Anda di halaman 1dari 12

Fatimah

H013211008

Review SIngkat: HPLC dalam mendeteksi Asam Urat


Abstrak

Asam urat merupakan produk akhir dari katabolisme purin pada


tubuh manusia. Konsentrasi asam urat yang tidak terkontrol dalam cairan
biologis seperti serum, plasma, dan urin dapat menjadi pemicu penyakit
atau gangguan dalam tubuh manusia seperti arthritis, penyakit
kardiovaskular, sindrom Lesch-Nyhan, leukemia, pneumonia, hipertensi,
diabetes tipe-2 dan batu ginjal. Sejak 2013, beberapa metode HPLC untuk
mendeteksi asam urat telah banyak dilaporkan. Selain metode HPLC-UV
yang umum digunakan dalam mendeteksi asam urat, HPLC-MS, HPLC-
DAD, HPLC-FLD, HPLD-ED juga digunakan. Review singkat ini
menguraikan gambaran sederhana dari pengembangan metode analisis
HPLC dan penelitian-penelitian dengan menggunakan HPLC-UV dan
HPLC-MS.dalam mendeteksi asam urat.

Kata kunci: Asam urat, deteksi, HPLC, HPLC-UV, HPLC-MS

1. Pendahuluan

Saat ini metode HPLC menjadi salah satu metode yang


menjanjikan dalam bidang kimia analitik yang memiliki kemampuan dalam
memisahkan, mengidentifikasi, dan mengukur senyawa yang ada dalam
sampel yang dapat dilarutkan dalam cairan. HPLC adalah metode analisis
paling akurat yang banyak digunakan untuk analisis kuantitatif maupun
kualitatif yang digunakan dalam bidang biokimia dan analitik untuk
memisahkan, mengidentifikasi, dan mengukur senyawa aktif (Rao et al.,
2015). HPLC menjadi pilihan dalam pemeriksaan senyawa kimia baru,
memantau perubahan reaksi dalam prosedur sintetis, mengevaluasi
formulasi baru dan melakukan kontrol kualitas pada produk akhir
(Bhardwaj et al., 2015).

Metode HPLC pada dasarnya adalah perkembangan terbaru dari


kromatografi kolom. Dalam HPLC pelarut melewati kolom secara eksternal
dan melalui kolom di bawah tekanan tinggi hingga 400 atm. Hal ini
menjadikan prosedur dalam HPLC menjadi jauh lebih cepat. Hal ini juga
memungkinkan penggunaan ukuran partikel yang sangat kecil untuk
bahan pengemas kolom yang memberikan luas permukaan yang jauh
lebih besar untuk interaksi antara fase diam dan molekul yang mengalir
melaluinya. Dengan demikian, ini memungkinkan pemisahan komponen
campuran yang jauh lebih baik (Kumar et. al., 2015).

Perubahan pola makan akibat gaya hidup yang cenderung tidak


terkontrol menyebabkan tingginya minat masyarakat pada asupan protein
yang berlebihan. Hai ini menyebabkan peningkatan kadar asam urat
dalam tubuh. Selain dari faktor pola makan yang tidak teratur, peningkatan
kadar asam urat juga dipengaruhi oleh kurang olahraga dan stres berat.
(Mohammed et. al., 2019). Kadar normal asam urat dalam darah pria
berada pada kisaran 3,5 – 7,2 mg/dL, sedangkan pada wanita berada
pada kisaran 2,6 – 6,0 mg/dL (Ulandari et, al., 2021). Dalam Vernerova,
et. al., (2021) diketahui bahwa konsentrasi asam urat dalam air liur orang
sehat adalah 199 ± 27 mol/L dan sebanding dengan konsentrasi 120–400
mol/L yang diamati dalam serum (Vernerova et. al., 2021). Tingkat
konsentrasi asam urat yang tidak normal dalam tubuh manusia dapat
menyebabkan penyakit seperti asam urat, radang sendi, penyakit
kardiovaskular, sindrom Lesch-Nyhan, leukemia, pneumonia, hipertensi,
diabetes tipe-2 dan batu ginjal (Bera et al., 2011; Sha et al., 2019;
Ulandari et al., 2021). Hal ini menjadikan sangat perlu untuk mengontrol
kadar asam urat dalam tubuh agar tetap seimbang. Pemeriksaan asam
urat sangat penting tidak hanya untuk kesehatan tetapi untuk diagnosis
klinis dan penelitian dasar di bidang biologi dan farmakologi (Chen et. al.,
2021)

Saat ini, para ilmuwan sedang mencoba untuk menemukan kondisi


terbaik dalam pengaplikasian HPLC dalam menentukan kadar asam urat,
baik itu dalam mode elusi sederhana, terutama yang berkaitan dengan
analisis yang melibatkan waktu analisis, kolom dan komposisi fase gerak,
juga menetapkan batas yang jelas pada setiap resolusi analitis. Namun,
berdasarkan waktu analisis yang lebih pendek dan matriks yang relatif
lebih kompleks menyebabkan tingkat pemisahan yang sangat lemah yang
mengarah pada selektivitas yang lebih rendah atau bahkan kehilangan
akurasi kuantisasi. Hal ini tentu saja dapat dihindari dengan menggunakan
parameter yang tepat serta pengembangan langkah penanganan sampel
awal yang lebih kompleks, atau bahkan penggunaan detektor yang lebih
canggih (Sun et al., 2019).

2. Pengembangan Metode Analisis

Pengembangan dan validasi metode analitik memainkan peran


yang sangat penting. Pengembangan metode analitik merupakan proses
dimana metode analitik yang spesifik akan dikembangkan untuk
menghasilkan produk dari tahap awal hingga akhir dan validasi sederhana
yang harus dilakukan sebelum memulai analisis sampel (Sanap et, al.,
2017). Pengembangan metode analisis dan finalisasi metode terdiri dari:
standarisasi standar kerja dari standar referensi, optimasi kondisi HPLC,
konsentrasi larutan standar dan sampel serta prosedur ekstraksi sampel,
verifikasi metode analitik atau validasi sederhana yang harus dilakukan
sebelum analisis (sampel rutin) dan pengujian seperti penetapan kadar
dan zat terkait di laboratorium pengembangan. (Patil et, al., 2019)

Tujuan dari metode HPLC adalah untuk memisahkan, mengukur


komponen sampel, reaksi pengotor, semua intermediet sintetik yang
tersedia, dan pengurai apapun. Langkah-langkah yang terlibat dalam
pengembangan Metode adalah: memahami sifat fisikokimia molekul,
pemilihan kondisi HPLC, mengembangkan pendekatan analisis, preparasi
sampel, optimasi metode, dan validasi metode (Bhardwaj et al., 2015).
Langkah-langkah yang terlibat dalam pengembangan Metode HPLC dapat
dilihat pada Gambar 1.
Informasi Perlu Prosedur HPLC khusus Pilih Detektor dan
tentang sampel (Sampel Pretreatment) Pengaturan
Detektor

Periksa masalah atau Optimalkan Pilih Metode HPLC,


persyaratan untuk pemisahan Perkirakan pemisahan
prosedur khusus terbaik

Pulihkan bahan Kalibrasi Metode


yang dimurnikan kuantitatif kualitatif

Metode validasi Batas Deteksi


Ketepatan (LOD)

Linearitas Jangka presisi Batas Kuantifikasi

kekokohan Selektivitas

Gambar 1. Langkah-langkah yang terlibat dalam pengembangan Metode


HPLC

3. HPLC dalam mendeteksi asam urat


Kromatografi adalah teknik analisis paling kuat yang tersedia bagi
ahli kimia modern. High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
adalah teknik kromatografi yang dapat memisahkan campuran senyawa
dan digunakan dalam bidang biokimia dan kimia analitik untuk
mengidentifikasi, mengukur, dan memurnikan komponen individu dari
suatu campuran (Pravin et al., 2021). HPLC digunakan untuk menentukan
jumlah senyawa yang ada dalam larutan (Sharma et, al., 2021). Kemajuan
dalam strategi analitik High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
telah didorong oleh sejumlah variabel yang menyediakan sejumlah besar
data dalam setiap pengukuran analitik (Varma et, al., 2021). Metode
HPLC dianggap kompleks karena memerlukan beberapa variabel seperti
pH, fase gerak, konsentrasi buffer, laju alir, suhu kolom, panjang
gelombang detektor, dll, yang harus diatur dan dikendalikan sedemikian
rupa untuk mencapai pemisahan yang diinginkan. Hal ini mengarah pada
kebutuhan akan pemahaman yang lebih dalam tentang teknik HPLC itu
sendiri (Sahu et, al., 2017).

Kadar asam urat sangat perlu untuk dikontrol tidak hanya karena
asam urat memainkan peran penting dalam fungsi tubuh manusia, tetapi
juga karena kadar asam urat yang lebih tinggi atau lebih rendah dapat
memicu atau menimbulkan berbagai penyakit. Dengan peningkatan
standar hidup, struktur diet orang telah banyak berubah dan konsumsi
purin pun meningkat. Hal ini mengakibatkan peningkatan yang signifikan
dalam kejadian hiperurisemia dan asam urat dalam populasi. HPLC
memiliki efisiensi pemisahan yang tinggi, selektivitas yang baik,
sensitivitas deteksi yang tinggi, jangkauan linier yang lebar dan
otomatisasi. Deteksi asam urat tidak terbatas pada sampel urin dan
serum, tetapi juga dapat mendeteksi kadar asam urat pada sampel air liur
atau kuku.(Wang et, al., 2019). Berbagai detektor dalam HPLC telah
dikembangkan salah satunya adalah detektor HPLC-UV dan HPLC-MS
untuk mendeteksi kadar asam urat.

HPLC-UV

HPLC-UV adalah jenis metode deteksi yang paling banyak


digunakan dalam HPLC karena kinerjanya yang baik. X. Li et, al., (2015)
menggunakan HPLC-UV untuk mendeteksi kadar asam urat pada kuku
sukarelawan yang sehat. Di bawah kondisi yang dioptimalkan, rentang
linier deteksi asam urat adalah 1,0-104 ng, limit deteksi adalah 2,0 pg
(S/N=3), variasi intraday dan interday semuanya kurang dari 0,46%. Pada
penelitian lain yang dilakukan oleh Ferin et al., (2013) dengan
menggunakan metode HPLC-UV dengan eksklusi ion yang sederhana,
didapatkan hasil yang cepat, sensitif, dan akurat untuk mengukur asam
urat dalam plasma manusia secara bersamaan. Pemisahan kromatografi
dilakukan dengan elusi isokratik pada kolom analitik HEMABIO 1000 SB
menggunakan buffer fosfat (pH 2,4) sebagai fase gerak selama 10 menit.
Panjang gelombang detektor UV diatur pada 264 nm. Batas deteksi asam
urat adalah 1,42 nM, nilai CV (%) intraday kurang dari 1,8%, pengukuran
intraday kurang dari 6,5%, dan tingkat pemulihan 99-100%. Xiang dkk.,
(2014) juga menggunakan metode sederhana untuk penentuan asam urat
dalam urin berdasarkan Reversed-Phase High-Performance Liquid
Chromatography (RP-HPLC) dengan detektor ultraviolet (UV). Biomarker
dalam sampel urin dipisahkan dengan kolom ODS-BP dengan elusi
dengan larutan buffer methanol/ 50 mM NaH 2PO4 pada pH 5,26 (5:95).
Linearitas yang baik antara daerah puncak dan konsentrasi standar
diperoleh untuk biomarker dengan koefisien korelasi dalam kisaran
0,9957-0,9993 mg/L. Metode analisis yang diusulkan memiliki
pengulangan yang memuaskan dengan pemulihan data dalam kisaran
95,38–96,45%, dengan standar deviasi 5% dan limit deteksi (LOD, S/N=3)
adalah 0,025 mg/L. Metode yang ditetapkan terbukti sederhana, akurat,
sensitif dan dapat diandalkan untuk penentuan asam urat dalam sampel
urin manusia.

b. HPLC-MS

Penelitian yang dilakukan oleh Ma et al., (2013) menetapkan


kinerja metode HPLC-MS untuk penentuan asam urat dalam serum dan
urin tikus. Rentang deteksi linier adalah 0,1 mM-350 mM dan LOQ adalah
0,1 mM. Metode HPLC-MS telah dibuktikan memiliki sensitivitas yang
tinggi untuk mendeteksi asam urat. Selain itu, Liu et, al., (2017) mencoba
mengembangkan metode HPLC yang sangat cepat, sensitif, dan akurat
dengan menggunakan detector MS untuk penentuan asam urat dalam air
liur menggunakan standar internal asam urat berlabel 15 N. Air liur yang
diperoleh dari 28 sukarelawan sehat di seluruh usia, jenis kelamin, dan
spektrum indeks massa tubuh diuji. Dari hasil penellitian ini diketahui
bahwa rentang penentuan asam urat adalah 0,06-29,8 mol/L dan
konsentrasi asam urat dalam air liur yang diencerkan dengan air pada
kisaran 5:7 adalah 46,8 ± 18,2 mol/L.

Li et, al., (2018) mencoba mengembangkan metode High-


Performance Liquid Chromatography-Electrospray Ionization-Mass
Spectrometry (HPLC-ESI-MS/MS) untuk mengukur konsentrasi asam urat
dari sampel tikus dan sel endotel arteri paru (PAEC), yang diinduksi oleh
monokrotalin (MCT) dan hipoksia. Dengan konfirmasi dari pewarnaan
hematoxylin-eosin (H&E), metode HPLC-ESI-MS/MS yang telah diadopsi
berhasil menganalisis konsentrasi asam urat. Dalam penelitian ini, untuk
pertama kalinya timin digunakan sebagai standar internal (IS) asam urat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi asam urat berkisar
antara 1,80–3,30 mg mL-1 dalam serum dan 0,34–0,50 mg mL -1 pada
jaringan paru. Batas kuantifikasi menunjukkan 1,05 ng mL -1 dalam serum
dan 1,5 ng mL-1 dalam jaringan.

Metode HPLC-MS memiliki sensitivitas tinggi untuk mendeteksi


asam urat, dan jangkauan linier serta batas deteksi lebih baik di antara
metode HPLC lainnya, tetapi ada sedikit asumsi bahwa deteksi asam urat
dengan menggunakan HPLC-MS lebih mahal dibandingkan detector
lainnya. Selain detektor UV dan MS, detektor lain seperti Diode Array
Detection (DAD) (Das et al., 2021), detektor elektrokimia (ED)
(Honeychurch, 2017), dan detektor Fluoresensi (FLD) (Vernerova et al.,
2021) juga biasa digunakan sebagai detektor tandem dengan HPLC.
Tabel 1 menunjukkan beberapa penelitian untuk mendeteksi asam urat
dengan HPLC tandem dengan beberapa detektor termasuk UV dan MS
(Tabel 1). HPLC membutuhkan konsentrasi fase gerak yang murni secara
analitik. Meskipun waktu deteksinya singkat, preparasi sampelnya rumit
dan memakan waktu, namun HPLC masih tetap menjadi pilihan
pengukuran karena deteksi presisi dan akurasi yang lebih baik dibanding
metode lain (Wang et al., 2019).

Tabel 1.Beberapa Penelitian dalam mendeteksi asam urat dengan HPLC

Tid Metode Sampel Kontra LLOQ LOD Ref.


ak.
1. HPLC- Serum 1,80–3,30 1,05 ng mL- - (Q.Li et, al.,
ESI-MS dan mg mL-1 1
dalam 2018)
jaringan dalam serum, 1,5
serum, ng mL-1
0,34–0,50 dalam
mg mL-1 jaringan
dalam
jaringan
paru-paru
2. HPLC Serum, 10–600 mol 11,35 ± 3,40 ± 0,49 (Chen et, al.,
air liur, L-1 1,63 mol L-1 mol L-1 2021)
urin
3. HPLC- kaldu 0,05 dan 1,92–5,70 0,58–1,71 (Wu et al.,
VWD ayam 100 mg/L g/L g/L 2021)
cina
4. HPLC- kuku 1,0–10000 - 2.0 ng (X.Li et, al.,
UV manusia ng 2015)
5. HPLC- Air liur 0,18–400 0,18 mol/L 0,11 mol/L (Vernerova et,
FLD, mol/L al., 2021)
DAD
6. SPE- susu sapi 7,95–22,56 0,27-2,24 g 0,09–0,74 (Vlassa et, al.,
HPLC- mg L-1 mL-1 g mL–1 2021)
DAD
7. HPLC- Air liur 0,0 - 1,0 - 1,0 ng (Honeychurch,
ED mM 2017)
8. RP- urin 0,9957– - 0,025 mg/L (Xiang et al.,
HPLC- 0,9993 2014)
UV mg/L
9. RP- Serum 0,05 – 30 0,033 g/mL 0,01 g/mL (Mohammed et,
HPLC- g/mL al., 2019)
UV
10. LC-MS- Plasma 1 – 40 g/mL 0,025 g/mL 0,005 g/mL (Borras et al.,
TOF 2021)
11. HPLC- Sereal 25–200 50,34 16,60 (Das et al.,
DAD dan mg/kg mg/kg mg/kg 2021)
kacang-
kacanga
n
12. RP- urin anak 3.12–200 3,12 g/mL 0,30 g/mL (Wijemanne et,
HPLC- autis g/mL al., 2018)
UV
13. LC– Air liur 10–5000 12,5 ng 5.0 ng (Liu et, al.,
MS/MS ng/ml 2017)
*HPLC: high-performance liquid chromatography, ESI: Electrospray ionization MS: Mass
Spectroscopy, HPLC-VWD: high-performance liquid chromatography-variable wavelength
detector, HPLC-UV: high-performance liquid chromatography –ultraviolet, HPLC-FLD:
high-performance liquid chromatography-Fluorescence Detector, SPE-HPLC-DAD : solid
phase extraction -high performance liquid chromatography-diode array detection, HPLC-
ED: high-performance liquid chromatography-electrochemical detection, RP-HPLC:
Reversed Phase- high-performance liquid chromatography, LC-MS-TOF: liquid
chromatography–mass spectrometry with time-of-flight

4. Kesimpulan

Asam urat telah menjadi salah satu faktor penting yang terkait
langsung dengan penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular. Namun,
orang baru mulai memperhatikan tentang kadar asam urat dalam
beberapa dekade terakhir ini. Hal ini menjadikan deteksi asam urat jauh
tertinggal dibandngkan deteksi biomolekul lainnya. Meskipun demikian,
dengan upaya para peneliti dan penggunaan bahan baru, pengujian asam
urat telah membuat kemajuan yang cukup besar. HPLC adalah salah satu
teknik analisis yang paling umum digunakan dan sangat menjanjikan.
HPLC memiliki beberapa keunggulan dibandingkan teknik kromatografi
klasik. Karena kesederhanaan dan efisiensi HPLC, identifikasi dan
penentuan berbagai senyawa alami dan sintetik secara spesifik dan cepat
dapat dilakukan. Walaupun memiliki keterbatasan tertentu, HPLC tetap
menjadi metode yang paling sering digunakan karena sensitivitasnya yang
tinggi, limit deteksi yang rendah, dan stabilitas yang cukup baik dalam
mendeteksi asam urat.

Referensi

Bera, R. K., Anoop, A., & Raj, C. R. (2011). Enzyme-free colorimetric


assay of serum uric acid. Chem. Commun., 47, 11498–11500.
https://doi.org/10.1039/c1cc13349g
Bhardwaj, S. K., Dwidevi, K., & Agarwal, D. D. (2015). A Review : HPLC
Method Development and Validation ISSN-2231-5012 Review Article
A Review : HPLC Method Development and Validation. International
Journal of Analytical and Bioanalytical Chemistry, 5(4), 76–81.
Borras, E., Schrumpf, L., Stephens, N., Weimer, B. C., Davis, C. E., &
Schelegle, E. S. (2021). Novel LC-MS-TOF method to detect and
quantify ascorbic and uric acid simultaneously in different biological
matrices. Journal of Chromatography B:, 1168(February), 1–10.
https://doi.org/10.1016/j.jchromb.2021.122588
Chen, Y., Ma, G., & Tang, B. Q. (2021). Simultaneous determination of
cellular adenosine nucleotides , malondialdehyde , and uric acid using
HPLC. Biomedical Chromatography, 1–8.
https://doi.org/10.1002/bmc.5156
Das, L., Das, S., Chandra IR, A., Kumar Mallick, A., & Gupta, A. (2021).
Validation and comparison of analytical methods for the determination
of uric acid in pulses and cereals by salting out assisted extraction by
Rapid resolution liquid chromatography. Journal of Chromatography
B, 1180(2021), 1–8. https://doi.org/10.1016/j.jchromb.2021.122894
Ferin, R., Leonor, M., & Baptista, J. (2013). Rapid , sensitive and
simultaneous determination of ascorbic and uric acids in human
plasma by ion-exclusion HPLC-UV Dehydroascorbic acid. Clinical
Biochemistry, 1–5. https://doi.org/10.1016/j.clinbiochem.2013.01.006
Honeychurch, K. C. (2017). The Determination of Uric Acid in Human
Saliva by Liquid Chromatography with Electrochemical Detection.
Journal of Analytical, Bioanalytical and Separation Techniques, 2(1),
47–51. https://doi.org/10.15436/2476-1869.17.1280
Kumar, V., Bharadwaj, R., Gupta, G., & Kumar, S. (2015). An Overview on
HPLC Method Development , Optimization and Validation process for
drug analysis. The Pharmaceutical and Chemical Journal, 2(2), 30–
40.
Li, Q., Qiu, Y., Han, W., Zheng, Y., Wang, X., Xiao, D., Mao, M., & Li, Q.
(2018). Determination of uric acid in biological samples by high
performance liquid chromatography- electrospray ionization-tandem
mass spectrometry and study on pathogenesis of pulmonary arterial
hypertension in pulmonary artery endothelium cells. RSC Advances,
8, 25808–25814. https://doi.org/10.1039/c7ra12702b
Li, X., Li, G., Jiang, Y., Kang, D., Hua, C., & Shi, Q. (2015). Human nails
metabolite analysis : A rapid and simple method for quantification of
uric acid in human fingernail by high-performance liquid
chromatography with UV-detection. Journal of Chromatography B,
1002, 394–398. https://doi.org/10.1016/j.jchromb.2015.08.044
Liu, X. Y., Luo, Y., Zhou, C. Y., Peng, A., & Liu, J. Y. (2017). A sensitive
and accurate method to simultaneously measure uric acid and
creatinine in human saliva by using LC-MS/MS. Bioanalysis, 9(22),
1751–1760. https://doi.org/10.4155/bio-2017-0189
MA, Q.-S., WANG, Q., ZHAO, K.-S., ZHAI, S.-B., LIU, S., & LIU, Z.-Q.
(2013). UPLC-MS/MS Method for Determination of Uric Acid and
Creatinine in Serum and Urine of Hyperuricemic Mice. Chemical
Journal of Chinese Universities, 34(12), 2716–2720.
Mohammed, O. J., Saeed, A. M., & Mohammed, I. S. (2019). RP-HPLC
Developed Method for Uric Acid Estimation in Human Serum.
Research J. Pharm. and Tech., 12(10), 1–7.
https://doi.org/10.5958/0974-360X.2019.00810.2
Patil, M. S., Patil, R. R., Chalikwar, S. S., Surana, S. J., & Firke, S. D.
(2019). ANALYTICAL METHOD DEVELOPMENT AND
VALIDATION : A REVIEW. International Journal of Pharmaceutical
and Biological Science Archive PubMed, 7(3), 70–81.
Pravin, B. P., S, K. M., B, J. P., Of, S. N. D. C., Babhulgaon, P., Yeola, T.,
& Nashik, D. (2021). A Review on RP-HPLC Method Development
and Validation for Bulk Dosage Form. 06(03), 97–101.
Rao, B. V., Sowjanya, G. N., Ajitha, A., & Rao, V. U. M. (2015). A REVIEW
ON STABILITY INDICATING HPLC METHOD DEVELOPMENT.
WORLD JOURNAL OF PHARMACY AND PHARMACEUTICAL
SCIENCES, 4(08), 405–423.
Sahu, P. K., Rao, R. N., Cecchi, T., Swain, S., Patro, C. S., & Panda, J.
(2017). An Overview of Experimental Designs in HPLC Method
Development and Validation. Journal of Pharmaceutical and
Biomedical Analysis, 147, 590–611.
https://doi.org/10.1016/j.jpba.2017.05.006
Sanap, G. S., Zarekar, N. S., & Pawar, S. S. (2017). REVIEW ON
METHOD DEVELOPMENT AND VALIDATION. International Journal
of Pharmaceutical and Drug Analysis, 5(5), 177–184.
Sha, R., Vishnu, N., & Badhulika, S. (2019). FeS2 Grown Pencil Graphite
as an In-expensive and Non- enzymatic Sensor for Sensitive
Detection of Uric Acid in. Electroanalysis, 31, 1–8.
https://doi.org/10.1002/elan.201900244
Sharma, A., Kumar, B., Gupta, U., & Tiwari, S. (2021). ESTIMATION OF
DRUG BY HPLC METHOD : A REVIEW. September.
Sun, X., Wu, H., Liu, Z., Chen, Y., Chen, J., Cheng, L., & Ding, Y. (2019).
Talanta Target-based metabolomics for fast and sensitive
quantification of eight small molecules in human urine using HPLC-
DAD and chemometrics tools resolving of highly overlapping peaks.
Talanta, 201(December 2018), 174–184.
https://doi.org/10.1016/j.talanta.2019.03.090
Ulandari, S., Iswantini, D., & Wahyuni, W. T. (2021). Voltammetric
Detection of Uric Acid at Screen Printed Electrode : A Review. Jurnal
Akta Kimia Indonesia, 14(2), 29–42.
Varma, M. M., Thulluru, A., Kumar, K. T. S., Kumar, G. S., & Pavani, K.
(2021). HPLC METHOD DEVELOPMENT AND VALIDATION : A
REVIEW. 10(11), 405–426. https://doi.org/10.20959/wjpr202111-
21356
Vernerova, A., Kujovsk, L., Heneberk, O., Radochov, V., & Melichar, B.
(2021). Chromatographic method for the determination of
inflammatory biomarkers and uric acid in human saliva. Talanta,
233(May), 1–11. https://doi.org/10.1016/j.talanta.2021.122598
Vlassa, M., Filip, M., & Dragomir, C. (2021). Simultaneous quantifications
of four purine derivatives biomarkers in cow milk by SPE HPLC-DAD.
Czech Journal of Food Sciences, 39(2), 122–130.
Wang, Q., Wen, X., Kong, J., Ã, Q. W., Ã, X. W., & Kong, J. (2019).
Recent Progress on Uric Acid Detection : A Review. Critical Reviews
in Analytical Chemistry, 0(0), 1–17.
https://doi.org/10.1080/10408347.2019.1637711
Wijemanne, N., Soysa, P., Wijesundara, S., & Perera, H. (2018).
Development and Validation of a Simple High Performance Liquid
Chromatography / UV Method for Simultaneous Determination of
Urinary Uric Acid , Hypoxanthine , and Creatinine in Human Urine.
2018.
Wu, M., Zhang, W., Shen, X., & Wang, W. (2021). Simultaneous
Determination of Purines and Uric Acid in Chinese Chicken Broth
Using TFA / FA Hydrolysis Coupled. Foods, 10(2814), 1–13.
Xiang, L. W., Li, J., Lin, J. M., & Li, H. F. (2014). Determination of gouty
arthritis’ biomarkers in human urine using reversed-phase high-
performance liquid chromatography. Journal of Pharmaceutical
Analysis, 4(2), 153–158. https://doi.org/10.1016/j.jpha.2013.11.003

Anda mungkin juga menyukai