1. Pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul
dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam
modal merupakan pengertian pendapatan menurut….
a. PSAK No.23 paragraf 06 Ikatan Akuntan Indonesia (2010;23.2)
b. Harnanto (2019:102)
c. Sochib (2018:47)
d. Amryn (2016:57)
2. Penggunaan metode DCF sangat sesuai apabila digunakan untuk properti
yang menghasilkan pendapatan dengan kondisi perekonomian yang
bagaimana ?
a. Stabil
b. Tidak Stabil
c. Naik
d. Sebanding
3. Pada metode ini nilai objek penilaian didapatkan dengan membagi proyeksi
pendapatan tahunan yang mencerminkan dan mewakili pendapatan tahunan
dimasa yang akan datang dengan Tingkat Kapitalisasi tertentu merupakan
pengertian dari….
a. Metode Diskonto Arus Kas (Discounted Cash Flow Method/Metode
DCF)
b. Metode Kapitalisasi Langsung (Direct Capitalization Method)
c. Metode Penyisaan (Residual Technique Method)
d. Gross Income Multiplier (GIM)
4. Metode yang sangat sederhana dalam estimasi nilai pasar dengan
pendekatan pendapatan adalah metode…
a. Metode Kapitalisasi Langsung (Direct Capitalization Method)
b. Metode Penyisaan (Residual Technique Method)
c. Gross Income Multiplier (GIM)
d. Metode Diskonto Arus Kas (Discounted Cash Flow Method/Metode
DCF)
5. Dalam metode Diskonto Arus Kas (Discounted Cash Flow Method/Metode
DCF) jangka waktu proyeksi yang dapat dianggap memenuhi prediksi arus kas
pada umumnya berkisar…
a. 1- 2 tahun
b. 3-7 tahun
c. 1-5 tahun
d. 5-10 tahun
Uraian
1. Suatu gedung perkantoran memiliki leasable area 4.000 M2, rental rate Rp
80.000 /M2/bulan, service charge Rp20.000,00/M2/bulan, tingkat kekosongan 10%,
biaya operasional sebesar Rp15.000,00./M2/bulan. Berapakah nilai pasar gedung
perkantoran tersebut jika tingkat balikan investasinya sebesar 9%.
Leasable area 4.000 M2
Vacancy Loss (10% x 4.000M2) 400 M2
Rented Area 3600 M2
Gross Income (3600 x 80.000 x 12) + (3600 x 20.000 x 12) = Rp.4.320.000.000
Operational Expense (4.000 x 15.000 x 12) = Rp. 720.000.000