Anda di halaman 1dari 16

Jenis-jenis Kedaruratan

PLB3 dan NonB3


• Kebocoran;
• Tumpahan;
• Kebakaran;dan
• Ledakan

Lokasi Kejadian Kedaruratan

Penyebab Kedaruratan PLB3 dan NonB3


1. Bencana alam (gempa bumi, tsunami, longsor
banjir, cuaca ekstrem, letusan gunung berapi,
dsb)
2. Bencana non-alam:
a. manusia
b. kegagalaan teknologi (Aging infrastrudture)
Kejadian Tahun 2021

➢ Potensi terjadinya kedaruratan PLB3 ada di setiap daerah


URGENSI PENERAPAN STD PLB3
➢ Industri geothermal memiliki potensi bahaya dan berisiko tinggi dilihat dari DAN NONB3
lingkup kegiatan, adanya penggunaan B3 serta adanya timbulan LB3 dari
usaha dan/atau kegiatannya
Kebocoran gas pada saat
Pengolahan Limbah B3 di Bogor 19 Kebakaran dan tumpahan minyak
Maret 2021 Clearance perlu pemulihan
bumi TBBM Ujung Berung-Padalarang
CB-2 Akibat alat berat
21 Oktober 2019
Clearance tanpa pemulihan

Ledakan Gas Amonia dari mesin


pendingin
di Kab. Bogor, 19 Januari 2019
Kebakaran Tangki di Balongan 2021

Clearance tanpa pemulihan


Muatan Program Kedaruratan Pengelolaan B3
dan/atau Limbah B3

PROGRAM KEDARURATAN
adalah bentuk komitmen yang dituangkan
dalam Dokumen Perencanaan STD meliputi
penyediaan Infrastruktur Dan Fungsi
Penanggulangan

Pasal 3 ayat (1)


Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3,
pengumpul Limbah B3, pengangkut Limbah B3,
B. FUNGSI PENANGGULANGAN
Pemanfaat Limbah B3, Pengolah Limbah B3
dan/atau Penimbun Limbah B3 wajib 1. Identifikasi, Pelaporan can Pengaktifan;
menyusun Program Kedaruratan 2. Tindakan Mitigasi;
Pengelolaan B3 dan/atau Limbah B3 3. Tindakan Perlindungan Segera;
4. Tindakan Perlindungan Untuk Petugas Penanggulangan
Keadaan Darurat, Pekerja, Masyarakat, dan Lingkungan
Hidup; dan
5. Pemberian Informasi dan Instruksi Pada Masyarakat
SIAPA YANG WAJIB MENYUSUN?
Pasal 3 ayat (1)
Skala Kegiatan Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3, pengumpul Limbah B3, pengangkut
PLB3/Perusahaan Limbah B3, Pemanfaat Limbah B3, Pengolah Limbah B3 dan/atau
Penimbun Limbah B3

Pasal 13 ayat (2)


Program Kedaruratan Pengelolaan B3
dan/atau Limbah B3 merupakan bagian dari
Pasal 13 ayat (1) rencana kontigensi penanggulangan bencana
Skala Kepala BNPB, Kepala BPBD tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan
nasional.
Kabupaten/Kota, Provinsi dan Kepala BPBD
Kabupaten/Kota wajib menyusun
Provinsi dan Program Kedaruratan Pasal 13 ayat (3)
Nasional Pengelolaan B3 dan/atau Limbah Rencana kontigensi penanggulangan
B3 sesuai kewenangannya bencana disusun berdasarkan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.

9
01

02

03

04
Pasal 436 PP 22/2021

Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3, pengumpul Limbah B3, Pengangkut Limbah B3, Pemanfaat Limbah B3, Pengolah Limbah B3,
dan/atau Penimbun Limbah B3 wajib menyelenggarakan pelatihan dan geladi kedaruratan untuk kegiatan yang dilakukannya
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun untuk memastikan Sistem Tanggap Darurat Pengelolaan Limbah B3 dapat
dilaksanakan

Kegiatan Pengelolaan B3
Kabupaten/Kota Provinsi Nasional
dan/atau Limbah B3

Melibatkan: seluruh pekerja • Paling sedikit 1 kali dalam • Paling sedikit 1 kali dalam • Paling sedikit 1 kali dalam 4
dan/atau masyarakat di 2 tahun; 3 tahun; tahun;
sekitar lokasi usaha • Melibatkan: setiap orang, • Melibatkan: setiap orang, • Melibatkan: setiap orang,
dan/atau kegiatan DLH dan Dinas terkait DLH dan Dinas terkait Kementerian dan/atau
Lembaga pemerintah non
kementerian terkait

Sesuai PP 22/2021: Setiap Orang terlibat dalam pelaksanaan pelatihan dan geladi kedaruratan PLB3 baik skala kab/kota, provinsi, maupun nasional
PP 22/2021 PASAL 444 AYAT (1)
Pasal 443 PP 22/2021

Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3,


Pengangkut Limbah B3, Pemanfaat Limbah Identifikasi keadaan Penanggulangan Pencemaran Pemulihan Fungsi LH
B3, Pengolah Limbah B3, dan/atau Penimbun darurat dan/atau Kerusakan LH dilakukan dengan tahapan
Limbah B3 berdasarkan program kedaruratan
sesuai dengan kegiatan Pengelolaan Limbah
B3 yang dilakukannya wajib melaksanakan • Pemberian informasi mengenai
P 74/2018 • penghentian sumber
kegiatan penanggulangan kedaruratan jika peringatan adanya pencemaran
terjadi keadaan darurat dalam Pengelolaan • jenis kedaruratan; pencemaran dan
• jenis dan karakteristik dan/atau kerusakan LH kepada
Limbah B3 yang dilakukannya pembersihan zat
B3 dan/atau limbah B3 masyarakat;
pencemar;
di lokasi kedaruratan; • Pengisolasian pencemaran
dan/atau kerusakan LH; • remediasi;
PP 22/2021 PASAL 444 AYAT (2) • lokasi kedaruratan;
• Penghentian sumber pencemaran • rehabilitasi;
• waktu kejadian; dan
Pelaksanaan kegiatan penanggulangan dan/atau kerusakan lingkungan; • restorasi; dan/atau
• luasan kejadian
kedaruratan wajib dilaporkan secara tertulis dan/atau • cara lain sesuai dengan
kedaruratan
dan berkala setiap hari kepada Menteri, • Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu
gubernur. atau bupati/wali kota sesuai perkembangan ilmu pengetahuan pengetahuan dan
dengan kewenangannya dan teknologi. teknologi.

wajib mengutamakan keselamatan jiwa manusia.


PermenLHK Nomor 1 Tahun 2021

Penilaian Proper dengan cara tidak langsung untuk penilaian ketaatan di


Pasal 18 bidang Pengelolaan Limbah B3 dilakukan terhadap salah satunya
dokumen yang menerangkan sistem tanggap darurat PLB3

Penilaian Proper dengan cara langsung untuk penilaian ketaatan di


Pasal 19 bidang Pengelolaan Limbah B3 dilakukan terhadap salah satunya
dokumen yang menerangkan sistem tanggap darurat PLB3

P Memenuhi 100% dari ketentuan teknis mengenai


E Sistem Tanggap Darurat 01 Sistem Tanggap Darurat Pengelolaan Limbah B3.
Aspek
N Pengelolaan Limbah B3 dan Non B3
I
L Pemenuhan Kewajiban dan PP 22/2021 Memenuhi <100% dari ketentuan teknis mengenai
A 1. Penyusunan Program Kedaruratan 02 Sistem Tanggap Darurat Pengelolaan Limbah B3.
I 2.Pelaksanaan Pelatihan dan Geladi Kedaruratan
A 3.Pelaksanaan Penanggulangan Kedaruratan saat terjadi
N Kedaruratan Tidak memiliki sistem tanggap darurat
03 pengelolaan Limbah B3.
01
Menjadi salah satu persyaratan
pengajuan persetujuan teknis untuk
02

03

04
Pasal 492
Menteri, Gubernur, atau Bupati/ 1. Dalam hal usaha dan/atau kegiatan
Walikota wajib melakukan pengawasan menimbulkan ancaman serius
terhadap ketaatan penanggung jawab terhadap lingkungan, maka
Usaha dan/atau Kegiatan atas ketentuan PPLH/PPLHD melakukan penghentian
yang ditetapkan dalam Perizinan pelanggaran
Berusaha atau persetujuan Pemerintah 2. Jika ditemukan ada ketidaktaatan
terkait Persetujuan Lingkungan dan Dapat didelegasikan kepada maka, PPLH/PPLHD memberikan
peraturan perundang-undangan di Pejabat Pengawas rekomendasi tindak lanjut penegakan
bidang Penyelenggaraan Perlindungan Lingkungan Hidup hukum administratif, perdata
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH/PPLHD) dan/atau pidana kepada Menteri,
gubernur, bupati/walikota sesuai
kewenangannya.
Konsultasi dan Pelaporan online
http://www.pemulihanlb3.info/lakononline

Anda mungkin juga menyukai