Proses akuisisi direksi akan dilakukan ketika menyangkut penerbitan portofolio (saham baru)
dan diperlukan adanya rencana akuisisi
pemberita
huan
pembuata
pemberita pengumu kepada
pengajuan n akta pengumu
huan rancangan man keputusan menteri
keberatan akuisisi man hasil
kepada akuisisi ringkasan RUPS hukum
kreditur dihadapan akuisisi
direksi PT rancangan dan hak
notaris
asasi
manusia
Jika pengakuisisian perusahaan dilakukan melalui direksi, maka pihak yang akan
mengakuisisi tersebut harus menyampaikan maksud dan tujuannya kepada direksi perusahaan
yang akan diakuisisi, ia harus menjelaskan rancangan akuisisinya dan telah memperoleh
persetujuan dari dewan komisaris. Jika rancangan tersebut elah dibuat, maka harus diinfokan
minimal pada 1 surat kabar, jika perusahaan yang akan diakuisisi memiliki kreditur dan kreditur
memiliki keberatan maka ia memiliki hak untuk mengajukan keberatan kepada perusahaan
paling lambat 14 hari dari diterbitkannya surat kabar tersebut. Selanjutnya dilakukan RUPS
untuk membahas rencana akuisisi, jika disetujui dilanjutkan dengan pembuatan akta dihadapan
notaris, melakukan pemberitahuan kepada menteri hukum dan hak asasi manusia dan yang
terakhir mempublikasikannya kepada seluruh masyarakat minimal pada 1 surat kabar dalam
jangka waktu 30 hari.
pemberita
pengumu huan
perunding pembuata
man pengajuan kepada pengumu
an keputusan n akta
rencana keberatan menteri man hasil
kesepakata RUPS dihadapan
kesepakata kreditur hukum dan akuisisi
n notaris
n hak asasi
manusia
Pihak yang akan melakukan akuisisi harus melakukan perundingan terlebih dahulu
dengan perusahaan yang akan diakuisisi serta tetap memperhatikan AD ART perusahaan,
kemudian ia dapat langsung mengumumkan rencana kesepakatan secara tertulis kepada
karyawan perusahaan dengan minimal diterbitkan pada 1 surat kabar dan memiliki jangka waktu
30 hari. Jika perusahaan yang akan diakuisisi memiliki kreditur dan kreditur memiliki keberatan
maka ia memiliki hak untuk mengajukan keberatan kepada perusahaan paling lambat 14 hari dari
diterbitkannya surat kabar tersebut. Selanjutnya dilakukan RUPS untuk membahas rencana
akuisisi, jika disetujui dilanjutkan dengan pembuatan akta dihadapan notaris, melakukan
pemberitahuan kepada menteri hukum dan hak asasi manusia dan yang terakhir
mempublikasikannya kepada seluruh masyarakat minimal pada 1 surat kabar dalam jangka
waktu 30 hari.
Jawaban No 3
Lima faktor penyebab hambatan dalam pelaksanaan putusan arbitrasi asing di Indonesia :
Perjanjian tidak sah menurut pengertian Pasal V ayat 1 huruf a, apabila para pihak atau kedua
belah pihak mempunyai kecakapan untuk mengadakan perjanjian atau melakukan suatu
perbuatan karena yang bersangkutan masih di bawah umur atau masih dalam pengasuhan.
Dalam pasal V ayat 1 huruf b dijelaskan bahwa “apabila kepada salah satu pihak tidak diberitahu
secara wajar penunjukkan arbiter atau tidak memberikan kesempatan yang wajar kepada salah
satu pihak mengajukan pembelaan, putusan arbitrase yang bersangkutan dianggap telah
diselesaikan secara tidak wajar atau imporer”. Oleh karena itu diasumsikan bahwa arbiter yang
membuat keputusan bias atau partisan
Para pihak yang tidak menyetujui alasan yang dapat menjadi dasar penolakan untuk mengakui
dan melaksanakan putusan arbitrase asing, komposisi majelis arbitrase atau penunjukan atau
prosedur investigasi yang digunakan untuk menyelesaikan sengketa. Mungkin juga keputusan
yang dibuat didasarkan pada kontrak yang tidak sesuai dengan sistem hukum negara tempat
keputusan dibuat.
Keputusan tersebut belum mengikat para pihak atau telah dibatalkan atau ditangguhkan oleh
pejabat yang berwenang dari negara di mana atau berdasarkan undang-undang di mana
keputusan itu dibuat.
Upaya hukum yang mencegah pelaksanaan putusan arbitrase asing dan menjadikan putusan
arbitrase bersifat tidak final diatur dalam pasal V ayat 1 huruf a-e. contoh yang terjadi di
Indonesia yaitu ketika putusan arbitrase asing PT Pertamina vs Karaha Bodas berhasil dibatalkan
berdasarkan Pasal 70 UU Arbitrase. Namun, saat proses banding ke Mahkamah Agung
mengalami pembatalan. Selain pasal 70 UU arbitrase, kendala sering muncul dari penerapan
pasal 66 UU Arbitrase, dimana putusan dapat dilaksanakan sepanjang tidak bertentangan dengan
kebijakan publik