Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH STUDI KASUS

HERPES
DI APOTEK VITARA 1

Makalah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Mengikuti Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK)

Disusun oleh :

JULIA UMI NURUL HIDAYAH

NIS : 748

Kelas : XI Farmasi 1

YAYASAN BHAKTI QUDSIYAH SUMPIUH


SMK KESEHATAN BHAKTI HUSADA SUMPIUH
PROGAM KEAHLIAN FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
Jl. Bong Cina Kradenan Sumpiuh Banyumas 53195 Telp. (0282) 5296075, 082136064271
email : smkbhaktihusada@gmail.com
Website : https://www.smkbhssph.sch.id
MOTTO

1. Bermimpilah semaumu dan kejarlah mimpi itu sampai tercapai.

2. Jangan takut gagal, karena kegagalan adalah kesempatan terbaik untuk

memulai kembali.

3. Terus belajar dengan giat, karena sukses tak dapat diraih dengan mudah.

4. Jika yakin dengan diri sendiri, maka semuanya akan menjadi mungkin.

ii
PERSEMBAHAN

Makalah Studi Kasus ini dipersembahkan kepada :

1. Orang tua dan keluarga yang telah mendoakan, membiayai, mendukung dan

memberikan semangat.

2. Keluarga besar Apotek Vitara 1.

3. Keluarga besar SMK Kesehatan Bhakti Husada Sumpiuh.

4. Teman – teman XI Farmasi 1 dan segala pihak yang telah memberikan

dukungan baik moril dan materil.

iii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulisan

Makalah Studi Kasus Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di Apotek Vitara 1 ini

dapat terselesaikan dengan baik.

Makalah ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua

pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

2. Ibu Raden Rara Esti Supono, S.Pd, M.M selaku kepala SMK Kesehatan Bhakti

Husada Sumpiuh.

3. Ibu Intan Minadi, S.Pd, selaku pendamping akademik.

4. Ibu Duriyah selaku pemilik Apotek Vitara 1

5. Apt. Ade Firmansyah, S.Farm, selaku pendamping Du/Di dari Apotek Vitara 1

6. Ibu Intan Puspita P.,S.Pd selaku Kaprodi Farmasi Klinis dn Komunitas.

7. Guru – guru dan staff karyawan SMK Kesehatan Bhakti Husada Sumpiuh.

8. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam proses penyusunan laporan ini.

Penyusunan makalah ini sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian

Kompetensi Kejuruan (UKK) Tahun Pelajaran 2023/2024 serta sebagai bukti

bahwa telah melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

iv
kesempurnaan makalah ini sangat penulis harapkan. Mudah - mudahan makalah

ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya untuk pembaca.

Penyusun,

Julia Umi Nurul Hidayah

v
DAFTAR ISI

MOTTO ..................................................................................................................ii
PERSEMBAHAN .................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3
C. Manfaat Praktik Kerja Industri..................................................................... 3
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 5
A. Pengertian Herpes ........................................................................................ 5
B. Jenis – jenis Herpes ...................................................................................... 6
C. Penyebab Terjadinya Herpes........................................................................ 6
D. Gejala Terjadinya Herpes ............................................................................. 7
E. Pengobatan Herpes ....................................................................................... 8
F. Pencegahan Herpes ...................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 11
A. Kesimpulan ................................................................................................ 11
B. Saran ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13
LAMPIRAN ......................................................................................................... 14

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Herpes adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan infeksi. Infeksi

virus herpes umumnya ditandai dengan kulit kering, luka lepuh, atau luka

terbuka yang berair. Herpes simplex virus (HSV) dan varicella-zoster virus

(VZ) adalah jenis virus herpes yang umum menyerang manusia

Virus herpes dapat menyerang siapa saja. Adanya riwayat kontak

dengan penderita infeksi virus ini dan daya tahan tubuh yang sedang lemah

adalah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi virus

herpes.

HSV dapat menimbulkan serangkaian penyakit, mulai dari

ginggivostomatitis sampai keratokonjungtivitis, ensefalitis, penyakit kelamin

dan infeksi pada neonatus. Komplikasi tersebut menjadi bahan pemikiran dan

perhatian dari beberapa ahli, seperti : ahli penyakit kulit dan kelamin, ahli

kandungan, ahli mikrobiologi dan lain sebagainya. Infeksi primer oleh HSV

lebih berat dan mempunyai riwayat yang berbeda dengan infeksi rekuren.

Setelah terjadinya infeksi primer virus mengalami masa laten atau stadium

dorman, dan infeksi rekuren disebabkan oleh reaktivasi virus dorman ini yang

kemudian menimbulkan kelainan pada kulit.

Yang beresiko terkena virus herpes adalah ibu hamil, bayi, dan orang

yang suka bergonta ganti pasangan seksual. Pada wanita hamil, bayi sangat

beresiko terkena virus herpes. Virus dapat ditularkan dari ibu ke bayinya

1
melalui plasenta selama kehamilan atau secara persalinan secara normal.

Sekitar 30-50% bayi yang lahir melalui vagina seorang ibu yang terinfeksi

virus herpes

Wanita hamil yang menderita herpes dapat menginfeksi bayinya. Bayi

yang lahir dengan herpes dapat meninggal atau mengalami gangguan pada

otak, kulit atau mata. Wanita hamil dengan herpes dapat mengakibatkan

herpes neonatal disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) atau

herpes virus tipe simpleks 2 jenis virus (HSV-2) sebagai salah dapat

menyebabkan herpes genital pada ibu. Sekitar 50% dari neonatal herpes

disebabkan HSV-1 dan 50% karena HSV-2. Sebagian besar kasus herpes

neonatal terjadi sebagai akibat dari kontak langsung dengan sekret ibu yang

terinfeksi, meskipun dalam 25% kasus kemungkinan sumber Infeksi postnatal

diidentifikasi, biasanya kerabat dekat dari infeksi Postnatal mother terjadi

sebagai akibat dari paparan infeksi herpes oro-labial (Foley et all, 2014).

Untuk mencegah agar bayi yang sistem kekebalannya masih sangat

lemah, seorang Dokter akan memberikan saran agar ibu hamil yang

terindikasi virus herpes, melahirkan secara caesar. Persalinan caesar

memungkinkan bayi tidak perlu melewati saluran persalinan yang menjadi

persemaian berbagai virus. Penyakit herpes muncul dalam bentuk gelembung

atau lepuh-lepuh pada permukaan kulit, disertai rasa sakit.

2
B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan dilakukannya penelitian studi kasus penyakit herpes, yaitu

untuk mengetahui seberapa banyak masyarakat yang megalami penyakit

herpes. Selain itu penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran

kepada pembaca mengenai penyakit herpes.

2. Tujuan Khusus

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan khusus, yaitu untuk

mengetahui penyebab terjadinya penyakit herpes di masyarakat, cara

pengobatan oenyakit herpes serta metode pencegahan terjadinya penyakit

herpes.

C. Manfaat Praktik Kerja Industri

Manfaat dari diadakannya penelitian mengenai penyakit herpes ini,

yaitu :

1. Menambah wawasan dan pemahaman mengenai karakteristik

penyakit herpes.

2. Meningkatkan kesadaran masyarakatakan bahaya yang

ditimbulkan dari penyakit herpes.

3. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat menuju masyarakat

yang selalu menerapkan hidup bersih dan sehat.

3
D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat

dirumuskan beberapa permasalahan yang akan di bahas pada makalah

penelitian kali ini. Rumusan masalah tersebut, yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan herpes?

2. Apa saja jenis - jenis dari penyakit herpes?

3. Apa saja penyebab terjadinya penyakit herpes?

4. Bagaimana gejala yang ditimbulkan dari penyakit herpes?

5. Bagaimana proses pengobatan yang harus dilakukan bagi penderita

herpes?

6. Bagaimana pencegahan yang harus dilakukan masyarakat agar

terhindar dari penyakit herpes?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Herpes

Herpes merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat

menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya

lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah

herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi

pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia). Herpes merupakan

kondisi jangka Panjang. Akan tetapi, banyak orang yang tidak memunculkan

gejala herpes padahal mereka memiliki virus herpes di dalam tubuhnya

(Monica Shendy, 2016).

Herpes kemaluan (genital herpes) adalah lepuhan atau sores pada

kemaluan. Ini disebabkan oleh Herpes Simplex Virus (HSV) Tipe I atau Tipe

II. HSV Tipe I lebih banyak di mulut (cold sores) dan HSV Tipe II di

kemaluan. Kedua virus ini dapat menginfeksi mulut dan daerah kemaluan

(Monica Shendy, 2016).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa herpes adalah virus yang dapat

menyebabkan infeksi kulit pada manusia. Infeksi yang disebabkan oleh virus

herpes ditandai dengan kulit yang mengering, melepuh, dan terkadang berisi

cairan. Kondisi tersebut akan menyebabkan rasa sakit dan membuat kulit terasa

terbakar. Virus herpes dapat menyerang siapa saja. Penularannya terjadi ketika

melakukan kontak langsung dengan orang yang menderita herpes. Selain itu,

5
seseorang dengan kondisi kekebalan tubuh yang lemah juga mudah tertular

virus herpes.

B. Jenis – jenis Herpes

Herpes simplex memiliki dua jenis, yaitu herpes simplex tipe I dan

harpes simplex tipe II. Kedua jenis virus tersebut termasuk kedalam golongan

virus DNA. Virus DNA merupakan salah satu jenis virus yang paling mudah

ditularkan dari orang ke orang lainnya melalui kontak langsung sepesrti

bersentuhan dan berciuman. Selain itu, virus ini juga dapat ditularkan secara

tidak langsung melalui perantara benda seperti penggunaan anduk yang sama

dengan penderita tanpa dicuci terlebih dahulu. Gesekan yang ditimbulkan dari

penggunaan anduk tersebut dapat menyebabkan cairan yang terdapat pada

lepuhan pecah dan secara tidak langsung menjadi sumber penyebaran virus

herpes jika anduk yang digunakan penderita digunakan pula oleh orang lain.

C. Penyebab Terjadinya Herpes

Penyakit herpes disebabkan oleh virus HSV. Terdapat dua jenis virus

HSV penyebab herpes, yaitu virus HSV-1 dan HSV-2. Penyebab terjadinya

herpes adalah sebagai berikut:

1. HSV – 1

HSV – 1 memiliki kepanjangan herpes simplex virus type-1. Virus

HSV – 1 akan menyerang area mulut atau bibir. Bentuk infeksi virus

HSV – 1 biasanya berupa sariawan pada mulut atau luka lepuh pada

6
bibir. Virus ini dapat menyebar ke area tubuh lain seperti leher dan alat

kelamin. Penularan virus HSV – 1 terjadi ketika melakukan kontak

langsung dengan orang yang menderita herpes. Contohnya adalah saat

berciuman, berbagi kosmetik bibir seperti lipstick atau lip-balm serta

berbagi alat makan dan minum yang sama.

2. HSV – 2

HSV – 2 atau herpes simplex virus type-2 merupakan virus penyebab

herpes genital. HSV – 2 akan menyerang alat kelamin dan sekitarnya.

Herpes ini muncul di area vagina pada wanita, penis pada pria, dubur,

dan selangkangan. Penularan virus ini berbeda dengan HSV – 1,

HSV – 2 bisa menular melalui hubungan seksual dengan penderita

herpes genital. Selain itu, HSV – 2 juga dapat menular dari ibu kepada

anaknya pada saat proses melahirkan secara normal atau per vaginam.

Dokter mengatakan, herpes genital rentan menyerang wanita

dibandingkan dengan pria. Selain itu, mereka yang sering berganti-ganti

pasangan seksual baik pria atau wanita juga memiliki risiko tinggi

terserang penyakit herpes genital.

D. Gejala Terjadinya Herpes

1. Gejala infeksi HSV 1

Pada kondisi seorang patient terkena infeksi HSV 1 maka gejala yang

akan timbul adalah sebagai berikut:

a. Nyeri, gatal, rasa terbakar, atau tertusuk di bibir

7
b. Luka lepuh, lenting-lenting kecil, atau sariawan di bibir

c. Luka lepuh yang terasa nyeri sehingga mengganggu proses

makan

2. Gejala infeksi HSV 2

Pada kondisi seorang patient terkena infeksi HSV 2 maka gejala yang

akan timbul adalah sebagai berikut:

a. Pembengkakan pada kulit kelamin atau area di sekitarnya yang

terasa gatal, nyeri, dan disertai sensasi terbakar

b. Luka yang terasa nyeri di kemaluan, bokong, anus, atau paha

c. Nyeri pada saat buang air kecil (dysuria)

d. Keluarnya cairan dari vagina

e. Kulit penis kering, perih, dan gatal

E. Pengobatan Herpes

Pada umumnya, luka dan lepuh akibat herpes dapat sembuh dengan

sendirinya dalam waktu 2–4 minggu. Hanya saja, virus mungkin tetap ada di

dalam tubuh penderita tanpa menimbulkan gejala. Hingga saat ini belum ada

metode pengobatan yang dapat menghilangkan virus herpes dari dalam tubuh.

Fokus pengobatan herpes adalah untuk membantu meredakan keluhan,

mencegah penularan herpes, dan menurunkan risiko terjadinya komplikasi.

8
Beberapa obat – obatan antivirus yang dapat digunakan untuk

mengatasi infeksi virus herpes, yaitu:

1. Acyclovir

2. Valacyclovir

3. Famciclovir

4. Penciclovir

Selain dengan mengkonsumsi obat anti virus, beberapa upaya yang

dapat dilakukan untuk meredakan keluhan dan mempercepat pemulihan akibat

infeksi virus herpes, yaitu:

1. Mengkonsumsi paracetamol atau ibuprofen untuk meredakan nyeri

2. Mengompres ruam kulit dengan air hangat atau atau air dingin

3. Menggunakan air suam kuku untuk mandi

4. Menggunakan pakaian longgar

5. Menggunakan pakaian dalam berbahan katun

6. Menjaga area luka tetap kering dan bersih

F. Pencegahan Herpes

Penyakit herpes yang menyerang manusia dapat dihindari dengan

beberapa langkah pencegahan. Pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut:

1. Hindari kontak fisik dengan orang lain, terutama bagi yang memiliki

luka terbuka.

2. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun secara rutin.

9
3. Oleskan obat pada ruam dengan menggunakan kapas agar tangan tidak

menyentuh daerah yang terinfeksi virus herpes.

4. Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus,

seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, dan peralatan makeup.

5. Jangan melakukan seks oral, ciuman, atau aktivitas seksual lainnya,

selama gejala penyakit herpes muncul.

6. Hindari mencium bayi terlalu sering.

7. Khusus bagi penderita herpes genital, hindari segala bentuk aktivitas

seksual selama gejala herpes masih ada. Perlu diingat bahwa meski

sudah menggunakan kondom, virus herpes dapat menyebar melalui

kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.

8. Bagi wanita yang merencanakan kehamilan, jalani tes toksoplasmosis,

rubella, citomegalovirus, dan herpes (tes TORCH) terlebih dahulu.

Selain sebagai deteksi dini, tujuan tes tersebut adalah agar ibu yang

terinfeksi bisa menjalani pengobatan sebelum hamil sehingga mencegah

penularan virus ke janin.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Herpes adalah penyakit kulit akibat virus yang terjadi pada manusia.

Infeksi ini terjadi karena virus herpes ditandai dengan kulit yang mengering,

melepuh,dan terkadang berisi cairan.

Penyakit herpes dapat sembuh dengan sendirinya dengan menjaga daya

tahan tubuh agar dapat segera pulih. Namun, beberapa infeksi herpes tetap

membutuhkan bantuan obat dan tindakan medis. Tahapan penyakit herpes

awalnya akan ditandai dengan munculnya rasa gatal pada kulit. Setelah

beberapa waktu, akan muncul luka lepuh atau ruam di area yang gatal. Luka

lepuh atau ruam yang muncul lama-kelamaan akan berbentuk gelembung-

gelembung kecil berisi air.

Selain dengan obat-obatan, juga bisa meringankan gejala herpes kulit

dengan perawatan mandiri di rumah, seperti:

1. Gunakan kompres dingin pada area kulit yang terkena herpes atau

oleskan bedak atau losion kalamin.

2. Hindari menggaruk kulit yang melepuh, karena dapat menyebabkan

kulit terluka dan terinfeksi oleh bakteri.

3. Tidur dan istirahat yang cukup.

4. Konsumsi makanan yang mengandung vitamin A, vitamin B12, vitamin

C, dan vitamin E.

11
5. Jangan memecahkan lepuhan, karena cairan di dalamnya berisi virus

yang dapat menyebar ke area tubuh lain dan bahkan menular ke orang

lain.

Meski umumnya tidak berbahaya, herpes kulit dapat menimbulkan rasa

nyeri yang bisa memengaruhi aktivitas. Jika tidak ditangani dengan tepat,

gejala herpes kulit juga bisa menjadi semakin berat. Oleh karena itu, jika

mengalami gejala herpes kulit, jangan tunda untuk berobat ke dokter agar

mendapatkan pengobatan yang tepat

B. Saran

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Oleh karena itu jagalah

kesehatan dengan cara pola hidup sehat dan selalu menjaga kebersihan.

Diharapkan masyarakat khususnya ibu yang sedang hamil agar lebih menjaga

kebersihan diri terutama pada bagian Genital, karena hal itu dapat mencegah

timbulnya jamur/virus pada bagian genital yang dapat menyebabkan berbagai

penyakit seperti Herpes. Jika mengalami gejala – gejala seperti nafsu makan

berkurang, demam, terdapat ruam pada bagian tubuh, dan tersa gatal

masyarakat harus segera datang ketenaga kesehatan untuk mendapatkan

pengobataan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Foley E, Clarke E, Beckett VA, Harrison S, Pillai A, FitzGerald M, Owen P,

Low-Beer N, Patel R, 2014. Management of Genital Herpes in Pregnancy.

Shendy,Monica. 2016. “Terapi Pada Pasien Lanjut Usia dengan Herpes Zoster”.

Jurnal Medula Unila Vol. 4 No. 3 Hal 110.

Tjin Willy. 2017.Herpes.Alodokter. diakses pada 24 Februari 2023

https://www.alodokter.com/herpes

13
LAMPIRAN

CONTOH KONDISI ORANG YANG TERKENA HERPES PADA BIBIR,

LEHER, DAN MATA

14

Anda mungkin juga menyukai