Anda di halaman 1dari 24

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................. 1


BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
1.3 Tujuan .............................................................................................................. 4
1.4 Luaran yang Diharapkan ................................................................................... 4
1.5 Kegunaan Program............................................................................................ 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 5
2.1 Internet Of Things ............................................................................................. 5
2.2 NodeMCU V3................................................................................................... 5
2.3 NodeMCU Base V1.0 ....................................................................................... 5
2.4 Motor Servo ...................................................................................................... 6
2.5 Relay 4 Channel ................................................................................................ 6
2.6 Sensor Suara ..................................................................................................... 6
2.7 Sensor Suhu ...................................................................................................... 7
2.8 Sinar UV ........................................................................................................... 7
BAB 3 METODE PELAKSANAAN ......................................................................... 8
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................................ 9
4.1 ANGGARAN BIAYA ...................................................................................... 9
4.2 JADWAL KEGIATAN ..................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 10
1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Seiring berkembangnya teknologi dan mobilitas penduduk Indonesia yang
tinggi, perangkat-perangkat microcomputer telah banyak digunakan dalam
berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Perangkat microcomputer tersebut dapat
berupa smart phone ataupun microcontroller. Penggunaan smart phone juga
semakin meningkat dikarenakan dengan mudahnya akses pertukaran data dan dapat
diakses dimana saja. Halaman web juga menjadi layanan yang mudah diakses dan
terbuka untuk menyediakan layanan pertukaran data ataupun pengendalian jarak
jauh. Perkembangan teknologi tersebut juga ditunjang dengan adanya teknologi
Internet of Things (IoT), dan telah diimplementasikan pada konsep Rumah Pintar
[1].

Pada awalnya banyak orang mencari kenyamanan dan kemudahan yang serba
otomatis. Pemilik rumah menjadi terbuka terhadap teknologi dan ingin
mengintegrasikan fitur fitur pintar pada perangkat rumahnya [2]. Namun dalam
perkembangannya, saat ini banyak orang tidak hanya peduli terhadap teknologi
tetapi banyak orang juga mulai memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan.
Rumah Sehat Pintar memiliki konsep Rumah Pintar yang memperhatikan unsur
kesehatan penghuni yang beraktifitas di dalam bangunan. Rumah Sehat Pintar tidak
hanya berfokus pada teknologi sistem cerdas yang memudahkan pekerjaan manusia
seperti pada konsep Rumah Pintar pada umumnya, namun juga berfokus pada
kesehatan rumah tinggal.

Perhatian terhadap kesehatan dimulai dari lingkungan terdekat yaitu pada


lingkungan tempat tinggal, karena kenyataannya kesehatan tubuh setiap anggota
keluarga sangat dipengaruhi oleh kesehatan tempat tinggal itu sendiri.

Menurut penelitian yang dilakukan HL. Blum, secara garis besar status
kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu lingkungan, gaya hidup, pelayanan
kesehatan, dan genetic/keturunan [3]. Dari keempat faktor tersebut, faktor
lingkungan memiliki pengaruh paling besar yaitu sebanyak 45 persen, faktor
perilaku 30 persen, faktor pelayanan kesehatan 20 persen, dan faktor genetik hanya
berpengaruh 5 persen terhadap status kesehatan. Lingkungan yang dimaksud dalam
hal ini adalah lingkungan fisik seperti sampah, air, dan udara. Gejala beberapa
penyakit seperti alergi dan asma dapat timbul dan disebabkan pencemaran
lingkungan fisik seperti kualitas udara yang buruk. Selain faktor lingkungan,
kualitas kesehatan juga dipengaruhi oleh faktor internal yaitu psikis manusia itu
2

sendiri. Psikis manusia dapat dipengaruhi oleh pola pikir setiap individu. Pikiran
negatif seperti marah, dendam, stress, khawatir sangat berpengaruh terhadap
kesehatan. Untuk menghindari ataupun mengurangi pikiran negatif maka perlu
adanya suasana ketenangan pada lingkungan sekitar. Menurut Syarif Hidayat, suara
yang bising atau kebisingan adalah salah satu bentuk ketergangguan yang dirasakan
oleh masyarakat pada lingkungan sekitar, bahkan dapat menganggu kesehatan
psikis seseorang [4].

Berdasarkan penjelasan diatas, fokus utama serta prinsip kerja dari Rumah
Sehat Pintar adalah membuat rumah menjadi senyaman mungkin bagi pemilik
rumah. Dimana terdapat beberapa sistem yaitu untuk mengurangi kebisingan
didalam rumah untuk memperhatikan dari sisi pencemaran suara, yang akan
mempengaruhi tingkat ketenangan penghuni rumah. kemudian mengatur suhu
normal pada ruangan di dalam rumah, dan juga terdapat sinar UV yang aktif pada
saat rumah dalam keadaan kosong, yang digunakan untuk menjaga kualitas
lingkungan di dalam rumah utamanya terhadap kualitas udara.

Tujuan dari implementasi Rumah Sehat Pintar ini nantinya dapat


mengendalikan sebuah perangkat berupa sensor secara otomatis dan untuk
menunjukkan dan memberitahukan informasi mengenai perangkat yang digunakan
dengan teknologi berbasis IoT. IoT sendiri saat ini menjadi salah satu teknologi
jaringan yang sering digunakan, selain menyediakan sistem yang pintar, dan
pengaplikasiannya yang mudah, perangkat IoT dapat diakses dimana saja dan
kapan saja hanya dengan mengaksesnya melalui jaringan internet. Hal ini dapat
memudahkan pengguna karena mereka hanya perlu mengaksesnya melalui
smartphone.

Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki karena tidak sesuai konteks
ruang dan waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan
dan kesehatan manusia. Bunyi yang menimbulkan kebisingan disebabkan oleh
sumber suara yang bergetar. Nada dari kebisingan ditentukan oleh
frekuensifrekuensi yang ada. Intensitas atau arus energi per satuan luas biasanya
dinyatakan dalam satuan logaritmis yang disebut desibel (dB) dengan frekuensi
1000 Hz yang tepat dapat didengar oleh telinga normal [4]. Sensor suara yang
akan diterapkan pada Rumah Sehat Pintar akan mendeteksi suara yang mencapai
angka 80 desibel dan telah sampai pada tingkat yang tegolong tinggi. Apabila hal
tersebut terjadi, maka sistem akan menjalankan busa kedap suara pada sekitar
ruangan rumah secara otomatis untuk mengurangi tingkat kebisingan.
3

Pada Rumah Sehat Pintar, sistem pencahayaan sinar ultra violet atau biasa
disebut Ultraviolet C Sterilization bertujuan untuk mensterilisasi ruangan ketika
si pemilik rumah sedang beraktivitas diluar. Pencahayaan sinar UVC ini dapat
dihidupkan melalui aplikasi yang ada di perangkat mobile user bersamaan dengan
fungsi Rumah Pintar Sehat lainnya yang ada pada aplikasi. Dipasang nya sinar
ultra violet pada rumah bertujuan untuk membunuh virus yang ada di udara dan
pada benda – benda yang terkontaminasi oleh virus. Sinar UV hanya boleh di
hidupkan ketika seluruh penghuni rumah tersebut tidak berada didalam rumah,
karena paparan lampu UV dapat memicu berbagai penyakit mulai dari iritasi
hingga kanker dan kerusakan mata. Meskipun efektivitasnya tidak sempurna,
tetapi jangkauan pencahayaan UV ini dapat mensterilkan ruangan dari virus.

Salah satu teknologi yang berkembang di bidang IoT ialah teknologi di bidang
pengukuran suhu dan kelembaban. Alat pengukur suhu dan kelembaban sangat
banyak diperlukan dalam hal-hal tertentu. Begitu pun di suatu rumah, agar
penghuni di dalam rumah dapat memantau dan mengontrol suhu di dalam nya.
Suhu udara sangat berperan dalam kenyamanan kelangsungan hidup manusia
karena tubuh menghasilkan panas yang digunakan untuk metabolisme basal dan
muskuler. Suhu udara yang terlalu dingin ataupun terlalu panas dapat
menimbulkan gangguan bekerja bagi penghuninya, yaitu gangguan konsentrasi
dimana kenyamanan tidak dapat bekerja dengan tenang.

Dengan memanfaatkan teknologi IoT dibuat perangkat yang dapat mendeteksi


suhu dan tingkat kelembaban didalam rumah demi kenyamanan pemilik rumah,
dimana sensor suhu dan sensor kelembaban (humidity sensor) akan mendeteksi
suhu udara dan kelembaban di dalam rumah yang dimana jika suhu udara
dibawah 21 °C maka hexos yang akan menarik hawa panas akan menarik udara
panas keluar dan kembali menyesuaikan serta memperbarui suhu didalam rumah.
Sebaliknya apabila suhu udara cukup panas, maka tipe hexos kedua akan
meniupkan udara kedalam ruangan agar suhu ruangan kembali sejuk.

Banyak manfaat yang diharapkan melalui Rumah Sehat Pintar. Dengan adanya
konsep Rumah Sehat Pintar, diharapkan mampu menjadikan pengguna bangunan
merasa nyaman di dalam bangunan, produktivitas yang meningkat, dan terhindar
dari penyakit ataupun alergi seperti asma. Secara tidak langsung, konsep Rumah
Sehat Pintar nantinya dapat mengurangi beban dari fasilitas pelayanan kesehatan
yang tersedia, terlebih lagi dengan kondisi covid saat ini.
4

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana mengembangkan prototype Rumah Sehat Pintar dengan teknologi
Internet of Things?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan sistem ini adalah:
1. Terwujudnya prototype Rumah Sehat Pintar yang nantinya dapat diakses
melalui internet dan perangkat mobile.
2. Memberikan pengetahuan manfaat dari Internet of Things yang dapat
diterapkan dan mendukung konsep Rumah Sehat Pintar

1.4 Luaran yang Diharapkan


1. Dapat memberikan akses yang mudah dalam penggunaan komponenkomponen
teknologi pada Rumah Sehat Pintar.
2. Dapat memberikan solusi bagi pengembang perumahanan yang ingin
menerapkan konsep Rumah Sehat yang Pintar berupa prototype Rumah Sehat
Pintar.
3. Menghasilkan artikel ilmiah tentang sistem Rumah Sehat Pintar berbasis
Internet of Things sebagai sumber informasi.

1.5 Kegunaan Program


1. Terwujudnya prototype Rumah Sehat Pintar yang nantinya dapat diakses
melalui internet dan perangkat mobile.
2. Dapat memberikan akses yang mudah dalam membersihkan/memperbaiki
kualitas udara dengan sinar UV, mengatur suhu ruangan, dan mengaktifkan
fitur peredam kebisingan suara dari mana saja dan kapan saja.
5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Internet Of Things


Internet of Things adalah suatu konsep dimana objek tertentu punya kemampuan
untuk mentransfer data lewat jaringan tanpa memerlukan adanya interaksi dari
manusia ke manusia ataupun dari manusia ke perangkat komputer. Internet of
Things lebih sering disebut dengan singkatannya yaitu IoT. IoT ini sudah
berkembang pesat mulai dari konvergensi teknologi nirkabel,
microelectromechanical systems (MEMS), dan juga Internet.

2.2 NodeMCU V3
NodeMCU adalah sebuah perangkat elektronik open source dari ESP8266 yang
diintegrasikan dengan mikrokontroler untuk keperluan di bidang Internet of
Things. Modul ini merupakan versi compact dari chip ESP8266-12E, port yang
digunakan adalah micro-usb yang sangat populer saat ini sebagai pertukaran data
ataupun sebagai supplai daya [6]. Berikut ini Gambar 2.1 adalah ilustrasi dari
modul nodeMCU V3.

Gambar 2.1 NodeMCU V3

2.3 NodeMCU Base V1.0


Perangkat ini adalah sebuah extension yang dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan IoT, perangkat ini merupakan modul untuk nodeMCU V3 yang dapat
memperluas port I/O dan memenuhi kebutuhan sumber daya untuk modul lainnya.
Pada perangkat ini, tersedia sumber daya 5v atapun 3v, perluasan port output
terdapat 4 channel disetiap keluarannya. Berikut Gambar 2.2 adalah ilustasi dari
nodeMCU Base V1.0

Gambar 2.2 NodeMCU Base V1.0


6

2.4 Motor Servo


Motor Servo adalah sebuah motor yang dirangkai meliputi motor DC,
potensiometer, gear penggerak, dan rangkaian kontrol yang menghasilkan keluaran
berupa sudut dari pergerakan rotor tersebut. Motor servo terdiri dari 2 jenis, yaitu
motor servo 180o dan motor servo continous, dari motor servo nantinya akan
dikaitkan untuk menggerakkan busa peredam suara. Berikut Gambar 2.3 adalah
ilustrasi dari Motor Servo 180o.

Gambar 2.3 Motor Servo

2.5 Relay 4 Channel


Relay adalah saklar elektromagnetik yang terdiri dari dua bagian utama yaitu
elektromagnet (koil) dan mekanikal (kontak saklar). Prinsip kerja dari relay ini
adalah menggerakkan kontak saklar dengan menggunakan prinsip elektromagnetik
yang hanya menggunakan arus listrik kecil, sehingga penggunaan relay dapat
diaplikasian untuk tegangan tinggi [5]. Pada penelitian ini, relay digunakan untuk
memutus arus tiap sensor yang telah terhubung. Berikut Gambar 2.4 adalah ilustrasi
dari Relay 4 Channel.

Gambar 2.4 Relay 4 Channel

2.6 Sensor Suara


Sensor Suara adalah sensor yang memiliki cara kerja merubah besaran suara
menjadi besaran listrik. Pada dasarnya prinsip kerja pada alat ini hampir mirip dengan
cara kerja sensor sentuh pada perangkat seperti telepon genggam, laptop, dan
notebook. Sensor ini bekerja berdasarkan besar kecilnya kekuatan gelombang 8 suara
yang mengenai membran sensor. Dibalik membran sensor ini terdapat kumparan kecil
yang aktif bergerak naik dan turun jika terkena gelombang suara. Kecepatan gerak
kumparan tersebutlah menentukan kuat lemahnya gelombang listrik yang dihasilkan.
Sensor ini bekerja pada tegangan 5V dan memiliki 2 buah keluaran yaitu pin analog
dan pin digital. Keluaran tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
7

Gambar 2.5 Sensor Suara KY-037

2.7 Sensor Suhu


Sinar ultraviolet dapat dengan efektif membunuh segala jenis mikroorganisme,
seperti bakteri, virus, jamur dan lainnya. Hal inilah yang membuat lampu ultraviolet
dapat digunakan dalam sistem penjernihan udara dan air, seperti pada rumah sakit,
kantor, laboratorium, dan lain – lain. Jenis ballast yang kini semakin marak digunakan
yaitu jenis ballast elektronik. Pemicuan kontrol frekuensi menggunakan IC 4047 dan
pengaturan daya keluaran dilakukan dengan mengatur frekuensi pemicuannya
sehingga lampu dapat diatur keredupannya.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
ballast eletronik yang dirancang dapat menyalakan lampu pada frekuensi 26 kHz
dengan tegangan heating 35,3 V; tegangan igniting 141,4 V dan tegangan running 54,8
V. [7].

Gambar 2.6 Sensor Suhu LM35

2.8 Sinar UV
Sensor suhu LM35 komponen yang berfungsi untuk mengubah besaran suhu
menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai
dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh
National Semiconductor. Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan
tetapi yang diberikan kesensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan
catu daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar
60 µA hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas dari sensor
yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 C
pada suhu 25 C. [8].

Gambar 2.7 Sinar UV


8

BAB 3 METODE PELAKSANAAN

Metodologi pelaksanaan sistem Rumah Sehat Pintar berbasis IoT adalah sebagai
berikut:

a. Studi Literatur
Tahap ini dilakukan pendalaman buku – buku tentang internt of things yang dapat
memonitoring menggunakan website. Dengan adanya studi literature yang dilakukan
agar lebih memantapkan teori dari pemanfatan teknologi tersebut

b. Konsep dan Perancangan Alat


Perancangan konsep berguna untuk memberikan beberapa solusi alternatif penerapan
sistem proyeksi yang menggunakan android sebagai sumber datanya kemudian
dievaluasi berdasarkan persyaratan teknis, ekonomis, dan lain-lain. Tahapan ini diawali
dengan mengenal dan menganalisa spesifikasi alat yang diterapkembangkan. Hasil
analisis spesifikasi alat dilanjutkan dengan memetakan struktur fungsi komponen
sehinga dapat disipulkan beberapa solusi pemecahan masalah konsep alat yang
diterapkembangkan.

c. Uji Coba
Sebelum diimplemetasikan, maka alat akan diuji terlebih dahulu dengan pembuatan
prototype. Dari hasil uji coba tersebut diperoleh beberapa penilaian apakah dari alat
yang telah dibuat tersebut dapat membantu dari permasalahan yang timbul sebelumnya.
Apabila ada maka proses akan kembali pada perancangan dan memperbaiki
kekurangan sebelumnya. Apabila tidak, maka alat langsung dapat digunakan dan
diimplementasikan pada rumah.

d. Pembuatan Laporan
Dari kegiatan ini diakhiri dengan proses pembuatan laporan. Laporan ini berisi tentang
indikator – indikator dari tujuan apakah sudah terpenuhi ataupun belum. Selain itu
terdapat dokumentasi dari kegiatan serta kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan
9

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 ANGGARAN BIAYA


Berikut di bawah ini merupakan ringkasan anggaran dari PKM-KC dimana seperti
ditunjukkan tabel 1.
Tabel 5.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-KC
No Jenis Pengeluaran Biaya(Rp)
1 Peralatan Penunjang Rp. 7.578.000,-

2 Bahan Habis Pakai Rp. 1.190.000,-

3 Perjalanan Rp. 450.000,-

4 Lain-lain : Laporan dan Studi Literatur Rp. 825.000,-

Jumlah Rp. 9.883.000,-

4.2 JADWAL KEGIATAN


Berikut di bawah ini adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama proses
pembuatan Aplikasi.
Tabel 5.2. Kegiatan Pelaksanaan Program
No Bulan
Jnis Kegiatan
1 2 3 4 5

1. Studi Literatur

2. Konsep dan Perancangan


Alat
3. Pembuatan Alat

4. Implementasi Alat pada Mitra

5. Pembuatan Laporan
10

DAFTAR PUSTAKA

[1] Kumar, S 2014, “Ubiquitous Smart Home System Using Android Application,”
Int. J. Comput. Networks Commun., vol. 6, no. 1, pp. 33–43.

[2] Alam, M. R., Reaz, M. B. I., & Ali, M. A. M., 2012, “A Review of Smart
Homes— Past, Present, and Future,” IEEE Trans. Syst. Man, Cybern. Part C
Applications Rev., vol. 42, no. 6, pp. 1190–1203.

[3] Hendrik, L, Blum, M.D., 1974, "Planning For Health", 2nd edition, Human
Scence Press, New York.

[4] Hidayat S., Purwanto, Hardiman G., 2012, “Kajian Kebisingan Dan Persepsi
Ketergangguan Masyarakat Akibat Penambangan Batu Andesit Di Desa Jeladri,
Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur,” Jurnal Ilmu Lingkungan,
vol. 10, no. 2, pp. 95-99.

[5] Chifor, B. C., Bica, I., Patriciu, V. V., & Pop, F., 2017, “A Security
Authorization Scheme for Smart Home Internet of Things Devices,” Futur. Gener.
Comput. Syst., vol. 86, no. 48, pp. 740–749.

[6] NodeMCU Team, “NodeMCU Documentation”, diambil pada 15 Februari


2021, https://nodemcu.readthedocs.io/en/master/.

[7] National Semiconductor Corporation, 2000, LM35 Prexisin Centrigrade


Temperature Sensors, diambil pada 15 Februari 2021, http://www2.ece.ohio-state.edu.

[8] Hendriyanto, O, 2010, “Pengaruh Intensitas Sinar Ultraviolet Dan Pengadukan


Terhadap Reduksi Jumlah Bakteri E-coli,” Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, vol.2,
no. 1, pp 18-23.
11
12
13
14
15
16
17
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1.


Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah
Pemakaian Biaya (Rp)
Node MCU V3 Untuk keperluan iot Rp 100.000,- Rp 600.000,-

Node MCU Untuk memenuhi Rp 120.000,- Rp 1.200.000,-


Base kebutuhan iot
Motor Servo Penggerak rotor Rp 80.000,- Rp 160.000,-

Relay 4 Saklar Rp 90.000,- Rp 270.000,-


Channel elektromagnetik
Solder Menyambungkan Rp 105.000,- Rp 105.000,-
antar komponen
Avometer Mengukur tegangan Rp 500.000,- Rp 500.000,-

Smartphone Running Aplikasi Rp 1.500.000,- Rp 1.500.000,-


Android
Sensor Suara Pendeteksi suara Rp 20.000,- Rp 40.000,-
lingkungan sekitar
Busa Peredam Meredam suara Rp 138.000,- Rp 2.070.000,-
lingkungan sekitar
Kabel Jumper Penyambung Rp. 15.000,- Rp. 15.000,-
komponen
Lampu Sistem Rp 62.000,- Rp 620.000,-
sinar pencahayaan
UV sterilisasi ruangan
Sensor Suhu Mengecek suhu Rp 50.000,- Rp 100.000
LM35 udara rumah
Sensor Mengecek Rp 199.000,- Rp 398.000,-
kelembaban kelembaban
udara rumah
SUB TOTAL(Rp) Rp 7.578.000,-
19

2. Bahan Habis Pakai


Material Justifikasi Volume Harga Jumlah
Pemakaian Satuan(Rp) Biaya (Rp)
Untuk solder

Timah Rp 85.000,- Rp 255.000,-

Kertas A4 Konsep dan


Perancangan Rp 50.000,- Rp 50.000,-

Konsep dan
Pulpen Perancangan Rp 50.000,- Rp 50.000,-

Perancangan

Penggaris Rp 8.000,- Rp 8.000,-

Paketan Mencari
referensi, Rp 165.000,- Rp 825.000
browsing, dll.
SUB TOTAL(Rp) Rp 1.190.000

3. Perjalanan
Material Justifikasi Volume Harga Jumlah
Perjalanan Satuan(Rp) Biaya (Rp)
Perjalanan
membeli Untuk membeli
Rp 10.000,- Rp 110.000
peralatan peralatan

Perjalanan
menuju Untuk untuk
perpustakaan meminjam buku di Rp 8.000,- Rp 160.000
kota perpustakaan

Perjalanan Untuk mengerjakan


menuju kampus prototype Rp 60.000,- Rp 180.000

SUB TOTAL(Rp) Rp 450.000


20

4. Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan
Pemakaian Satuan(Rp)

Seminar
Seminar Rp 50.000,- Rp 250.000,-

Laporan Referensi Rp 215.000,-

Literatur Pembelian buku Rp 120.000 Rp 360.000,-

SUB TOTAL(Rp) Rp 825.000,-

Total (Keseluruhan) Rp 9.883.000,-


21

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas


No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)
Sundari Teknik 2 Bulan Studi Literatur
/ Informatika Konsep Alat
1818110 Perancangan

1.

Sonia Teknik 2 Bulan Studi Literatur


Maureta Informatika Perancangan &
Nabella / Pembuatan
1818095 Alat
2.

Firmansyah Teknik 3 Bulan Studi Literatur


/ 1818090 Informatika Konsep Alat &
3.
Pembuatan
Alat
Lola Novika Teknik 2 Bulan Studi Literatur
Maharani / Informatika Implementasi
4. 1918132 Alat &
Pembuatan
Laporan
Anggie Teknik 2 Bulan Studi Literatur
Angesti Informatika Implementasi
5. Fitri Alat &
/ 2018068 Pembuatan
Laporan
22
23

Lampiran 5. Gambaran Teknologi Yang akan Dikembangkan

Anda mungkin juga menyukai