Anda di halaman 1dari 19

PENTINGNYA GIZI DALAM

PENCEGAHAN ANEMIA
REMAJA
Dr. Mury Kuswari, S.Pd., M.Si
REMAJA ADALAH FASE PENTING DALAM SIKLUS KEHIDUPAN

Remaja puteri dan Wanita Usia Subur


menjadi fase yang sangat penting
untuk kualitas sumber daya
manusia generasi berikutnya
DAMPAK JANGKA PENDEK DAN PANJANG

Dampak jangka pendek dan


jangka panjang apabila
Remaja putri dan Wanita
Usia Subur memiliki status
gizi kurang
ANEMIA

Suatu kondisi tubuh dimana kadar


Hemoglobin (Hb) dalam darah lebih
rendah daripada normal

(WHO, 2011)

BERKAITAN DENGAN ANEMIA


HEMOGLOBIN
Hemoglobin adalah salah satu komponen dalam sel darah 0
merah/eritrosit yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan
menghantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh.

OKSIGEN
Kekurangan oksigen dalam jaringan otak dan otot akan
menyebabkan gejala antara lain kurangnya konsentrasi
dan kurang bugar dalam melakukan aktivitas

SEL DARAH MERAH


Hemoglobin dibentuk dari gabungan protein dan zat
besi dan membentuk sel darah merah/eritrosit
KLASIFIKASI ANEMIA BERDASARKAN UMUR
PENYEBAB ANEMIA
DEFISIENSI ZAT BESI
40% 80% 60% 50% 01 Rendahnya asupan zat gizi baik hewani dan nabati yang
merupakan pangan sumber zat besi yang berperan penting
untuk pembuatan hemoglobin (asam folat dan vitamin B12)

Perdarahan (Loss of blood volume)


02
Perdarahan karena menstruasi yang lama dan berlebihan
dan karena kecacingan dan trauma atau luka yang
mengakibatkan kadar Hb menurun

Hemolitik
03 Perdarahan pada penderita malaria kronis perlu
diwaspadai
GEJALA ANEMIA

LEMAH LESU
LELAH
LETIH LALAI
DAMPAK ANEMIA

Anemia dapat menyebabkan berbagai dampak buruk pada


rematri dan WUS, diantaranya:

Menurunkan daya tahan tubuh sehingga penderita anemia


mudah terkena penyakit infeksi

Menurunnya kebugaran dan ketangkasan berpikir karena


kurangnya oksigen ke sel otot dan sel otak

Menurunnya prestasi belajar dan produktivitas kerja/


kinerja.
DAMPAK ANEMIA
IBU HAMIL ANEMIA
Meningkatkan risiko Bayi lahir dengan cadangan
Pertumbuhan Janin Terhambat zat besi (Fe) yang rendah akan
(PJT), prematur, BBLR, dan berlanjut menderita anemia pada
gangguan tumbuh kembang anak bayi dan usia dini
diantaranya stunting dan gangguan
neurokognitif

Perdarahan sebelum dan saat Meningkatnya risiko kesakitan dan


melahirkan yang dapat mengancam kematian neonatal dan bayi
keselamatan ibu dan bayinya
STRATEGI PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN ANEMIA PADA
REMAJA PUTRI DAN WUS
1. GIZI SEIMBANG
• Menggantikan 4 sehat 5 sempurna
sejak tahun 1995
• Ada 4 pilar:
• Mengonsumsi aneka ragam pangan
• Membiasakan perilaku hidup bersih
• Melakukan aktivitas fisik
• Memantau Berat Badan (BB) secara
teratur untuk mempertahankan
berat badan normal

2. FORTIFIKASI MAKANAN

Salah satu upaya untuk mengatasi kekurangan zat gizi mikro,


khususnya zat besi dan asam folat adalah melalui fortifikasi
makanan.

Contoh bahan makanan yang difortifikasi adalah tepung terigu dan


beras dengan zat besi, seng, asam folat, vitamin B1 dan B2.

3. SUPLEMENTASI TTD

Pemberian TTD pada rematri dan WUS melalui suplementasi yang


mengandung sekurangnya 60 mg elemental besi dan 400 mcg asam folat.

Pemberian suplementasi ini dilakukan di beberapa tatanan yaitu fasyankes,


institusi pendidikan, tempat kerja dan KUA/tempat ibadah lainnya.

4. PENGOBATAN PENYAKIT PENYERTA


Kurang Energi Kronik (KEK)/Kurus
Semua rematri dan WUS dilakukan skrining
dengan pengukuran Indeks Massa Tubuh
Tuberkulosis (TBC) (IMT)
Rematri dan WUS yang menderita TBC Kecacingan
dilakukan pengobatan dengan Obat
Rematri dan WUS yang tinggal
Anti Tuberkulosis (OAT) sesuai Pedoman
didaerah endemik kecacingan,
Diagnosis dan Penatalaksanaan
dianjurkan minum 1 tablet obat
Tuberkulosis di Indonesia.
cacing setiap 6 bulan.
HIV/AIDS Malaria
Bila positif menderita HIV/AIDS mendapatkan Suplementasi TTD pada penderita
obat Antiretroviral (ARV) sesuai Pedoman malaria dapat dilakukan bersamaan
Diagnosis dan Penatalaksanaan HIV/AIDS di dengan pengobatan malaria.
Indonesia

UPAYA PENAGANAN ANEMIA DI SEKOLAH
PESAN GIZI SEIMBANG UNTUK REMAJA

WAKTU MAKAN BAWA BEKAL


Biasakan makan 3 kali sehari Biasakan membawa bekal makanan
(pagi, siang dan malam) bersama dan air putih dari rumah
keluarga

MAKAN IKAN BATASI MAKANAN


Biasakan mengonsumsi ikan dan Batasi mengonsumsi makanan cepat
sumber protein lainnya saji, jajanan dan makanan selingan
yang manis, asin dan berlemak

SAYUR DAN BUAH Hindari merokok


Perbanyak mengonsumsi sayuran Banyak penelitian menunjukkan
dan cukup buah-buahan bahwa merokok berakibat tidak
baik bagi kesehatan (aktif dan pasif)
OLAHRAGA REMAJA
FREQUENCY
Berapa kali dalam seminggu olahraga INTENSITY
dilakukan Training zone atau batas kemampuan
untuk latihan termasuk latihan beban

MINDFUL EXERCISE TIME


Setiap olahraga yang kita lakukan kalau Durasi berolahraga disesuaikan dengan
kita paham akan membuat olahraga kebutuhan dengan memperhatikan
menjadi lebih optimal manfaatnya prinsip intensitas dan volume
TYPE
Lakukan olahraga yang kamu sukai untuk
memulai dg tetap memperhatikan latihan
beban sebagai menu rutin perminggu

Anda mungkin juga menyukai