TUGAS AKHIR
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
Oleh:
ANIF LAILATUL FITRIYAH
145070200111004
2018
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................................... i
ABSTRAK......................................................................................................................vi
BAB 1. PENDAHULUAN
viii
2.1.5 Faktor Resiko ......................................................................................... 11
2.2.3 Makanan yang Baik dan Sehat Bagi Ibu Hamil ..................................... 26
ix
4.3 Variabel Penelitian ........................................................................................... 38
x
5.3 Gambaran Tekanan Darah Responden ............................................................... 57
5.4.1 Prinsip Analisa Data Bivariat Pola Makan dengan Tekanan Darah
Sistolik ............................................................................................................. 59
5.4.2 Prinsip Analisa Data Bivariat Pola Makan dengan Tekanan Darah
Diastolik ........................................................................................................... 60
BAB VI PEMBAHASAN
......................................................................................................................... 64
LAMPIRAN
Lampiran . ................................................................................................................... 75
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 5.2 Jenis dan Frekuensi Konsumsi Makan dan Minum Responden................ 56
Tabel 5.3 Tekanan Darah Sistolik Responden dengan Usia Kehamilan ................... 57
Tabel 5.4 Tekanan Darah Diastolik Responden dengan Usia Kehamilan................... iii
Tabel 5.5 Hubungan Pola Makan dengan Resiko Preeklampsia Pada Ibu Hamil
Tabel 5.5 Hubungan Pola Makan dengan Resiko Preeklampsia Pada Ibu Hamil
xii
DAFTAR DIAGRAM
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
Fitriyah, Anif, Lailatul. 2018. The Relationship Diet and Risk of Preeclampsia
in Maternal primiparous Trimester 2 and 3 in the Health Center
Kedungkandang Malang. FinalxAssignment, Nursing Program,
Facultycof Medicine,wBrawijaya University.sSupervisors: (1) Dr. Asti
MelaniaAstari, S.Kp, M.Kep., Sp.Kep.Mat (2) Ns. MuladefixChoiriyah,
S.Kep, M.Kep.
vii
BAB I
PENDAHULUAN
berkembang dengan angka kematian ibu dan perinatal yang tinggi yaitu
sebanyak 240 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2008 (WHO,
kematian ibu tinggi adalah Jawa Timur. AKI di Jawa Timur berjumlah
AKI di Jawa Timur, yaitu sebanyak 61,29 per 100.000 kelahiran hidup
kasus di tahun 2016. Data dari dinas kesehatan kota Malang tahun
1
2
tinggi yaitu sebanyak 4/12 AKI pada tahun 2012 (Dinas Kesehatan
(Mayes, 2007).
3
Bukti menunjukkan bahwa diet ibu hamil adalah salah satu dari banyak
observasional, kualitas diet dan pola nutrisi meliputi nutrisi makro, nutrisi
Pembatasan gula juga diperlukan terutama pada ibu yang berisiko tinggi
(60%). Kemudian untuk subjek penelitian yang pola makannya baik dan
4
21 responden.
hamil disana lebih sering mengkonsumsi tahu dan tempe dengan cara
dengan jumlah yang banyak yaitu kurang lebih 4 sendok teh dalam
makanan dengan kandungan zat besi dan vitamin C yang cukup. Hal
memahami pola makan yang baik dan benar selama proses kehamilan.
lebih lanjut hubungan antara pola makan dengan risiko preeklampsia ibu
5
trimester 2 dan 3.
6
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Preeklampsia
sebagai tekanan darah sistolik persisten (140 mgHg atau lebih tinggi,
2013).
7
8
baru insufisiensi ginjal (peningkatan kreatinin serum lebih besar dari 1,1
mg/dL atau dua kali lipat kreatinin serum jika tidak ada penyakit ginjal
Kadar protein urin ≥ 300 mg dalam 24 jam atau terbaca positif 2 (++)
menggunakan dipstick.
dibawah ini :
3. Edema paru
b. Preeklampsia Berat
mikroliter)
konsentrasi normal).
5. Edema paru
dalam eklampsia.
atas.
dari 3,4% pada tahun 1980 menjadi 3,8% pada tahun 2010. Insidens
plasenta.
11
4. Genetik
Teori yang paling diterima sampai saat ini adalah teori iskemia
a) Paritas
2005).
b) Usia
wanita yang memiliki usia kurang dari 20 tahun dan lebih 35 tahun
(Cunningham, 2006). Selain itu ibu hamil yang berusia ≥35 tahun
12
jalan lahir tidak lentur lagi sehingga lebih beresiko untuk terjadi
c) Riwayat hipertensi
d) Sosial ekonomi
f) Genetik
g) Obesitas
a. Primiparitas
d. Riwayat trombofilia
e. Kehamilan multifetal
f. Pembuahan in vitro
i. Obesitas
2.1.6 Patofisiologi
dapat menghambat invasi arteri spiralis ibu oleh trofoblas sampai batas
1) Iskemia plasenta
2) General vasospasm
6) Aktivasi leukosit
Perubahan ini dua tahap, yaitu konversi segmen desidua pada arteriol
endothelial growth factor (VEGF) serta placental like growth factor (PLGF).
Jika kadar protein ini meningkat dalam sirkulasi ibu, kadar VEGF dan
Biasanya kadar sFIt-1 meningkat di dalam serum ibu dan plasenta pada
2012).
1) Tekanan darah
3) Proteinuria
4) Nyeri kepala
sering terjadi pada kasus yang lebih berat. Nyeri kepala sering
lengkap.
postpartum.
Gynecologist, 2013) :
disarankan.
dari 160 mmHg dan diastolik kurang dari 110 mmHg dan tanpa
disarankan.
lengkap kehamilan, dan pada kondisi ibu atau janin tidak stabil
stabilisasi ibu.
antihipertensi.
proteinuria.
13. Untuk pasien preeklampsia berat dan janin belum kuat, terminasi
ditangguhkan selama 48 jam jika kondisi ibu dan janin tetap stabil
b) Kelahiran
d) Kadar enzim hati abnormal terus- menerus (dua kali atau lebih
lima)
15. Kortikosteroid disarankan diberikan jika janin kuat dan pada usia
yang disertai:
b) Eklampsia
c) Edema paru
d) Solusio plasenta
intravaskuler)
ibu.
eklampsia.
yang telah dikalibrasi dengan tepat. Menurut Potter dan Perry (2005),
berikut ini:
darah.
sebelum pengukuran.
menghadap keatas.
23
jenis dan jumlah bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu
orang atau lebih dan mempunyai khas untuk satu kelompok tertentu.
dilakukan sejak bayi, saat bayi masih makan nasi tim, yaitu ketika usia
baru enam bulan ke atas, ibu harus tahu dan mampu menerapkan pola
makan sehat.
tersebut dapat diartikan secara umum pola makan merupakan cara atau
mengandung zat tenaga, zat pembangun, dan zat yang sesuai dengan
timbul mual atau muntah, tetapi makanan ini harus tetap diberikan
seperti biasa. Untuk mengatasi rasa mual dan muntah sebaiknya porsi
(Soetjiningsih, 1997).
baik, dan ibu sering merasa lapar. Pada masa ini hindari makan
pertumbuhan janin yang sangat pesat, juga diperlukan untuk ibu dalam
Pola makan yang baik bagi ibu hamil harus memenuhi sumber
pengganti nasi dapat digunakan jagung, ubi jalar dan roti. Untuk
selama hamil diharapkan dapat memenuhi kebutuhan zat gizi agar ibu
gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan baik dan selama
(Prastiono, 2009).
ibu hamil, perlu diperhatikan prinsip ibu hamil, yaitu jumlah lebih banyak,
mutu lebih baik, selain itu susunan menu juga harus seimbang. Adapun
menu ibu hamil yang seimbang setara dengan nasi/pengganti 5-6 piring,
lauk hewani 4-5 potong, lauk nabati 3-4 potong, sayuran 2-3 mangkuk,
26
untuk pertumbuhan janin belum begitu besar, tetapi pada masa ini
kebutuhan gizi harus diperhatikan. Triwulan II dan III, pada masa ini
gizi pada ibu hamil tidak sesuai dengan kebutuhan maka kemungkinan
2005).
Jumlah kalori yang diperlukan bagi ibu hamil untuk setiap harinya
dijelaskan secara rinci dan bahasa yang dimengerti oleh para ibu hamil
ibu hamil adalah 85 gram per hari. Sumber protein tersebut dapat
28
Tabel 2.2. Angka Kecukupan Zat Gizi Ibu Hamil menurut Widyakarya
Nasional Pangan dan Gizi 2004
nutrisi seorang individu dalam suatu variabel. Status gizi adalah ekspresi
penggunaan zat- zat gizi. Dibedakan gizi baik, kurang, dan buruk.
a. Tinggi Badan
bayi lahir rendah (BBLR) adalah 1,73 kali lebih besar bila
perminggu untuk ibu hamil adalah 0,35 kg, sedangkan untuk berat
Ukuran ini merupakan indikator status gizi ibu hamil dengan berat
akan melahirkan bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR) 1,7 kali
lebih besar bila dibandingkan dengan ibu yang ukuran skinfoldnya > 10
cm.
31
LILA dapat digunakan untuk skrining pada ibu hamil, bila ukuran LILA
< 23,5 cm maka ibu hamil ini menderita kekurangan energi kronis
tekanan darah pada ibu hamil yang pada akhirnya dapat membantu
jantung akan bekerja lebih kuat dalam memompa darah dan pada
umumnya nafsu makan wanita hamil akan meningkat, hal ini menjadi
responden pada kelompok kasus lebih banyak dengan pola makan tidak
70%.
34
BAB III
‐ Riwayat
preeklampsia Pola makan ibu
keluarga. - Baik
- Cukup
‐ Riwayat hipertensi - kurang
keluarga
‐ Riwayat penyakit DM
‐ Obesitas IMT > 30 Risiko preeklampsia
‐ Usia ibu lebih dari 40
tahun)
Tekanan darah < Tekanan darah ≥
140/90 mmhg 140/90 mmhg
Keterangan :
Diteliti
34
35
tersebut aktifitas ibu erat kaitanya dengan proses kehamilan. Ibu hamil
ibu hamil salah satunya adalah pemenuhan nutrisi, melalui pola makan
ibu. Pola makan yang seimbang memiliki peranan yang sangat penting
untuk memberikan nutrisi bagi ibu dan bayinya. Pola makan yang baik
menjadi sumber kunci kelahiran bayi yang sehat. Bagi ibu hamil
makan yang baik dan sehat. Pada penelitian ini, kuesioner frekuensi
makan akan diberikan kepada ibu hamil yang dikumpulkan dalam satu
acara. Melalui kuesioner frekuensi makan ini nantinya akan dilihat pola
makan ibu selama hamil pada trimester sebelumnya, dan dilihat adakah
tekanan darah.
36
BAB IV
METODE PENELITIAN
Kedungkandang.
trimester 2 dan 3 yang telah terdata dari 11 posyandu kota Lama yaitu
berikut:
n= N
1 + N (d)²
37
n= 55
1 + 55 (0,05) ²
n= 55
1 + 55 (0,0025)
n= 55
1 + 0,1375
n= 55
1, 1375
Keterangan:
N: populasi
n: sampel
4.2.3. Sampling
38
Kriteria Inklusi :
1) Ibu hamil primipara trimester 2 dan 3 dengan salah satu atau lebih
Kriteria eksklusi
keduanya
39
berat atau massa suatu benda. Hasil penimbangan berat badan akan
badan untuk menentukan Indeks Massa Tubuh (IMT). Alat ukur tinggi
memiliki merk dagang dan jenis yang sama. Setiap alat ukur
40
merk one med yang telah dikalibrasi dengan tepat, berjumlah 5 buah.
dalam penelitian
waktu 1 bulan.
a. Uji validitas
apa yang akan diukur. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan
41
b. Uji realibilitas
hasil dengan r tabel. Nilai r hasil adalah nilai alpha, dimana jika
nilai r alpha > r tabel maka pertanyaan tersebut realiabel. Jika nilai
(Sarwono,2006).
42
Definisi operasional
Definisi
Variabel Sub variable Parameter Alat ukur skala Hasil Ukur
operasional
Variabel Pola makan Perilaku ibu hamil Mengidentifikasi jenis Kuesioner Ordinal Baik (skor nilai
kadang-kadang atau
tidak pernah
43
duduk.
44
Bangsa dan Politik kota Malang dengan menyerahkan surat perizinan dari
telah dibuat dan disetujui oleh Ethical Clearence (Kelaikan Etik), Komisi Etik
45
Rumusan masalah
Tinjauan pustaka
Metode penelitian
Pengukuran tensi dan IMT
Wawancara riwayat kesehatan
Penarikan kesimpulan
46
yang terjadi pada ibu hamil yaitu preeklampsia. Melihat betapa bahayanya
kota Malang dengan surat izin dari FKUB dan Badan Kesatuan Bangsa dan
47
diberikan kuesioner FFQ untuk mengisi sendiri daftar list makanan, dan
diakhiri dengan tanda tangan dan nama inisial pasien. Setelah semua
terimakasih.
48
a. Editing (Edit)
b. Coding (Pengkodean)
komputer.
49
c. Skoring (Skor)
diberi skor “4”, sering diberi skor “3”, kadang-kadang diberi skor
“2”, dan tidak pernah diberi skor “1”. Setelah diberi skor, hasil data
rumus:
N = Sp x 100%
Sm
Keterangan:
N: Nilai
d. Tabulating
jawaban yang sesuai dengan variabel yang diteliti dan diberi penilaian
50
Analisa data penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data yang sudah
bivariat.
Malang untuk mendapat surat izin melakukan penelitian. Surat izin dari
(Kelaikan Etik) yang nantinya memenuhi atau tidak pada aspek etika
51
Person)
a. Otonomi
c. Anonimity (Kerahasiaan)
yang diisi oleh responden. Pada lembar kuesioner diberi nama inisal
52
BAB V
Bab ini akan membahas hasil penelitian dan analisa data mengenai
Hubungan Pola Makan Dengan Risiko Preeklampsia Pada Ibu Hamil Primipara
Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari 2018 di daerah Kotalama yang
53
54
Frekuensi (n = 55)
Karakteristik Responden
Persentase (%)
Umur (tahun) (Mean ± SD)
24,67 ± 3,52
sebanyak 29 ibu hamil (52,7%) memiliki IMT 25-29,9 kg/m. Dari seluruh
penyakit DM.
Gambar 5.1 Pola Makan Responden
20% Pola makan baik
Pola makan cukup
80% Pola makan kurang
Sedangkan tidak ada ibu hamil (0%) yang memiliki pola makan baik.
Berikut tabel jenis dan frekuensi konsumsi makanan dan minuman per
Tabel 5.2 Jenis dan Frekuensi Konsumsi Makanan dan Minuman per Hari/
Minggu
TEKANAN DARAH SISTOLIK
9,10%
Tekanan Darah <140
Tekanan Darah
>=140
90,90%
sedangkan 5 (9,1%) ibu hamil memiliki tekanan darah sistolik lebih dari
sama dengan 140 mmhg paling banyak pada usia kehamilan 4 bulan.
58
TEKANAN DARAH DIASTOLIK
16,4% Tekanan Darah <90
Tekanan Darah >=90
83,6%
Pada tabel 5.4 dapat dilihat bahwa dari 55 responden ibu hamil
sedangkan ibu hamil dengan tekanan darah diastolik lebih dari sama
5.4.1 Analisa Data Bivariat Pola Makan dengan Tekanan Darah Sistolik
Tabel 5.5 Hubungan Antara Pola Makan Dengan Faktor Resiko Pada Ibu Hamil
Primipara Trimester 2 dan 3 di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungkandang kota
Malang
dibawah 140 mmhg. Sedangkan untuk hasil uji signifikansi atau nilai p
value adalah 0,000 dan nilai Korelasi Spearman sebesar 0,474. Dari
hasil tersebut dapat dikatakan antara pola makan dengan tekanan darah
60
Spearman. Hal ini dapat dikaitkan bahwa bukan hanya pola makan yang
5.4.1 Analisa Data Bivariat Pola Makan dengan Tekanan Darah Diastolik
Tabel 5.6 Hubungan Antara Pola Makan Dengan Faktor Resiko Pada Ibu Hamil
Primipara Trimester 2 dan 3 di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungkandang kota
Malang
Spearman dengan nilai signifikansi atau nilai p value adalah 0,000 dan
korelasi (r) kuat, karena berada pada rentang nilai 0,51-0,75 yang berarti
antara pola makan dan tekanan darah diatolik memiliki hubungan yang
kuat. Penelitian ini dapat diartikan bahwa tekanan darah diastolik lebih
PEMBAHASAN
(20%) memiliki pola makan yang kurang baik dan tidak ada ibu hamil di
memiliki pola makan cukup baik setelah dilakukan perhitungan skor hasil
frekuensi 2 kali atau lebih dalam sehari. Selain itu dapat diketahui
dalam sehari sebanyak 36,4%, sehari sekali 9,1%, 3-6 kali seminggu
61
62
kali dalam sehari dan 23,6 % yang menggunakan 3-6 kali dalam
kebutuhan makan seimbang yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil yaitu
jumlah lebih banyak, mutu lebih baik, disertai susunan menu harus
seimbang.
SMP 18 ibu hamil (32,7%) maupun SMA 21 ibu hamil (38,2%) dan
perilaku dan gaya hidup sehat, khususnya dalam hal kesehatan dan gizi.
63
sistolik lebih dari 139 mmhg. Ibu hamil dengan usia kehamilan
ke 2 .
2016).
64
ini didukung dengan penelitian oleh Yusrawati, dkk (2014) bahwa dalam
penelitianya didapatkan nilai p > 0,05 pada usia kehamilan seluruh ibu
oleh Contard, et.al (1993) bahwa dari empat puluh delapan kehamilan
Darah
didapat 4 (7,27%) ibu hamil yang memiliki lebih dari satu kriteria dari
40 tahun.
memiliki tekanan darah sistolik dibawah 140 mmhg dan 7 ibu hamil
1 ibu hamil lainnya dengan pola makan yang cukup memiliki tekanan
darah sistolik diatas 139 mmhg. Hasil analisa SPSS diperoleh nilai
pola makan dengan tekanan darah sistolik karena nilai signifikansi 0,000
terlihat bahwa semakin kurang baik pola makan maka semakin tinggi
yang cukup.
hubungan antara pola makan dari 55 ibu hamil dengan tekanan darah
mmhg 41 ibu hamil diantara memiliki pola makan cukup baik 5 sisanya
pola makan cukup baik dan 6 lainnya memiliki pola makan kurang.
Sehingga hasil Uji Korelasi Spearman dengan nilai signifikansi atau nilai
pada rentang nilai 0,51-0,75 yang berarti memiliki hubungan yang kuat.
Dari hasil analisa data yang didapat baik tekanan darah sistolik
makan tidak baik, hal ini menunjukkan bahwa responden pada kelompok
sebesar 70%.
dengan hasil nilai korelasi tekanan darah sistolik. Namun antara tekanan
makan. Hipotesa ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Pesta dkk
jantung akan bekerja lebih kuat dalam memompa darah dan pada
selanjutnya.
Kotalama Malang.
69
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
trimester 2 dan 3.
70
7.2 Saran
sehat ibu hamil dan optimalisasi peran kader dalam deteksi dini
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
trimester 2 dan 3.
69
70
7.2 Saran
sehat ibu hamil dan optimalisasi peran kader dalam deteksi dini
Arisman, 2003. Buku Ajar Ilmu Gizi Dalam Dasar Kehidupan, Jakarta: EGC.
Cunningham F.G, et.al. 2014. Williams Obstetrics. 24th ed. USA: McGrawHill; p.
728-79.
Contard, S., Chanudet, X., Coisne, D., Battistella, B., Marichal, J., Pitiot, M.,
deGaudemaris, R., & Ribstein, J, 1993. Ambulatory monitoring of
blood pressure in normal pregnancy. Am J Hypertens 6.
Derek, L.J. 2001. Dasar-dasar Abstetri dan Ginekologi. Edisi keenam. Jakarta:
Hipokrates
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Timur Tahun 2011. Surabaya.
71
72
Dinkes Kota Malang. 2014. Profil Kesehatan Kota Malang. Malang : Dinas
Kesehatan Kota Malang.
Lutter, M, et.al. 2008 The orexigenic hormone ghrelin defends against depressive
symptoms of chronic stress. Nat Neurosci.;11:752–3.
Nadeak, M. H, 2011. Gambaran Pola Makan dan Status Gizi Anak Balita Ditinjau
Dari Karakteristik Keluarga di Kecamatan Dolok Masil Kecamatan
Serdang Bedagai. Medan : Skripsi Universitas Sumatera Utara.
Opitasari C, Andayasari L, Parity. 2013. Education level and risk for pre-
eclampsia in selected hospitals in Jakarta. Health Science
Indones.;1:35-9.
73
Prastiono, D.S. 2009. Mengenal Menu Sehat Ibu hamil. Yogyakarta: DIVA Press.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik. Edisi 4 volume 1. Jakarta: EGC.
Risky W. R. et.al. 2016. Hubungan Pola Makan dan Stress dengan Kejadian
Hipertensi di Puskesmas Kamonji, Palu Barat [skripsi]. Sulawesi
Utara: Universitas Sam Ratulangi.
Rochjati, P. 2003. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Pusat Safe Mother Hood-
Lab/SMF Obgyn RSU Dr. Sutomo/Fakultas Kedokteran UNAIR
Surabaya.
Sibai, B.M. 2012. Hypertension. In: Gabbe SG, Niebyl JR, Simpson JL, Landon
MB, Galan HL, Jauniaux ERM, et al, editors. Obstetrics normal and
problem pregnselama kehamilanies. 6th ed. Philadelphia: Elsevier;.
p. 780-824.
Supariasa, I Dewa Nyoman, et.al. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.
74
.Torjusen H, et.al. 2012. Food Patterns and Dietary Quality Associated With
Organic Food Consumption During Pregnselama kehamilany; Data
From a Large Cohort of Pregnant Women in Norway. BMC Public
Health ;12:612.
WHO, 2006. Global Strategi and Diet Physical, Activity and Health a Framework
to Monitor and Evaluated Implemention. Genewa: World Health
Organization.
WHO. 2013. A Global Brief on Hypertension: silent killer, global public health
crises (World Health Day 2013). Geneva: WHO.
WHO. 2014. WHO, UNICEF, UNFPA, The World Bank. Trends in Maternal
Mortality: 1990 to 2013. Geneva: World Health Organization.
Yusrawati, dkk, 2014. Faktor Resiko Individual Pada Preeklampsia Pada Rsup
Dr M Djamil Padang. Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas Padang.