Anda di halaman 1dari 31

Pola bilangan kuantum

n l m Orbital

1 0 0 1s

2 0 0 2s
2 -1, 0, 1 2p

3 0 0 3s
3 1 -1, 0, 1 3p
3 2 -2, -1, 0, 1, 2 3d

4 0 4s
4 -1, 0, 1 4p

4 -2, -1, 0, 1, 2 4d

4 -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3 4f


Konfigurasi elektron mengikuti beberapa
aturan.
Prinsip Aufbau
• Elektron-elektron dalam atom akan menempati orbital dari tingkat energi
yang paling rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Satu orbital dapat
terisi paling banyak dua elektron.
Aturan Hund
• Untuk orbital yang memiliki tingkat orbital yang sama (misalnya orbital p
dan d) elektron akan menyebar (mengisi orbital satu per satu) sebelum
membentuk pasangannya.
Larangan Pauli
• Tidak ada dua elektron yang memiliki keempat bilangan kuantum yang
sama. Jadi, dalam satu orbital terdapat dua buah elektron yang memiliki
harga bilangan kuantum spin (ms atau s) yang berbeda.
Ikatan Elektrostatis
• Ikatan ionik/elektrovalen
• Ikatan hydrogen
• Ikatan antardipol
Terbentuknya ikatan ion
a. Ikatan ion terbentuk oleh ion positif dan negatif
Ion positif –®energi ionisasi
Ion negatif –® afinitas elektron
b. Kristal ion tersusun dari ion-ion
Ion berlawanan, tarik – menarik
Ion sejenis, tolak – menolak
¯
Terjadi gaya
Antar aksi coulomb
c. Kesetimbangan antara tarik-menarik dan tolak-menolak menghasilkan energi kisi kristal,
yang diperoleh dari SIKLUS BORN - HABER
Pembentukan

contoh:
Ikatan antara unsur Na dan Cl.
àBila atom Na dan atom Cl bereaksi membentuk NaCl, maka terjadi
reaksi:
- essentially complete electron
transfer from an element of low
IE (metal) to an element of high
electron affinity (EA) (nonmetal)

Na(s) + 1/2 Cl2(g) ® Na+ + Cl-


® NaCl (s)
The seven crystal systems
The seven crystal systems (the seven types of unit cells) define axis in space by varying side
lengths and angles

(one 3-fold axis;


every face a rhombus)

(four 3-fold axes) (one 4-fold axis) (three orthogonal 2-fold axes)

(one 2-fold axis) (lowest symmetry)


(one 6-
fold axis)
6
Definisi energi kisi

Energi kisi adalah:


energi yang dibebaskan apabila sejumlah mol kation dan anion dalam
fase gas didekatkan dari jarak tak berhingga sampai ke kedudukan
setimbang dalam suatu kisi kristal 1 mol senyawa ion pada suhu 0o K.
Reaksi pembentukan 1 mol NaCl
kristal

Na(s) + ½ Cl2(g) ® NaCl(s) ……………………………DH = - 410 kJ


mol-1
Tahapan reaksi:
1. Na(s) ® Na(g) DH1 = 108 kJ mol-1
(energi sublimasi = S)
2. ½Cl2(g) ® Cl(g) DH2 = 121 kJ mol-1
(½ x entalpi disosiasi Cl2(g) = ½ D)
3. Na(g) ® Na+(g) + e DH3 = 489 kJ mol-1
(energi ionisasi Na = I)
4. Cl(g) + e ® Cl-(g) DH4 = - 365 kJ mol-1
(afinitas elektron = A)
5. Na+(g) + Cl-(g) ® NaCl(s) DH5 (energi kisi kristal)
Siklus Born Haber:

Na(s) + ½ Cl2(g) NaCl(s)


2 5
+1e -
Cl (g)
1 Cl(g)
4 +
Na(g) -1e +
Na (g)
3
Energi kisi =

DH = DH1 + DH2 + DH3 + DH4 + DH5


410 = 108 + 121 + 489 – 365 + DH5
DH5 = -763 kJ mol-1
Ukuran Ion
dan jari-jari kristal

žUkuran ion ditentukan oleh gaya tarik muatan inti yang


efektif terhadap elektron pada kulit terluar ion
žMuatan inti efektif:

Z* = Z – S
Z* = Zef = muatan inti efektif
Z = muatan inti = nomor atom

žS = tetapan penyaringan (screening/shielding


constant), tergantung pada konfigurasi elektron.

àTugas Baca: buku „Inorganic Chemistry“ karangan


Huheey
A. Aturan Slater untuk menghitung
tetapan penyaringan (shielding
constant)

1. Tulis konfigurasi elektron dan kelompokkan


elektron seperti berikut: (1s) (2s,2p) (3s,3p) (3d)
(4s,4p) (4d) (4f)...dst
2. Elektron pada kelompok di sebelah kanan ns dan
np tidak memberikan konstribusi pada S
3. Semua elektron lain dalam kelompok (ns,np)
masing-masing menyumbang 0,35
4. Masing-masing elektron dalam n-1
menyumbang 0,85
5. Masing-masing elektron n-2 atau yang lebih
rendah menyumbang 1
Jika elektron yang disaring adalah dalam
kelompok nd atau nf, maka aturan 1,2,3
sama, sedangkan 4 dan 5 berubah menjadi
berikut:
“semua elektron pada sebelah kiri kelompok nd
atau nf memberikan sumbangan 1”
aplikasi
Tentukan muatan efektif pada elektron valensi
N.
Jawab:
1. Konfigurasi elektron pada N: 1s2 2s2 2p3
2. dikelompokkan: (1s)2 (2s 2p)5
3. S = (4x0,35) + (2x0,85) = 3,10
4. Z* = Z – S = 7,0 – 3,10 = 3,9
aplikasi
Tentukan muatan efektif pada elektron 3d
pada Zn.
Jawab:
1. Konfigurasi elektron pada Zn: 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 3d10 4s2
2. dikelompokkan: (1s)2 (2s 2p)8 (3s 3p)8 (3d)10
(4s)2
3. S = (18x1) + (9x0,35) = 21,15
4. Z* = Z – S = 30 – 21,15 = 8,85
15P = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3

S = (4x0,35) + (8x0,85) +(2x1)


= 1,40 + 6,80 + 2 = 10,20
Z* = Z-S
= 15 – 10,20 = 4,80
8O → Z* = 4,55
r+ < ratom netral < r-
1s2 2s2 2p4
S = (5x0,35) + (2x0,85) = 1,75 + 1,7 = 3,45
20Ca = 1s 2s 2p 3s 3p 4s
2 2 6 2 6 2

S = (1x0,35) + (8x0,85) +(10x1)


= 17,15
Z* = Z-S
= 20-17,15 = 2,85
• Jari-jari ion positif lebih kecil dari jari-jari
atomnya, karena muatan inti efektifnya
bertambah
• jari-jari ion negatif lebih besar dari jari-jari
atomnya, karena muatan inti efektifnya
berkurang.

• r+ < ratom netral < r-


• Jarak ion positif dan negatif dalam kristal dapat diukur secara difraksi
sinar – X.

Contoh :
• KF 2,66 A°, KCl 3,14 A°, KBr 3,29 A°
• NaF 2,31 A° , NaCl 2,81 A°, NaBr 2,98 A°.

• Bila r ion yang satu diketahui, maka r ion yang lain dapat ditentukan.
Menentukan jari-jari atom
Jarak antara ion Na+ F- :
r+ Z *ion positif Z - S ion positif
= =
r- Z *ion negatif Z - S ion negatif
11 - 4,52 6, 48
=
9 - 4,52 4, 48
r+ + r- = 2,31 A°

Perhitungan jari-jari ion secara ini hanya


berlaku bagi ion-ion bermuatan tunggal
Struktur kristal ion
žStruktur kristal ion ditentukan oleh 2 faktor, yaitu
ukuran relatif ion positif terhadap ion negatif,
serta muatan kristal keseluruhan (harus netral).
žPerbandingan jari-jari ion positif dengan negatif
dapat digunakan untuk meramalkan bentuk
kristal/susunan ion pada kisi kristal ion.
žPengaruh jari-jari ion terhadap struktur kristal
dapat dijelaskan dengan bilangan koordinasi (=
bilangan yang menyatakan jumlah ion positif yang
mengelilingi sebuah ion negatif atau sebaliknya).
ž Bilangan koordinasi dapat ditentukan oleh
rA + / rB -
a. Struktur oktahedral
(bilangan koordinasi 6)
z x

45o

a b c y

ZY/Xy = cos 45° ® xy cos 45°

r- = (r+ + r-) X 1/√2


r+/r- = √2-1
= 0,414
r+
r-

Jenis struktur, contoh senyawa


perbandingan jari-jari dan bilangan koordinasinya
Jenis Bilangan
Contoh r+/r-
Struktur Koordinasi
Cesium
CsCl, CsBr, CsI 0,732 8 (kubus)
klorida
6
NaCl, NaBr, NaI 0,732
(oktahedral)
Garam batu
6
MgO, CaO, MnO 0,414
(oktahedral)
Fluorit CaF2, SrF2 0,732 8 (kubus)
6
Rutil TiO2, SnO2, PbO2 0,414
(oktahedral)
r+
r-

Batasan perbandingan jari-jari ion


untuk berbagai struktur.

Bilangan
Struktur Batas
Koordinasi
Segi tiga
3 0,155 – 0,225
planar
Tetrahedral 4 0,225 – 0,414
Segi empat planar 4 0,414 – 0,732
Oktahedral 6 0,414 – 0,732
Kubus 8 0,732 – 1,000
Sifat-sifat senyawa ion

• struktur kristal
• Isomorforfi
• Daya hantar listrik
• Titik leleh dan titik didih
• Kelarutan
• Reaksi ion
Karakter kovalen
pada senyawa ion
v Fajans' Rules: formulated by Kazimez
Fajans in 1923, are used to predict
whether a chemical bond will be covalent
or ionic , and depend on the charge on the
cation and the relative sizes of the cation
and anion.

Ionic Covalent
Low positive charge High positive charge
Large cation Small cation
Small anion Large anion
Pengaruh polarisasi pada ikatan ion

+ -
Tidak ada
polarisasi

+ Tidak ada
+ polarisasi

Pasangan ion
terpolarisasi

Ikatan kovalen
akibat polarisasi
Polarization will be increased by:

1. Untuk kation: muatan besar dan ukuran kecil


2. Untuk anion: Muatan besar dan ukuran besar
3. Konfigurasi elektron pada kation à ada orbital d
Hasil polarisasi
Polarisasi semakin besar berakibat pada perubahan karakter dari sifat
senyawa ion ke arah sifat senyawa kovalen
Contoh:
Titik leleh:
BeCl2 = 405o
CaCl2 = 772o
NaBr = 755o
MgBr2 = 700o
LiF = 870o
LiI = 446o
Kelarutan perak halida:
AgF Larut
AgCl Ksp = 2x10-10
AgBr Ksp = 5x 10-13
AgI Ksp = 8x10-17

Suhu peruraian:
CaCO3 = 900o
CdCO3 = 350o

Anda mungkin juga menyukai