Oleh :
RAHAJENG SHANTIKA LINTANG PRAMESTI
NPM. 19025010188
1.5 Hipotesis
P1 P3 P4 P2 P5
P3 P4 P1 P5 P2
P5 P2 P3 P1 P4
Gambar 3.1. Denah Percobaan
3.3.2 Pelaksanaan Penelitian
a. Persiapan media tanam
Media tanam yang digunakan yaitu tanah yang diambil dari lapisan atas
(top soil) dengan kedalaman 20 cm, tanah digemburkan, dikering anginkan, dan
disaring atau diayak 2x2 mm, kemudian dimasukkan ke dalam polybbag.
b. Penyusunan polybag dan Penanaman
Polibag yang telah siap disusun dengan arah memanjang dari utara
selatan. Kemudian siram polybag hingga keadaan tanah jenuh. Penyiraman
dilakukan 1 hari sebelum penanaman benih. Benih dipilih sesuai dengan standar
yang baik, setelah ditanaman benih dibiarkan tumbuh selama 4 minggu.
c. Pemberian MSG (Pemupukan)
Pemupukan dilakukan dengan memberikan larutan MSG ke dalam
media tanam. Pemupukan dilakukan awal tanam dan dilakukan seminggu
sekali, dua minggu sekali dan tiga minggu sekali, sesuai perlakuan dengan dosis
sesuai perlakuan.
d. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dengan penyiraman, serta pengendalian gulma
dan hama. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu pada waktu pagi dan sore
hari. Pengendalian gulma dilakukan secara manual dengan cara mencabut
gulma yang baru tumbuh.
a) Tinggi tanaman (cm), diukur dari pangkal batang hingga ruas batang terakhir
sebelum bunga.
b) Jumlah daun (helai), dilakukan setelah tanaman berumur 1 bulan dengan
interval waktu pengamatan 1 bulan sekali dan pengamatan terakhir pada saat
bibit berumur 3 bulan. Daun yang dihitung adalah daun yang telah membuka
dan berkembang dengan sempurna.
c) Berat kering tajuk, merupakan pengukuran biomassa tanaman. Pengukuran
biomassa tanaman merupakan gabungan dari hampir semua peristiwa yang
dialami oleh suatu tanaman selama siklus hidupnya
d) Jumlah, berat, panjang, dan diameter tongkol, Berat tongkol diukur dengan
mengupas klobot jagung yang sudah dipanen lalu dijemur di bawah sinar
matahari, lalu jagung ditimbang beratnya. Panjang dan diameter tongkol diukur
setelah jagung dilepas dari klobotnya, dihitung dari ujung tongkol hingga ke
pangkal tongkol. Diameter tongkol jagung diukur pada bagian tongkol jagung
yang paling menggembung.
Yij = μ + βi + πj + Σij
i = 1, 2, . . . . . b (banyak ulangan)
Untuk menerima dan menolak hipotesis digunakan taraf uji (α) 0,05 dengan
ketetntuan sebagai berikut :
a. Jika f hitung > nilai f tabel, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima
b. Jika f hitung < nilai f tabel, maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak
DAFTAR PUSTAKA
Paski, J. A., Faski, G. I. S. L., Handoyo, M. F., & Pertiwi, D. S. (2017). Analisis neraca
air lahan untuk tanaman padi dan jagung di Kota Bengkulu. Jurnal Ilmu
Lingkungan, 15(2), 83-89.
Pratama, Y. 2015. Respon Tanaman Jagung (Zea mays L.) Terhadap Kombinasi Pupuk
Anorganik dan Pupuk Bio-Slurry Padat. Skripsi. Fakultas Pertanian,
Universitas Lampung. Lampung.
Rahmah, D. M., Rizal, F., & Bunyamin, A. (2017). Model dinamis produksi jagung di
Indonesia. J. Teknotan, 11(1).
Sairul Hamdani. 2019. Respon Pertumbuhan dan Produksi Jagung (Zea mays L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Kandang Ayam dan Limbah Cair
Kelapa Sawit. Skripsi. Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Medan Area Medan. Seufert, Verena, Navin Ramankutty. and
Jonathan A. Foley. 2012. Comparing The Yields of Organic and
Conventional Agriculture. Nature 229 Vol. 485.