Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rahajeng Shantika Lintang Pramesti

NPM : 19025010188

Kelas : Biologi Tanah B

TUGAS MATERI 2

“SUBSTRAT TANAH”

1. Mengapa rasio C/N digunakan sebagai indikator tingkat pelapukan?


 Rasio C/N artinya perbandingan massa karbon terhadap massa nitrogen dalam
suatu zat yang berguna untuk mengetahui tingkat pelapukan dan kecepatan
penguraian bahan organik serta ketersedianya unsur hara nitrogen di dalam
tanah (Oktavianai et al, 2014). C/N yang tinggi menunjukkan bahwa bahan
organik memiliki tingkat pelapukan yang sempurna, sehingga ketersediaan
unsur hara optimal. Maharany (2019) menjelaskan bahwa pelapukan bahan
organik merupakan proses oksidasi atau pembakaran yang melibatkan
mikroorganisme dalam tanah. Proses dekomposisi akan menghasilkan CO2
pada kondisi aerasi yang baik, sehingga CO2 seringkali dijadikan sebagai
indikator kecepatan dekomposisi.
2. Bagaimana dampak perubahan lahan terhadap ketersediaan senyawa hasil
pelapukan?
 Lahan akan mengalamai peningkatan agregat tanah. Hal ini disebabkan hasil
pelapukan bahan organik yang di berikan ke dalam tanah akan mengalami
pelapukan dan menghasilkan berbagai senyawa organik yang berperan dalam
pemantapan agregat. Senyawa organik dimaksud terutama yang berbentuk
polimer (polisakharida, poliuronida dan lignin) dapat berikatan dengan liat dan
fraksi-fraksi lainnya (debu dan pasir) membentuk agregat yang baik dan mantap
(Sufardi, 2012). Adapaun dampak negatif yaitu lahan mengalami penurunan
kualitas, hal ini disebabkan senyawa hasil pelapukan dapat bersifat merusak.
3. Bagaimana cara mengatasi dampak akibat perubahan lahan terhadap
keberlanjutan penggunaan lahan?
 Cara untuk mengatasi dampak akibat dari perubahan lahan yaitu dengan
mengendalikan alih fungsi lahan, sebab banyaknya lahan yang berubah fungsi
dari lahan pertanian menjadi lahan non pertanian mengakibatkan semakin
menurunnya produksi hasil pertanian yang diperoleh, hal ini dapat
menyebabkan kekurangan pasokan kebutuhan pangan. Cara lain yang dapat
dilakukan yaitu meningkatkan kualitas lahan dengan pemberian bahan organik.
Bahan organik dapat memperbaiki sifat kimia, biologi, dan fisika tanah (berat
volume tanah, porositas total, pori aerasi dan pori air tersedia, stabilitas agregat
tanah dan agregasi tanah). Bahan organik juga membuat tanah menjadi gembur,
sehingga aerasi dan drainase internal menjadi lebih baik serta lebih mudah
ditembus perakaran tanaman (Sufardi, 2012).
DAFTAR PUSTAKA

Maharany, R. 2019. Perbaikan Sifat Biologi Tanah Perkebunan Karet (Havea


brasiliensis) Dengan Menggunakan Teknik Biopori. Jurnal Agrium, 16(2), 90
101.

Oktaviana, T. K., Hendrarto, B., & Widyorini, N. (2014). Total Bakteri Dan C/N Ratio
Dalam Sedimen Sungai Sekembu Jepara Dalam Kaitannya Dengan
Pencemaran. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 3(3),
58-64.

Sufardi, I. S. 2012. Perubahan sifat fisika Inceptisol akibat perbedaan jenis dan dosis
pupuk organik. Lentera: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi, 12(1), 150369.

Anda mungkin juga menyukai