Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENELITIAN

APLIKASI POC LIMBAH AIR KOLAM LELE DAN


KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN
DAN HASIL TANAMAN TERONG (SELANUM MELONGENA
L.)

Diusulkan Oleh :

Muhammad ilham

19.23011.1152

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
MOCH.SROEDJI
2022
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman terong (Solanum melongena L.) merupakan jenis tanaman sayur yang
banyak dijumpai di Indonesia. Terong banyak disukai oleh masyarakat karena rasanya
yang enak dan harganya yang relative murah, selain itu terong juga memiliki kandungan
gizi yang cukup tinggi. Menurut Hissani dan Herman (2019), keberadaan tanaman
terong memberikan peluang pasar yang cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan
permintaaan pasar. Dalam proses budidaya, tanaman terong yang kurang optimal dan
lingkup budidaya yang masih dalam skala terbatas tentu akan memengaruhi proses
pemenuhan akan permintaan terhadap tanaman terong di pasaran. Berdasarkan data BPS
(2020), data produksi terong di Jawa Timur masih berbeda jauh dengan Provinsi Jawa
Barat. Produksi terong di Jawa Timur pada tahun 2020 yaitu sejumlah 67.957 ton dan
Jawa Barat sejumlah 89.738 ton. Perbedaan jumlah produksi yang cukup besar diduga
dikarenakan praktik budidaya terong di Jawa Timur yang kurang baik dan kurang tepat.
Selain itu, keberadaan kualitas lahan yang kurang baik juga dapat berdampak pada
produktivtas yang dihasilkan oleh tanaman terong. Dalam upaya meningkatkan
produktivitas tanaman terong yang optimal, diperlukan teknik budidaya yang baik dan
tepat. Aspek penting dalam teknik budidaya terong yang perlu diperhatikan meliputi
penggunaan varietas unggul, ketepatan pemupukan, kesesuaian media tanam, dan
ketepatan pemupukan.
Kegiatan pemupukan pada tanaman terong secara umum banyak bergantung
pada penggunaan pupuk berbahan kimia yang diperoleh dari subsidi pemerintah dengan
ketersediaannya yang terbatas, Penggunaan pupuk kimia dalam lahan yang luas,
tentunya dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar. Ketersediaan dan kebutuhan
pupuk kimia untuk pemenuhan nutrisi tanaman teronga dapat menjadi kendala bagi
petani budidaya. Tidak hanya itu, dampak yang muncul dari penggunaan pupuk kimia
secara terus menerus akan berpengaruh bagi tanah, tanaman, maupun lingkungan.
Dalam upaya meminmalisir penggunaan pupuk berbahan kimia, dilakukam
pemanfaatan pupuk yang berasal dari bahan organik. Pupuk organik dapat berasal dari
bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar. Penggunaan dari pupuk organik dinilai
mampu mengoptimalkan pertumbuhan tanaman terong. Selain itu, penggunaan bahan
organik juga berperan dalam peningkatan
kesuburan tanah dan perbaikan sifat-sifat tanah (Paiman et al., 2019). Salah satu bentuk
pemanfaatan bahan organik untuk digunakan sebagai pupuk dapat menggunakan bahan
organik yang berasal dari limbah air kolam lele. Limbah air kolam ini digunakan
sebagai bahan baku dalam pembuatan pupuk organik cair atau POC yang nantinya
diaplikasikan pada tanaman terong. Selain aplikasi pupuk organik cair berbahan baku
limbah air kolam lele, pengoptimalan produktivitas tanaman terong juga dipengaruhi
oleh kesesuaian media tanam yang digunakan. Kebermanfaatan limbaha air kolam lele.
Kesesuaian media tanam bagi tanaman terong akan memberikan dampak yang
baik pada pertumbuhan tanaman. Media ideal bagi tanaman terong dapat berupa
campuran antara tanah dengan jenis tertentu dengan tekstur cukup berpasir dan
memiliki kandungan unsur hara yan baik. Menurut Hali dan Telan (2018), Media tanam
pada tanaman dapat menjadi wadah untuk pertumbuhan akar tanaman sekaligus
penyerapan unsur hara dan air yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan
tanaman terong. Perbedaan jenis media tanam berkaitan dengan kemampuan dan daya
ikat air dan unsur hara yang akan diserap oleh tanaman. Jenis media tanam dalam
budidaya tanaman terong tidak hanya terbatas menggunakan tanah, dapat juga
digunakan jenis media tanam seperti arang sekam dan sabut kelapa. Kedua jenias media
tanam diatas merupakan media tanam yang mudah dijumpai. Aplikasi POC berbahan
limbah air kolam lele dan penggunaan media tanam yang tepat bagi tanaman terong
diharapkan dapat meningkatan produktivitas tanaman terong.

1.2 Rumusan Masalah


 Apakah terdapat pengaruh dari aplikasi POC limbah air kolam lele terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman terong?
 Bagaimana pengaruh dari jenis media tanam terhadap pengoptimalan hasil
pertumbuhan terong yang terbaik?

1.3 Tujuan Penelitian


 Untuk mengetahui pengaruh aplikasi POC terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman terong
 Untuk mengetahui pengaruh jenis media tanam terhadap pengoptimalan
pertumbuhan tanaman terong yang terbaik
1.4 Manfaat Penelitian
Memberikan pengetahuan yang didukung dengan bukti ilmiah mengenai
pengaruh aplikasi POC berbahan baku limbah kolam lele dan jenis media tanam
terhadap hasil dan pertumbuhan tanaman terong (Selanum melongena L.)
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komoditas Terong


Menurut Lestari dan Christie (2021), klasifikasi tanaman terong (Solanum
melongena L.) disajikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Trachebionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum melongena L.
Tanaman terong merupakan jenis tanaman yang memiliki ciri-ciri berupa
keberadaan akar tunggang yang mampu menembus kedalaman tanah mencapai 80-
100cm. Tanaman terong merupakan tanaman yang memiliki batang dengan permukaan
kulitnya tertutupi oleh bulu-bulu halus (Kusumadiharja dan Usmadi,2020).

2.2 Syarat Tumbuh Komoditas Terong


Tanaman terong merupakan jenis tanaman yang dapat tumbuh dengan baik jika
memperhatikan beberapa unsur meliputi ketinggian tempat, intensitas cahaya,
temperature dan kelembaban. Menurut Mashudi (2010), tanaman terong adalah jenis
tanaman yang dapat tumbuh di daerah dataran rendah ataupun dataran tinggi dengan
ketinggian berkisar pada ±1200 mdpl. Kondisi suhu yang tepat untuk penanaman
tanaman terong adalah pada suhu 220-330℃. Pemilihan waktu tanam yang tepat adalah
saat kondisi cuaca panas dengan kondisi iklim kering yang berkisar pada awal musim
kemarau di bulan Maret – April. Intensitas cahaya yang baik juga berperan pada saat
pembentukan warna buah.
2.3 Pengertian POC
POC atau akronim dari Pupuk Organik Cair merupakan jenis pupuk organik
dengan bentuk fisik cair. Kandungan hara yang tersedia dalam POC yang berbentuk
larutan akan dapat diserap dengan mudah oleh tanaman. Menurut Ilhamdi dkk. (2020),
pupuk organik cair atau POC merupakan pupuk organik dengan sumber bahan baku
yang berasal dari limbah. Jenis limbah yang dapat digunakan pada pembuatan POC
dapat berasal dari limbah rumah tangga, limbah pertanian, peternakan atau jenis limbah
lainnya. Penggunaan bahan baku untuk POC adalah dengan menggunakan bahan baku
yang memiliki kandungan unsur hara yang dapat disetap dan dimanfaatkan oleh
tanaman.

2.4 Kandungan Limbah Air Kolam Lele


Pembuatan POC dengan memanfaatkan limbah organik dapat dibuat dengan
menggunakan bahan baku yang berasal dari limbah air kolam lele. Menurut Purba
(2019), kandungan yang terdapat dalam limbah air kilam lele memiliki kandungan unsur
hara makro maupun mikro yang tinggi. Kandungan hara pada air limbah kolam lele
meliputi unsur N, P, L, Cl, Mg, Ca, Cu, Zn, Fe, dan Mn yang berperan dalam proses
pertumbuhan dan produksi dari suatu tanaman. Kadar hara yang ditemukan dalam
limbah air kolam lele meliputi nitrogen sebesar 1,68%, fosfor 2,38%, dan kalium
sebesar 1,39% (Rahmadhani, 2020).
Menurut Anggraeni dkk, (2022), limbah air kolam lele merupakan jenis limbah
yang dihasilkan dari metabolism ikan lele meliputi sisa pakan dan kotoran ikan lele.
Dalam pembuatan POC limbah air kolam lele dilakukan dengan melalui tahapan
fermentasi terlebih dahulu sebelum diaplikasikan pada tanaman. Bahan-bahan yang
terlibat dalam pembuatan POC limbah air kolam lele meliputi : limbah air kolam lele,
gula merah, EM4.

2.5 Media Tanam


Media tanam merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Pemilihan jenis media tanam yang tepat dapat memberikan
kondisi lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan tanaman. Menurut Sari dkk.
(2021), syarat media tanam yang baik meliputi kemampuan tanah dalam mengikat unsur
hara dan
air yang baik, memiliki sistem aerase dan drainase yang baik, mampu
memepertahanakan kondisi kelembaban tanah, dan tidak menjadi sumber penyakit atau
patogen.
Media tanam terdiri dari dua jenis meliputi campuran tanah dengan kandungan
tanah alami dan campuran tanpa tanah yang tidak mengandung tanah. Dalam pembuatan
media tanam yang digunakan untuk tanaman terong terdiri dari beberapa komposisi
bahan meliputi : tanah, pupuk kandang, dan arang sekam. Menurut Mashudi (2010),
tanaman terong merupakan tanaman yang dapat tumbuh pada media tanam dengan jenis
tanah lempung berpasir dan kondisi PH tanah pada kisaran 6,8 – 7,3 dan drainase yang
baik. Media tanam yang dibutuhkan oleh tanaman terong adalah media tanam dengan
kelembaban yang baik dan ketersediaan hara yang tercukupi.

2.6 Hipotesis
H0 = Tidak terdapat pengaruh aplikasi POC limbah kolam lele dan komposisi media
tanam terhadap pertumbuhan tanaman terong
H1 = Terdapat pengaruh aplikasi POC limbah kolam lele dan komposisi media
tanam terhadap pertumbuhan tanaman terong
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung
Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur pada bulan April – Juli 2022 serta pada
Laboratorium Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Moch Sroedji

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Peralatan yang digunakan meliputi polybag dengan ukuran 10kg, plastic semai,
sekop, penggaris, timbangan, identitas tanaman, alat tulis dan buku catatan, cangkul,
dan kamera.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu terong ungu dengan varietas
Antaboga-1, media tanam tanah, pupuk kandang, arang sekam, dan poc limbah air
kolam lele,

3.3 Pelaksanaan Penelitian


3.3.1 Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok
Faktorial.
Faktor Pertama adalah aplikasi POC limbah air kolam lele yang terdiri dari 3 taraf :
P0 = tanpa perlakuan
P1 = 150ml/liter
P2 = 250ml/liter
Faktor yang kedua adalah komposisi media tanam yang terdiri dari 3 taraf :
M0 = tanah + pasir
M1 = tanah + pasir + pupuk kandang (1 : 1 : 1)
M2 = tanah + pasir + pupuk kandang + arang sekam (1 : 1 : 1 :1)
Dari kedua faktor diatas diperoleh 9 kombinasi perlakuan dengan 4 kali ulangan
sehingga diperoleh 36 kombinasi percobaan. Pada setiap perlakuan dalam 1 ulangan
terdapat 8 tanaman dan 5 tanaman sebagai sampel pengamatan. Denah percobaan dan
cara pengambilan sampel pengamatan
Perlakuan P0 P1 P2
M0 P0M0 P1M0 P2M0
M1 P0M1 P1M1 P2M1
M2 P0M2 P1M2 P2M2
Gambar Denah Percobaan Penelitian
3.3.2 Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan meliputi :
a. Pembuatan Pupuk Organik Cair Limbah Air Kolam Lele
Pembuatan POC Limbah Air Kolam Lele dilakukan dengan menyiapkan limbah
air kolam lele yang telah berwarna kecoklatan, masukkan ke dalam botol dan
dicampurkan dengan EM4 dan ditambahkan gula merah untuk mendukung
pengaktifan EM4. Buat lubang pada bagian tutup botol dan masukkan selang
bening sebagai bentuk proses anaerob dan fermentasi tidak terkontaminasi
mikroba lain. Diamkan selama 3 minggu untuk memperoleh hasil POC yang
maksimal.
b. Persiapan Media Tanam
Tanaman terong ditanam dalam polybag dengan ukuran tinggi 40cm x lebar 20 cm
atau polybag berukuran 10kg. Komposisi media tanam yang digunakan yaitu M0
= Tanah + pasir (1 : 1), M1 = tanah + pasir + pupuk kandang (1 : 1 : 1), dan M2 =
tanah + pasir + pupuk kandang + arang sekam (1 : 1 : 1 : 1). Masing-masing bahan
media tanam dicampurkan dan diaduk merata menggunakan cangkul dan
dimasukkan dalam polybog setingga 35cm dan dikelompokkan sesuai dengan
perlakuan.
c. Pembibitan
Benih terong direndam dalam air hangat selama 15 menit untuk mempercepat
proses perkecambahan pada biji. Biji disemai pada tanah yan telah dicampur
dengan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Benih ditanam dalam plastic
persemaian dan dilakukan pindah tanam saat benih telah bertumbuh dan ditandai
dengan munculnya 4 daun. Pindah tanam dilakukan pada polybag yang telah
berisikan komposisi media tanam.
d. Penanaman Tanaman Terong
Penanaman dilakukan pada media tanam yang telah disiapkan satu hari
sebelumnya. Jarak tanam yang digunakan adalah 60cm x 70cm. Pelaksanaan
pindah tanam dilakukan pada saat pagi hari antara pukul 06.00 WIB – 07.00 WIB.
Dalam satu polybag ditanami oleh satu tanaman.
e. Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman
Pemeliharaan dan perawatan tanam dilakukan dengan penyiraman setiap 3 hari
sekali dan dilakukan pemupukan pada umur 15 HST dan 30 HST.

3.4 Parameter Pengamatan


1. Tinggi Tanaman
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan mengukur tinggi tanaman sampel
dari permukaan tanah sampai dengan daun tertinggi.
2. Jumlah Daun
Jumlah daun dilakukan dengan menghitung banyaknya daun yang terbuka
sempurna pada sampel tanaman.
3. Jumlah Cabang
Jumlah cabang diketahui dengan menghitung banyakanya cabang yang tumbuh
pada ketiak daun
4. Umur Berbunga
Umur berbunga dilakukan berdasarkan pola pertumbuhan tanman. Pada tanaman
terong, umur berbunfa ditandai dengan keberadaan kuncup bunga di bagian ketiak
daun. Umur bebrbunga berkaitan dengan waktu penentuan panen.
5. Jumlah Bunga Per Tanaman
Jumlah bunga diperoleh dengan menghitung keberadaan bunga yang telah terbuka
sempurna pada tanaman sampel.
6. Umur Berbuah
Umur berbuah tanaman terong dapat dilihat berdasarkan munculnya buah dari
tangkainya.
7. Umur panen
Mengetahui umur pertama dari tanaman terong dapat dipanen
8. Bobot per buah
Perhitungan bobot buah tanaman dilakukan dengan menggunakan timbangan yang
dilakukan setelah dipanen untuk mengetahui bobot segar terong
9. Panjang buah
Panjang buah terong diukur dengan menggunakan penggaris untuk mengetahui
rata-rata panjang buah.

3.5 Analisa Data


Metode yang digunakan untuk analisis adalah uji Analysis of Variance
(ANOVA) dengan taraf 5%. Jika ditemukan pengaruh nyata dari pengujian tersebut
maka dilakukan uju lanjutan menggunakan uji BNT 5% untuk mengetahui perbedaan
nyata antar perlakuan.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, G., A. Sutanto, dan W. S. Sulistiani.2022.Variasi Formula Pumakkal


Terhadap Kadar N, P, K Pupuk Cair Limbah Air Kolam Lele Sebagai Bahan
Ajar Biologi BErupa Lembar Kegiatan Peserta Didik.Jurnal Edubiolock,3(1) :
38 – 48

Ilhamdi, M. L., Khairuddin, dan M. Zubair.2020.Pelatihan Penggunaan Pupuk Organik


Cair (POC) Sebagai Alternatif Pengganti Larutan Nutrisi AB Mix pada
Pertanian Sistem Hdiroponik di BON Farm Narmada.Jurnal Pengabdian
Masyarakat Sains Indonesia,2(1) : 40 – 44

Hali, A.S. dan A. B. Telan.2018.Pengaruh Beberapa Kombinasi Media Tanam Organik


Arang Sekam, Pupuk Kandang, Kotoran Sapi, Arang Serbuk Sabut Kelapa dan
Tanah Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung (Solanum melongena
L.).Jurnal Info Kesehatan,16(1):83-95

Hisani, W. dan Herman.2019.Pemanfaatan Pupuk Organik dan Arang Sekam dalam


Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Terong (Selanum
melongena L.), Jurnal Pertanian Berkelanjutan, 7(2) : 147 – 155

Kusumadihardja, S. W. dan Usmadi.2020.Uji Efektivitas Pupuk Organik Padat Pada


Pertumbuhan dan Produktivitas Lima Varietas Lokal Tanaman Terong (Solanum
melongena L.).Jurnal Berkala Ilmiah Pertanian,3(1) : 36-41

Lestari, N.A. dan C. D. Y. Christie.2021.Identifikasi Gulma Cabai (Capsicum


frutescens) dan Terong (Solanum menlongena L.) di Lahan Pertanian.Jurnal
Agroteknologi Merdeka Pasuruan,5(2) : 23 – 36

Mashudi.2010.Budi Daya Terong.Jakarta:Ganeca Exact

Paiman, M. Solihuddin, Hafifah, Ismadi, Usnawiyah, dan Rd. S.


Handayani.2019.Pertumbuhan dan Hasil Bawang Daun Akibat Perlakuan Pupuk
Limbah Kulit Kopi dan Jarak Tanam.Jurnal Agrium,16(2):160-165

Purba, R. R. Irawati, dan Widodo.2019.Pengaruh Perlakuan Dosis Pupuk Fosfat dan


Konsentrasi Air Kolam Ikan Lele Terhadap Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Kacang Merah (Vigna angularis).Jurnal Ilmiah Rhizobia,1(2) : 142-
147

Rahmadhani, L.E., Widuri, dan Dewanti.2020.Kualitas Mutu Sayur Kasepak


(Kangkung, Selada, dan Pakcoy) dengan sistem Budidaya Akuaponik dan
Hidroponik.Jurnal Agroteknologi,14(1) : 33-36

Sari, K. D. A. N., J. Santoso, dan N. A. Kusumaningrum.2021.Pengaruh Komposisi


Media Tanam dan Jenis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Terong Ungu (Solanum melongena L.).Jurnal Plumula, 9(1) : 12 – 22

Anda mungkin juga menyukai