listrik yaitu arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan listrik. Sebutan lain untuk
multimeter adalah AVO-meter yang dapat dipakai untuk mengukur Ampere, Volt, dan
Ohm
Ada dua kategori multimeter: multimeter digital dan multimeter analog.
Rubik Penilaian :
Sesuai dengan bobot (skor maksimum) soal nomor 1 yaitu 5, maka rubriknya ialah
sebagai berikut:
• Nilai 1 : menulis jawaban
• Nilai 5 : jika peserta didik hanya menjawab untuk mengukur tiga jenis besaran listrik
yaitu arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan listrik.
• Nilai 10 : jika peserta didik menjawab Multimeter adalah suatu alat ukur listrik yang
digunakan untuk mengukur tiga jenis besaran listrik yaitu arus listrik, tegangan listrik,
dan hambatan listrik. Sebutan lain untuk multimeter adalah AVO-meter yang
merupakan dapat dipakai untuk mengukur Ampere, Volt, dan Ohm.
 Nilai 15 :jika peserta didik menjawab Multimeter adalah suatu alat ukur listrik yang
digunakan untuk mengukur tiga jenis besaran listrik yaitu arus listrik, tegangan
listrik, dan hambatan listrik. Sebutan lain untuk multimeter adalah AVO-meter yang
dapat dipakai untuk mengukur Ampere, Volt, dan Ohm.
Ada dua kategori multimeter: multimeter digital dan multimeter analog.
7. Sebutkan 5 komponen dari alat ukut Multimeter! (15 point)
Kunci jawaban :
1. Papan skala
2. Jarum penunjuk skala
3. Pengatur jarum skala
4. Knop pengatur nol ohm
5. Batas ukur ohm meter
6. Batas ukur DC volt (dcv)
7. Batas ukur AC volt (acv)
8. Batas ukur ampere meter DC
9. Saklar pemilih (dcv, acv, ohm, ampere dc)
10. Test pin positif (+)
11. Test pin negatif (-)
Rubik Penilaian :
Sesuai dengan bobot (skor maksimum) soal nomor 1 yaitu 5, maka rubriknya ialah
sebagai berikut:
• Nilai 1 : menulis jawaban
• Nilai 5 : jika peserta didik hanya menjawab
1. Papan skala
2. Jarum penunjuk skala
3. Pengatur jarum skala
4. Knop pengatur nol ohm
• Nilai 10 : jika peserta didik menjawab
1. Papan skala
2. Jarum penunjuk skala
3. Pengatur jarum skala
4. Knop pengatur nol ohm
5. Batas ukur ohm meter
6. Batas ukur DC volt (dcv)
7. Batas ukur AC volt (acv)
8. Batas ukur ampere meter DC
 Nilai 15 : jika peserta didik menjawab
1. Papan skala
2. Jarum penunjuk skala
3. Pengatur jarum skala
4. Knop pengatur nol ohm
5. Batas ukur ohm meter
6. Batas ukur DC volt (dcv)
7. Batas ukur AC volt (acv)
8. Batas ukur ampere meter DC
9. Saklar pemilih (dcv, acv, ohm, ampere dc)
10. Test pin positif (+)
11. Test pin negatif (-)

D. BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA


1. Buku manual kendaraan
2. Modul pendamping
3. Modul Diklat Industri
E.GLOSARIUM

F. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1995). Materi Pelajaran Engine Group Step 1., Jakarta : PT. Toyota Astra Motor.
Anonim. (1995). Materi Pelajaran Engine Group Step 2., Jakarta : PT. Toyota Astra Motor.
Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta : PT Toyota Astra Motor.
Soedjana, S., Nishino, O. 1976. Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik. Jakarta : PT. Pradnya
Paramita

Anda mungkin juga menyukai