Anda di halaman 1dari 4

ULASAN BUKU UTAMA

Bab V Pengukuran Domain Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik

Pada bagian awal bab, penulis menjelaskan secara singkat fungsi dari ketiga ranah ini
(kognitif, afektif, dan psikomotorik). Ketiga ranah ini termasuk ke dalam taksonomi Bloom.
Penulis mengaitkan fungsi ketiga ranah dengan tujuan pembelajaran secara singkat namun jelas
sehingga mudah dipahami. Selanjutnya, penulis membahas ketiga ranah secara lebih detail yang
diawali dengan ranah kognitif. Ranah kognitif dalam taksonomi Bloom memiliki 6 tingkatan
yang hierarkis seperti pada gambar berikut.
Penulis menjelaskan setiap tingkatan dalam 1 paragraf
secara jelas dan disertai dengan contoh untuk lebih
memudahkan dalam memahami tingkatan dalam ranah kognitif
bila dikaitkan dengan tujuan pembelajaran. Setelah penjelasan
mengenai setiap tingkatan, terdapat contoh kata kerja
operasional yang dapat digunakan dalam membuat tujuan
pembelajaran.
Pembahasan selanjutnya yaitu ranah afektif. Penulis mengawali penjelasan dengan
konsep dasar dari ranah afektif. Penjelasan diberikan sejelas mungkin namun singkat dan se-
efisien mungkin. Dalam ranah afektif, Krathwohl membaginya atas 5 tingkatan seperti pada
gambar.
Penulis juga menjelaskan setiap tingkatan ranah afektif
dalam 1 paragraf dan juga disertai dengan kata kerja
operasional. Penjelasan diberikan seefisien mungkin dan tidak
bertele-tele sehingga pembaca tidak mudah bosan dan
memahami isi buku lebih mudah. Pengukuran ranah afektif
tidak semudah mengukur ranah kognitif karena tidak dapat
dilakukan di setiap akhir pelajaran. Ada beberapa bentuk skala
yang dapat digunakan untuk mengukur sikap (afektif), yaitu: (1) Skala likert, (2) Skala pilihan
ganda, (3) Skala thurstone, (4) Skala guttman, (5) Skala differential, dan (6) Pengukuran minat.
Begitu juga dengan ranah psikomotorik. Ranah psikomotorik menurut Dave’s adalah: (a)
imitasi, (b) manipulasi, (c) ketepatan, (d) artikulasi, dan (e) naturalisasi. Penulis juga
mencantumkan kata kerja operasional yang dapat digunakan untuk membantu pengajar ataupun
mahasiswa dalam membuat tujuan pembelajaran. Pengukuran ranh psikomotorik merupakan
pengukuran yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.
Bentuk-bentuk teknik pengukuran pada ranah psikomotorik antara lain: daftar cek dan skala
rentang.

ULASAN BUKU PEMBANDING

Bab III Hasil Belajar

Penulis mengawali bab III dengan penjelasan singkat agar pembaca dapat mengenali
terlebih dahulu apa itu hasil belajar dan aspek apa saja yang termasuk dalam perubahan tersebut.
Perubahan mencakup aspek tingkah laku secara menyeluruh baik aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Setelah itu, penulis menjelaskan secara lebih detail mengenai masing-masing
aspek. Yang pertama adalah ranah kognitif. Setiap tingkatan dalam ranah kognitif dijelaskan
secara singkat dan sistematis. Tingkatan ranah kognitif terdiri dari pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Untuk lebih memudahkan dalam memahami hasil
belajar pada kawasan kognitif, penulis memberikan kata kerja operasional untuk masing-masing
tingkatan dalam bentuk tabel. Yang kedua adalah ranah psikomotorik. Ranah psikomotorik
adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan gerak otot, gerak organ mulut maupun gerak
olah tubuh lainnya. Harrow (1972) membagi ranah psikomotorik menjadi ke dalam lima level
yang tersusun secara hierarkis, yaitu meniru, manipulasi, ketepatan gerak, artikulasi, dan
naturalisasi. Setiap tingkatan hanya dijelaskan secara singkat dalam satu kalimat. Penulis
memberikan kata kerja operasional untuk masing-masing tingkatan pada ranah psikomotorik
untuk memudahkan dalam memahami ranah psikomotorik. Yang ketiga adalah ranah afektif.
Sikap adalah salah satu istilah dalam bidang psikologi yang berhubungan dengan persepsi dan
tingkah laku. Setiap orang mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap suatu objek. Krathwohl
membagi lima kategori tingkatan, yaitu pengenalan, pemberian respon, penghargaan,
pengorganisasian, dan pengamalan. Penulis menjelaskan masing-masing tingkatan pada ranah
afektif dalam 1 paragraf singkat.

KESIMPULAN

Buku utama maupun buku pembanding memiliki materi dengan penjelasan yang kurang
lebih sama meskipun buku pembanding merupakan buku yang terbit pada tahun 2016.
Penyusunan materi juga hampir sama. Yang membedakan adalah buku pembanding yang
mengaitkan materi dengan pendidikan agama Islam, sedangkan buku utama mengaitkan materi
secara umum. Pada buku utama memiliki pengertian menurut pendapat beberapa ahli yang
kemudian disimpulkan, sedangkan buku pembanding hanya memberikan satu pengertian secara
singkat. Dari segi tampilan cover buku, buku utama dan buku pembanding memiliki cover yang
menarik. Yang berbeda adalah pemilihan warna pada cover. Buku utama menggunakan warna
yang lebih gelap, yaitu abu-abu, sedangkan buku pembanding menggunakan warna yang lebih
cerah, yaitu kuning. Dari segi layout, kedua buku tersusun dengan rapi baik dari margin, header,
footer, paragraf, judul, dan nomor halaman. Dari segi bahasa, kedua buku menggunakan bahasa
yang mudah dipahami baik bagi guru maupun mahasiswa. Namun, masih dapat ditemukan
bahasa tidak baku, kesalahan pengejaan kata, kesalahan penggunaan tanda baca, tanda hubung,
dan spasi.

Anda mungkin juga menyukai